Anda di halaman 1dari 41

Invaginasi

Yulia Nur Soraya


110610002
BAB 1

Invaginasi suatu proses di mana segmen


intestin masuk ke dalam bagian lumen usus
yang dapat menyebabkan obstruksi pada
saluran cerna
Umumnya ditemukan pada aak dan jarang
pada orang muda dan dewasa
Ditemukan pada kelompok usia 2-12 bulan
dan lebih banyak pada laki-laki
Gejala yang umum ditemukan adalah muntah
(89,5%), nyeri perut dan menangis kuat
(89,5%), demam (52,5%), bloody stool
(26,3%), massa abdomen (15,8%), dan
hematemesis (10,5%)
Invaginasi dapat mengakibatkan nekrosis
iskemik pada bagian usus yang masuk dengan
komplikasi perforasi dan peritonitis
BAB 2
ANATOMI USUS

Usus Duodenum
Jejunum
kecil Ileum

Usus Sekum
Kolon
besar rektum
Usus halus
- tabung kompleks, berlipat-lipat yang
membentang dari pilorus sampai katup
ileosekal.
- Panjang sekitar 12 kaki
Duodenum
Panjang duodenum sekitar 25 cm, mulai dari
pilorus sampai jejunum
Pada bagian kanan duodenum merupakan
tempat bermuaranya saluran empedu (duktus
koledokus) dan saluran pankreas (duktus
pankreatikus), tempat ini dinamakan papilla
vateri.
Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa
yang banyak mengandung Kelenjar Brunner
Jejunum
Panjangnya 2-3 meter dan berkelok-kelok,
terletak di sebelah kiri atas intestinum minor
Penampang jejunum lebih lebar, dindingnya
lebih tebal, dan banyak mengandung
pembuluh darah
Ileum

Ujung batas antara ileum dan jejunum tidak


jelas, panjangnya 4-5 m
Ileum merupakan usus halus yang terletak di
sebelah kanan bawah berhubungan dengan
sekum dengan perantaraan lubang orifisium
ileosekalis yang diperkuat sfingter dan katup
valvula ceicalis
Usus Besar
- Tabung muscular berongga
dengan panjang sekitar 5
kaki (sekitar 1,5 m) yang
terbentang dari sekum
sampai kanalisani.
- Lapisan-lapisan usus besar
dari dalam ke luar adalah
selaput lendir, lapisan otot
yang memanjang, dan
jaringan ikat
- mukosanya lebih halus daripada usus halus
dan tidak memiliki vili
- Serabut otot longitudinal dalam muskulus
ekterna membentuk tiga pita, taenia coli yang
menarik kolon menjadi kantong-kantong besar
yang disebut dengan haustra
- Dibagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu
katup antara usus halus dan usus besar
Sekum

kantong tertutup yang menggantung di bawah


area katup ileosekal apendiks
Pada sekum terdapat katup ileosekal dan
apendiks yang melekat pada ujung sekum
Apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang
sempit yang berisi jaringan limfoit, menonjol
dari ujung sekum
Kolon

Dibagi menjadi kolon ascenden, transversum


dan descenden
Rektum
Rektum adalah bagian saluran pencernaan
selanjutnya dengan panjang 12-13 cm.
Rektum berakhir pada saluran anal dan
membuka ke eksterior di anus.
Invaginasi
Definisi
suatu proses di mana segmen intestin masuk
ke dalam bagian lumen usus yang dapat
menyebabkan obstruksi pada saluran cerna
bagian usus yang masuk intususeptum
bagian yang menerima intutuseptum
intususipiens
Epidemiologi
>> anak dan << dewasa dan orang muda
Umumnya ditemukan pada usia 2-12 bulan
dan >> laki-laki
Invaginasi biasanya terjadi pada anak yang
sehat dan memiliki status gizi yang baik
Etiologi
8-20% kasus idiopatik/ invaginasi primer
pada sebagian besar kasus pada anak
Hampir 90% kasus invaginasi pada orang
dewasa tipe sekunder berupa adanya
kondisi patologis seperti karsinoma,
divertikulum meckel, divertikulum kolon,
striktur atau neoplasma jinak
Patofisiologi
Klasifikasi
Entero-enterik
Colo-kolika
Ileo-colica
Ileosekal
Manifestasi Klinis
Umumnya ditemukan trias yaitu
1. Nyeri perut yang hilang timbul
2. Massa tumor di perut berbentuk sosis pada
bagian kanan atas, kanan bawah, atas tengah,
kiri bawah, atau kiri atas
3. Red currant jelly stool
Jika invaginasi tidak dapat direduksi maka
penderita akan semakin lemah dan lesu,
akhirnya dapat terjadi keadaan seperti syok
dengan kenaikan suhu tubuh hingga 41 C
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan lab
- Tidak spesifik untuk menegakkan invaginasi
- Anemia, leukositosis, dan abnormalitas
elektrolit
Foto polos abdomen
Usus terdesak ke kiri atas
Barium enema
Tujuan diagnosis dan terapi
coiled spring appearance
USG abdomen
USG tranversal target lession atau doughnut
sign
USG longitudinal: pseudokidney sign
CT Scan
target sign
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Kriteria diagnosis invaginasi akut
1. Invaginasi definitif (pasti invaginasi)
a. Kriteria bedah: ditemukannya invaginasi pada
pembedahan
b. Kriteria radiologi: adanya baik gas maupun cairan
kontras padaenema pada usus halus yang
berinvaginasi, adanya massa intraabdominal yang
dideteksi dengan USG
c. Kriteria autopsi: ditemukan invaginasi pada otopsi
2.Mungkin invaginasi (probable)
Memenuhi 2 kriteria mayor atau 1 kriteria
mayor dan 3 kriteria minor
3.Possible invaginasi
Memenuhi paling sedikit 4 kriteria minor
Kriteria mayor pada invaginasi yakni:
1. Bukti adanya obstruksi saluran cerna
Riwayat muntah kehijauan
Distensi abdomen dan tidak adanya bising usus atau bising
ususabnormal
Foto polos abdomen menunjukkan adanya level cairan dan
dilatasiusus halus
2. Inspeksi
Massa di abdomen
Massa di rectal
Prolapsus intestinal
Foto polos abdomen, USG, CT menunjukkan invaginasi atau massa
dari jaringan lunak
3. Gangguan vaskuler intestinal dan kongesti vena
Keluarnya darah per rectal
Keluarnya feses yang berwarna red currant jelly
Adanya darah ketika pemeriksaan rectum
Adapun kriteria minor untuk
invaginasi adalah: usia < 1 tahun, laki-
laki,nyeri perut, muntah, letargi,
hangat, syok hipovolemik, foto polos
abdomen menunjukkan pola gas usus
yang abnormal
Diagnosis Banding
Gastroenteritis
Disentri amoeba
Divertikulum meckel
Enterokolitis
Prolapsus recti atau rectal prolaps
Henoch-schonlein purpura
Penatalaksanaan
Selang lambung (Nasogastric tube) harus dipasang
sebagai tindakan kompresi pada pasien dengan
distensi abdomen sehingga bisa dievaluasi
produksi cairannya
rehidrasi cairan yang adekuat dilakukan untuk
menghindari kondisi dehidrasi
pemasangan selang catheter untuk memantau
ouput dari cairan
Pneumatic atau Kontras Enema masih menjadi
pilihan utama untuk diagnosa maupun terapi
reduksi lini pertama pada intususepsi di banyak
pusat kesehatan
Non Operatif
Hydrostatic Reduction
- Pengobatan dianggap berhasil bila barium sudah
mencapai ileum terminalis, serta pada saat itu,
pasase usus kembali normal, norit yang diberikan
akan keluar melalui dubur
- Seiring dengan pemeriksaan zat kontras kembali
dapat terlihat coiled spring appearance.
Gambaran tersebut disebabkan oleh sisa-sisa
barium sepanjang bekas tempat invaginasi
Terapi dengan menggunakan Barium
enema
Pneumatic Reduction
- Prosedur ini dimonitor secara fluroskopi sejak
udara dimasukkan ke dalam rectum
- Tekanan udara maksimum yang aman adalah 80
mmHg untuk bayi dan 110-120 mmHg untuk
anak.
- Penganut dari model reduksi ini meyakini bahwa
metode ini lebih cepat, lebih aman dan
menurunkan waktu paparan dari radiasi
- Pengukuran tekanan yang akurat dapat dilakukan,
dan tingkat reduksi lebih tinggi daripada reduksi
hidrostatik
Operatif
Apabila diagnosis intususepsi yang telah
dikonfirmasi oleh x-ray, mengalami kegagalan
dengan terapi reduksi hidrostatik maupun
pneumatik
bukti nyata akan peritonitis difusa
Komplikasi
Obstruksi usus
Dehidrasi
Aspirasi dari emesis
Perforasi
Sepsis
Short Bowel Syndrome
Prognosis
Kematian disebabkan oleh intususepsi
idiopatik akut pada bayi dan anak-anak
sekarang jarang di negara maju
Sebaliknya, kematian terkait dengan
intususepsi tetap tinggi di beberapa negara
berkembang
Mortalitas secara signifikan lebih tinggi (lebih
dari sepuluh kali lipat dalam kebanyakan
studi) pada bayi yang ditangani 48 jam setelah
timbulnya gejala daripada bayi yang ditangani
dalam waktu 24 jam setelah onset pertama
Angka rekurensi dari intususepsi untuk reduksi
nonoperatif dan operatif masing-masing rata-
rata 5% dan 1-4%.(
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai