Oleh :
Reza Eka Putra,S.ked
A. PENDAHULUAN
kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi
pada anak 6 bulan - 5 tahun dengan suhu >
38C, bukan proses intrakranial
Eropa dan Amerika 2-5%, Asia 4-10%
Kejang demam :
1) Kejang Demam simpleks/sederhana 80%
2)Kejang Demam kompleks jarang; prognosis
lebih buruk
Kejang demam sederhana/simpleks
demam + kejang selama < 15 menit,
bersifat umum (tonik atau klonik), tidak
berulang dalam waktu 24 jam
Kejang demam kompleks demam +
kejang > 15 menit, bersifat fokal atau
parsial, namun dapat juga bersifat umum
yang didahului dengan kejang parsial,
berulang > 1 x dalam 24 jam
Tujuan tatalaksana kejang demam :
menghilangkan kejang pada saat fase
akut
mencegah terjadinya kejang berulang
mencegah munculnya status epileptikum
mencegah terjadinya epilepsi atau
retardasi mental sebagai komplikasi
lanjut dari kejang demam
B. LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Cor : DBN
APR :
BPR : Kaki kanan :+
Tangan kanan : ++ Kaki kiri :++
Tangan kiri : +++ Tonus otot :
TPR : Tangan kanan : normal
Tangan kanan : ++ Tangan kiri : spastik
Tangan kiri : +++ Kaki kanan : normal
KPR : Kaki kiri : spastik
Kaki kanan : ++ Babinski tes:
Kaki kiri : +++ Kaki kanan :+
Kaki kiri :+
Kaku kuduk :-
Pemeriksaan
Laboratorium
05-06-2107
Analisa Cairan Otak
06-04-2017
CT-Scan Kepala non
kontras
Edema hemisphere
kanan suspect
acute ischemic
Kejang terjadi selama 3 jam tanpa Tiga kriteria kejang demam kompleks :
berhenti Kejang lama (>15 menit)
Kejang terjadi pada seluruh tubuh Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau
Kejang muncul lagi selama 30 menit, 2 kejang umum didahului kejang parsial
hari setelah serangan kejang pertama Berulang atau lebih dari 1 kali dalam
waktu 24 jam.
Kasus Teori
Pasien tidak memiliki riwayat sakit Kejang demam sering terjadi pada
batuk dan pilek anak-anak dengan infeksi saluran
Pasien mengalami BAB cair 1 hari
pernapasan atas, otitis media, dan
setelah pasien demam
infeksi virus
Penurunan
Terjadi setelah
fungsi motorik
pasien kejang Todds Paresis
ekstremitas
selama 3 jam
kiri
CT-Scan Kepala
Penurunan pasokan Jaringan otak
oksigen otak mengalami iskemik
Pergeseran gradien
Natrium masuk ke
osmolaritas air masuk ke
jaringan intrasel intrasel
Edema Serebri
Analisis Cairan Serebrospinal
Indikasi pungsi lumbal:
Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan klinis
Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam
yang sebelumnya telah mendapat antibiotik dan pemberian
antibiotik tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala
meningitis.
Analisis Cairan Serebrospinal
Hasil Satuan Nilai rujukan
Makroskopik
Mikroskopik
PMN 54 %
MN 46 %
Kasus pasien tidak mendapatkan pengobatan saat terjadi serangan akut. Jarak
antara rumah dengan puskesmas serta masalah transportasi mengakibatkan pasien
terlambat mendapatkan pengobatan
Diazepam intravena 0,2-
0,5 mg/kgbb dengan
Apabila kejang terus berlanjut kecepatan 2mg/menit atau
selama 3-5 menit dengan
dosis maksimal 10 mg
ANTI PIRETIK
paracetamol 10-15
mg/kgbb/kali diberikan tiap 4-6
Setelah serangan kejang teratasi jam
ibuprofen 5-10mg/kgbb/kali
diberikan sebanyak 3-4 kali per
hari
Terapi anti kejang profilaksis
Intermitten diberikan pada saat pasien demam.
Syarat pemberian :
Kelainan neurologis berat, misalnya palsi serebral
Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
Usia <6 bulan
Bila kejang terjadi pada suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius
Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh meningkat
dengan cepat.
Anti-konvulsan profilaksis intermitten
- Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali
- Diazepam rektal 0,5 mg/kg/kali (5 mg untuk BB <12 kg dan 10 mg
untuk BB >12 kg)
- 3 kali sehari, dosis maksimum diazepam 7,5 mg/kali.
- Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam pertama demam
Anti-konvulsan rumatan
Hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam jangka pendek,
dikarenakan efek samping obat yang menonjol pada pemakaian
jangka panjang.
Indikasi pengobatan rumat:
Kejang fokal
Kejang lama >15 menit
Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah
kejang, misalnya palsi serebral, hidrosefalus, hemiparesis.
Anti-konvulsan rumatan
Asam valproat : 15-40 mg/kg/hari dibagi dalam 2 dosis,
Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis.
Terapi supportif
Pemberian piracetam sebagai vitamin otak dan neuroprotektif, yakni
mengembalikan efek neurotransmitter dan meningkatkan metabolisme
otak.
Prognosis