Anda di halaman 1dari 22

MATA KULIAH

MANAJEMEN
PEMASARAN

BAB 14
MENGEMBANGKAN
STRATEGI DAN
PROGRAM PENETAPAN
HARGA
( HALAMAN 67 90 )
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. ENY RIA HARYANTI NPM. 0110491412

2. LINA SUGIATI NPM. 0110480512

3. SRI ULFIANA NPM. 0110477512

4. ARINI KAMALIA NPM. 0110501812

5. SUSILOWATI NPM. 0110501322

MANAJEMEN REGULER II SEMESTER 4


UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2015
DEFINISI HARGA
Harga adalah salah satu bauran elemen
pemasaran yang menghasilkan pendapatan,
elemen lain menghasilkan biaya ;
Harga mengomunikasikan positioning nilai
yang dimaksudkan produk atau merek
perusahaan ke pasar.
Produk yang dirancang dan dipasarkan
dengan baik dapat dijual dengan harga
tinggi dan menghasilkan laba yang besar.

::: MEMAHAMI PENETAPAN HARGA

1.Lingkungan Penetapan Harga yang Berubah


Praktik penetapan harga telah mengalami perubahan
besar dalam tahun-tahun terakhir. Banyak perusahaan
melawan kecenderungan harga yang rendah dan
berhasil mendorong konsumen membeli produk dan
jasa yang lebih mahal dengan menggabungkan
formulasi produk unik yang melibatkan kampanye
pemasaran.
Internet memungkinkan penjual mendiskriminasikan
pembeli dan pembeli mendiskriminasikan penjual.

Pembeli dapat melakukan :


- Mendapatkan perbandingan harga secara langsung
dari ratusan pemasok.
- Menyebutkan harga mereka dan berusaha
membuatnya dipenuhi penjual.
- Mendapatkan produk secara gratis
Penjual dapat melakukan :
Mengamati perilaku pelanggan dan menghantarkan
penawaran kepada perorangan.
Memberikan akses untuk harga khusus kepada
pelanggan tertentu.

Sedangkan untuk keduanya, pembeli dan penjual bisa :


Menegosiasikan harga dilelang dan bursa online

2. Bagaimana Perusahaan Menetapkan Harga


Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara.
Di perusahaan kecil, harga sering ditentukan oleh atasan. Di
perusahaan besar, penetapan harga ditangani oleh manajer
divisi dan manajer lini produk.
3. Psikologi Konsumen dan Penetapan Harga
Memahami bagaimana konsumen sampai pada persepsi
harga mereka adalah prioritas pemasaran yang penting.
3 Topik kunci : harga referensi, asumsi harga-kualitas, dan
akhiran harga.
Harga Referensi
Konsumen sering menetapkan harga referensi ( reference
price ) membandingkan harga yang diteliti dengan harga
referensi internal yang mereka ingat atau referensi
eksternal seperti harga eceran reguler yang terpasang.
Asumsi Harga Kualitas
Banyak Konsumen menggunakan harga sebagai indikator
kualitas. Beberapa merek mengadopsi eksklusivitas dan
kelangkaan sebagai sebagai sarana untuk menekankan
keunikan dn membenarkan penetapan harga premium.
PARFUM GRACE BY ANGGUN PADA LAUNCHING PERTAMA MEMASANG
HARGA SEKITAR RP. 550.000,00 PER BOTOL 100 ML
Akhiran Harga
Banyak penjual yakin, harga harus
berakhir dengan angka ganjil.
Pelanggan melihat barang dengan
harga $299 berada dalam kisaran
$200, bukan $300.
Juga tanda Obral di sebelah
harga dapat menaikkan
permintaan.
Namun petunjuk penetapan harga
diatas akan menjadi kurang efektif
jika semakin sering diterapkan.
:::MENETAPKAN HARGA

Perusahaan harus menetapkan harga pada


saat pertama kali mereka mengembangkan
produk baru atau memperkenalkan produk
regulernya ke saluran distribusi atau
wilayah geografis baru.
Perusahaan harus memutuskan dimana
perusahaan akan memposisikan produknya
berdasarkan kualitas dan harga.

Langkah 1 : MEMILIH TUJUAN PENETAPAN
HARGA

Semakin jelas tujuan perusahaan


semakin mudah perusahaan
menetapkan harga. Lima tujuan
utama adalah : kemampuan
bertahan, laba saat ini maksimum,
pangsa pasar maksimum,
pemerahan pasar maksimum, dan
kepemimpinan kualitas produk.
Langkah 2 : MENENTUKAN
PERMINTAAN
Setiap harga akan mengarah ke tingkat
permintaan yang berbeda dan karena itu
akan memiliki berbagai dampak pada tujuan
pemasaran perusahaan. Semakin tinggi
harga semakin rendah permintaan.
Perusahaan harus memperkirakan :
- Sensitivitas Harga. Kurva permintaan
memperlihatkan kemungkinan kuantitas
pembelian pasar pada berbagai pilihan
harga.
- Memperkirakan Kurva Permintaan.
Sebagian besar perusahaan berusaha
mengukur kurva permintaan mereka
dengan menggunakan beberapa
metode yang berbeda, seperti : Survey,
eksperimen harga, Analisis statistik.

- Elastisitas Harga Permintaan.


Pemasar harus tahu seberapa responsif
atau elastis permintaan akan
mengubah harga.
Langkah 3 : MEMPERKIRAKAN BIAYA
Permintaan menetepkan batas harga yang dapat
dikenakan perusahaan untuk produknya, meliputi :
* Jenis-jenis Biaya dan Tingkat Produksi
Biaya tetap ( Fixed Cost ) : disebut juga biaya
overhead adalah biaya yang tidak bervariasi dengan
tingkat produksi atau pendapatan penjualan.
Biaya variabel ( Variable Cost ) : Biaya yang
bervariasi langsung dengan tingkat produksi.
Biaya Total ( Total Cost ) : Jumlah biaya tetap dan
biaya variabel untuk tingkat produksi tertentu.
Biaya Rata-rata ( Average ( Cost ) : biaya per
unit pada tingkat produksi itu atau sama dengan
biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
* Produksi Terakumulasi.
Dengan adanya pengalaman produksi
pada suatu perusahaan, maka
perusahaan akan mendapatkan metode
yang semakin baik. Setelah pengalaman
produksi terakumulasi berlipat ganda,
maka biaya rata-rata akan menurun.
Penurunan biaya rata-rata terhadap
pengalaman produksi terakumulasi
disebut kurva pengalaman ( experience
curve ) atau kurva pembelajaran
( learning curve ).
* Kalkulasi Biaya Target
Biaya berubah sesuai skala produksi
dan pengalaman. Biaya juga dapat
berubah akibat usaha terkonsentrasi
oleh perancang, insinyur dan agen
pembelian untuk mengurangi biaya
tersebut melalui kalkulasi biaya
target.
Langkah 4 : MENGANALISIS BIAYA, HARGA,
DAN PENAWARAN PESAING
Perusahaan harus mempertimbangkan biaya, harga dan
kemungkinan reaksi harga pesaing terdekat. Penawaran
perusahaan mengandung fitur yang tidak ditawarkan oleh
pesaing, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka untuk
pelanggan.

Langkah 5 : MEMILIH METODE PENETAPAN


HARGA
Tiga pertimbangan utama dalam penetapan harga :
Biaya menetapkan batas bawah untuk harga.
Harga pesaing dan harga produk pengganti memberi titik
orientasi,
Penilaian pelanggan atas fitur unik menetapkan batas atas
pelanggan.
Ada beberapa metode penetapan
harga :
- Penetapan harga markup.
Metode penetapan harga paling mendasar
adalah menambah markup standar ke biaya
produk.
-Penetapan harga tingkat
pengembalian sasaran ( target-
return pricing )
Perusahaan menentukan harga yang akan
menghasilkan tingkat pengembalian atas
investasi sasarannya ( ROI ).
- Penetapan harga nilai anggapan.
Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen seperti :
- Citra pembeli akan kinerja produk
- Kemampuan penghantaran dari saluran.
- Kualitas jaminan.
- Dukungan pelanggan.
- Atribut yang kuran dominan seperti : reputasi pemasok,
kepercayaan dan harga diri.

- Penetapan harga nilai ( Value


Pricing ).
Penetapan harga yang cukup rendah untuk penawaran
berkualitas tinggi.
- Penetapan harga going rate
( Going Rate Pricing ).
Perusahaan mendasarkan
sebagian besar harganya pada
harga pesaing, mengenakan harga
yang sama, lebih mahal atau lebih
murah dibandingkan harga
pesaing utama.
- Penetapan harga jenis
lelang.
Salah satu tujuan utama lelang
adalahmembuang persediaan berlebih atau
barang bekas. Perusahaan harus menyadari
tiga jenis lelang utama dan prosedur
penetapan harga terpisah mereka.
- Lelang Inggris ( tawaran meningkat ).
- Lelang Belanda ( tawaran menurun ).
- Lelang Tender Tertutup.
Langkah 6 : MEMILIH HARGA
AKHIR
Perusahaan harus
mempertimbangkan faktor-faktor
tambahan termasuk dampak kegiatan
pemasaran lain, kebijakan penetapan
harga perusahaan, penetapan harga
berbagi keuntungan dan risiko dan
dampak harga pada pihak lain.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai