Keluar darah dari gusi dan hidung keluar darah dari gusi dan hidung
sejak 1 hari sebelum masuk rumah batuk dan pilek
sakit Konsumsi obat-obatan dari
puskesmas
demam tinggi yang mendadak (-)
sakit perut, mual serta munntah (-)
Nyeri pada belakang mata serta
sendi-sendi (-)
. Riwayat trauma pada daerah
hidung dan mulut
Riwayat Penyakit Riwayat Riwayat Penyakit
Dahulu Kebiasaan Keluarga
DM (-), merokok,minum Tidak terdapat
Hipertensi (-), Alkohol dan penyakit yang
Asma (-). mengkonsumsi sama pada
NAPZA (-) keluarga pasien
PEMERIKSAAN FISIK (tgl 3
Febuari 2107)
Keadaan umum : Tampak sakit
Keadaan sakit : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 16 x/menit
Suhu : 37,5o C
Kepala dan Leher
Normocepali, mata cekung, CA-/-, Si-/-,
Bibir kering
KGB dan Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Thorax
Cor: BJ I II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Abdomen
Datar, supel, bising usus (+)
Nyeri tekan abdomen bagian bawah
Defans muskular (-)
Ekstremitas Atas
Edema -/-
Akral hangat -/-
Ekstremitas Bawah
Edema -/-
Akral hangat -/-
Hasil Pemeriksaan Hematologi
GDS
Hematokrit S.Paratyrhi BO
83 mg/dl
36,4 vol% 1/320
Trombosit
Leukosit DDR
204,000/mm3
7,3/mm3 Negative
Diagnosis Kerja
Epistaksis
Demam
pro
tifoid
evaluasi
Demam Dengue
Idipoathic
Diagnosis Trombositopenia
Purpura
Banding
Penatalaksanaan
IVFD RL Ceftriaxone
20tpm 2x1gr (IV)
Paracetamol
Ranitidin 2x1
3x500mg (PO)
(IV)
k/p
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationaam : dubia
Darah Rutin/24jam
Rencana EKG
Pemeriksaan Fungsi Hepar
Lanjutan
Fungsi Ginjal
PCR Virus Dengue
Follow-up
Irina H 4/02/2017 Irina H 5/02/2017 Irina H 6/02/2017
- Demam (-),gusi berdarah (+),mimisan (-) - Demam (-),keluar bercak kemerahan - Demam (-), bercak kemarahan pada
pada kulit, gusi berdarah (+),mimisan (-) seluruh tubuh (+), darah saat bak (+),
S gusi berdarah (+),mimisan (-)
Demam Dengue
- IVFD RL 20tpm - IVFD RL 28tpm - IVFD RL 28tpm
- Ceftriaxone 2x1gr - Ceftriaxone 2x1gr - Ceftriaxone 2x1gr
- Ranitidin 2x1 - Ranitidin 2x1 - Ranitidin 2x1
- Paracetamol 3x500 (po) k/p - Paracetamol 3x500 (po) k/p - Asam Tranexamat 3x1
P - DR/24 jam - Paracetamol 3x500 (po) k/p
-
Sup ITP
- IVFD RL 350 cc habis dalam 6 jam 250 cc habis - IVFD I Wida Hes 20 tpm IVFD II Rl 30 - IVFD RL 20 tpm
dalam 6 jam 150 cc habis dalam 6 jam tpm - Levofloxacin 1x750mg
maitanance 30 tpm - Levofloxacin 1x750 mg - Ranitidin 2x1
- Ceftriaxone 2x1 - Ranitidin 2x1 - Metilprednisolon 3x125mg
- Ranitidin 2x1 - Asam Tranexamat 3x1 -
- Asam tranexamat 3x1 - Metilpredisolon 3x125mg
- Paracetamol 3x500 (po) k/p - Paracetamol 3x500mg (po) k/P
P
- Pemeriksaan PT&APTT
- Transfusi Trombosit
- KU : TSS
- Kesadaran : Composmentis
- Nadi 88x/menit
- RR 16x/menit
- Suhu 36,3oC
ITP
Demam Tifoid
- IVFD RL 20 tpm
- Levofloxacin 1x750mg
- Ranitidin 2x1
- Metilprednisolon 3x125mg
- Rawat jalan
- Leukosit 5,0
- Hb 12
- Hematokrit 34
- Trombosit 121
PEMBAHASAN
DEFINISI
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
adalah kelainan akibat trombositopenia
yang tidak diketahui penyebabnya
(idiopatik), tetapi sekarang diketahui
bahwa sebagian besar kelainan ini
disebabkan oleh proses imun karena itu
disebut juga sebagai autoimmune
thrombocytopenic purpura
ETIOLOGI
Infeksi oleh virus
Idiopathic (rubella, rubeola,
varisela)
Epidemiologi
4,0-5,3 per
ITP anak
100.000
5,8-6,6 per
Kejadian ITP ITP dewasa
100.000
Ratio antara
perempuan dan 1:1
laki-laki
PATOFISIOLOGI
Trombosit yang diselimuti
autoantibodi akan berikatan Sel penyaji antigen tidak hanya
dengan sel penyaji antigen merusak glikoprotein IIb/IIIa,
(makrofag atau sel dendritik) tetapi juga memproduksi epitop
melalui reseptor Fcg kemudian kriITPk dari glikoprotein
mengalami proses internalisasi trombosit yang lain
dan degradasi
Menstruasi
yang
Purpura Hematuria
berkepanjangan
pada wanita
Perdarahan
Petekie Mimisan
saluran cerna
Perdarahan
Perdarahan dari
yang sulit
gusi
berhenti
KLASIFIKASI
ITP akut
Kejadiaannya kurang atau sama dengan 6 bulan
Onset penyakit biasanya mendadak, riwayat infeksi mengawali
terjadinya perdarahan berulang, sering dijumpai eksantem pada anak-
anak (rubeola dan rubella) dan penyakit saluran napas yang disebabkan
oleh virus
Virus yang paling banyak diindetifikasi adalah varicella zooster dan
ebstein barr
biasanya self limiting, remisi spontan terjadi pada 90% penderita, 60%
sembuh dalam 4-6 minggu dan lebih dari 90% sembuh dalam 3-6 bulan
ITP kronik
Kejadiaannya lebih dari 6 bulan
riwayat perdarahan sering ringan sampai sedang, infeksi dan
pembesaran lien jarang terjadi dan perjalanan klinis yang fluktuatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
prednison dosis 1,0-1,5mg/kgBB/hari selama 2 minggu
Respons terapi prednison terjadi dalam 2 minggu dan
pada umumnya terjadi dalam minggu pertama, bila
respon baik kortikosteroid dilanjutkan sampai 1 bulan ,
Prednison kemudian tapering
Kriteria respon awal adalah peningkatan AT <30.000/L,
AT>50.000/L setelah 10 hari terapi awal, terhentinya
perdarahan. Tidak berespons bila peningkatan AT
<30.000L/ AT 50.000/ L terapi 10 hari
Immunosupresif
dan Kemoterapi Dapsone
Kombinasi
Prognosis
Penyebab
kematian pada ITP 2,2% untuk usia
Respon terapi
biasanya lebih dari 40 tahun
dapat mencapai
disebabkan oleh dan sampai 47,8%
50%-70% dengan
perdarahan untuk usia lebih
kortikosteroid
intracranial yang dari 60 tahun.
berakibat fatal
KESIMPULAN
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura adalah suatu gangguan autoimun yang
ditandai dengan trombositopenia yang menetap (angka trombosit darah perifer
kurang dari 150.000/mL) akibat autoantibodi yang mengikat antigen trombosit
menyebabkan destruksi prematur trombosit dalam sistem retikuloendotel
terutama limpa.
Insidensi ITP pada anak diperkirakan 4,0-5,3 per 100.000 anak pertahun.
Insidensi ITP kronis dewasa adalah 58-66 kasus baru per satu juta populasi
pertahun (5,8-6,6 per 100.000) dengan jumlah pasien wanita lebih banyak
dibandingkan laki-laki.
Penyebab ITP yang pasti sampai saat ini masih belum diketahui pasti namun
penyebab ITP dikaitkan dengan infeksi rubela, rubeola,varisella pada pasien
ITP yang sebelumnya terinfeksi.
ITP disebabkan oleh autoantibodi trombosit spesifik yang berikatan dengan
trombosit autolog kemudian dengan cepat dibersihkan dari sirkulasi oleh
sistem fagosit mononuklear melalui reseptor Fc makrofag
Pada pemeriksaan darah lengkap di dapatkannya penurunan jumlah trombosit
dengan adanya tanda perdarahan berupa petekie, purpura, epistaksis,
subkonjungtiva bleeding, melena, hematuria.
Standar penatalaksanaan pasien ITP dengan pemberian kortikosteroid
Diskusi Kasus
Demam DHF `ITP Pasien
Sakit kepala - - -
Nyeri retro-orbital - - -
Myalgia - - -
Athralgia - - -
Rash - - -
Manifestasi perdarahan
Positive Tourniquet test -
Leukopenia (wbc 5000)
Trombositopenia (Platelet count
100.000)
Peningkatan hematokrit (5%-20%) -