Journal Reading Paru
Journal Reading Paru
Di susun oleh :
Ruth Djalung
Pembimbing:
Dr. Emil B Moerad, Sp. P
LATARBELAKANG
Hasil
Hasil primer adalah semua penyebab mortalitas dalam waktu 90 hari
setelahmasukrumahsakit
Hasil sekunder merupakan waktu mulainya pengobatan oral, lamanya
di rawat di rumah sakit, dan munculnya komplikasi minor atau mayor
selamadirawatdirumahsakit
PengumpulanData
o Rekam medis : gambaran klinis, hasil pemeriksaan laboratorium dan
mikrobiologi,antibiotikyangdigunakan,komplikasi,hasilklinis
o Data non rutin didapat dari perawat peneliti secara langsung setelah
pasienterlibatdalampenelitian
TABELPENGAMBILANDATA
HASIL PRIMER
o Segala penyebab mortalitas dalam 90 hari tidak dapat dinilai
pada 4 pasien, pasien ini hanya dimasukkan kedalam analisis
sekunder.
o Perbedaan yang absolut resiko kematian antara strategi beta
laktam dan beta laktam makrolid sebesar 1, 9% lebih baik pada
strategi beta laktam
o Perbedaan absolut antara strategi beta laktam dan strategi
fluoroquinolon sebesar -0,6% , lebih baik pada strategi
fluoroquinolon.
o Hal ini menunjukkan strategi beta laktam tidak di bawah dari
beta laktam makrolid dan fluoroquinolon.
HASIL SEKUNDER
Ratarata pada seluruh strategi pasien dirawat di
rumah sakit selama 6 hari , tapi lebih tinggi pada
periodestrategibetalaktammakrolid
Ratarata durasi pengobatan intravena 3 hari selama
periode strategi fluoroquinolon dan 4 hari untuk
strategiyanglain
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam insidensi
komplikasimayordanminordalam3strategi.
KESIMPULAN
Di antara pasien dengan dugaan klinis CAP yang
dirawat di bagian nonICU, strategi
pengobatandenganmonoterapibetalaktamhasilnya
tidakdibawahdarikombinasistrategibetalaktam
makrolid dan monoterapi fluorokuinolon yang dilihat
darimortalitasselama90hari.
TERIMAKASIH