Anda di halaman 1dari 35

VERTIGO EC BPPV

Oleh :
Dr. Rachma Susteriana Putri
PENDAHULUAN

Vertigo merupakan kelainan neurologis yang ditandai dengan adanya


sensasi berputar dan termasuk keluhan yang sering menyebabkan pasien
berkunjung ke dokter

Berdasarkan gejalanya, vertigo dapat dibagi dua, yaitu vertigo sentral dan
vertigo perifer. Dari seluruh insidensi kasus vertigo, 65% kasus
merupakanvertigo perifer dengan 32% Benign Positional Paroxysmal
Vertigo (BPPV), 12% Menieres disease, dan 21% yang lainnya

Prevalensi angka kejadian vertigo perifer (BPPV) di Amerika Serikat


adalah 64 dari 100.000 orang dengan kecenderungan terjadi pada wanita
(64%). BPPV diperkirakan sering terjadi pada usia rata-rata 51-57,2 tahun
dan jarang pada usia di bawah 35 tahun tanpa riwayat trauma kepala
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Vertigo berasal dari bahasa Latin vertere yang


artinya memutar merujuk pada sensasi
berputar sehingga mengganggu rasa
keseimbangan seseorang, umumnya
disebabkan oleh gangguan pada sistim
keseimbangan ( Sura, 2010).
EPIDEMIOLOGI

Dizziness telah ditemukan menjadi


keluhan yang paling sering diutarakan
oleh pasien, yaitu sebesar 20-30% dari
populasi umum. Dari keempat jenis
dizziness vertigo merupakan yang paling
sering yaitu sekitar 54%. Pada sebuah
studi mengemukakan vertigo lebih
banyak ditemukan pada wanita
disbanding pria (2:1), sekitar 88% pasien
mengalami episode rekuren
ETIOLOGI

Pada sekitar 50% kasus, penyebabnya


tidak diketahui (idiopatik)

Keadaan lingkungan

Obat-obatan

Kelainan telinga

Kelainan neurologis

Kelainan sirkularis
KLASIFIKASI
VERTIGO PERIFER
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan penyebab utama
vertigo. Onsetnya lebih seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun. BPPV
disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga
dalam

Mnires disease ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti dengan


keluhan pendengaran

Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo, mual, ataxia, dan nistagmus. Hal
ini berhubungan dengan infeksi virus pada nervus vestibularis
VERTIGO SENTRAL

Migrain Vertigo pada migraine lebih lama dibandingkan aura


lainnya, dan seringkali membaik dengan terapi yang digunakan
untuk migraine

Vertebrobasilar insufficiency biasanya terjadi dengan episode


rekuren dari suatu vertigo dengan onset akut dan spontan pada
kebanyakan pasien terjadi beberapa detik sampai beberapa menit

Tumor intracranial jarang memberi manifestasi klinik vertigo


dikarenakan kebanyakan adalah tumbuh secara lambat sehingga
ada waktu untuk kompensasi sentral
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi Vertigo

1. Teori rangsangan berlebihan (Overstimulasi)

2. Teori konflik sensorik

3. Teori neural mismatch

4. Teori otonomik

5. Teori bahan neurohumeral

6. Teori sinaps
TEORI RANGSANG BERLEBIHAN
(OVERSTIMULASI)
- Rangsangan berlebihan terhadap kanalis
semisirkularis Hiperemi Sindroma Vertigo
:
+ Vertigo
+ Nistagmus
+ Mual
+ Muntah
TEORI KONFLIK SENSORIK
Rangsangan gerakan Masukan sensoris dari 3
reseptor AKT baik kanan maupun kiri
Disharmoni / discordance / tidak sinkron
Kebingungan dipusat AKT Membangkitkan
respons saraf otonom/ otot penggerak mata
(nistagmus) / otot penyangga tubuh (ataksia,
unsteadiness) / korteks (vertigo)
TEORI NEURAL MISMATCH
TEORI OTONOMIK
TEORI BAHAN NEUROHUMERAL
- Beberapa teori humoral

1. Teori histamin dari Takeda

2. Teori dopamin dari Kohl

3. Teori serotonin dari Lucat


TEORI SINAPS
- Rangsangan gerakan Stres fisik & psikis
pelepasan CRF
- CRF Mengubah keseimbangan kearah dominasi
saraf simpatik vertigo
- Reciprocal inhibition antara saraf simpatik dan
parasimpatik keseimbangan berubah kearah dominasi
saraf parasimpatik mual dan muntah
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS
Anamnesa memastikan keluhan
Memastikan jenis dan letak lesi
Mencari penyebabnya
Melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
1. UJI ROMBERG SIGN
2. Unterberger's stepping test
3. Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany)
FUNGSI VESTIBULER
DIX HALLPIKE MANUVER
TES HIPERVENTILASI Tes ini dilakukan jika pemeriksaan-pemeriksaan
yang lain hasilnya normal. Pasien diinstruksikan untuk bernapas kuat dan
dalam 30 kali. Lalu diperiksa nistagmus dan tanyakan pasien apakah
prosedur ersebut menginduksi terjadinya vertigo

TES KALORI

ELEKTRONISTAGMOGRAM Pemeriksaan ini hanya dilakukan di rumah


sakit, dengan tujuan untuk merekam gerakan mata pada nistagmus,
dengan demikian nistagmus tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif
PENATALAKSANAAN
TERAPI SIMPTOMATIS
TERAPI VERTIGO SENTRAL
Vertigo pada pasien dengan stroke atau lesi
struktural lain pada batang otak atau
serebelum direkomendasikan supresan
vestibular dan terapi fisik
TERAPI VERTIGO PERIFER
MANUVER EPLEY
BRANDT-DAROFF MANUVER
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Ny. S
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Bebekan RT 1/2 Doko
No RM : 206xxx
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Pusing berputar
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 hari sebelum
datang ke rumah sakit. Pusing dirasakan sekitar kurang dari 1 menit.
Pusing terjadi secara tiba-tiba tidak dipengaruhi rasa lelah maupun
ketika istirahat. Pusing memberat jika badan berubah posisi dari
tidur ke duduk atau berdiri dan membaik jika pasien berbaring dan
menutup mata. Pasien juga mengeluh mual dan muntah sebanyak
2x berisi makanan yang dimakan. Pasien sudah mengalami pusing
berputar hilang timbul selama kurang lebih 1 bulan ini. Kadang
pasien mengonsumsi obat paracetamol namun keluhan tidak
membaik. Pendengaran berkurang (-), telinga berdenging (-),
penglihatan dobel dan kabur (-), demam (-), kejang (-), kelemahan
anggota tubuh (-), kesemutan (-).
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebeumnya.
Riwayat asma disangkal, riwayat alergi disangkal, riwayat darah
tinggi, riwayat DM disangkal, riwayat sakit jantung disangkal,
riwayat gangguan telinga (-), riwayat cedera kepala leher disangkal,
riwayat gangguan tidur disangkal
4. Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah berobat mengenai
keluhannya sebelumnya, pasien minum
paracetamol bila mengeluh pusing
5. Riwayat keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami
keluhan yang sama seperti pasien.
6. Riwayat pekerjaan
Pasien seorang Ibu rumah tangga
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik
BB 56 kg TB 160 cm Gizi Cukup
Kesadaran : GCS 456, compos mentis
Nadi : 80x/menit, reguler
Tekanan darah : 140/80mmHg
Pernafasan : 20x/menit, reguler
Kepala dan Leher : konjungtiva anemis -/- ikterik-/- ,
pembesaran KGB-
Thorax
Jantung : S1 S2 tunggal regular murmur (-), gallop (-)
Paru : Ves/Ves, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : soefl, BU + N
Ekstremitas : edema (-), akral hangat
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
GCS : 456
Meningeal Sign : KK -, kernig -|-, B I -|-, B II -|-
Fungsi Luhur : dbn
N. cranialis : PBI 3mm/3mm, RC +/+, Parese n. cranialis
lain (-)
N III, N VI, N IV : dalam batas normal
N VII : dalam batas normal
N XII : dalam batas normal
Motorik :
Tonus : N | N power 5/5
N|N 5/5
Sensoris : dalam batas normal
ANS : dalam batas normal
Refleks Fisiologis :
BPR +2|+2,
TPR +2|+2,
KPR +2|+2,
APR +2|+2
Refleks Patologis :
Hoffman : -/-,
Trommer : -/-,
Babinski : -/-,
Chaddok : -/-,
Keseimbangan dan Koordinasi
Tes Romberg (+), pasien jatuh ke samping pada saat mata terbuka
Tandem gait (+)
Tes telunjuk hidung : Tidak terganggu
Tes supinasi pronasi : Tidak terganggu
Tes tumit-tumit : Tidak terganggu
Assesment
Diagnosis Klinis : Cephalgia
Diagnosis Topis : Nervus VIII
Diagnosis Etiologi : Vertigo perifer ec BPPV
Dix hallpix maneuver vertigo (+), arah nistagmus dan latensi sulit
dievaluasi
Planning
Planning diagnosis
- Darah lengkap, profil lipid, fungsi ginjal, GDP, G2PP

Planning Terapi
Betahistin 2 x 6 mg
Omeperaziole 1 x 20 mg
Domperidon 3 x 10 mg k/p
Neurodex 1 x 1

Anda mungkin juga menyukai