Anda di halaman 1dari 35

Isu Hukum

1. Apakah Saham Dapat Digadaikan?


2. Bagaimana Saham Digadaikan?
3. Bagaimana ketentuan gadai saham
di pasar modal?
4. Apakah saham yang digadaikan
dapat dimiliki oleh kreditur apabila
debitur wanprestasi?
5. Bagaimana saham dieksekusi?
Saham
Undang-Undang PT yang baru hanya mengenal
satu jenis saham yaitu saham atas nama sesuai
pasal 48 ayat (1) UUPT yang menyebutkan:
saham perseroan dikeluarkan atas nama
pemiliknya.
Pasal 60 UU No 40 Tahun 2007
1. Saham merupakan benda bergerak dan
memberikan hak sebagaimana dimaksud dalam
pasal 52 kepada pemiliknya
2. Saham dapat diagunkan dengan gadai atau
jaminan fidusia sepanjang tidak ditentukan lain
dalam anggaran dasar
3. Gadai saham atau jaminan fidusia atas
saham yang telah didaftarkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib dicatat dalam daftar
pemegang saham dan daftar khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
4. Hak suara atas saham yang diagunkan
dengan gadai atau jaminan fidusia tetap
berada pada pemegang saham
Catatan
Dalam UUPT lama UU No 1 Tahun 1995
Pasal 53 ayat (1) dan ayat (2) Saham
hanya dapat diagunkan dengan gadai
Proses Gadai
Pasal 1152 KUH Perdata
Hak gadai atas benda bergerak dan
piutang-piutang bawa diletakkan dengan
membawa barang gadinya di bawah
kekuasaan si berpiutang atau seorang
pihak ketiga, tentang siapa telah disetujui
oleh kedua belah pihak
Pasal 1152 bis KUH Perdata
Untuk meletakkan hak gadai atas surat-
surat tunjuk diperlukan, selainnya
endossemennya, penyerahan surat
piutangnya
Proses Gadai Saham Atas Nama:
(Pasal 1153 KUH Perdata)
Hak gadai atas benda-benda
bergerak tak bertubuh, kecuali surat-
surat tunjuk atau surat bawa,
diletakkan dengan pemberitahuan
perihal penggadaiannya kepada
orang terhadap siapa hak yang
digadaikan itu harus dilaksanakan.
Oleh orang ini, tentang hal
pemberitahuan tersebut serta
tentang izinnya si pemberi gadai
dapat dimintakan suatu bukti tertulis
Ketentuan Pasar Modal
Pasal 61 UU No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal:
Efek dalam penitipan kolektif, kecuali efek atas rekening
Reksa Dana, dapat dipinjamkan atau dijaminkan.
Penjelasan Pasal 61
Ketentuan dalam pasal ini dimaksudkan untuk menegaskan
bahwa pemegang rekening sewaktu-waktu dapat
meminjamkan atau menjaminkan efek yang tercatat
dalam rekening efek tanpa mengeluarkan efek tersebut
dalam penitipan kolektif. Hal ini diperlukan agar
peminjaman atau penjaminan efek dilakukan dengan
pemberitahuan secara tertulis oleh pemegang rekening
kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian yang menerangkan jumlah, jenis efek yang
dipinjamkan atau dijaminkan, Pihak yang menerima
pinjaman atau penjaminan, dan persyaratan peminjaman
atau penjaminan
Pasal 58 ayat (4):
Emiten wajib menolak pencatatan efek ke dalam
Penitipan Kolektif apabila Efek tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita jaminan
berdasarkan penetapan pengadilan, atau disita
untuk kepentingan pemeriksaan perkara pidana.
Penjelasan Pasal 58 ayat (4):
Efek yang dijaminkan, diletakkan dalam sita
jaminan berdasarkan penetapan pengadilan, atau
disita untuk kepentingan pemeriksaan perkara
pidana dianggap efek yang tidak bebas untuk
ditransaksikan. Atas dasar itu efek tersebut
tidak dapat dimasukkan dalam penitipan kolektif
berdasarkan ketentuan ayat ini.
Pasal 59 ayat (2):
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dapat
menolak penarikan dana atau pemutasian efek
dari rekening efek sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) jika rekening efek diblokir, dibekukan
atau dijaminkan
Penjelasan Pasal 59 ayat (2)
Dengan pemblokiran, pembekuan, atau
penjaminan atas rekening efek berarti bahwa
dana dan atau efek yang terdapat dalam
rekening efek tersebut tidak dapat ditarik atau
dimutasikan . Atas dasar itu, apabila terdapat
permintaan untuk menarik atau memutasikan
dana dan atau efek dalam rekening efek
dimaksud, Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian dapat menolak permintaan tersebut
Keputusan Direksi
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
No KEP- 012/DIR/KSEI/0806
9 Agustus 2006
3.6. Administrasi Atas Efek Yang
Diagunkan

3.6.1. Pemegang Rekening dapat


mengagunkan Efek dalam Rekening
Efeknya sebagai agunan utang, dengan
mengajukan permohonan agunan Efek
secara tertulis kepada KSEI. Setiap
permohonan untuk mengagunkan Efek
harus memuat keterangan antara lain:
jumlah, jenis Efek, pihak yang menerima
agunan dan persyaratan agunan lainnya.
Efek yang diagunkan akan dicatat dalam
Sub Rekening Efek atas nama pemberi
agunan, yang khusus digunakan untuk
pencatatan agunan Efek. Selama dicatat
sebagai agunan, Efek tersebut tidak dapat
ditarik atau dipindahbukukan untuk
penyelesaian transaksi Efek.

3.6.3. KSEI akan menerbitkan surat


konfirmasi sebagai tanda bukti pencatatan
agunan Efek kepada Pemegang Rekening
yang mengajukan pencatatan agunan dan
penerima agunan.
Berkenaan dengan agunan Efek, KSEI hanya
berkewajiban untuk melakukan administrasi
penyimpanan Efek yang diagunkan untuk
kepentingan penerima agunan sesuai instruksi
Pemegang Rekening yang mengagunkan.
KSEI tidak berkewajiban untuk menjamin
dipenuhinya hak dan kewajiban yang ditetapkan
dalam perjanjian agunan yang dibuat oleh
pemberi dan penerima agunan.

3.6.5.Hak-hak yang berhubungan dengan Efek


yang diagunkan termasuk dividen tunai, dividen
saham, saham bonus atau hak-hak lain berkaitan
dengan kepemilikan Efek selama proses agunan
berlangsung tidak menjadi bagian dari agunan
dan tetap menjadi hak penuh pemberi agunan
kecuali ditentukan sebaliknya dalam instruksi
permohonan agunan oleh Pemegang Rekening.

3.6.6. Permohonan pencabutan status


pencatatan agunan Efek harus
diajukan secara tertulis oleh
Pemegang Rekening yang mengajukan
pencatatan agunan Efek.
3.6.7. Pencatatan agunan Efek untuk
kepentingan nasabah Pemegang
Rekening, termasuk penerbitan surat
konfirmasi sebagai tanda bukti pencatatan
agunan Efek kepada pemberi agunan dan
penerima agunan, dilakukan oleh
Pemegang Rekening.
3.6.8. Pemegang Rekening bertanggung jawab
atas pelaksanaan pencatatan agunan Efek
nasabahnya dan penerbitan surat konfirmasi
pencatatan agunan Efek tersebut, termasuk
permohonan pembekuan Sub Rekening Efek di
KSEI.
3.6.9. Untuk keperluan pencatatan agunan Efek
nasabah di C-BEST, Pemegang Rekening harus
mengajukan permohonan pembekuan Sub
Rekening Efek tempat penyimpanan Efek yang
diagunkan kepada KSEI, disertai dengan salinan
(copy) dokumen-dokumen pengajuan pencatatan
agunan Efek dari nasabah.
3.6.10. KSEI akan menyampaikan pemberitahuan
kepada Perusahaan Terdaftar mengenai
pembekuan Sub Rekening Efek untuk pencatatan
agunan Efek milik Pemegang Rekening atau
nasabahnya.
Catatan
permasalahan di Pasar Modal timbul
berkaitan dengan syarat inbezitstelling
dalam perjanjian gadai dimana
berdasarkan UU Pasar Modal dan
Peraturan KSEI, permohonan agunan atau
penjaminan atas efek dan pencabutannya
diajukan oleh pemegang rekening efek.
Berdasarkan hal tersebut efek yang
digadaikan tidak dilepaskan dari
kekuasaan debitur (inbezitstelling) hal ini
mengingat pemegang rekening bertindak
untuk dan atas nama atau kuasa nasabah
atau debitur.
Larangan Memiliki Benda Gadai
Pasal 1154 KUH Perdata
Apabila si berutang atau si pemberi
gadai tidak memenuhi kewajiban-
kewajibannya, maka tak
diperkenanlah si berpiutang memiliki
barang yang digadaikan
UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1992
TENTANG PERBANKAN
SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998
Pasal 12A

(1) Bank umum dapat membeli sebagian atau


seluruh agunan, baik melalui pelelangan maupun di
luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara
sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan
kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik
agunan dalam hal Nasabah Debitur tidak memenuhi
kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan
agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan
secepatnya.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pembelian agunan


dan pencairannya sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Penjelasan Pasal 12A

Ayat (1)
Pembelian agunan oleh bank melalui pelelangan dimaksudkan
untuk membantu bank agar dapat mempercepat penyelesaian
kewajiban Nasabah Debiturnya. Dalam hal bank sebagai pembeli
agunan Nasabah Debiturnya, status bank adalah sama dengan
pembeli bukan bank lainnya. Bank dimungkinkan membeli agunan
di luar pelelangan dimaksudkan agar dapat mempercepat
penyelesaian kewajiban Nasabah Debiturnya. Bank tidak
diperbolehkan memiliki agunan yang dibelinya dan
secepatcepatnya harus dijual kembali agar hasil penjualan agunan
dapat segera dimanfaatkan oleh bank.

Ayat (2)
Pokok-pokok ketentuan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah memuat antara lain :
a. Agunan yang dapat dibeli oleh bank adalah agunan yang
kreditnya telah dikategorikan macet selama jangka waktu
tertentu.
b. Agunan yang telah dibeli wajib dicairkan selambat-lambatnya
dalam jangka waktu satu tahun.
c. Dalam jangka waktu satu tahun, bank dapat menangguhkan
kewajiban-kewajiban berkaitan dengan pengalihan hak atas
agunan yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Catatan
Larangan kepemilikan atas benda
yang digadaikan perlu dipertegas,
dalam perjanjian gadai prakteknya
lazim diikuti dengan pemberian
kuasa kepada kreditur yang dapat
bertindak seolah-olah sebagaimana
layaknya seorang pemilik, seperti
kewenangan untuk mengalihkan atau
menjaminkan kembali atas benda
yang digadaikan dan kuasa tersebut
disertai klausula untuk tidak dapat
ditarik kembali
Eksekusi Gadai
Parate eksekusi: eksekusi tanpa melalaui bantuan pengadilan,
tanpa adanya perintah hakim, upaya penyitaan melalui juru sita
dan lain-lain.
Pasal 1155
Apabila oleh para pihak tidak telah diperjanjikan lain, maka si
berpiutang adalah berhak jika si berutang atau si pemberi gadai
cidera janji, setelah tenggang waktu yang ditentukan lampau,
atau jika tidak telah ditentukan suatu tenggang waktu, setelah
dilakukannya suatu peringatan untuk membayar, menyuruh
menjual barang gadainya di muka umum menurut kebiasaan
setempat dan syarat yang lazim berlaku, dengan maksud untuk
mengambil pelunasan jumlah piutangnya beserta bunga dan biaya
dari pendapatan penjualan tersebut.
Bandingkan dengan:
Pasal 20 ayat (1) a UU No 4 Tahun 1996:
Hak pemegang hak tanggungan pertama untuk menjual objek hak
tanggungan sebagaimana dimaksud Pasal 6. Pasal 6 UUHT
menyatakan:
Apabila debitur cidera janji, pemegang hak tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas
kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut
Pasal 15 ayat (3) jo Pasal 29 ayat 1 (b) UU No 42
Tahun 1999 Tentang Fidusia:

Apabila debitur cidera janji, penerima fidusia


mempunyai hak untuk menjual benda yang
menjadi objek jaminan fidusia atas kekuasaan
sendiri

Apabila debitur atau pemberi fidusia cidera janji,


eksekusi terhadap benda yang menjadi objek
jaminan fidusia dapat dilakukan dengan cara
penjualan benda yang menjadi objek jaminan
fidusia atas kekuasaan penerima fidusia sendiri
melalui pelelangan umum serta mengambil
hasil pelunasan piutangnya dari hasil pejualan
Penjelasan Pasal 17 Ayat (1) UU No 16
Tahun 1985 Tentang Rumah Susun
Pada dasarnya eksekusi hipotik atau
fidusia harus melalui pelelangan umum.
Karena eksekusi hipotik atau fidusia yang
dilakukan dengan penjualan secara lelang
biasanya tidak dapat menghasilkan harga
yang tinggi, maka atas kesepakatan
memberi dan pemegang hipotik atau
fidusia, eksekusi hipotik atau fidusia yang
bersangkutan dapat dilaksanakan di
bawah tangan.
Pasal 16 UU No 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang
(1) Apabila pemberi Hak Jaminan cedera janji, penerima
Hak Jaminan mempunyai hak untuk menjual objek jaminan
atas kekuasaan sendiri melalui lelang umum atau
penjualan langsung.
(2) Penerima Hak Jaminan memiliki hak untuk mengambil
pelunasan piutangnya atas hasil penjualan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) setelah dikurangi biaya penjualan
dan biaya pengelolaan.
(3) Penjualan objek jaminan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) hanya dapat dilakukan atas sepengetahuan pihak
pemberi Hak Jaminan

Penjelasan Pasal 16 Ayat (1) UU No 9 Tahun 2006


Ketentuan ini dimaksudkan bahwa Penerima Hak Jaminan
mempunyai hak eksekusi melalui lelang umum atau
penjualan langsung tanpa memerlukan penetapan
pengadilan.
Catatan
Resi gudang dapat dijual langsung tanpa melalui
lelang dalam hal debitur wanprestasi, hal ini
dimungkinkan karena resi gudang dapat
diperdagangkan melalui bursa:
Pasal 9 UU No 9 Tahun 2006
(1) Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang dapat
diperdagangkan di bursa atau di luar bursa.
(2) Dalam hal Resi Gudang dan Derivatif Resi
Gudang diperdagangkan di bursa, mekanisme
transaksinya tunduk pada ketentuan bursa
tempat Resi Gudang tersebut diperdagangkan.
Book 3, Art 250 Prgh (1) NBW:
The sale shall take place in public according
to lokal custom and upon the usual conditions
Penjualan Di Muka Umum
Pasal 1 Paraturan Lelang/ Vendureglement
penjualan di muka umum ialah pelelangan dan penjualan barang
yang diadakan di muka umum dengan penawaran harga yang
makin meningkat, dengan persetujuan harga yang makin
menurun atau dengan pendaftaran harga, atau dimana orang-
orang yang diundang atau sebelumnya sudah diberitahu tentang
pelelangan atau penjualan, atau kesempatan yang diberikan
kepada orang-orang yang berlelang atau membeli untuk menawar
harga, menyetujui harga atau mendaftarkan
Pasal 1a
Menurut ketentuan pasal berikut dari pasal ini penjualan di muka
umum tidak boleh diadakan kecuali di depan juru lelang
Pasal 48
Dengan juru lelang dalam peraturan ini juga dimaksud pemegang
buku atau pembantu pemegang buku, yang ditugaskan oleh
pengawas kantor lelang negeri untuk melakukan penjualan di
muka umum
Pengecualian:
Pasal 49.
Dengan L.N. 12-588 peraturan ini dinyatakan berlaku terhadap
daerah-daerah Gianjar, Bangli, Karangasem dan keresidenan Bali
dan Lombok. Penarikan penjualan oleh rumah-rumah gadai
negeri dari urusan kantor lelang: L.N. 26-133 jis 21-29, 33-341,
35-453
Bandingkan
Pasal 1 angka 4 Peraturan Menteri Keuangan No 40/PMK.07/2006
Petunjuk Pelaksanaan Lelang Menteri Keuangan Republik
Indonesia
Lelang Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan
putusan/penetapan pengadilan atau dokumen-dokumen lain, yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dipersamakan dengan itu, dalam rangka membantu penegakan
hukum, antara lain: Lelang Eksekusi Panitia Urusan Piutang
Negara (PUPN), Lelang Eksekusi Pengadilan, Lelang Eksekusi
Pajak, Lelang Eksekusi Harta Pailit, Lelang Eksekusi Pasal 6
Undang-undang Hak Tanggungan (UUHT), Lelang Eksekusi
dikuasai/tidak dikuasai Bea Cukai, Lelang Eksekusi Barang Sitaan
Pasal 45 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),
Lelang Eksekusi Barang Rampasan, Lelang Eksekusi Barang
Temuan, Lelang Eksekusi Fidusia, Lelang Eksekusi Gadai.
Penjualan di lantai bursa
Pasal 1155 KUH Perdata ayat (2)
Jika barang gadainya terdiri atas barang-barang
perdagangan atau efek-efek yang dapat
diperdagangkan di pasar atau di bursa, maka
penjualannya dapat dilakukan ditempat tersebut,
asal dengan perantaraan dua orang makelar yang
ahli dalam perdagangan barang-barang itu
Book 3 art 250 prgh 2 NBW
The sale of pledged property which can be traded
in a market or on an exchange may take place in
the market through an appropriate broker or, on
an exchange, through a qualified intermediary,
according to rules and usages applicable to an
ordinary sale in such market or on such exchange
Penjualan di bawah Tangan
Pasal 1155 ayat (1) KUH Perdata
memungkinkan penjualan gadai melalui
mekanisme penjualan di bawah tangan
apabila diperjanjikan oleh para pihak
Bandingkan
Pasal 20 ayat (2) UUHT
Atas kesepakatan pemberi dan pemegang
hak tanggungan, penjualan objek hak
tanggungan dapat dilaksanakan di bawah
tangan jika dengan demikian itu akan
diperoleh harga tertinggi yang
menguntungkan semua pihak.
Pasal 29 ayat 1 huruf (c) UUJF
apabila debitur atau Pemberi Fidusia
cidera janji, eksekusi terhadap benda
yang menjadi objek Jaminan Fidusia
dapat dilakukan dengan cara
penjualan di bawah tangan yang
dilakukan berdasarkan kesepakatan
Pemberi dan Penerima Fidusia jika
dengan cara demikian dapat
diperoleh harga tertinggi yang
menguntungkan para pihak.
Penjelasan Pasal 17 Ayat (1) UU No 16
Tahun 1985 Tentang Rumah Susun
Pada dasarnya eksekusi hipotik atau
fidusia harus melalui pelelangan umum.
Karena eksekusi hipotik atau fidusia yang
dilakukan dengan penjualan secara lelang
biasanya tidak dapat menghasilkan harga
yang tinggi, maka atas kesepakatan
memberi dan pemegang hipotik atau
fidusia, eksekusi hipotik atau fidusia yang
bersangkutan dapat dilaksanakan di
bawah tangan.
Penjualan Melalui Bantuan
Pengadilan
Pasal 1156 KUH Perdata
Bagaimanapun apabila si berutang atau si pemberi gadai
bercidera janji, si berpiutang dapat menuntut di muka hakim
supaya barang gadainya dijual menurut cara yang ditentukan
oleh hakim untuk melunasi utang disertai bunga dan biaya,
ataupun hakim atas tuntutan si berpiutang, dapat mengabulkan
bahwa barang gadainya akan tetap pada si berpiutang atas suatu
jumlah yang akan ditetapkan dalam putusan hingga sebesar
utangnya beserta bunga dan biaya
Bandingkan
Pasal 224 HIR
Surat grosse dari pada akte hipotik dan surat utang yang
diperbuat dihadapan notaris di Indonesia dan yang kepalanya
memakai perkataan Atas nama Seri Baginda Raja berkekuatan
sama dengan putusan hakim. Jika surat yang demikian itu tidak
ditepati dengan jalan damai, maka perihal menjalankannya
dilakukan dengan perintah dan pimpinan ketua pengadilan negeri,
yang dalam pegangannya orang yang berutang itu diam
Catatan: Atas nama Seri Baginda Raja harus dibaca: Atas nama
Keadilan sesuai Pasal 6 Undang-Undang Darurat No 1 Tahun
1951.
Pasal 20 ayat (1) huruf b jo Pasal 14 ayat (2)
UUHT
Apabila debitur cidera janji maka berdasarkan
titel eksekutorial yang terdapat dalam
sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), objek Hak
tanggungan dijual melalui pelelangan umum
menurut tatacara yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan untuk pelunasan
piutang pemegang hak tanggungan dengan hak
mendahulu daripada kreditur-kreditur lainnya.
sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memuat irah-irah
dengan kata-kata DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Pasal 29 ayat (1) huruf a jo Pasal 15 ayat (1) dan (2) UUJF

Pasal 29 ayat (1) huruf a


Apabila debitur cidera atau pemberi fidusia cedera janji,
eksekusi terhadap Benda yang menjadi objek Jaminan
Fidusia dapat dilakukan dengan cara pelaksanaan titel
eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat
(2) oleh Penerima Fidusia.

Pasal 15 ayat (1)


Dalam sertifikat Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud
Pasal 14 ayat (1) dicantumkan kata-kata DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Pasal 15 ayat (2)


Sertifikat Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud ayat (1)
mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
Pasal 15 ayat (5) UU No 16 Tahun 1985 Tentang
Rumah Susun
Sertifikat hipotik sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3) mempunyai kekuatan eksekutorial
dan dapat dilaksanakan sebagai putusan
pengadilan.

Book 3 art 251 prgh 1 NBW


Unless otherwise stipulated, the interim
provisions judge of the district court may
determine, at the request of the pledgee or
pledgor, that the pledged property will be sold in
a manner other than that provided in the
preceding article; at the request of the pledgee,
the interim provisions judge of district court may
also determine that pledged property will remain
with the pledgee as buyer for an amount to be
determined by him.
Kesimpulan
1. UU hanya mengenal saham atas nama
yang termasuk benda bergerak oleh
karenanya dapat digadaikan
2. pemberitahuan perihal penggadaiannya
kepada orang terhadap siapa hak yang
digadaikan itu harus dilaksanakan
3. Tidak ada ketentuan khusus yang
mengatur tentang gadai saham, hanya
saja terhadap efek dalam penitipan
kolektif dapat dijaminkan
4. Terdapat larangan memiliki benda yang
digadaikan
5. Eksekusi Gadai dapat dilakukan dengan cara:
Parate eksekusi melalui penjualan di muka
umum dengan perantaraan juru lelang kantor
lelang negara, kecuali Perum Pegadaian dapat
melelang sendiri.
Penjualan melalui lantai bursa terhadap
efek-efek yang diperdagangkan di bursa
Penjualan di bawah tangan berdasarkan
perjanjian diantara para pihak (kesepakatan)
Melalui Bantuan Pengadilan berdasarkan
penetapan pengadilan seperti yang terjadi pada
Jaminan Hipotik, Hak tanggungan dan Fidusia
atau yang dikenal dengan pelaksanaan titel
eksekutorial.

Anda mungkin juga menyukai