Suryanita S
201520401011124
Kelompok L-25
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam
RS Bhayangkara Kediri
Kasus
Nn. D, 16 th, Siswi SMA
Keluhan Utama: Demam
RPS: Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS.
Demam naik turun, jika minum Parasetamol demam turun
kemudian beberapa saat naik lagi. Selain itu, pasien mengatakan
merasa mual dan muntah setiap makan. Nyeri perut (+), Nyeri
sendi (+), Pusing (+). Nafsu makan turun. Kejang (-). BAK baik.
Belum BAB sejak 4 hari yang lalu.
RPD: HT (-), DM (-), Alergi (-)
RPK: HT (-), DM (-)
RPSos: (-)
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: Compos mentis
GCS :456
TD: 100/80,
nadi 100x/mnt,
RR 24x/mnt,
Tax: 38,6oC
UL
WBC: (-) Ket: (-)
Nit: (-) Uro: Normal
Bil: (-) Pro: (-)
Glu: (-) SG: 1.010
BLD: (-) pH: 7,0
Langkah 1. Problem
Perempuan, 16 tahun
Febris H-4
Dyspepsia
Atralgia
Cephalgia
Nausea & Vomiting
Trombositopenia
Langkah 2. Tujuan terapi
Menurunkan demam
Mengurangi nyeri kepala
Mengurangi mual dan muntah
Mengoreksi kebutuhan cairan dan elektrolit
Langkah 3. P-Treatment dan P-Drug
Advice:
Istirahat cukup, menjaga sanitasi (mencuci tangan,
kebersihan lingkungan, desinfektasi peralatan), asupan
nutrisi seimbang, minum secukupnya untuk mencegah
dehidrasi
Non Farmakologis:
Kompres air biasa untuk menurunkan demam, diit
makanan lunak atau biasa, banyak minum sampai BAK
banyak/sering
Farmakologis:
- Cairan
- Analgesik antipiretik
- Anti emetik
Rujukan: Tidak perlu
Tabel Komposisi Cairan Infus
4-5
WHO, 2009
Inventarisasi Obat (Analgesik Antipiretik)
Obat Effikasi Safety Suitability Cost
Parasetamol FD: Pada dosis Indikasi: Farmadol: Tab
Menghambat terapi, salah pilihan lini 500 mg x 10 x
isoenzim COX-3 satu metabolit pertama bagi 10 (Rp 25.000)
(variant COX-1) Parasetamol penanganan
yg hanya ada di bersifat demam dan
otak hepatotoksik nyeri sebagai
FK: ES: antipiretik dan
Absorpsi cepat Induksi tukak analgetik (nyeri
di sal. peptik paling ringan-sedang)
pencernaan, sering terjadi, KI:
kadar serum gangguan ginjal Penderita gg.
puncak 30-60 fungsi hati berat
menit, waktu & hipersensitif
paruh 2 jam, terhadap obat
ekskresi melalui ini
urin 80-90% Sediaan:
satu hari oral (tablet atau
pertama sirup)
Obat Effikasi Safety Suitability Cost
Ibuprofen FD: Efek samping Indikasi: Ethifen:
inhibisi sintesa sal. Cerna lebih Nyeri ringan- Sir 100
PG dan hambat ringan sedang mg/5mL x 60
COX I dan COX II ES lain yg (terutama mL x 1 (Rp
FK: jarang: eritema arthritis & gout), 15.000)
Absorpsi cepat kulit, ambliopia demam
di sal. toksik yg KI: Dolofen-F:
pencernaan, reversible Ulkus peptikum, Kaps 400 mg x
bioavaibilitas hipersensitif 100 (Rp
>80%, kadar terhadap obat 45.000)
serum puncak ini, masa
1-2 jam, ikatan menyusui,
protein plasma wanita hamil
99%, waktu Sediaan:
paruh 2-4 jam, oral (tablet atau
ekskresi melalui sirup)
urin 90%
Nama Obat Effikasi Safety Suitability Cost
Aspirin FD: aspirin dosis terapi ES: gastric I : analgesik antipiretik, Rp. 36.900
bekerja cepat dan ulcer,hepatotok dan anti-inflamasi (500mg x 15
efektif sebagai sik, iritasi GIT KI : ganguan fungsi hati x 8)
antipiretik. Dosis & ginjal, bumil
toksik obat ini justru (trimester 3)
memperlihatkan efek
piretik.
Ibuprofen +++ ++ ++ ++
Aspirin + + ++ ++
Ranitidine +++ ++ ++ ++
Ondansetron ++ ++ ++ +
Metoklopramid ++ + + ++
Kesimpulan
Farmakologi
- Cairan: RL 500 cc maintenance 40 ml/kgBB/hari
- Antipiretik: Ibuprofen, 400 mg 3x1 sehari
- Antiemetik: Ranitidine inj. Amp. 50 mg/2 mL 2x1
sehari tiap 6-8 jam
Langkah 4. Menulis resep
dr. xxx
RSB Kediri
SIP.:DU/Kodya/XII/2017
------------------------------------------------------
Kediri, 28 April 2017
S 3 dd I prn _____
S imm _____
Pro : Nn. D
Umur: 16 th
Langkah 5. : Informasi, instruksi atau peringatan lain.
-Tirah baring (MRS)
-Kurangi faktor stress
-Segera lapor jika terjadi perdarahan
-Cukupi asupan nutrisi seimbang, diit makanan lunak atau biasa, makan
teratur
-Antipiretik analgetik dihentikan jika sudah tidak demam dan atau nyeri
kepala
-Anti emetik diberikan untuk mengurangi rasa mual dan muntah
-Jika hasil lab. Trombosit > 100.000 boleh KRS
-Kontrol 1 minggu setelah KRS atau jika kondisi pasien memburuk atau
mengalami komplikasi yang lain.
Langkah 6. Monitoring