2. Flap konjungtiva dengan forsep St Martin dan gunting
konjungtiva. 3. Dilakukan grooving dengan pisau super sharp, fragmen razor blade, pisau diamond atau pisau Graefe. 4. Kapsulotomi anterior (lihat kuliah dr. Djiwatmo). 5. Bilik mata depan ditembus dengan pisau. 6. Dilebarkan dengan gunting Troutman atau Castroveijo. 7. Ekspresi nukleus dengan dua tangan. Sistotom di tangan kanan menekan sclera 2 mm. di belakang insisi untuk melepaskan pole superior inti dari korteksnya, pupil akan terlihat melebar ke superior. Pole inferior diekspresi dengan lens expressor atau kait otot dengan tangan kiri, dengan goyangan halus tangan kanan dan kiri. Jika pole superior sudah tampak dibibir luka, dapat ditolong dengan sistotom yang tajam untuk mengeluarkan inti.. 8. Jika pole superior tetap berada di bawah iris, insisi mungkin perlu dilebarkan atau iris perlu disingkirkan dengan sistotom 9. Ekspresi nucleus dengan satu tangan. Gunakan irrigating vectis. Kapsulotomi harus agak lebar, inti dilepaskan denga sistotom atau hidro diseksi. Dengan vectis irigasi BSS pada tangan kanan, dibantu jari telunjuk tangan kiri, menyusur belakng lensa dengan menekan iris, irigasi dikaukan terus sehingga inti hanyut keluar. Hati hati, mudah terjadi ruptur kapsul posterior. 10. Ekspresi nucleus dengan tehnik inter kapsuler. Kapsulotomi bentuk D, kemudian hidro-diseksi, ekspresi nucleus dengan dua tangan. Dapat juga dibantu VEM di bilik mata depan. 11. Pembersihan korteks. Korteks lunak dan penderita tua akan mudah sekali dibersihkan, cukup dengan irigasi. Korteks yang keras dan penderita muda memerlukan irigasi dan aspirasi. Cara manual dengan menggunakan McIntyre, Simcoe atau Pearce. Cara otomatik dengan Alcon, SITE, OMS atau Storz. 12. Yang perlu diperhatikan adalah : jahit kornea kadang belum perlu dilakukan, lubang aspirasi menghadap ke kornea, lubang aspirasi dengan cara otomatik harus tertutup korteks, (tetapi jika kapsul teraspirasi, aspirasi segera dihentikan), aspirasi korteks jam 12 sering kali sulit dilakukan, demikian juga aspirasi pada PSC (katarak sub-kapsuler posterior) mungkin memerlukan poles atau vakum. Kapsul posterior yang teraspirasi memberikan gambaran seperti bintang. Aspirasi ujung kapsul akan menyebabkan pupil tertarik. Kapsul penderita tua lebih kaku. Tehnik inter-kapsuler memerlukan irigasi yang lebih sedikit. Korteks bersih adalah hal yang ideal, tetapi lebih baik menyisakan sedikit korteks yang akhirnya di resorbsi daripada menghadapi resiko robekan kapsul posterior dan prolaps vitreous. 13. Pembersihan kapsul posterior untuk menghindari kontraksi, distorsi atau Elschnigs Pearls dengan menggunakan iigasi aspirasi, Kratz scratcher, olive bulb polisher atau Terry squeegee