Anda di halaman 1dari 9

Plagiarisme Sebagai Bentuk Pelanggaran

Hak Cipta
Definisi Plagiarisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia plagiat adalah pengambilan


karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya
seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri.
Plagiarisme sendiri merupakan bentuk pelanggaran dari norma sosial dan
kode etik. Karena telah mengakui sesuatu yang bukan miliknya.
Dampak dari Plagiarisme

Dampak untuk pelaku plagiarisme :


cemoohan sampai kecaman
Pengucilan
Menerima sanksi administratif

Korban Plagiarisme:
Orang tersebut dilanggar hak ciptanya
Hasil karyanya tidak mendapat pengakuan dari pengguna/
penikmatnya
Dampak dari Plagiarisme

Dampak bagi perkembangan ilmu pengetahuan,


dengan adanya plagiarisme, ilmu pengetahuan akan
menjadi statis karena para plagiator lebih suka menjiplak
karya orang lain daripada menemukan teorinya sendiri.
Para pengguna/penikmat akan tertipu oleh sang
plagiator dan mengira sang plagiator adalah seorang
yang hebat
Dasar Hukum Yang
Mengatur Tentang
Plagiarisme
UU No.20/2013

Berdasarkan UU ini, sanksi atas tindakan plagiarism adalah sebagai


berikut:
Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk
memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti
merupakan jiplakan dicabut gelarnya (Pasal 25 ayat 2).
Lulusan yang karya ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan
pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
UU No.19/2002
Hal diatas juga tercantum dalam UU ini tentang Hak Cipta di Pasal 15 yang berbunyi:

Penggunaan Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan


karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah
dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan
pembelaan di dalam atau di luar Pengadilan
Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan:
ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau
pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak
merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta.
Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam huruf
braille guna keperluan para tunanetra, kecuali jika perbanyakan itu bersifat komersial.
Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara
atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan
atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang non komersial semata- mata untuk
keperluan aktivitasnya.
Upaya untuk Mencegah
Plagiarisme
Plagiarisme sebenarnya dapat dicegah, selain dengan cara memberikan hukuman
atau sanksi yang tegas terhadap para pelakunya tetapi juga dengan sosialisasi dan
pendidikan.

Salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan filsafat, memberikan


pengertian tentang kaidah ilmu pengetahuan , memberikan pengertian mengenai
kode etik ilmiah , dan lain-lain.
Kesimpulan

Plagiarisme adalah suatu hal yang tercela karena telah melanggar


kode etik ilmiah dan memiliki dampak negatif yang luas pada
masyarakat. Oleh karena itu, plagiarisme harus dicegah dengan
melakukan sosialisasi terhadap plagiarisme dan melalui pendidikan
moral dan akhlak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai