Anda di halaman 1dari 36

Lower Urinary Track

Simptoms

Disusun Oleh :
Ferji Rhenald Arditya
1061050010
Pembimbing :
dr. Ruyandi Hutasoit, Sp.U
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
Periode 25 Juli 27 Agustus 2016
JAKARTA
Urinary Tract anatomy

Production, storage and avoid


the urine
Consist of renal, ureter, vesica
urinaria and uretra.
Renal: filtration
Ureter: voiding urine from
pielum to vesica urinaria.
Ureter wall consist of
trantitional cell mocous,
circular smooth muscle and
longitudinal smooth muscle.
Lower Urinary Tract
anatomy
Vesica urinaria: 3 layers of
detrussor muscle; longitudinal
muscle, circular muscle, and
longitudinal muscle.
Mucosa of vesica : trantitional
cell
Vol. VU dewasa : 300-450 ml.
anak menurut Koff adalah:
(Umur + 2) x 30 ml
Uretra: Sphincter uretra
interna (smooth muscle)
Woman: uretra 3-5 cm
Man : uretra 23-25 cm
Berat normal prostat orang dewasa + 20 gram
BPH : zona transisional
Maligna : zona perifer
Micturition Process
Lower Urinary Tract
Symptoms

istilah umum untuk menjelaskan berbagai gejala berkemih

Consist of:
Storage/iritation symptoms
Voiding/obstruction symptoms
Urgency
Storage
Frecuency

Nokturia
Disuria

Slow stream
LUTS
Intermittency

Hesitancy

Voiding Straining
next

Inkontinensia
Urgensi

Urgensi adalah rasa sangat ingin kencing sehingga terasa sakit.

Keadaan ini adalah akibat hiperiritabilitas dan hiperaktivitas buli-buli


karena inflamasi, terdapat benda asing di dalam buli-buli, adanya
obstruksi infravesika.

Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Univ. BrawijayaMalang. 2010. Hal 17-36
Frekuensi

Setiap hari, orang normal rata-rata berkemih sebanyak 5 hingga 6 kali


dengan volume kurang lebih 300 ml setiap miksi.

Frekuensi atau polakisuria adalah frekuensi berkemih yang lebih dari


normal.

Polakisuria dapat disebabkan karena produksi urine yang berlebihan


(poliuria) atau karena kapasitas buli-buli yang menurun sehingga
sewaktu buli-buli terisi pada volume yang belum mencapai
kapasitasnya, rangsangan miksi sudah terjadi.

Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Univ. BrawijayaMalang. 2010. Hal 17-36
Nokturia

Nokturia adalah polakisuria yang terjadi pada malam hari.


Seperti pada polakisuria, pada nokturia mungkin disebabkan
karena produksi urine meningkat ataupun karena kapasitas
bulibuli yang menurun.

Orang yang mengkonsumsi banyak air sebelum tidur


menyebabkan produksi urine meningkat.

Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Univ. BrawijayaMalang. 2010. Hal 17-36
Disuria

Disuria adalah nyeri pada saat miksi dan terutama disebabkan karena
inflamasi pada bulibuli atau uretra.

Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Univ. BrawijayaMalang. 2010. Hal 17-36
intermitensi

Di pertengahan miksi seringkali miksi berhenti dan


kemudian memancar lagi; keadaan ini terjadi
berulang-ulang.

Hesitancy
Miksi diakhiri dengan perasaan masih terasa ada sisa
urine di dalam buli-buli dengan masih keluar
tetesan-tetesan urine.

Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Univ. BrawijayaMalang. 2010. Hal 17-36
Inkontinensi urine
ketidak mampuan seseorang untuk menahan urine yang
keluar dari buli-buli, baik disadari ataupun tidak
disadari.

Kebocoran terjadi ketika ada tekanan pada perut saat


bersin, batuk, tertawa, atau mengangkat. Penyebabnya
adalah melemahnya dari jaringan otot-otot uretra

Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Univ. BrawijayaMalang. 2010. Hal 17-36
Etiologi

Kondisi yang dapat menyebabkan LUTS termasuk :


Kandung kemih
Infeksi saluran kemih
kandung kemih neurogenik

LUTD
kalkulus kandung kemih
tumor kandung kemih
Prostat
hipertrofi prostat jinak
Prostatitis
Uretra
kalkulus Distal urethra
striktur uretra

Larsen, Betty . LUTS: A practical guide to alleviating lower urinary tract symptoms. Journal of the American Academy
of Physician Assistants: March 2013 - Volume 26 - Issue 3 - p 2630
Faktor Resiko

LUTS telah lama dikenal sebagai penyebab morbiditas


signifikan pada kedua jenis kelamin.
Usia,
hormon,
proses inflamasi,
gaya hidup,
penyakit metabolik,

NICE. 2015. Lower urinary tract symptoms in men management.


Diagnostic Measure

Anamnesis
Nyeri Vesika
Nyeri vesika dirasakan di daerah suprasimfisis.
Nyeri ini terjadi akibat overdistensi bulibuli yang
mengalami retensi urine atau terdapat inflamasi pada
buli-buli (sistitis interstisialis, tuberkulosis, atau
sistosomiasis).
Inflamasi buli-buli dirasakan sebagai perasaan kurang
nyaman di daerah suprapubik (suprapubic dyscomfort).
Nyeri muncul manakala buli-buli terisi penuh dan nyeri
berkurang pada saat selesai miksi. Tidak jarang pasien
sistitis merasakan nyeri yang sangat hebat seperti
ditusuk-tusuk pada akhir miksi dan kadang kala disertai
dengan hematuria; keadaan ini disebut sebagai
stranguria

Ca VU mengeluh hematuria yang bersifat:


Tanpa disertai rasa nyeri (painless).
Kambuhan (intermitten).
Terjadi pada seluruh proses miksi
(hematuria total).
Nyeri prostat

Nyeri prostat pada umumnya disebabkan karena inflamasi


yang mengakibatkan edema kelenjar prostat dan distensi
kapsul prostat.
Lokasi nyeri akibat inflamasi ini sulit untuk ditentukan
tetapi pada umumnya dapat dirasakan pada
abdomen bawah,
inguinal,
perineal,
lumbosakral,
atau nyeri rektum.
Seringkali nyeri prostat diikuti dengan keluhan miksi berupa
frekuensi, disuria, bahkan retensi urine.
Nyeri penis

Nyeri yang dirasakan pada daerah penis yang sedang


tidak ereksi (flaksid) biasanya merupakan refered pain
dari inflamasi pada mukosa buli-buli atau uretra, yang
terutama dirasakan pada meatus uretra eksternum.
Selain itu parafimosis dan keradangan pada prepusium
maupun glans penis memberikan rasa nyeri yang terasa
pada ujung penis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Buli-buli
Pada pemeriksaan buli-buli
diperhatikan adanya benjolan/massa
atau jaringan parut bekas
irisan/operasi di suprasimfisis.
Massa di daerah suprasimfisis
mungkin merupakan tumor ganas
buli-buli atau karena buli-buli yang
terisi penuh dari suatu retensi urine.
Dengan palpasi dan perkusi dapat
ditentukan batas atas buli-buli
Pemeriksaan genitalia eksterna
Pada inspeksi genitalia eksterna
diperhatikan kemungkinan adanya kelainan
pada penis/uretra antara lain: mikropenis,,
hipospadia, epispadia, stenosis pada
meatus uretra eksterna,
fimosis/parafimosis, fistel uretro-kutan,
dan ulkus/tumor penis.
Colok Dubur (Rectal toucher)
Pada pemeriksaan colok dubur dinilai:
(1) tonus sfingter ani dan refleks
bulbo-kavernosus(BCR),
(2) mencari kemungkinan adanya
massa di dalam lumen rektum, dan
(3) menilai keadaan prostat
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Darah rutin
Pemeriksaan urinalisis merupakan
pemeriksaan yang paling sering Pemeriksaan darah rutin terdiri atas pemeriksaan
kadar hemoglobin, leukosit, laju endap darah,
dikerjakan pada kasus kasus hitung jenis leukosit
urologi. Pemeriksaan ini meliputi
uji: Faal ginjal

1. Makroskopik dengan menilai Beberapa uji faal ginjal yang sering diperiksa
adalah pemeriksaan kadar kreatinin, kadar ureum
warna, bau, dan berat jenis urine atau BUN (blood urea nitrogen), dan klirens
2. Kimiawai meliputi pemeriksaan kreatinin. .
derajat keasaman/pH, protein, dan Kadar klirens normal pada orang dewasa adalah:
gula dalam urine 80 120 ml/menit.
3. Mikroskopik mencari
kemungkinan adanya sel-sel, cast Kultur urine
(silinder),
Pemeriksaan kultur urine diperiksa jika ada
Urine mempunyai pH yang bersifat dugaan infeksi saluran kemih. Pada pria, urine
asam, yaitu rata-rata: 5,5 - 6,5 yang diambil adalah sample urine porsi tengah
(mid stream urine),
Pemeriksaan mikroskopik urine
ditujukan untuk mencari
kemungkinan adanya sel-sel darah,
organisme yang berasal dari luar
saluran kemih, silinder, ataupun
kristal.
Pemeriksaan penanda tumor (tumor marker)
Pemeriksaan penanda tumor antara lain adalah: PSA
(Prostate specific Antigen) yang sering berguna dalam
membantu menegakkan diagnosis karsinoma prostat

Normal : 0-4 ng/ml


:4-10 ng/ml Kemungkinan Ca 20%
>10ng/ml Kemungkinan 50%
Foto Polos Abdomen
USG (Ultrasonografi)
USG berguna untuk menghitung sisa urine pasca miksi dan mendeteksi adanya
batu atau tumor di buli-buli Pada kelenjar prostat, melalui pendekatan
transrektal (TRUS) dipakai untuk mencari nodul pada keganasan prostat dan
menentukan volume/besarnya prostat
Tatalaksana

ISK pengobatan empiris bakteri gram negatif


floroquinolon
Prostatitis pengobatan empiris bakteri gram
negatif floroquinolon

Basuki B. Purnomo. Dasar-dasar Urologi. Fakultas Kedokteran Univ. BrawijayaMalang. 2010. Hal 17-36
BPH
(International Prostate Symptom Score)
Operatif TURP
Open Prostatektomi
Terapi laser prostat
Internal ureterotomi
Prognosis

Prognosis tergantung penyebab


Thank You

Anda mungkin juga menyukai