ANNISA RAHMADHANIA
PEMBIMBING: dr. SALIKUR, Sp.KJ
Sekilas- Algoritma Pengobatan Skizofrenia
FREKUENSI KUNJUNGAN
Frekuensi Penilaian:
Perubahan pengobatan
dilakukan setelah evaluasi Tujuan pengobatan adalah remisi
terhadap: simptomatik (atau gejala positif
1. Toleransi, yang minimal), kembalinya fungsi
2. Efektivitas terhadap psikososial, dan pencegahan relaps
sejumlah domain dan kekambuhan
gejala,
3. Keamanannya.
Sekilas- Algoritma Pengobatan Skizofrenia
Dosis Pengobatan
Kisaran dosis yang tepat untuk pengobatan yang digunakan dalam algoritma dicantumkan dalam Tambahan C
Dosis melebihi kisaran dosis terapeutik harus dibatasi oleh waktu (misalnya, 4-6 minggu), dan respon terhadap
dosis ini dievaluasi menggunakan penilaian klinis singkat.
Bila tidak terjadi perbaikan dengan dosis yang lebih tinggi dalam rentang waktu tersebut, maka pengobatan
harus diubah ke stadium pengobatan selanjutnya.
Sekilas- Algoritma Pengobatan Skizofrenia
2. Efektivitas terhadap
sejumlah domain Menilai efek total dari sebuah anti-psikotik dapat
gejala, menghabiskan waktu 12 minggu atau bahkan lebih.
Selama fase relaps akut, sangat sulit untuk
3. Keamanannya.
mempertahankan percobaan terhadap suatu agen
selama beberapa minggu.
Algoritma Skizofrenia
Bila litium atau valproat digunakan dalam Stadium 6, konsentrasi serum harus dipertahankan untuk
membantu evaluasi terhadap respon pengobatan dan toleransi.
Dalam 2 minggu setelah memulai pemberian litium (Li) atau valproat (VPA), pasien diberikan dosis
target minimal. Bila memungkinkan, konsentrasi serum harus dipertahankan hingga 5-7 hari (~5
waktu paruh) setelah mencapai dosis target awal (yaitu sekitar 2-3 minggu setelah memulai
percobaan)
Penyesuaian dosis lebih lanjut harus dibuat berdasarkan efektivitas dan toleransi, dengan
konsentrasi serum pengobatan digunakan seperlunya untuk memberi informasi dalam evaluasi
terhadap efektivitas dan toleransi.
Algoritma Skizofrenia
Zat yang paling sering disalahgunakan oleh pasien yang terdiagnosis dengan skizofrenia
adalah alkohol, mariyuana, dan kokain. Penyalahgunaan nikotin juga sering dijumpai
diantara pasien yang didiagnosis dengan skizofrenia.
Clozapine telah terbukti memberikan efek positif yang lebih signifikan dan konsisten untuk
pasien-pasien dengan skizofrenia dan gangguan penyalahgunaan zat yang terjadi bersamaan.
Untuk itu, panel konsensus merekomendasikan bahwa terapi clozapine dapat
dipertimbangkan lebih awal pada pasien-pasien dengan gangguan penyalahgunaan zat.
DESKRIPSI STADIUM ALGORITMA
Stadium 1
Stadium 1 merupakan pengobatan bagi pasien dengan onset baru skizofrenia
dan meliputi monoterapi dengan anti-psikotik generasi kedua. Pilihan
pengobatan pada Stadium 1 meliputi monoterapi dengan ariprazole,
olanzapine, quetiapine, risperidone, atau ziprasidone.
Saat titrasi dosis dan durasi pengobatan telah adekuat, tentukan seberapa
baik pasien merespon pengobatan.
Bila dijumpai respon penuh, lanjutkan pengobatan. Bila dijumpai tidak ada
respon atau respon parsial pasca titrasi dosis dan durasi pengobatan yang
adekuat, maka lanjutkan ke Stadium 2. Namun, bila pasien memiliki riwayat
komorbid penyalahgunaan obat, upaya bunuh diri, atau kekerasan, maka
pertimbangkan untuk pindah ke Stadium 3.
DESKRIPSI STADIUM ALGORITMA
Stadium 2
Stadium 2 terdiri atas monoterapi dengan salah satu dari anti-psikotik
generasi kedua yang tidak dicobakan pada Stadium 1 atau dengan anti-
psikotik generasi pertama. Bila pasien menunjukkan respon penuh, lanjutkan
pengobatan. Bila tidak terdapat respon, atau respon parsial pasca titrasi dosis
dan durasi pengobatan yang adekuat, lanjutkan ke Stadium 3.
DESKRIPSI STADIUM ALGORITMA
Stadium 3
Clozapine merupakan terapi skizofrenia untuk Stadium 3. Clozapine
merupakan satu-satunya anti-psikotik yang menunjukkan kelebihan diantara
agen anti-psikotik lainnya dalam menurunkan gejala psikotik. Obat ini efektif
terhadap pasien skizofrenia yang resisten-terhadap-terapi dan pada pasien
yang memiliki riwayat komorbid penyalahgunaan obat, upaya bunuh diri, atau
kekerasan. Adanya gejala positif >2 tahun dapat mulai dilakukan dan bila >5
tahun maka harus dilakukan pemberian clozapine, tidak tergantung pada
jumlah percobaan anti-psikotik sebelumnya yang telah dilakukan.
DESKRIPSI STADIUM ALGORITMA
Bila clozapine tidak memberikan respon penuh pasca titrasi dosis dan durasi
pengobatan yang adekuat, maka perlu untuk dilakukan evaluasi demi memeriksa
ulang diagnosis dan mengecek adanya penyalahgunaan obat, kurangnya
kepatuhan berobat, dan stressor psikososial. Terapi perilaku kognitif atau
psikososial harus dipertimbangkan sebelum melanjutkan ke Stadium 4.
DESKRIPSI STADIUM ALGORITMA
Stadium 4
Pengobatan stadium 4 meliputi clozapine plus salah satu pengobatan berikut:
Sebuah anti-psikotik generasi pertama
Sebuah anti-psikotik generasi kedua
Terapi elektrokonvulsif
Bila tidak terdapat respon penuh setelah titrasi dosis dan durasi pengobatan yang
adekuat dengan farmakoterapi kombinasi tersebut, maka lanjutkan ke Stadium 5.
DESKRIPSI STADIUM ALGORITMA
Stadium 5
Stadium 5 terdiri atas monoterapi dengan anti-psikotik generasi pertama atau
generasi kedua yang belum dicobakan pada Stadium 1 atau 2.
Nilai dari terapi Stadium 5 terhadap kegagalan clozapine masih belum
ditentukan. Bila dijumpai tidak adanya respon atau respon parsial setelah
titrasi dosis dan durasi pengobatan yang adekuat, maka lanjutkan ke Stadium
6.
DESKRIPSI STADIUM ALGORITMA
Stadium 6
Pengobatan pada Stadium 6 terdiri atas terapi kombinasi dengan anti-psikotik
generasi kedua plus generasi pertama, kombinasi dari anti-psikotik generasi
kedua, kombinasi dari anti-psikotik generasi pertama atau kedua dengan
terapi elektrokonvulsif, atau kombinasi anti-psikotik generasi pertama atau
kedua plus agen lain seperti stabilisator mood.
Rekomendasi pada Stadium 6 dibuat berdasarkan laporan kasus, karena belum
ada penelitian yang menyelidiki mengenai kombinasi dari terapi jangka
panjang untuk skizofrenia.
PENILAIAN PROSES: EVALUASI TERHADAP RESPON PASIEN
Respon
Kriteria respon ditampilkan sebagai berikut.
KRITERIA RESPON
STADIUM 1 Skor gejala positif 6
STADIUM 2 Skor gejala positif 6
STADIUM 3 Berkurangnya gejala positif >20%
STADIUM 4 Berkurangnya gejala positif >20%
STADIUM 5 Berkurangnya gejala positif >20%
STADIUM 6 Berkurangnya gejala positif >20%
PENILAIAN PROSES: EVALUASI TERHADAP RESPON PASIEN
Respon parsial
Respon parsial pada stadium manapun di algoritma merupakan suatu dasar
untuk melanjutkan pengobatan pada stadium tersebut, hingga dosis maksimal
yang direkomendasikan dalam stadium tersebut
Pada Titik Keputusan Penting (CDP), terdapat pilihan untuk mengubah dosis
anti-psikotik bagi pasien yang menunjukkan respon parsial
pasien dengan respon parsial di Stadium 1-2 mengalami perbaikan gejala
positif >20%, namun skor gejala positif absolutnya melebihi 6. Pada Stadium
3-6, parsial respon merupakan suatu penilaian klinis dimana pasien yang
gejalanya membaik kurang dari 20% dianggap lebih baik.
PENILAIAN PROSES: EVALUASI TERHADAP RESPON PASIEN
Non-Respon
Pada stadium manapun, sebelum menyimpulkan bahwa pasien tersebut tidak memiliki respon terhadap
anti-psikotik, dokter harus mempertimbangkan penyebab dari non-respon tersebut yang akan
mengindikasikan adanya perubahan kerja dari anti-psikotik daripada langsung memberikan anti-psikotik
baru. Penyebab tersebut antara lain:
1. Ketidakpatuhan berobat
2. Diagnosis yang tidak tepat
3. Penyalahgunaan zat
4. Efek samping
5. Stresor psikososial
Masalah kesehatan yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati seperti diabetes, hipertensi, hipotiroid,
dan anemia
MODIFIKASI UNTUK PENGGUNAAN PASIEN RAWAT INAP