Anda di halaman 1dari 19

KANDIDIASIS KUTIS

Oleh: Tanzil Fadlur Rahman


Pembimbing: dr. Mainiadi Sp.KK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


ABULYATAMA
2016
DEFINISI

Kandidiasis kutis adalah suatu penyakit kulit


yang disebabkan oleh infeksi jamur dari genus
Candida. Kandidiasis terbagi menjadi 2 macam
yakni kandidiasis profunda dan kandidiasis
superfisial. Nama lain kandidiasis kutis adalah
superfisial kandidiasis atau infeksi kulit-jamur,
infeksi kulit-ragi, kandidiasis intertriginosa
ETIOLOGI

Yang tersering sebagai penyebab adalah


Candida albicans. Spesies patogenik yang
lainnya adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C.
guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis,
C. lusitaneae
EPIDEMIOLOGI

Candida albicans adalah saprofit yang berkoloni


pada mukosa seperti mulut, traktus
gastrointestinal, dan vagina. Merupakan jamur
yang berbentuk oval dengan diameter 2-6 um.
Dan dapat hidup dalam 2 bentuk yakni bentuk
hifa dan bentuk yeast. Jumlah koloni sangat
menentukan derajat penyakit, akan tetapi
dilaporkan bahwa frekuensi terjadinya di mulut
18%, vagina 15%, dan mungkin dalam feses 19%.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Bayi, wanita hamil, dan usia lanjut
2. Hambatan pada permukaan epitel; karena gigi palsu,
pakaian
3. Gangguan fungsi imun
Primer, penyakit kronik granulomatosa
Sekunder, leukimia, terapi kortikosteroid
4. Kemoterapi
Imunosupresif
Antibiotik
5. Penyakit endokrin; diabetes melitus
6. Karsinoma
7. Miscellaneus, kerusakan pada lipatan kuku
GEJALA KLINIS

Manifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal


yang mungkin sangat hebat. Terdapat lesi kulit
yang kemerahan atau terjadi peradangan, semakin
meluas, makula atau papul, mungkin terdapat lesi
satelit (lesi yang lebih kecil yang kemudian
menjadi lebih besar). Lesi terlokalisasi di daerah
lipatan kulit, genital, bokong, dibawah payudara,
atau di daerah kulit yang lain
1. Kandidiasis kutis lokalisata

Kandidiasis Intertriginosa
Lesi yang terjadi pada daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal,
lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glands penis, dan umbilikus.
Berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa. Lesi
tersebut dikelilingi oleh satelit vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau
bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif, dengan pinggir yang
kasar dan berkembang seperti lesi primer

Kandidiasis Perianal
Kandidiasi perianal adalah infeksi
kandida pada kulit disekitar anus
yang banyak ditemukan pada bayi,
sering disebut juga sebagai
kandidiasis popok dan diaper rash.
Lesi yang tampak berupa dasar
merah dan pustul satelit. Kadang
sdering juga dijumpala gejala pruritus
ani.
2. Kandidiasi kutis generalisata

Lesi terdapat pada gelabrous skin,


biasanya juga di lipat payudara,
intergluteal, dan umbilikus. Sering
disertai glositis, stomatitis, dan
paraonikia. Lesi berupa ekzematoid,
dengan vesikel-vesikel dan pustul-
pustul.
3. Paronikia dan Onikomikosis

Gamabaran klinis berupa


eritema pada lipatan kuku
proksimal (boilstering),
pembengkakan tidak
bernanah, kuku menjadi
tebal, mengeras dan
berlekuk-lekuk, kadang-
kadang berwarna
kecokelatan, tidak rapuh,
tetap berkilat, tidak
terdapat sisa jaringan
dibawah kuku seperti
pada tinea unguium, dan
hilangnya kutikula.
4. Kandidiasis Granulomatosa

penyakit ini sering menyerang anak-anak, lesi


berupa papulkemerahan tertutup krusta tebal
berwarna kuningkecoklatan dan melekat erat
pada dasarnya. Krusta ini dapat menimbul
seperti tanduk sepanjang 2 cm, lokalisasinya
sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan,
tungkai, dan faring
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan langsung
Pemeriksaan biakan
Identifikasi spesies
Serologi
Pemeriksaan intertriginosa
Uji sensitifitas
Diagnosa banding
Dermatitis kontak
Erytrasma
Dermatitis intertriginosa
Dermatofitosis (tinea)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan terpenting adalah menghindari atau menghilangkan faktor
predisposisi.
Terapi topical:
Larutan ungu gentian : - 0,5% untuk selaput lendir
1-2% untuk kulit
Dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.

Nistatin dapat diberikan berupa krim, salep, emulsi

Golongan azol
krim atau bedak mikonazol 2%
bedak, larutan dan krim klotrimazol 1%
krim tiokonazole 1%
krim bufonazol 1%
krim isokonazol 1%
krim siklopiroksolamin 1%
antimikotik topikal lain yang berspektrum luas
Terapi sistemik:
Nistatin tablet
Untuk menghilangkan infeksi lokal dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap oleh usus.

Amfoterisin B
Diberikan intravena untuk kandidiasis sistemik

Kotrimazol
Pada kandidiasis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vagina
dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2x200 mg dosis
tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal.

Itrakonazol
Diberikan pada kandidiasis vulvovaginalis. Dosis untuk orang dewasa
2x100 mg sehari, selama 3 hari
Komplikasi
Adapun komplikasi kutaneus kandidiasis yang
bisa terjadi, antara lain:
Rekurens atau infeksi berulang kandida pada
kulit
Infeksi pada kuku yang mungkin berubah
menjadi bentuk yang aneh dan mungkin
menginfeksi daerah disekitar kuku.
Disseminated candidiasis yang mungkin terjadi
pada tubuh yang immunocompromised
Pencegahan
Keadaan umum dan higienitas yang baik dapat
membantu pencegahan infeksi kandida, yakni
dengan menjaga kulit selalu bersih dan kering.
Bedak yang kering mungkin membantu
pencegahan infeksi jamur pada orang yang
mudah terkena. Penurunan berat badan dan
kontrol gula yang baik pada penderita diabetes
mungkin membantu pencegahan infeksi tersebut
Prognosis

Prognosis kutaneus kandidiasis


umumnya baik, tergantung pada berat
ringan nya faktor predisposisi.
Biasanya dapat diobati tetapi sekali-
kali sulit dihilangkan. Infeksi berulang
merupakan hal yang umum terjadi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai