--- ---
Status Lokalis
Inspeksi Payudara kanan dan kiri tidak simetris, terdapat bekas luka operasi
di payudara kanan 2 cm dari puting di arah jam 12 sepanjang 4 cm
Tampak benjolan di payudara kanan, di sekitar areola dominan di
kuadran superolateral areola, ukuran sebesaran kepalan tangan,
tidak bergerak saat otot dikontraksikan, tidak terdapat ulkus,
warna kulit sama dengan sekitar, tidak tampak discharge
Palpasi Payudara kiri tidak teraba benjolan
Teraba benjolan di payudara kanan, di keempat kuadran sekitar
areola, konsistensi padat, tepi berbenjol-benjol, batas tegas,
ukuran yang 10,5 x 10 x 7,2 cm,3 tidak nyeri, tidak terfiksir pada
kulit dan dinding dada, tidak teraba hangat
Tidak teraba KGB aksila, supraklavikula, infraklavikula
Diagnosis Kerja
Usia lanjut
Usia Penduduk di negara maju
Status ekonomi menengah ke atas
Genetik
Mutasi genetik BRCA 1, BRCA 2, chkCHEK2, pp53, ATM,
NBS1, LKB1
Riwayat Ca mammae anggota keluarga berusia muda
&
(<40 tahun)
Riwayat menderita hiperplasia atipik
Riwayat menderita kanker pada salah satu payudara
Usia Menarche
Tiap jeda 1 tahun usia menarche penurunan risiko 5-10%
Usia Menarche Dini paparan hormon endogen lebih lama
Estrogen lebih tinggi sepanjang usia produktif
Usia Menopause
Insidens Ca mammae berkurang pada masa menopause
Perempuan usia menopause lebih tua risiko Ca lebih tinggi
Paritas
Risiko perempuan melahirkan < belum
Awal: risiko meningkat setelah kehamilan pertama
(peningkatan hormon & proliferasi sel epitel payudara cepat
Menurun selama 10 tahun & efek protektif terus berjalan
(diferensisasi sel epitel kurang sensitif terhadap karsinogen)
Persalinan selanjutnya menurunkan risiko Ca Mammae
Menyusui
Menyusui rentang waktu lama risiko << 4.3%
untuk setiap 1 tahun menyusui
Berat badan & IMT
Berat badan berlebih
Peningkatan produksi estrogen endogen hasil
konversi dari androgen oleh enzim aromatase
pada lemak-lemak adiposa
Faktor Risiko (6)
Hormon Eksogen
Terdapat hubungan positif namun lemah
kontrasepsi oral & Ca Mammae
Penggunaan hormon pasca menopause
(dosis respons & durasi penggunaan)
risiko >>
Kombinasi estrogen-progestin risiko >>
estrogen saja
Patogenesis
Hiperlasia Duktal
Proliferasi sel epitel poliklonal tersebar tidak
merata dengan inti tumpang tindih & lumen
tidak teratur tanda awal keganasan
Hiperplasia Atipik (Klonal)
Sitoplasma sel menjasi lebih jelas & tidak
tumpang tindih dengan lumen duktus yang
teratur Klinis: risiko Ca Mammae >>
Patogenesis (2)
Karsinoma in situ (Duktal & Lobular)
Proliferasi sel dengan gambaran sitologi sesuai keganasan
Proliferasi belum menginvasi stroma / menembus membran basal
Karsinoma in situ lobular menyebar ke seluruh jaringan payudara,
dapat bilateral, tidak teraba saat pemeriksaan, & tidak terlihat
saat pencitraan
Karsinoma in situ duktal bersifat segmental, dapat mengalami
kalsifikasi gambaran bervariasi
Karsinoma invasif
sel tumor telah menembus membran basal & menginvasi stoma
Sel Ca menyebar baik hematogen & limfogen metastasis
Grading
Anamnesis
Pencatatan Identitas
Keluhan :
massa/pembengkakan
nyeri
cairan dari puting susu
retraksi puting susu
Perubahan warna kulit payudara
Kecenderungan penyakit payudara sesuai usia
Tata Laksana
Kuratif kanker payudara stadium I, II dan III
Paliatif kanker payudara stadium IV
Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnosis dan terapi. 2 nd ed. Jakarta;Sagung Seto:2014.
Operasi
Classic radical mastectomy
Modified radical mastectomy
Skin sparing mastectomy
Nipple sparing mastectomy
Breast conserving treatment
Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnosis dan terapi. 2 nd ed. Jakarta;Sagung Seto:2014.
Kemoterapi
Penggunaan obat anti kanker (sitostatika) untuk
menghancurkan sel kanker
Bekerja menghambat sintesa DNA.
Kemoterapi adjuvan : terapi tambahan setelah
terapi utama. Bertujuan untuk mengendalikan
occult microsmetastic disease.
Indikasi :
Penderita dengan KGB aksila positif
Penderita dengan KBG negatif tetapi pasien high risk
(usia < 40 tahun, high grade, ER/PR negatif, invasi
limfatik atau vaskular, high thymidin index)
Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnosis dan terapi. 2 nd ed. Jakarta;Sagung Seto:2014.
Kemoterapi neoadjuvan : Pemberian kemoterapi
pada penderita kanker dengan high grade
malignancy dan belum pernah mendapat tindakan
bedah atau radiasi. Bertujuan untuk memperkecil
ukuran tumor dan kontrol mikrometastasis.
Kemoterapi primer : Diberikan pada stadium lanjut
(IV) untuk mengendalikan gejala yang timbul.
Bertujuan mempertahankan kualitas hidup, kontrol
progresi tumor dan memperlama harapan hidup.
Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnosis dan terapi. 2 nd ed. Jakarta;Sagung Seto:2014.
Radioterapi
Mengganggu proses replikasi DNA sehingga
menyebabkan kematian sel.
Indikasi :
Setelah tindakan BCS
Tumor letak sentral atau medial
KGB positif dengan ekstensi ekstra kapsular
Batas sayatan tidak bebas tumor (T> 5cm)
Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnosis dan terapi. 2 nd ed. Jakarta;Sagung Seto:2014.
Terapi Hormonal
Adjuvan hormonal, diindikasikan jika payudara
menunjukan ekspresi positif dari ER atau PR.
Bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi estrogen dalam sel tumor.
Contoh : Tamoxifen, Anastrozole
Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnosis dan terapi. 2 nd ed. Jakarta;Sagung Seto:2014.
Terapi Target
Ditujukan untuk menghambat proses pertumbuhan
sel kanker.
Trastuzumab
Antibodi monoklonal bekerja langsung pada reseptor
HER2
Bevacizumab
Antibodi monoklonal yang memblock VEGF
Lapainib ditosylate
Antibodi monoklonal yang menghambat HER 1 dan HER 2
Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnosis dan terapi. 2 nd ed. Jakarta;Sagung Seto:2014.
Kemenkes RI. Panduan nasional penanganan kanker payudara. 2015
Kemenkes RI. Panduan nasional penanganan kanker payudara. 2015
Kemenkes RI. Panduan nasional penanganan kanker payudara. 2015
Referensi
1. Sjamsuhidajat R, Karnadihardja W,
Prasetyono TOH, Rudiman R. Buka Ajar Ilmu
Bedah. 3rd Ed. Jakarta: EGC; 2010.