Anda di halaman 1dari 36

FASCIITIS PLANTARIS

Edwin Hidayat, S.Ked


Mei Syahara, S.Ked

Kepaniteraan Klinik Bagian Rehabilitasi Medik


Periode 30 Mei 10 Juni 2017

Pembimbing: dr. Ernie, Sp.KFR


OUTLINE
Pendahuluan
Status pasien
Tinjauan Pustaka
Kesimpulan
PENDAHULUAN
suatu rasa myeri akibat iritasi
Fasciitis plantaris degeneratif pada bagian insersi
fascia plantaris pada prosus
medialus dari tuberositas
terjadi sebesar 10% di kalangan calcaneus
orang biasa

Faktor, yaitu umur, jenis kelamin, Sekitar 8-% kasus fasciitis


plantaris dapat sembuh
berat badan (overweight atau obesitas), dalam waktu kurang dari
degeneratif, anatomi kaki seperti flat foot 12 bulan dan 5%
atau pes cavum, aktivitas fisik, dan diantaranya harus
trauma. dilakukan operasi karena
terapi konservatif yang
gagal
STATUS PASIEN

Tn. A 25 tahun Jalan ABC No. 1 Palembang

Islam Identifikasi Mahasiswa

1006483 Belum menikah


ANAMNESIS
Sulit berjalan karena nyeri
Keluhan Utama
pada tumit sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang

Sekitar 2 hari yang lalu setelah beristirahat dari berlari, muncul


rasa nyeri pada tumit sebelah kanan pada saat menapakkan kaki.
Penderita mengaku telah lama tidak melakukan kegiatan serupa.
Nyeri dirasakan seperti dipukul benda tumpul dan tanpa rasa baal.
Nyeri diperberat saat melakukan aktivitas seperti berdiri untuk
waktu yang lama, berjalan, dan naik tangga. Nyeri dirasakan
berkurang apabila duduk atau istirahat. Penderita mengaku tidak
minum obat apapun dan belum pernah berobat sebelumnya.
Riwayat penyakit dahulu Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat jantung berdebar disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
Riwayat trauma disangkal
Riwayat operasi disangkal

Riwayat Penyakit Pada Keluarga

Riwayat hipertensi disangkal


Riwayat kencing manis disangkal

Riwayat pekerjaan

Penderita bekerja sebagai mahasiswa

Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita tinggal bersama kedua orang


tua. Orang tua bekerja sebagai PNS.
Kesan ekonomi : menengah.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik Umum


Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 X/ menit,
reguler, isi dan tegangan cukup.
Pernafasan : 16 x/ menit
Suhu : 36,7 oC
Berat Badan : 72 kg
Tinggi Badan : 170 cm
BMI : 25 kg/m2
Cara Berjalan : Antalgik gait (+)
VAS : 4/10
Pemeriksaan Fisik Khusus
Kulit : Tidak ada kelainan

Status Psikis : Sikap kooperatif, ekspresi wajah wajar,


orientasi dan perhatian baik.
Nervus kranialis I-XII : Tidak diperiksa.

Kepala : Bentuk normal, normocephali.


Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-),
pupil bulat, isokor, RC (+/+).
Hidung : Bagian luar tidak ada kelainan, deformitas (-)
deviasi septum (-), selaput lendir dalam batas normal.
Telinga : Bentuk normal, sekret (-), liang
telinga kanan dan kiri
lapang, nyeri tekan tragus/aurikula
(-).
Mulut : Sianosis (-), arcus faring baik,
hiperemis (-).
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran
kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-), massa (-).
Luas Gerak Sendi : Dalam
batas normal.
Tes Provokasi : Tidak Dilakukan
Thorax
Pulmo
Inspeksi : statis : kanan dan kiri simetris dinamis: pergerakan
dinding dada kanan = kiri.
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : vesikular (+) normal, wheezing (-/-), ronkhi (-/-).
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : redup, batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : HR : 80x/ menit, reguler, BJ I-II normal, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen
Inspeksi : datar, simetris, scar (-), spider nevi (-).
Palpasi : lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri
tekan (-).
Perkusi : timpani, shifting dullness (-).
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Trunkus
Inspeksi : Simetris, Deformitas (-), Hairy Spot (-),
Pelvic Tilt (-)
Palpasi : Spasme otot paravertebrae (-), Nyeri Tekan
(-)
Luas Gerak Sendi : Dalam batas normal
Tes Provokasi : Tidak Dilakukan
Ekstremitas
Ekstremitas superior :
Inspeksi : Simetris. Deformitas (-) edema (-) tremor (-) nodus
herbenden (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), diskrepansi (-), Krepitasi (-)
NEUROLOGI
Motorik Dextra Sinistra
Gerakan Luas Luas
Kekuatan 5 5
Abduksi lengan 5 5
Fleksi siku 5 5
Ekstensi siku 5 5
Ekstensi wrist 5 5
Fleksi jari-jari tangan 5 5
Abduksi jari tangan 5 5
Tonus Eutoni Eutoni
Tropi Eutropi Eutropi
Refleks Fisiologis
Refleks tendon biseps Normal Normal
Refleks tendon triseps Normal Normal
Refleks Patologis
Hoffman Tidak ada Tidak ada
Tromner Tidak ada Tidak ada
Sensorik
Protopatik Normal
Proprioseptik Normal
Vegetatif Normal
PENILAIAN FUNGSI TANGAN KANAN KIRI

Anatomical Normal Normal

Grips Normal Normal

Spread Normal Normal

Palmar Abduct Normal Normal

Pinch Normal Normal

Lumbrical Normal Normal


Luas Gerak Aktif Aktif Pasif Pasif
Sendi Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Abduksi Bahu 0-180 0-180 0-180 0-180
Adduksi Bahu 180-0 180-0 180-0 180-0
Fleksi bahu 0-18 0-18 0-18 0-18
Extensi bahu 0-60 0-60 0-60 0-60
Endorotasi bahu 90-0 90-0 90-0 90-0
(f0)
Eksorotasi bahu 0-90 0-90 0-90 0-90
(f0)
Endorotasi bahu 90-0 90-0 90-0 90-0
(f90)
Eksorotasi bahu 0-90 0-90 0-90 0-90
(f90)
Fleksi siku 0-150 0-150 0-150 0-150
Ekstensi siku 150-0 150-0 150-0 150-0
Ekstensi 0-70 0-70 0-70 0-70
pergelangan
tangan
Fleksi 0-80 0-80 0-80 0-80
pergelangan
tangan
Supinasi 0-90 0-90 0-90 0-90
Penilaian fungsi tangan dalam batas normal.
Tes Provokasi : tidak dilakukan
Ekstremitas Inferior :
Inspeksi : Simetris. Deformitas (-), edema (-),
tremor (-).
Palpasi : Nyeri tekan pada bagian di depan
tumit, diskrepansi (-), Krepitasi (-)
Motorik Dextra Sinistra
Gerakan Luas Luas
Kekuatan 5 5
Fleksi paha 5 5
Ekstensi paha 5 5
Ekstensi lutut 5 5
Fleksi lutut 5 5
Dorsofleksi pergelangan kaki 4 5

Dorsofleksi ibu jari kaki 4 5


Plantar fleksi pergelangan kaki 4 5

Tonus Eutoni Eutoni


Tropi Eutropi Eutropi
Refleks Fisiologis
Refleks tendo patella Normal Normal
Refleks tendo Achilles Normal Normal
Refleks Patologis
Babinsky Tidak ada Tidak ada
Chaddock Tidak ada Tidak ada
Sensorik
Protopatik Normal
Proprioseptik Normal
Vegetatif Tidak ada Kelainan
Luas Gerak Aktif Aktif Pasif Pasif
Sendi Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Fleksi paha 0-125 0-45 0-125 0-45
Ekstensi paha 0-30 0-30 0-30 0-30
Endorotasi 0-40 0-180 0-110 0-180
paha
Adduksi paha 0-30 0-60 0-30 0-60
Abduksi paha 0-45 0-45 0-45 0-45
Fleksi lutut 0-135 0-135 0-135 0-135
Ekstensi lutut 0-120 0-120 0-120 0-120
Dorsofleksi 0-15 0-20 0-15 0-20
pergelangan
kaki
Plantar fleksi 0-45 0-50 0-45 0-50
pergelangan
kaki
Inversi kaki 0-35 0-35 0-35 0-35
Eversi kaki 0-20 0-20 0-20 0-20
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
EVALUASI
No Level ICF Kondisi saat ini Sasaran
1 Struktur dan fungsi Nyeri pada bagian depan Mengurangi nyeri pada
tubuh tumit sebelah kanan bagian tersebut

2 Aktivitas Nyeri saat berjalan, Meningkatkan kemampuan


berlari, dan naik tangga melakukan kegiatan sehari-
hari, tanpa hambatan.

3 Partisipasi Gangguan gerak akibat Meningkatkan motivasi


nyeri pada kaki kanan pasien untuk menjalani
menyebabkan kurang terapi agar dapat
percaya diri, mengurangi beraktivitas dan
kontak dengan lingkungan bersosialisasi dengan
dan lebih sering penuh percaya diri.
beristirahat.
RESUME

Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poli rehabilitasi medis RSMH


dengan keluhan nyeri pada tumit sebelah kanan yang dirasakannya sejak 2 hari
yang lalu.
Nyeri terasa seperti dipukul benda tumpul dan tidak menjalar. Penderita
menjadi kesulitan saat beraktivitas, seperti beridiri, berjalan, berlari, dan naik
tangga. Nyeri menghilang saat beristirahat. Nyeri makin memberat saat
melakukan aktivitas seperti berdiri lama, berjalan, berlari, dan naik tangga. Rasa
baal pada telapak kaki disangkal.

Penderita tidak minum obat dan belum pernah berobat ke dokter.

Pada Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit sedang, tanda vital
dalam batas normal, dan skala nyeri 4/10. Pada pemeriksaan regional thorax,
abdomen, trunkus, dan ekstremiatas superior dalam batas normal. Pada
ekstremitas inferior dextra didapatkan ada nyeri tekan pada bagian depan tumit
kanan. Pemeriksaan motorik pada kaki kanan didapatkan keterbatasan gerakan
dorsofleksi ibu jari kaki, dorsofleksi pergelangan kaki, dan plantar fleksi
DIAGNOSIS KLINIS : Fasciitis plantaris dextra
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
Fisioterapi
Terapi panas : -
Terapi dingin : kompres es selama 20 menit 2-3x sehari
Stimulasi listrik :-
Terapi latihan: stretching exercise
Okupasi terapi
ROM exercise :-
ADL exercise :-
Ortotik prostetik
Ortotic : Arch support, dorsoflexion night splint
Prostetic : Tidak ada
Alat bantu ambulansi : Tidak ada
Terapi wicara
Afasia : Tidak dilakukan
Disartria : Tidak dilakukan
Disfagia : Tidak dilakukan
Sosial medik : Memberikan motivasi agar pasien melakukan terapi dan
latihan secara rutin.
Edukasi
: - Kompres es selama 20 menit 2-3x sehari pada bagian kaki
yang nyeri.
Lakukan latihan stretching saat melakukan aktivitas dengan
berdiri dalam jangka waktu lama.
Hindari memakai sepatu atau alas kaki yang tidak sesuai dan
alas yang rusak.
Hindari aktivitas yang dapat menciderai fascia plantaris
seperti berdiri terlalu lama, melompat-lompat terlalu banyak,
dan terlalu banyak berlari atau berjalan.

. PROGNOSIS
Medik : Bonam
Fungsional : Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Fasciitis Plantaris
adalah suatu rasa nyeri akibat iritasi degeneratif pada bagian
insersi fascia plantaris pada prosus medialus dari tuberositas
calcaneus.

Epidemiologi
fasciitis plantaris dapat terjadi pada orang dewasa segala usia
bergantung dari aktivitas dan penyakit penyerta
Ditemukan 40-60 tahun sebagai umur paling sering terjadinya
fasciitis plantaris
pada populasi orang-orang pada umumnya ditemukan angka
kejadian sekitar 10%.
ETIOLOGI
arcus yang rendah atau pes planus,
arcus yang tinggi atau pes cavus, dan
Faktor anatomi tekanan tubuh yang berlebih atau
obesitas.

tightness pada tendon achilles,


Faktor biomekanik kelemahan flexor plantar fascia.

Faktor lingkungan trauma, dan aktivitas yang berlebih


PATOFISIOLOGI

Tarikan berlebih pada fascia plantaris

mikrotrauma pada bagian insersinya di


tuberositas calcaneus medialis ataupun
pada perpanjangannya

Mikrotrauma ini jika berulang

degenerasi kronis fascia plantaris

nyeri
DIAGNOSIS
Anamnesis

pasien mengeluh nyeri yang dapat timbul secara bertahap atau tiba-
tiba dan langsung nyeri hebat

Nyeri tajam di bagian dalam telapak kaki di daerah tumit, yang


dapat terasa seperti ditusuk pisau pada telapak kaki.
Nyeri tumit yang cenderung bertambah buruk pada beberapa
langkah pertama setelah bangun tidur, pada saat naik tangga atau
pada saat jinjit (berdiri pada ujung-ujung jari).
Nyeri tumit yang timbul setelah berdiri lama atau duduk lama
kemudian bangkit dan berjalan, maka timbul nyeri tumit.
Nyeri tumit yang timbul setelah berolahraga, tetapi tidak timbul
saat sedang berolahraga.
Pembengkakan ringan di tumit.
Pemeriksaan Fisik
pasien tampak berjalan pincang untuk menghindari penekanan
berlebihan pada kaki yang sakit
Palpasi pada plantaris medial region kalkaneus akan menimbulkan
rasa nyeri yang tajam
Dorsifleksi pergelangan kaki atau ibu jari kaki secara pasif akan
menimbulkan rasa tidak nyaman pada fascia plantaris medial, dapat
juga menyebabkan ketegangan pada tendon Achilles.

Pemeriksaan Penunjang
MRI dan USG
TATALAKSANA
AAFP 2011
Terapi dingin

Modifikasi istirahat dan aktivitas


Obat-obatan
NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drugs)
Suntikan 25 mg Cortison acetat (IV)
Methylprednisolon topikal

Operasi
Edukasi pada pasien

Pakailah sepatu dengan sanggahan tumit yang baik


Hindari berdiri dalam waktu yang lama
Kurangi berat badan
Lakukan gerakan peregangan pada fascia plantaris
sebelum dan sesudah melakukan latihan
Jangan melakukan latihan di permukaan yang keras
Hindari berjalan tanpa alas pada permukaan yang keras
Hindari high-impact sports yang berlebihan yang
memperlukan tenaga lebih untuk melakukan lompatan
seperti voli ataupun basket
Lakukan kompres es selama 20 menit pada bagian tumit
setelah impact-loading activities, seperti melompat pada
waktu sebelum tidur.
KOMPLIKASI

Pada kasus fasciitis plantaris sering berkembang menjadi heel


spur.

PROGNOSIS
Sekitar 8-% kasus fasciitis plantaris dapat sembuh dalam waktu
kurang dari 12 bulan dan 5% diantaranya harus dilakukan operasi
karena terapi konservatif yang gagal
KESIMPULAN
Fasciitis plantaris adalah suatu rasa myeri akibat iritasi
degeneratif pada bagian insersi fascia plantaris pada prosus
medialus dari tuberositas calcaneus. Secara umum terjadi sebesar
10% di kalangan orang biasa

Beberapa faktor penyebab antara lain yaitu faktor anatomi, faktor


biomekanik, dan faktor lingkungan

Penatalaksanaan fasciitis plantaris secara umum terdiri dari terapi


konservatif dan terapi surgical. Terapi konservatif dapat dilakukan
dengan terapi dingin, istirahat dan modifikasi aktivitas, obat-obatan
penghilang nyeri, latihan stretching dan fisioterapi

Prognosis dari kasus fasciitis plantaris adalah sekitar 80% kasus


fasciitis plantaris sembuh tanpa terapi surgical dalam kurun waktu
kurang dari 12 bulan

Anda mungkin juga menyukai