Anda di halaman 1dari 12

INFERTILITAS

Made Aditya Dian Nugraha


15710378

Pembimbing :
dr. Mila
Infertilitas = ketidakmampuan pasangan
suami istri untuk memperoleh kehamilan,
meskipun telah melakukan enggama teratur
selama minimal 1 tahun tanpa kontrasepsi.
1. Infertilitas primer = belumpernah hamil
2. Infertilitas sekunder = pernah hamil,
sekarang mecoba hamil selama 1 tahun
tanpa proteksi
Faktor penyebab
Non Organik
1. Usia
2. Frekuensi Senggama
3. Pola hidup

Organik
1. Masalah vagina
- Dispareunia = berkaitan dengan kesehatan ditandai nyeri saat
senggama
- Vaginismus = nyeri saat penis melakukan penetrasi ke vagina
- Vaginits = infeksi kuman
2. Masalah uterus
- Faktor serviks
- Servisitis = infeksi pada serviks sehingga sperma kesulitan untuk
penetrasi ke dalam kavum uteri.
- Trauma = tindakan operatif tertentu sehingga serviks cacat.

3. Faktor kavum uteri


- Kelainan anatomi = terdapat septum pada uteri mengubah
struktur anatomi dan vaskularisasi endometrium.
- Faktor endometriosis = radang panggul, polip endometrium

4. Faktor miometrium
- Mioma uteri menyumbat tuba, kanalis servikalis, mempengaruhi
implantasi
5. Masalah tuba
- Sumbatan pada tuba yg disebabkan karena infeksi

6. Masalah ovarium
- Syndrom ovarium polikistik
- Kista endrometrium
Pemeriksaan Dasar
Anamnesa
a. Frekuensi coitus
b. Obat obat yg digunakan
c. Faktor emosi/stress
d. Umur
e. riwayat penyakit radang panggul
F. Pola haid
Pemeriksaan fisik

Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan pengukuran lingkar pinggang.


Apabila BB berlebih maka berkaitan dengan sistem metabolik.
Adanya hirsutisme pada perempuan juga perlu diperiksa.
Uji pasca senggama
Untuk mengetahui interaksi spermatozoa dengan lendir serviks.
Dikerjakan menjelang ovulasi
- Lendir serviks baik, volume banyak, sedikit mengandung sel.
- UPS baik, > 20 spermatozoa perlapangan pandang yg aktif dan
bergerak.
- UPS jelek, tidak ada spermatozoa atau ada tetapi tidak bergerak
atau mati
Histerosalpingografi HSG
Mengetahui keadaan kavum uteri, keadaan tuba, serta dapat
menentukan lokasi pembuntuan tuba. Dilakukan pada fase poliferasi,
3 hari setelah haid.
Basal Body Temperatur BBT
Untuk mengetahui adanya ovulasi. Panas badan menurun saat ovulasi
yang diikuti dengan peningkatan 0,2 C yang terus dipertahankan
12-15 hari pasca ovulasi sampa datang siklus haid berikutnya. BBT
monofasik, diperlukan evaluasi untuk mencari sebab gangguan
ovulasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai