Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN PENDENGARAN

AKIBAT OTOTOKSIK
PENDAHULUAN
Pada abad ke 19 Kina, salisilat dan oleum
chenopodium diketahui dpt menimbulkan tinitus,
kurang pendengaran & ggn vestibuler.
Dgn ditemukannya obat streptomisin, kemoterapi
pertama yg efektif thd kuman tuberkulosis, mjd
kenyataan jg tjdnya penyebab ggn pendengaran
dan vestibuler.
Mekanisme ototoksik
Kerusakan yg ditimbulkan oleh obat ototoksik a.l :
Degenerasi stria vaskularis. Kelainan ini tjd pd
penggunaan smua jenis obat ototoksik.
Degenerasi sel epitel sensori. Kelainan ini tjd pd
organ corti & labirin vestibular, akibat penggunaan
antibiotik aminoglikosida sel rambut luar lbh
terpengaruh dr pd sel rambut dalam. Tjd mulai
basal koklea hingga ke bagian apeks.
Degenerasi sel ganglion. Terjadi akibat adanya
degenerasi dr sel epitel sensori.
Gejala
Tinnitus, ggn pendengaran & vertigo adlh gejala utama
ototoksisitas.
Tinitus yg berhubungan dgn ototoksisitas cirinya kuat
dan bernada tinggi, berkisar antara 4 Khz sampai 6
Khz.
Tinitus & kurang pendengaran yg reversibel dpt tjd pd
penggunaan salisilat dan kina.
Tuli ringan jg dilaporkan sbg akibat antibiotik
aminoglikosida, tp biasanya menetap / hanya
sebagian yg pulih kembali.
Kurang pendengaran yg disbbkn oleh antibiotik
biasanya tjd stlh 3 atau 4 hari.
Gejala
Tuli akibat ototoksik yg menetap dpt tjd berhari-hari
bahkan sampai berubulan-bulan setelah selesai
pengobatan.
Biasanya tuli bersifat bilateral, tp tdk jarang unilateral.
Kurang pendengaran krn pemakaian obat ototoksik
bersifat tuli sensorineural.
Antibiotik yg bersifat ototksik mpy penurunan yg tajam
utk frekuensi tinggi pd audiogram, sdgkn diuretik dpt
menimbulkn ototoksisitas yg menghasilkan audiogram
yg mendatar/sdikit menurun.
Aminoglikosida
Obat tsb streptomisin, neomisin, kanamisin,
gentamisin, tobramisin, amikasin, netilmisin & sisomisin.
Tuli yg diakibatkan bersifat bilateral & bernada tinggi,
sesuai dgn kehilangan sel2 rambut pd putaran basal
koklea.
Netilmisin mpy efek spt gentamisin tp sifat
ototoksisitasnya lbh kecil
Sisomisin mpy efek otokisisitas yg jauh lbh kecil
dibandingkan dgn aminoglikosida lain.
Penggunaan streptomisin dpt menyebabkn tuli
sensorineural dgn tinitus atau rasa penuh di telinga &
ggn keseimbangan.
Eritromisin
Gejala adlh kurang pendengaran subyektif tinitus
yg meniup & kadang disertai vertigo.
Pernah dilaporkan tuli sensorineural nada tinggi
bilateral & tinitus setelah pemberian iv dosis tinggi
atau oral
Ggn pendengaran dpt pulih stlh pengobatan
dihentikan
Loop diuretik
Etycrinic acid, furosemid, dan bumetanid adlah
diuretik kuat yg disebut loop diuretic
Walaupun diuretik tsb hanya memberikan sdikit
efek samping, tp menunjukkan derajat potensi
ototoksisitas, trutama diberikan pd insufisiensi ginjal
scr iv.
Ggn pendengaran dpt tjd ringan tp pd kasus ttt
dpt mnyebabkan tuli permanen.
Obat anti inflamasi
Salisilat termasuk aspirin dpt mengakibatkan tuli
sensorineural frekuensi tinggi & tinitus.
Bila pngobatan dihentikan , pendengaran akn pulih
kembali & tinitus akan hilang.
Anti malaria
Kina & klorokuin obat antimalaria
Efek ototoksisitasnya brupa ggn pendengaran &
tinitus.
Bila pengobatan dihentikan ,pendengaran akan
pulih kembali dan tinitus hilang.
Obat anti tumor
Gejala adlh tuli subjektif, tinitus dan otalgia, dpt
disertai ggn keseimbangan.
Tuli biasanya bilateral dpt dimulai dgn frekuensi 6-
8 Khz, kemudian terkena frekuensi nada rendah
Tinitus biasanya samar2
Bila tuli ringan pd penghentian pengobatan
pendengaran akn pulih, tp bila tulinya berat
biasanya bersifat menetap.
Obat tetes telinga
Banyak obat tetes telinga mengandung antibiotik
golongan aminoglikosid neomisin dan polimiksin
B
Tjd ketulian krn obat tsb dpt menembus membran
tingkap bundar
Obat tetes telinga yg mengandung aminoglikosida
diperuntukkan utk infeksi telinga luar
Penatalaksanaan
Tuli yg diakibatkan obat ototoksik tdk dpt diobati.
Berat ringannya ketulian, tergantung pd jenis obat,
jumlah dan lamanya pengobatan.
Bila ketulian tjd dpt dilakukan rehabilitasi dgn alat
bantu dengar (ABD), psikoterapi, auditory training,
termasuk cara menggunakan sisa pendengaran dgn
ABD, belajar komunikasi total dgn belajar
membaca bahasa isyarat.
Pd tuli total bilateral, mgkn dpt dipertimbangkan
pemasangan implan koklea
Pencegahan
Mempertimbangakn pengobatan obat2 ototoksik,
menilai kerentanan pasien, memonitor efek samping
scr dini, yaitu tinitus, kurang pendengaran dan
vertigo
Pasien yg menunjukkan gejala tsb hrs dilakukan
evaluasi audiologik dan menghentikan pengobatan.
Prognosis
Prognosis sgt bergantung kpd jenis obat, jumlah
dan lamanya pengobatan, kerentanan pasien.
Pd umumnya prognosis tdk begitu baik bahkan
mungkin buruk.

Anda mungkin juga menyukai