Anda di halaman 1dari 20

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN ANALISA NODAL

UNTUK SUMUR SEMBUR ALAM

KOMPREHENSIF

oleh :

GUGU KAHFI
113120059

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN VETERAN YOGYAKARTA
Latar Belakang
Maksud Tujuan
Flowchart
Natural Flow
Performance Aliran
Optimasi Produksi
Kesimpulan
Terjadi kehilangan tekanan disepanjang sistem produksi yang
akan mengakibatkan laju produksi berkurang, sehingga perlu
dilakukan optimasi produksi dengan menggunakan analisa
nodal.

Sumur masih dapat berproduksi dengan menggunakan sumber


tenaga alami.
Maksud dan tujuan dari penyusunan komprehensif ini adalah untuk
mempelajari dan memahami tentang analisa nodal yang diperlukan
dalam mengevaluasi dan mengoptimalkan sistem produksi minyak dan
gas secara sembur alam.
RESERVOIR

UJI TEKANAN UJI PRODUKSI Kinerja Aliran Fluida


dalam Pipa

IPR OUTFLOW

ANALISA NODAL

OPTIMASI PRODUKSI
Metode produksi sembur alam merupakan salah satu metode
pengangkatan hidrokarbon ke permukaan dengan memanfaatkan
tenaga alamiah dari reservoir.
Grafik yang menyatakan perilaku aliran fluida dari reservoir menuju
sumur, sesuai nilai produktifitas (PI) formasinya.
TOTAL KEHILANGAN TEKANAN

Merupakan Fungsi Dari :


1.Vertikal Lift Performance
2. Horizontal Lift Performance
3. Choke Performance
4. Separator Performance
METODE-METODE PADA KINERJA ALIRAN

Kinerja Aliran dalam Media Berpori

1. Satu Fasa
Persamaan Darcy
2. Dua Fasa
Persamaan Vogel (Tanpa Skin)
Persamaan Standing dan Pudjo Sukarno (Adanya Skin)
3. Tiga Fasa
Persamaan Pudjo Sukarno
Kinerja Aliran Pada Pipa Vertikal

1. Tidak Memperhatikan Slip dan Pola Aliran


Persamaan Poettmann and Carpenter
2. Memperhatikan Slip
Persamaan Hagedorn and Brown
3. Memperhatikan Slip dan Pola Aliran
Persamaan Orkizewski
Kinerja Aliran Pada Pipa Horizontal

1. Metode Duckler I (Tidak Terjadi Slip)


2. Metode Duckler II (Terjadi Slip)
Tubing Curve
3500

Tubing Curve
3000
Flowing bottomhole pressure, psi

2500

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D
Optimasi Produksi Dengan Analisa Nodal

Optimisasi sistem produksi dilakukan untuk mendapatkan laju alir yang


diinginkan. Optimasi dapat dilakukan dengan mengubah berbagai
variabel antara lain ukuran tubing, ukuran pipa salur, ukuran choke,
tekanan separator atau mengubah bentuk kurva IPR dengan jalan
stimulasi pada sumur produksi tersebut. Untuk menganalisa sistem
produksi dan melihat kelakuan dari sistem produksi tersebut perlu
dilakukan suatu analisa yang nantinya dapat dipakai sebagai acuan
dalam melakukan optimasi pada sistem produksi.
P4 = (Pwh - Psep)
Gas
Sales line
Pwh Psep Liquid
Stock tank

P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir


P3 = Pwf - Pwh P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion
P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing
P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline
PT = Pr - Psep = Total pressure loss

Pwf Pwfs Pr Pe

P1 = (Pr - Pwfs)
P2 = (Pwfs - Pwf)
Adapted from Mach et al, SPE 8025, 1979.
Analisa Nodal Di Dasar
Sumur
3500
3500

P4 = (Pwh - Psep)
Tubing Curve
Tubing Curve
3000
3000

psi
pressure,psi
bottomholepressure,
Gas
2500
2500

2000

Horz. Perf.
2000

Flowingbottomhole
1500
1500 Sales line
Pwh
Flowing
1000

Psep
1000

500
500
Liquid
00
00 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

Stock tank
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate,
Production rate, STB/D
STB/D

3500
Inflow (Reservoir) Curve
3000
Tubing Curve
1957
P1 = Pr - Pwfs = Loss

Vert. Perf.

Flowing bottomhole pressure, psi


psi in reservoir
2500

P3 = Pwf - Pwh P2 = Pwfs - Pwf 2000


= Loss across completion
P3 = Pwf - Pwh 1500 = Loss in tubing
P4 = Pwh - Psep 1000
= Loss in flowline
2111
PT = Pr - Psep
500
STB/D
= Total pressure loss
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Production rate, STB/D

3500
3500

3000
Inflow (Reservoir)
Inflow Curve
(Reservoir) Curve
Pwf Pwfs Pr Pe
3000
Flowing bottomhole pressure, psi
Flowing bottomhole pressure, psi

2500
2500

2000
2000

1500
1500

P1 = (Pr - Pwfs)
1000
1000

500500

P2 = (Pwfs - Pwf)
0 0
0 0 500500 1000
1000 1500
1500 2000
2000 2500
2500 3000
3000 3500
3500 4000
4000 4500
4500
Production rate,
Production STB/D
rate, STB/D
Analisa Nodal Di Kepala
Sumur
P4 = (Pwh - Psep)
Gas
Horz. Perf. Sales line
Pwh Psep Liquid
Stock tank

P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir

Vert. Perf.
P3 = Pwf - Pwh P2 = Pwfs - Pwf = Loss across completion
P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing
P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline
PT = Pr - Psep = Total pressure loss

Pwf Pwfs Pr Pe

P1 = (Pr - Pwfs)
P2 = (Pwfs - Pwf)
Analisa Nodal Di Separator

P4 = (Pwh - Psep)
Gas
Horz. Perf. Sales line
Pwh Psep Liquid
Stock tank

Vert. Perf.
P1 = Pr - Pwfs = Loss in reservoir Kurva performance
dari Pr sampai Psep,

P3 = Pwf - Pwh P2 = Pwfs - Pwf = Loss across


P , psi
completion
sep

P3 = Pwf - Pwh = Loss in tubing


a
Psep, = a psi

P4 = Pwh - Psep = Loss in flowline


q

PT = Pr - Psep = Total pressure loss

Pwf Pwfs Pr Pe

P1 = (Pr - Pwfs)
P2 = (Pwfs - Pwf)
1. Metoda sumur sembur alam memiliki tekanan statis yang lebih besar
dari tekanan operasi separator yang apabila digambarkan dengan suatu
kurva IPR (Inflow Performance Relationship) dan TIP (Tubing Intake
Performance) memiliki berpotongan kedua kurva berada pada q
minimal.

2. Analisa nodal dapat digunakan untuk mengevaluasi dan sekaligus


optimasi sistem produksi. Dalam melakukan analisa ini, pemilahan titik
penyelesaian merupakan salah satu kunci berhasilnya analisa ini.
3. Penyelesaian titik nodal untuk metode produksi sembur alam dapat
dilakukan di dasar sumur, di kepala sumur, diseparator dan di upstream-
downstream sehingga dapat dilakukan optimasi produksi dengan
melakukan sistem komplesi, ukuran tubing, tekanan kepala sumur,
choke, ukuran flow line, dan tekanan kerja separator.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai