Alamat : Koja
Umur : 32 tahun
Abdomen:
Inspeksi: datar, lesi (-)
Auskultasi: Bising usus normal
Palpasi: nyeri tekan suprapubik (+), massa (-)
Perkusi: timpani
Status urologis
Regio CVA : nyeri ketuk CVA -/-
Regio suprasimfisis : nyeri tekan +,
Regio genitalia : tampak pembengkakan
skrotum dextra, teraba hangat, tampak sedikit
kemerahan
RT : tidak dilakukan
Tes phren sign +
Tes cremaster sign +
Lab
Darah rutin
Hb: 11,3 g/dl Ureum: 18,2 mg/dl
Leukosit: 13.64 10^3/uL kreatinin: 0,97 mg/dl
Hematokrit: 35.0% gds: 141 mg/dl
Trombosit: 287 10^3/uL
Elektrolit urinalisa
Natrium: 141 mEq/L warna: kuning
Kalium: 3,55 mEq/L kekeruhan: agak keruh
berat jenis: 1.025
Klorida: 88 mEq/L pH: 6.0
protein urin: -
Working diagnosis
epididimoorkitis dextra
Different diagnosis
Torsio testis
Hernia skrotalis
tatalaksana
Dexketoprofen dalam RL/8jam
Ceftriaxon 2x1gr i.v
Ondansetron 3x4mg i.v
Saran usg
Kasus 2
IDENTITAS PASIEN
Umur : 9 tahun
2. An.Effan/ 9 tahun
Keluhan utama: Pasien datang ke IGD RSUD Koja dengan
keluhan nyeri pada kaki kanan post KLL 1 jam SMRS.
Keluhan tambahan: pusing, mimisan
Riwayat penyakit sekarang:
Pasien datang ke IGD RSUD Koja dengan keluhan nyeri
pada kaki kanan post KLL 1 jam SMRS. pasien mengaku nyeri
dirasakan sesaat setelah tertabrak sepeda motor. Pasien
mengatakan sedang bermain dipinggir jalan, kemudian datang
motor dari arah samping dengan kecepatan tinggi, menabrak
pasien. Pasien langsung jatuh dalam keadaan tengkurap,
dengan wajah pasien terbentur di tanah. Tampak adanya luka
gores di kaki kanan serta di tangan kanan dan kiri pasien,
dengan ukuran 3x4 cm, luka tampak tidak kotor, dengan dasar
berwarna merah.
Pasien juga mengaku sempat terseret di aspal sebelum
akhirnya jatuh dan kaki pasien terlindas oleh ban motor
kurang lebih selama 2 menit.
Pasien mengaku adanya benjolan pada kaki kanan pasien,
dan juga sulit untuk menggerakan kaki kanan karena sangat
nyeri, tetapi jari-jari kaki pasien masih dapat digerakan.
Pasien juga mengeluh adanya pusing, dan keluar ingus
bercampur darah dari hidung pasien, mual(-), muntah(-),
pingsan(-), sesak(-), penglihatan ganda(-).
Primary Survey:
Airway : Obstruksi jalan nafas (-) Cedera servikal (-)
Breathing : Nafas spontan (+), RR: 22 kali/menit
Circulation : Stabil, akral hangat, CRT <2 detik
Disability : GCS (E4M6V5) = 15
Secondary Survey:
KU : Tampat sakit sedang
Kesadaran : CM
TTV:
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Suhu : 36,4
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Mata :Isokor, RCL (+/+), RCTL (+/+) CA (-/-) SI (-/-)
Hidung :Sekret (-/-), NCH (-), darah
Telinga :Normotia
Mulut :Mukosa lembab, gigi, geligi baik
Leher :Pembesaran KGB (-) Pembesaran kel tiroid (-)
Thorax :Simetris, Benjolan (-), retraksi sela iga (-),, NT (-),
:Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-; BJ I-II normal
Abdomen :Massa (-), NT (-), Bising usus 5-6x/menit
Ekstremitas Sensoris + +
+ +
Motorik 5 5
5 5
Edema - -
- -
Pulsasi kuat
Status Lokalis
Status Lokalis
Pada kaki kanan adanya benjolan ukuran 4x6 cm
luka lecet dengan ukuran 4x2 cm dan 3x2 cm,
tampak memar, tangan kanan luka lecet ukuran
3x2 cm
Pemeriksaan penunjang
laboratorium
hemoglobin: 12,1 g/dl
Leukosit: 21,33 10^3/uL
Hematokrit: 32,9%
Trombosit: 312 10^3/uL
Working Diagnosis
Closed fracture 1/3 distal tibia fibula dextra
Penatalaksanaan
Infus RL + ketorolac 1 amp 12 tpm
Pertahankan posisi dengan pemasangan bidai
Rujuk ke Sp.OT untuk penanganan fraktur