Anda di halaman 1dari 44

Case Stroke

Oleh:
Jason Liando, S.Ked 04084821719178
Dhanty Mukhlisa, S.Ked04084821719179

Pembimbing:
Dr. Haidar Nasution

DEPARTEMEN REHABILITASI MEDIK


RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
1 2016
Definisi Stroke (WHO)

Tanda tanda klinis atau gangguani serebral secara Fokal atau


global yang berkembang cepat atau secara tiba-tiba, berlangsung
lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian dengan tidak
tampaknya penyebab lain selain penyebab vaskular

2
Klasifikasi modifikasi marshall
Faktor resiko
Trombosis

pembuluh darah besar (termasuk sistem arteri karotis)


pembuluh darah kecil (termasuk sirkulus Willisi dan sirkulus posterior).
Stroke
trombosis

titik percabangan arteri serebral utamanya pada daerah distribusi dari arteri karotis
interna.
stenosis arteri menyebabkan turbulensi aliran darah sehingga resiko
Tempat pembentukan trombus aterosklerosis dan perlengketan platelet.

polisitemia, anemia sickle sel, defisiensi protein C, displasia fibromuskular dari


arteri serebral, dan vasokonstriksi yang berkepanjangan akibat gangguan migren.
Setiap proses yang menyebabkan diseksi arteri serebral (trauma, diseksi aorta
Penyebab thorasik, arteritis).
lain
Anatomi

6
7
Kecacatan pasca stroke

8
REHABILITASI
SETELAH STROKE

9
Rehabilitasi ( WHO )

semua tindakan yang ditujukan untuk mengurangi dampak


disabilitas/handicap agar memungkinkan penyandang cacat
dapat berintegrasi dengan masyarakat.

Rehabilitasi Stroke

upaya pengelolaan medik dan rehabilitasi yang


komperhensif terhadap distabilitas yang diakibatkan oleh
stroke memalui pendekatan neurorehabilitasi

10
Memperbaiki fungsi motorik,
wicara, kognitif dan
fungsi lain yang terganggu.

Readaptasi sosial dan mental


Tujuan rehabilitasi untuk memulihkan
stroke (who) hubungan interpersonal dan
aktivitas sosial.

Dapat melaksanakan aktivitas


kehidupan sehari-hari

11
Prinsip Rehabilitasi Pasca Stroke
o Dimulai dengan latihan aktivitas yang ringan.

o Bertahap menjadi latihan aktivitas yang lebih berat.

o Aktivitas latihan bergantung kebutuhan pasien.

o Repetisi / diulang.

12
Activity Daily Living
Komunikasi Self care
(menulis, mengetik, menelpon, alat (berpakaian, makan, mandi,toilet,
komunikasi khusus, dsb) merawat diri, dsb)

ADL
Perangkat keras lingkungan Mobilitas
(mobilitas tempat tidur/kursi roda,
(kunci, kran, saklar, jendela/pintu, dsb)
naik tangga, berjalan, dsb)
13
FASE AKUT
REHABILITASI
STROKE
FASE LATIHAN
AKTIF

14
FASE AKUT
48-72 jam pertama setelah serangan.
Pasien belum stabil pasien harus berbaring
di tempat tidur
Latihan pasif anggota gerak atas dan bawah
mencegah kekakuan otot dan sendi

15
BERBARING TERLENTANG
Posisi kepala, leher dan
punggung harus lurus
Bantal di bawah bahu dan
lengan yang lumpuh secara hati-
hati, sehingga bahu terangkat ke
atas dengan lengan agak
ditinggikan dan memutar ke
arah luar, siku dan pergelangan
tangan agak ditinggikan.
Letakkan pula bantal di bawah
pangkal paha yang lumpuh
dengan posisi agak memutar ke
arah dalam, lutut agak ditekuk.

16
Posisi miring pada bagian yang sehat

Posisi miring pada bagian yang sakit


MIRING KE SISI YANG SEHAT

Bahu yang lumpuh harus


menghadap ke depan,
lengan yang lumpuh
memeluk bantal dengan siku
diluruskan
Kaki yang lumpuh agak
ditekuk, kaki yang sehat
menyilang di atas kaki yang
lumpuh dengan diganjal
bantal

18
MIRING KE SISI YANG LUMPUH
Lengan yang lumpuh
menghadap ke depan,
pastikan bahwa bahu pasien
tidak memutar secara
berlebihan.
Kaki yang lumpuh agak
ditekuk, kaki yang menyilang
di atas kaki yang lumpuh
dengan diganjal bantal

19
Posisi bridging
LATIHAN PASIF
a) Latihan pasif anggota gerak atas
Gerakan menekuk dan
meluruskan sendi bahu:

Tangan satu penolong


memegang siku, tangan
lainnya memegang lengan.

Luruskan siku, naikkan dan


turunkan lengan dengan siku
tetap lurus.

21
Gerakan menekuk dan
meluruskan siku:
Pegang lengan atas dengan
tangan satu, tangan lainnya
menekuk dan meluruskan
siku.

Gerakan memutar pergelangan


tangan :
Pegang lengan bawah dengan
tangan satu, tangan lainnya
menggenggam telapan tangan
pasien.

Putar pergelangan tangan pasien


kearah luar (terlentang) dan ke
arah dalam (telungkup) 22
Konsul terapis fisik sebelum melakukan latihan ini
Gerakan menekuk dan meluruskan
pergelangan tangan:
Pergelangan lengan bawah dengan
tangan satu, tangan lainnya memegang
pergelangan tangan pasien.
Tekuk pergelangan tangan ke atas dan
ke bawah

Gerakan memutar ibu jari:


Pegang telapak tangan dan keempat
jari dengan tangan satu, tangan lainnya
memutar ibu jari tangan.
Gerakan menekuk dan meluruskan jari-
jari tangan.
23
B) Latihan pasif anggota gerak atas
Gerakan menekuk dan meluruskan
pangkal paha:
Pegang lutut dengan tangan
satu, tangan lainnya memegang
tungkai.
Naikkan dan turunkan kaki
dengan lutut tetap lurus.

Gerakan menekuk dan meluruskan


lutut:
Pegang lutut dengan tangan
satu, tangan lainnya memegang
tungkai. Kemudian tekuk dan
luruskan lutut. 24
Gerakan pangkal paha:
Gerakan kaki pasien menjauh dan
mendekati badan (kaki satunya)

Gerakan memutar pergelangan kaki:


Pegang tungkai dengan tangan
satu, tangan lainnya memutar
pergelangahn kaki.

25
FASE LATIHAN AKTIF

26
1. LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH.

Latihan 1:
Angkat tangan yang
lumpuh menggunakan
tangan yang sehat ke
atas
Letakkan kedua tangan
di atas kepala
Kembalikan tangan ke
posisi semula

27
Latihan 2:
Angkat tangan yang
lumpuh melewati
dada kearah tangan
yang sehat.
Kembali ke posisi
semula

28
Latihan 3:
Angkat tangan yang
lemah menggunakan
tangan yang sehat ke
atas
Kembali seperti semula

29
Latihan 4:
Pegang pergelangan
tangan yang lumpuh
menggunakan tangan
yang sehat
Luruskan siku kemudian
angkat ke atas
Letakkan kembali
tangan yang lumpuh di
tempat tidur

30
Latihan 5:
Pegang pergelangan
tangan yang lumpuh
menggunakan tangan
yang sehat, angkat ke
dada.
Putar pergelangan
tangan ke arah dalam
dan ke arah luar.

31
Latihan 6:
Tekuk jari-jari yang
lumpuh dengan tangan
yang sehat, kemudian
luruskan
Putar ibu jari yang
lemah menggunakan
tangan yang sehat

32
Latihan 7:
Letakkan kaki yang sehat di
bawah lutut yang lumpuh
Turunkan kaki yang sehat,
sehingga punggung kaki
yang sehat berada di bawah
pergelangan kaki yang
lumpuh
Angkat kedua kaki ke atas
dengan bantuan kaki yang
sehat, kemudian turunkan
pelan-pelan

33
Latihan 8:
Angkat kaki lumpuh
menggunakan kaki yang
sehat ke atas sekitar 3 cm.
Ayunkan kedua kaki sejauh
mungkin kearah satu sisi,
kemudian ke sisi
sebelahnya (sisi satunya)
Kembali ke posisi semula
dan ulangi lagi

34
Latihan 9: (bridging exercise)
Anjurkan pasien untuk
menekuk lututnya, Bantu
pegang pada lutut yang
lumpuh dengan tangan satu.
Dengan tangan yang lainnya
penolong memegang
pinggang pasien.
Anjurkan pasien untuk
mengangkat bokongnya
Kembali ke posisi semula
dan ulangi lagi.

35
2. LATIHAN KESEIMBANGAN
Bila keadaan umum pasien telah stabil yang
dinyatakan oleh tim medis, mulailah melatih
keseimbangan duduk, berdiri dan berjalan

36
a) Melatih keseimbangan duduk
Penolong berdiri di sebelah sisi yang
lumpuh, penolong lainnya berdiri di sisi
yang sehat (bila diperlukan)
Letakkan lengan anda yang dekat dengan
kepala pasien di belakang punggung
pasien, demikian pula tangan penolong
satunya.
Tarik bersama-sama pasien ke arah duduk
tegak.
Bila pasien telah mampu menjaga
keseimbangan waktu duduk, letakkan
bantal di belakang kepala, leher dan bahu
yang lumpuh (jumlah 4 bantal), letakkan
juga satu bantal di bawah lengan yang
lumpuh

37
b) Melatih keseimbangan berdiri
sediakan cermin besar supaya
pasien dapat melihat apakah
berdirinya sudah tegak atau belum.

berikan kesempatan kepada pasien


untuk berusaha berdiri sendiri
semaksimal mungkin.

berdirilah dekat sisi pasien yang


lumpuh untuk memberikan
perasaan aman padanya

38
3. LATIHAN MENGGUNAKAN TANGAN YANG
LUMPUH
Hampiri dan berbicara pada
pasien dari sisi tubuh yang
lumpuh, sentuhlah anggota
tubuh yang lumpuh tersebut dan
gosoklah dengan lembut. Jangan
topang pasien bila tiba-tiba
pasien seakan terjatuh (condong
ke sisi lumpuh), kerna pasien
akan belajar sendiri untuk
menjaga keseimbangan tubuhnya
Berikan motivasi kepada pasien
untuk menggunakan tangan yang
lumpuh sebanyak mungkin

39
4. LATIHAN MOBILISASI
a) Latihan berjalan
menggunakan
tongkat berkaki satu
atau berkaki empat

b) Latihan naik turun


tangga (dibantu
penolong)

40
naik turun tangga tanpa menggunakan tongkat

naik turun tangga menggunakan tongkat

41
5. LATIHAN BERKOMUNIKASI

Latihan menulis
Latihan membaca

Latihan mengucapkan huruf


A, I, U, E, O.

Latihan mendengar suara,


musik, kaset berisi suara
anggota keluarga.
42
Latihan berkomunikasi menggunakan papan
yang bergambar atau berupa tulisan.

43

Anda mungkin juga menyukai