Anda di halaman 1dari 52

DAMPAK IPTEK TERHADAP

MANAJEMEN WAKTU, SDM,


DAN MUTU YAN KEP

Elly Nurachmah

PPS-IK (Manajemen Keperawatan)


FIK-U I
Peningkatan IPTEK

1. Beban kerja meningkat


2. Waktu kerja terbatas
3. Kualitas kerja meningkat
4. Alir informasi meningkat
Gaya manajemen waktu dipengaruhi :
Pengalaman masa kecil
Stress penyesuaian waktu
Pasangan hidup
Teman kerja yang tidak menghargai
waktu
Gender related :
Wanita > polikronik
Memperhitungkan emergensi
Berfungsi efektif dalam lingkungan kerja stress
full
Kehidupan pribadi seseorang
Gaya manajemen waktu

1. Monokronik.

2. Polikronik
Gaya manajemen waktu
1. Monokronik
Berorientasi waktu
Eropa Utara
Satu pekerjaan untuk satu waktu
Menentukan deadline
Tidak suka interupsi
Mengutamakan personal space
Gaya manajemen waktu

2. Polikronik
- Latar belakang budaya mediterania, amerika
latin, Afro Amerika, Arab
- Mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus
- Mudah didistraksi
- Toleransi terhadap interupsi
- Deadline merupakan tujuan, & tidak absolut
- Mudah mengubah rencana
- Mengutamakan hubungan daripada tugas
- Membina hubungan jangka panjang
Faktor penghambat manajemen waktu
effektif
1. Prokrastinasi (menunda pekerjaan )
a. Menulis laporan (sulit) > <
membuka email (mudah)
b. Deadline membuat prestasi dan
mencegah penyelesaian tugas > <
deadline menolong menyusun rencana
dan prioritas daftar yang akan
dikerjakan
c. Bekerja baik dibawah tekanan waktu
> < banyak waktu diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Faktor penghambat manajemen waktu
Effektif

2. Perfeksionis

- Diduga ditumbuhkan sejak sekolah


sekolah keperawatan tidak boleh membuat
kesalahan pada klien
- Dapat mengarah ke prokrastinasi
a. Takut salah
b. mengerjakan ulang
- Dapat dicegah dengan adanya standar kerja
Faktor penghambat manajemen waktu effektif

3. Tidak mempu memprioritaskan :


- Tidak bisa memboboti pekerjaan
1. lama waktu
2. Urgensi : segera nanti
3. berat ringan pekerjaan
- Tidak bisa menyusun berbagai pekerjaan
secara sistematis
- Dapat diminimalisir dengan cara menetapkan
katagori pekerjaan :
a. Penting dan urgent
b. tidak penting tapi urgent
c. tidak penting dan tidak urgent
d. penting tapi tidak urgent
Prinsip dasar manajemen waktu
1. Sediakan waktu untuk perencanaan dan menetapkan
prioritas
2. Menyelesaikan tugas berprioritas tinggi sesegera
mungkin dan tuntaskan tugas sebelum memulai tugas
yang lain
3. Prioritaskan kembali tugas yang tersisa berdasarkan
informasi baru yang terkait

Tiga katagori prioritas waktu :


1. Jangan dikerjakan
2. Dikerjakan nanti
3. Kerjakan sekarang
KATAGORI PRIORITAS WAKTU

1. Jangan dikerjakan ; apabila :


a. masalah bisa hilang tanpa diatasi
b. sudah kadaluarsa
c. dapat dikerjakan oleh orang lain

Informsi dibuang atau diteruskan


KATAGORI PRIORITAS WAKTU

Dikerjakan nanti; apabila :

a. tidak disertai jatuh tempo


b. dapat ditunda
c. dapat diperlambat

Alasan :

a. tidak ingin memulai


b. tidak tahu dari mana memulainya
c. tidak tahu dari mana memulainya meskipun ingin
memulai
KATAGORI PRIORITAS WAKTU

3. Dikerjakan sekarang; apabila :

a. kegiatan yang tidak dapat ditunda


- kebutuhan staff
- kebutuhan peralatan
- rapat dan lain lain

b. kebutuhan unit operasional harian


PENYITA WAKTU
A. Eksternal

- Telepon
- sosialisasi
- rapat rapat
- kurang informasi
- komunikasi terbatas
- kurang umpan balik
- kurang adekuat penjelasan kebijakan atau
prosedur
- bawahan tidak kompeten
- sistem penyimpanan informasi jelak
- kertas kerja dan membaca
Penyita WAktu
B. Internal

- sifat menunda
- perencanaan kurang baik
- gagal menetapkan tujuan dan sasaran
- tidak mampu mendelegasikan
- tidak mempu mengatakan tidak
- terlalu banyak krisis
- terburu- buru
- ragu ragu, tidak pasti
- kebijakan pintu terbuka
Teknik Mengelola Waktu
1. Komitmen pribadi utnuk perbaikan
2. Memutuskan apa yang tidak perlu dilakukan
3. Belajar mengatakan tidak
4. Mencatat bagaimana waktu digunakan
5. Merencanakan penggunaan waktu
6. Menghindari lawan pemicu kebakaran
7. Kenali waktu utama dari diri sendiri
8. Buat program blok waktu
9. Mengatur ruang kerja
10. memo- it is
- patut dibaca baca
- Tidak perlu buang
TEKNIK MENGELOLA WAKTU
11. Menghambat gangguan
- tamu tiba tiba
- kebijakan pintu terbuka > < waktu utama
12. Mengatur pertemuan
- mulai tepat waktu
- berakhir tepat waktu
- buat agenda dan bagikab
- kehadiran hanya yang diperlukan
- kumpulkan informasi sebelum yang pertemuan
- tepati agenda, hindari interupsi
- batasi jumlah waktu untuk agenda tertentu
- atur lingkungan
- hal hal yang membutuhkan komunikasi satu arah ditik
dan dibagikan
- notulen dibagi tidak terlalu lama sesudahnya
13. Mengatur orang pendelegasian
14. Menghindari penyita waktu
Menetapkan Batas Batas
dalam menajemen waktu

1. Katakan tidak :
a. tugas tidak prioritas
b. tingkat assertiveness
c. tugas atasan dapat dinegosiasi
2. Mengurangi pekerjaan yang tidak perlu :
a. pilih rapat yang penting saja
b. pekerjaan tumpang tindih
c. mengobrol di jalan, kafetaria
3. Tetapkan tujuan yang realistik
Menetapkan Batas dalam
Manajemen Waktu

4. Delegasikan tugas :
a. delegasikan bukan menghindari pekerjaan
b. pilih tingkat pendelegasian :
- dengan supervisi ketat
- dengan supervisi minimal 5. Hindari penundaan pekerjaan :
- tanpa supervisi a. buat log waktu
b. kurangi interupsi
c. hindari krisis berulang
d. kategorisasi pekerjaan
e. gunakan cara tercepat
f. otomatisasi tugas berulang
Implikasi IPTEK terhadap manajemen waktu
(Tips untuk Manajemen Waktu Efektif )

1. Buat log waktu (harian, mingguan,


bulanan)
2. Berfokus pada segera mulai sambil
memperhitungkan tujuan yang akan
dicapai
3. Antisipasi (hal hal tidak terencana)
4. Mengorganisasikan pekerjaan tulis
menulis :
- Kertas yang perlu dibuang
- Kebijakan peraturan mudah terlihat
- Setiap lembar kerja hanya ditangani
sekali
Implikasi IPTEK terhadap manajemen waktu
(Tips untuk Manajemen Waktu Efektif ):

5. Gunakan sumber daya dengan bijaksana

- IPTEK komunikasi meningkat


- manual, standar prosedur tidak dimasukkan dalam
komputer
- informasi rutin dimasukkan kedalam buku atau
komputer
- gunakan waktu yang ada hanya untuk tatap muka

6. Menganggap positif dan memperhatikan kebutuhan personal

- untuk relaks jalan jalan


- untuk pause diantara pekerjaan
Implikasi IPTEK terhadap Manajemen Waktu
( Tips untuk Manajemen Waktu Efektif)
7. Belajar mengatakan tidak
- tidak merasa bersalah jika menolak pekerjaan
ekstra
- berprinsip menambah pekerjaan jika pekerjaan
yang ada bisa dikurangi
- pilih pertemuan yang harus / tidak dihindari
- pengambilan keputusan
- kepentingan lebih luas

8.Lakukan pertemuan efektif


- agendakan
- petuhi agenda
- tepat waktu, mulai dan akhir
- tidak ada/hindari interupsi
Tips untuk Manajemen Waktu.)

9. Akhir waktu kerja tepat waktu

- prioritaskan tugas setiap hari


- tidak terlalu realistis terhadap penyelesaian tugas
- tidak membuang buang waktu sehingga membawa
pekerjaan ke rumah
SDM keperawatan

Lebih sadar akan hak2nya


Memilih-milih pekerjaan
Menghindari tanggung jawab jika tidak bermanfaat utk diri
Lebih banyak safety player daripada menanggung resiko.
Hipokrit / munafik / inkonsisten

Tantangan pekerjaan makin banyak


Ancaman makin bervariasi
Peluang menuntut kreatifitas

Perlu kemampuan khusus


Kemampuan

Pemimpin Manajer

Followers
Pemimpin

- Sadar adanya pergeseran teknologi


- Sadar adanya proses globalisasi
- memiliki jalan pikirproduksi ke konsumer

- peran fasilitator

- menghargai idea orang lain


Kepemimpinan :

Berhubungan dengan top line apa yang akan dihasilkan.

Melaksanakan sesuatu dengan tepat.

Menetapkan landasan pada dasar yang kokoh.

Terkait pada kemampuan inovatif dan pemicuan inisiatif

Terkait dengan kepercayaan manusia.


Kemanajerialan

Berhubungan dengan bottom line bagaimana


mengerjakan pekerjaan.

Melaksanakan sesuatu dengan benar

Melaksanakan pekerjaan sesuai prinsip efisiensi

Terkait dengan kemampuan pengkopian dan pengelolaan


status quo

Terkait dengan sistem, pengendalian, prosedur, kebijakan,


dan struktur.
Kepemimpinan versus kemanajerialan

knowledge workers dalam memanfaatkan


smart technology

- memiliki pengetahuan memadai.


- memiliki kegairahan tinggi menerapkan pengetahuan
untuk menghasilkan produk / jasa.
- menjunjung tinggi otonomi.
- bekerja bukan karena diperintah tapi berdasarkan
core beliefs (visi).
Followers

Tergantung:

- pemimpin
- kondisi kerja
- sistem insentif

Motivasi

Kinerja
Followers

Pemberdayaan bawahan:

Landasan :

1. Subsidiaritas (tidak mengambil tanggung jawab dari unit


dibawahnya)
2. Bawahan merupakan individu Y
3. Trust-based relationship

- mutual trust
- komitmen bawahan meningkat
Dampak Iptek thd masalah SDM Keperawatan

- Kedisiplinan masalah etik


- Motivasi dan moral produk /
- Burn out jasa
- Turn over

Sumber masalah:

personal : - latar belakang pribadi


- kemampuan

organisasi : - situasi kerja


- fungsi kepemimpinan
Implikasi IPTEK terhadap SDM keperawatan
(intervensi.)

A.Menerapkan sistem ketenagaan dengan baik dan benar


(dari rekruitmen, selection, orientation, placement,
retainment, career ladder / promotion)
B. Menerapkan sistem kendali manajemen SDM yang efektif:
C. Menerapkan sistem pendelegasian wewenang
- meningkatkan sense of belonging
- meningkatkan sense of responsibility
D. Memberdayakan bawahan
Implikasi IPTEK terhadap SDM keperawatan

Kemampuan:

1. Mendesain, mengatur, melaksanakan, dan mengevaluasi


pelayanan yang diberikan
2. Lingkungan kerja praktik keperawatan professional
3. Efisiensi penggunaan sarana dan fasilitas
4. Mewujudkan model peran
5. Melaksanakan peran utama dan pendukung
6. Memberikan pelayanan etik dan aman bagi klien
Implikasi IPTEK terhadap kompetensi SDM

* Berkomunikasi secara efektif


* Pengkajian komprehensif
* Menetapkan diagnosis dan melakukan tindakan
* Mengevaluasi dan menyesuaikan dalam rencana berikut
* Bekerja sesuai standar dan etik profesi
* Akontabel (mandiri)
* Kemampuan professional yang kompetitif (tenaga asing)

Memberikan pelayanan spesifik sesuai bidang keperawatan


Konseling dan pendidikan keperawatan
Aktif dalam pelayanan tanpa dinding (pada masyarakat)
Mengusulkan berbagai program kesehatan masyarakat
Mutu Yan Kep

Bentuk layanan keperawatan yang dapat memuaskan


stakeholder baik internal maupun eksternal.

Kepuasan versi:

pasien dan keluarga


atasan
bawahan
manajemen
profesi lain
Fokus mutu layanan:

Lingkungan Tenaga Dana Klien

Kebersihan Ketrampilan Rencana Kenyamanan


Proses kerja Sikap Pengeluaran Keamanan
Tata letak Pengetahuan Reimbursemen Kebutuhan
Kedisiplinan Respon Efisiensi Kesembuhan
Keramahan Kom./hub Kekambuhan
T.O/Absentism

Kepuasan klien dan keluarga


Kepuasan staff Budaya mutu
Kepuasan pimpinan
Citra di masyarakat
Menegakkan budaya mutu

Target:

kepuasan kerja meningkat

waktu melakukan kegiatan menurun

pengeluaran tidak berguna menurun


Komponen utama dalam sistem pengendalian
mutu pelayanan keperawatan di RS

misi dan filosofi


desain struktur sistem
model pemberian asuhan
program insentif
sistem peningkatan dan penilaian
berkesinambungan
Manajemen pengendalian & peningkatan
mutu Yan - Kep

1. Filosofi dan misi

Perencanaan dan pelaksanaan:


- disesuaikan dan disosialisasikan struktur organisasi
- dihayati dan diterapkan sehari-hari sistem ketenagaan
- berbagi kepemimpinan (rekruitmen dst)

Pemantauan dan penilaian:


- kehidupan harian dalam bekerja
- peran dan fungsi setiap struktur
- sistem ketenagaan:analisa tugas, kinerja, praktik kolaborasi.
Manajemen Pengendalian & Peningkatan
mutu

2. Desain struktur sistem

Perencanaan dan pelaksanaan:


- mendesain kembali pekerjaan
- menetapkan pelaksana aspek teknis dan tugas klinik / non klinik
- desentralisasi pelayanan dan kewenangan
- manajemen kasus terpadu (menggunakan critical path)

Pemantauan dan penilaian:


- keefektifan model asuhan kolaboratif dan demokratik
- kelancaran mekanisme desentralisasi pelayanan dan kewenangan
- keefektifan penggunaan critical path
- peran dan fungsi setiap tokoh kunci masing-masing profesi
Tujuan mendesain kembali pekerjaan

Menurunkan biaya pengeluaran rumahsakit


Meningkatkan sistem pemberian asuhan klien
Mengurangi duplikasi tugas
Menstimulasi motivasi
Mengelola professional yang berjumlah terbatas
Mempertahankan staff
Meningkatkan rekruitmen
Meningkatkan kepuasan kerja
Meningkatkan produktifitas karyawan
Manajemen pengendalian & peningkatan mutu

3. Model pemberian asuhan

Perencanaan dan pelaksanaan:


- memilih model pemberian asuhan
- mensosialisasikan dikalangan professional
- menetapkan ketenagaan dan pembagian tugas (tingkat
ketergantungan klien, mobilitas, sifat unit)
- penerapan critical path (jaras kritikal) terpadu
- menetapkan mekanisme kolaborasi

Pemantauan dan penilaian:


- keefektifan model pemberian asuhan
- mengkaji manfaat jaras kritikal terpadu (kuesioner)
- kualitas pada 10 aspek asuhan
Manajemen pengendalian & peningkatan mutu

4. Program insentif
Perencanaan dan pelaksanaan:
- tujuan: meningkatkan motivasi internal
- bonus dan pembagian hasil
- sistem penggajian professional
- sistem peningkatan karir

Pemantauan dan penilaian:


- kinerja (tingkat kemampuan dan tanggung jawab)
- motivasi dan komitmen terhadap tugas
- kedisiplinan
- pelaksanaan jenjang karir (posisi, kompetensi, kewenangan, dan
tanggung jawab)
Manajemen pengendalian dan peningkatan mutu

5. Upaya peningkatan dan penilaian

Perencanaan dan pelaksanaan:


- program peningkatan kualitas berkesinambungan (CQI)
- program manajemen kualitas total (TQM)
- benchmarking
- jaras kritikal terpadu
- kendali mutu (terhadap 10 faktor asuhan keperawatan)

Pemantauan dan penilaian:


- siklus plan-do-act-check
- 10 faktor asuhan keperawatan
Siklus pengendalian & peningkatan mutu

Act

Plan Peningkatan Check


Berkesinambungan

Do
Meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat

Indikator

* Angka infeksi nosokomial


* Angka kejadian jatuh / kecelakaan
* Tingkat kepuasan klien terhadap pelayanan kesehatan
* Tingkat kepuasan klien terhadap penanganan nyeri & kenyamanan
* Tingkat kepuasan klien terhadap informasi & pendidikan kesehatan
* Tingkat kepuasan klien terhadap asuhan keperawatan
* Upaya mempertahankan integritas kulit
* Tingkat kepuasan perawat
* Penggunaan tenaga professional & non professional
* Total jam asuhan per klien / hari
Implikasi Iptek terhadap mutu layanan

Benchmarking
Problem solving for better health service (PSBH)
TQM / CQI
Identifikasi situasi/masalah/
Upaya perbaikan (pelatihan dll)
Evaluasi tingkat peningkatan mutu

Sirkulus kualitas (3-4 orang per ruangan, proses penyelesaian masalah:


identifikasi, alternatif solusi, lakukan, identifikasi kembali)
Problem solving for better health service
Susun pertanyaan baik (good question)
Buat alternatif kegiatan penyelesaian masalah
Evaluasi tingkat keberhasilan
Kesimpulan

IPTEK memerlukan manajemen waktu, SDM,


mutu Yan yang efektif.

Manajemen ke 3 aspek tsb sangat tgt dari


gaya individual pemimpin/manajer/follower,
dan budaya kerja serta faktor lainnya.

Upaya berfokus untuk mencapai


keseimbangan setiap hari
Terima kasih dan selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai