Anda di halaman 1dari 40

FISIKA INTI

Peluruhan Beta
Dosen Pembimbing : Dra. Hidayati, M.Si

Kelompok 4 :
1. Eka Fitri
2. Fitrah Ayu
3. Sarah Maretha Alani
4. Silvia Irani
5. Yosa Aulya Putri
Jurusan Fisika
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Padang
2017
A.PELURUHAN BETA
Pemancaran radiasi oleh unsur radioaktif disebut peluruhan
(disintegrasi ).
Proses peluruhan dipaparkan dengan suatu persamaan yang
disebut persamaan inti.
Peluruhan beta adalah peluruhan radioaktif yang memancarkan
partikel beta (elektron atau positron).
Dalam peluruhan beta , sebuah proton berubah menjadi inti
atau sebaliknya.
Pada peluruhan beta, yang paling utama adalah sebuah netron
meluruh menjadi sebuah proton dan sebuah elektron.
Sebuah proton berubah menjadi inti atau sebaliknya.
Jadi Z dan N masing- masing berubah satu satuan, tetapi A tidak
berubah.
Kertas Alumunium Timah
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif yang identik dengan
elektron dan memiliki muatan listrik negatif -e
( -1,6 x 10-19 C ). Bermuatan listrik negatif sehingga dalam medan listrik
dibelokkan ke arah kutub positif.

Sinar beta bermassa sangat kecil, yaitu 5,5 x 104 satuan massa atom.

Memiliki daya tembus yang jauh lebih besar dari pada sinar alfa, tetapi lebih kecil
dari sinar gamma.

Dapat mengionisasi atom- atom yang dilewatinya tapi tidak sekuat daya ionisasi
alfa.

Kecepatannya antara 0,32 sampai 0,7 kali kecepatan cahaya, sedangkan energinya
mencapai 3MeV.
B.ENERGETIKA
PELURUHAN
Energetika Peluruhan Beta

Terdapat 3 proses yang disebut


sebagai peluruhan beta :

1. Inti meluruh dengan emisi elekton / emisi negatron

2. Inti meluruh dengan emisi positron

3. Penangkapan sebuah elektron yang terdapat pada


lintasan terluar atom oleh inti atom
Emisi elektron

Emisi elektron adalah suatu peristiwa terlepasnya


satu atau lebih elektron dari ikatanya dalam suatu
atom atau molekul.
Energi minimal yang dibutuhkan untuk
melepaskan elektron dari orbitnya pada atom atau
molekul tersebut didefenisikan sebagai energi
ambang.
Hal ini disebabkan karena logam mempunyai
banyak elektron bebas. Daya tarik inti atom
terhadap electron terluar kurang kuat, sehingga
elektron mudah terlepas jika diberi tenaga dari luar.
Dalam realita yang ada proses emisi
elektron cenderung terjadi pada logam
dibandingkan pada bahan lainnya, hal ini
disebabkan karena logam banyak
memiliki elektron bebas yang selalu
bergerak setiap saat.
Banyaknya elektron bebas pada logam
disebabkan karena daya tarik inti atom
logam terhadap elektron, terutama pada
elektron yang terletak pada kulit terluar
dari atom logam (elektron valensi) tidak
terlalu kuat dibandingkan yang terjadi
pada bahan lainnya.
Akan tetapi walaupun daya tarik tersebut
tidak terlalu kuat, masih cukup untuk
menahan elektron agar tidak sampai lepas
dari atom logam.
Agar elektron pada logam bisa melompat keluar
melalui permukaan logam, sehingga terjadi proses
emisi elektron, maka diperlukan sejumlah energi
untuk mengatasi daya tarik inti atom terhadap
elektron.
Besarnya energi yang diperlukan oleh sebuah
elektron untuk mengatasi daya tarik inti atom
sehingga bisa melompat keluar dari permukaan
logam, didefinisikan sebagai Fungsi Kerja (Work
Function).
Fungsi kerja biasanya dinyatakan dalam satuan
eV (electron volt), besarnya fungsi kerja
berbeda untuk setiap logam.
Dalam perubahan beta negatif berlaku hukum
kekekalan energi

dimana .

M(Z)=MP+meZ
M(Z+1)=Md+me(Z+!)

Peluruhan beta negatif akan terjadi bilamana massa inti


induk lebih besar dari massa inti anak
Emisi positron
Dalam perubahan beta positif berlaku hukum
kekekalan energi

dimana .

M(Z)=MP+meZ
M(Z-1)=Md+me(Z-!)

Peluruhan beta positif akan terjadi bilamana massa inti


induk lebih besar dari massa inti anak, ditambah dengan
2 kali massa diam elektron
Emisi capture
Pada proses elektron capture

dimana
Q=[M(Z)-Q=[M(Z)-M(Z-1)]c2

Peluruhan tangkapan elektron akan terjadi bilamana


massa inti induk lebih besar dari massa inti anak
C. PENGUKURAN
ENERGI
Pengukuran Energi

Pengukuran energi melibatkan dua jenis elektron

Pertama, elektron yang dipancarkan dari peluruhan beta


selalu memiliki distribusi energi yang kontinyu yang
memiliki energi maksimum.

Kedua, elektron konversi yang monoenergetik yang


dipancarkan dari proses berikut :
pada proses peluruhan gamma, yang biasanya mengikuti
peluruhan beta, inti yang berada dalam keadaan eksitasi
memberikan energinya ke elektron orbital dari pada
memancarkan sinar gamma. Elektron ini disebut elektron
konversi. Pengukuran dari energi dan spektrum sinar beta
menggunakan spektrometer magnetik
Spektrometer Magnetik

Analisis pertama terhadap spektrum sinar beta


dilakukan oleh L. Baeyer dan O. Hahn pada tahun
1910.
Elektron disimpangkan oleh suatu medan magnetik
dan direkam dengan metoda fotografik.
Sumber dari partikel beta ditempatkan pada sebuah
kawat yang panjangnya beberapa millimeter dan
diameternya kurang dari satu millimeter.
Seberkas sinar beta diseleksi dengan celah dan
masuk tegak lurus pada medan magnetik.
Gerak partikel ini memenuhi persamaan

dimana m adalah massa relativistik

Momentum relativistik p dapat dihitung

p = eB

Dengan mengetahui momentum maka energi kinetik


dapat ditentukan
Ke = mc2 m0c2 = E-E0

dimana
Spektrometer Elektrostatik

Spektrometer elektrostatik dibuat untuk elektron energi


rendah

Hasil yang diperoleh untuk elektron energi rendah cukup


bagus, tetapi untuk energi yang lebih tinggi (>1,5 Mev)
menghasilkan pemusatan yang tidak bagus.

Karena itu penggunaan instrument ini bersifat terbatas dan


tidak banyak perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan
penggunaannya.
Metode Lain

Metoda lain yang digunakan untuk mengukur energi sinar


beta adalah pencacah sintilasi, detector zat padat, metoda
absorpsi, dan kamar kabut.

Metoda ini tidak dapat dibandingkan ketepatannya dengan


spektrometer magnetik. tapi sedikit pengorbanan dalam
akurasi pengukuran, pengukuran menjadi lebih sederhana.
D. INTERAKSI ZARAH
BETA DENGAN MATERI
Proses dimana elektron kehilangan energinya dalam bahan
lebih kompleks dibandingkan kehilangan energi partikel berat
bermuatan. Hal ini disebabkan :

(1) Karena massa yang kecil dan kecepatan yang besar dari elektron
menyebabkan timbulnya efek relativistik dari elektron.

(2) Berbeda dengan partikel berat bermuatan, elektron akan


kehilangan sebagian besar energinya pada suatu tumbukan tunggal.
(3) Tumbukan antara elektron dan atom,dimana elektron
disimpangkan tanpa kehilangan energi (tumbukan elastik) sering
terjadi.
(4) Pada kecepatan yang sangat tinggi kehilangan energi adalah
radiasi.

(5) Elektron yang dipancarkan pada proses peluruhan beta tidak


memiliki suatu energi yang homogen, tetapi memiliki distribusi energi
yang kontinyu antara nol dan suatu maksimum.
E. SPEKTRUM ZARAH
SPEKTRUM ZARAH BETA

Spektrum energi zarah (elektron dan positron)


bersifat kontinu, seperti ditampilkan pada
gambar yang berarti bahwa besarnya energi
mempunyai rentang dari harga terkecil tertentu
sampai harga terbesar tertentu.
Hal ini pertama kali ditemukan oleh Chadwick pada
tahun 1914.Pada tahun 1927, C.D. Ellis dan W.A.
Wooster memasukkan RaE (Bi-210) ke
dalam pengukur panas, dan mengukur energi semua
radiasi yang mengandung partikel yang dipancarkan.

Hasilnya menunjukkan bahwa besarnya energi 1 inti atom


RaE yang dipancarkan rata-rata sebesar 350 40 keV.
Besarnya energi ini lebih kecil dari nilai maksimum
spektrum energi partikel yang dipancarkan oleh RaE,
yaitu sebesar 1050keV, tetapi hampir sama dengan nilai
rata-rata spectrum yaitu 390 40 keV.

Dengan kenyataan ini, dapat disimpulkan bahwa


partikel yang dipancarkan mempunyai spektrum
energi yang kontinu.
F. NEUTRINO
NEUTRINO

Neutrino( yang dalam bahasa Italia berarti netral kecil) dan diberi lambang Neutrino ini
memiliki massa diam nol. Neutrino ini juga memiliki arti partikel yang dinamakan antineutrino
Yang dipancarkan dalam peluruhan beta adalah antineutrino .
Proses peluruhan beta secara lengkap :

Proses peluruhan beta lainnyaa adlah peluruhan proton, yang reaksinya:


Hipotesis Neutrino, dari eksperimen yang telah dilakukan berkaitan dengan
peeluruhan beta ini, yaitu:

1. Spin instrinsik proton, netron dan 2. Persoalan energi beta.


elektron masing- masing bernilai . Dari pengukuran elektron yang dipancarkan
didapatkan bahwa spektrum energinya kontinyu dari
Jika terjadi peluruhaan netron( spin
0 hingga nilai maksimum . Menurut
), gabungan spin proton dan
perhitungan dalam peluruhan netron, nilai
elektron hasil peluruhan bisa sejajar . Persoalan
( spin total = 1 ) atau berlawanan ( distribusi energi yang kontinyu ini ( karena adanya
beberapa energi yang hilang), dicoba dipecahkan
spin total 0 ), dan tidak ada
oleh para fisikawan eksperimen sebelum tahun
kemungkinan spin totalnya . Oleh
1930, tapi semuanya tidak berhasil.
karena itu, proses peluruhan ini
tampaknya melanggar hukum
kekekalan momentum sudut.
Neutrino tercipta sebagai hasil dari beberapa jenis peluruhan radioakif tertentu
karena reaksi nuklir atau ketika sinar kosmik membentur sekelompok atom.

Terdapat tiga jenis dari neutrino :


Neutrino elektron
Neutrino Muon
Neutrino Tauon( tau Neutrino)

Dan setiap jenisnnya memiliki antipartikel yang sesuai yang disebut


antineutrino.
G.TEORI PELURUHAN
Hipotesis Neutrino Pauli, Transformasi dasar yang terjadi
dalam peluruhan beta adalah :
Hipotesis peluruhan beta kemudian harus
mengikuti teori Fermi tentang peluruhan beta :

Karena elektron dan neutrino tidak


dapat berada dalam inti pada waktu
yang sama, maka kedua dihasilkan
1 pada waktu peluruhan

Interaksinya sangat lemah dan memiliki


jangkauan sangat pendek
2
Pada tahun 1913, Fajans dan Soddy
megemukakan :

a. Unsur yang memancarkan partikel alfa diperoleh


nuklida yang baru yang muatannya berkurang 2 dan
massanya berkurang 4 sehingga terbentuk unsur baru
yang terletak dua tempat sebelah kiri.

b. Unsur yang memancarkan partikel beta, akan diperoleh


nuklida baru yang massanya tak berubah dan
muatannya bertambah satu.
Pemancaran pada Peluruhan Beta
A. Peluruhan Beta Minus/ Peluruhan Negatron
(-)

Merupakan perubahan neutron menjadi proton dengan


pemancaran elektron negatif/negatron
B. Peluruhan Beta Plus/ Peluruhan Positron (-)

Disebabkan karena inti terlalu banyak mengandung


proton sehingga mencapai kestabilan proton di
transformasikan menjadi neutron disertai pemancaran
beta positif
CONTOH SOAL

Berapa besar massa atom nuklida induk harus melebihi


nuklida anak bila
a. elektron dipancarkan
b. positron dipancarkan
c. elektron ditangkap
JAWAB :
a. elektron dipancarkan
positron dipancarkan (emisi positron)
Mp > Md
Mp Md > 0
b. positron di pancarkan
positron di pancarkan (emisi positron)
Mp > md +2me
Mp (md+ 2me) > 0
c. Elektron yang ditangkap
Mp > md
Mp Md > 0

Anda mungkin juga menyukai