Anda di halaman 1dari 35

REFLEKSI KASUS

GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH (F41.1)

Disusun Oleh :
Agung Perdana Pembimbing :
11-16-777-14-121 dr. Dewi Suriyani A, Sp.KJ

Kepanitraan Klinik Bagian


Kedokteran Jiwa
Identitas Pasien
Nama : Tn. f
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : Palu, 28 Agustus 1985
Usia : 32 tahun
Status pernikahan : Menikah
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Kaili
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan: PNS
Alamat : Jl. Wali Kota Selatan
Agama : Islam
No. Telepon : 0852 4030 2345
Tanggal Pemeriksaan : 16 Januari 2017
Keluhan Utama
Cemas

Riwayat Gangguan Sekarang


Pasien laki-laki Tn.F usia 32 tahun datang ke poliklinik jiwa
RSUD Undata Palu dengan keluhan cemas dan merasa takut
yang dirasakan sejak 1 Tahun. Disertai dengan keluhan
jantung berdebar-debar, sesak nafas, berkeringat dan
gelisah. Akibat cemas pasien juga mengeluhkan sulit untuk
berkonsentrasi akibatnya pekerjaanya terganggu. Awal
munculnya gejala bermula ketika pasein di tempatkan di
suatu daerah, banggai kepulauan di mana pasein hanya
tinggal sendiri tiba-tiba pada saat makan malam pasien
merasakan cemas, gelisah dan merasa takut.
Next...

Pasein mengatakan sebelum berobat di poli jiwa pasien


awalnya berobat di puskesmas dengan keluhan nyeri
ulu hati namun tidak ada perubahan sehingga pasein di
rujuk ke RSUD Undata Palu bagian poliklinik jiwa karena
pasein merasakan keluhan cemas, sehingga
menimbulkan nyeri pada ulu hati.
Menurut pasien selama berobat dipoliklinik jiwa dirinya
merasa lebih baik sehingga pasein dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari. Namun juga pasein mengatakan
bila obatnya sudah habis maka keluhanya muncul lagi.
Oleh karena itu pasein datang ke poliklinik jiwa untuk
meminta obat kembali untuk yang 1 bulan.
Next

Hendaya / Disfungsi
Hendaya sosial : (-)
Hendaya pekerjaan : (+)
Hendaya penggunaan waktu senggang

: (-)

Faktor Stressor Psikososial


Masalah dengan pekerjaan
Next

Riwayat Penyakit Dahulu


Kejang (-), Penyakit infeksi (-), Riwayat Trauma

(-)

Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


NAPZA (-)

Merokok (+)

Alkohol (-)
Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat Prenatal dan Perinatal


Pasien lahir di Palu tanggal 28 Agustus 1986.

Pasien dilahirkan secara normal dengan


bantuan bidan, dan mendapat ASI dari ibunya.
Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)
Pertumbuhan danperkembangan sesuai

umur, tidak ada riwayat kejang, trauma.


Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya.
Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun)


Pasien seperti anak seusianya, bersosialisasi dan

bergaul dengan cukup baik dengan orang-orang


disekitarnya. Pasien masuk sekolah dasar (SD) dan
SMP di Palu.
Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja. ( 12-18
tahun)
Pasien melanjutkan pendidikan hingga tamat di

SMA di Palu.
Riwayat Masa Dewasa ( >18 tahun)
Pasien baik dalam berkomunikasi dengan orang-

orang di sekelilingnya
Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat Masa Dewasa ( >18 tahun)


Hubungan pasien dengan teman-temannya

baik dan pasien mudah bergaul dan


bersosialisasi dengan orang disekitarnya.
Pasien bersekolah di SMP Palu. Setelah tamat
dari SMP pasien melanjutkan sekolah ke
jenjang SMA. Pasien melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi yaitu S1
Next (Riwayat Masa Dewasa)

Riwayat Pendidikan Riwayat Pernikahan


SD di Palu Menikah
SMP di Palu

SMA di Palu

Riwayat Pekerjaan
Riwayat Pendidikan
Tn. F Seorang PNS,
Militer
Tidak ada
Next
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari 4
bersaudara
Riwayat Kehidupan Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga dan

lingkungan sekitar baik


Riwayat Agama
Pasien menganut ajaran agama islam dan

beribadah dengan rajin


Next

Situasi Kehidupan Sekarang


Pasien tinggal di rumah dinas banggai

kepulauan, pasien tinggal sendiri


Persepsi Pasien Tentang Diri dan
Kehidupannya
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari

sakitnya
Status Mental

Deskripsi Umum

Penampilan
Tampak seorang laki-laki dengan menggunakan baju kaos

warna putih, dan memakai celana pendek jens warna


coklat, wajah sesuai dengan umur, perawatan diri baik.
Kesadaran
Compos mentis

Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Tampak Tenang

Pembicaraan
Spontan, intonasi biasa menjawab sesuai dengan

pertanyaan, dapat dimengerti


Sikap Terhadap Pemeriksa

Keadaan Afektif, Perasaan dan


Empati

Mood : Eutimik
Afek : Serasi
Keserasian : Serasi
Empati : Dapat dirabarasakan
Fungsi Intelektual

Taraf Pendidikan Konsentrasi dan


Sesuai taraf perhatian
pendidikannya.
Konsentrasi baik

Pikiran abstrak
Orientasi baik
Waktu : baik

Tempat: baik

Orang : baik Bakat kreatif -

Daya ingat
Jangka panjang : baik Kemampuan
Jangka pendek : baik
menolong diri
sendiri : ADL baik

Gangguan Persepsi Proses Berfikir

Halusinasi : Tidak ada Arus pikiran


Produktivitas : baik
Kontinuitas : Relevan
Ilusi : Tidak ada
Hendaya berbahasa : Tidak ada

Depersonalisasi: Tidak
ada Isi Pikiran
Preokupasi : tidak ada
Gangguan Isi Pikiran : tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Pengendalian Implus

Baik

Daya Nilai
Norma sosial : baik
Uji daya nilai : baik
Penilaian realitas : baik
Tilikan (insight) :
Tilikan derajat 6 : Pasien
menyadari sepenuhnya tentang
situasi dirinya disertai motivasi
untuk mencapai perbaikan

Taraf dapat dipercaya : Dapat


dipercaya.
Pemeriksaan
Fisik
Status Internus :
Tanda-tanda vital
T : 110/70 mmHg
N : 80x/menit

S : 36.4 C

P : 18 x/menit.

Konjungtiva tidak anemis , sclera tidak


icterus, jantung dan paru dalam batas
normal, fungsi motorik dan sensorik ke
empat ekstremitas dalam batas normal.
Pemeriksaan
Fisik
Status Neurologis :
GCS E4M6V5, pupil isokor, ukuran 3 mm,
reflex cahaya +/+, reflex cahaya tidak
langsung +/+, Pemeriksaan rangsang
meanings kaku kuduk : (-), kernig sign
(-), reflex fisiologis (+), reflex patologis
(-). Fungsi kortikal luhur dalam batas
normal.
Ikhtisar Penemuan
Bermakna

Cemas
Merasa takut
Jantung berdebar-debar
Sesak nafas
berkeringat
gelisah
Sulit berkonsentrasi
Nyeri ulu hati
Perilaku dan psikomotor : tampak tenang
Mood : Eutimik
Afek : Normal
Tilikan : Derajat 6
Diagnosis Multiaksial

Aksis I : Gangguan cemas menyeluruh (F41.1)


Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis II
Aksis III: K00-K93 Penyakit system pencernaan
(Gastritis)
Aksis IV : Masalah dengan pekerjaan
Aksis V : GAF 80 71 Gejala sementara & dapat
di atasi, disabilitas ringan dalam sosial,
pekerjaan, sekolah dan lain-lain
DAFTAR MASALAH

Organobiologik : Terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter,
terutama terjadi penurunan kadar
nereepinephrin dan serotonin.
Psikologi : Masalah dengan Pekerjaan
Prognosis

Bonam
1. Faktor pendukung:
Pasien menyadari dirinya sakit dan mau

berobat
Motivasi yang kuat untuk sembuh

Tidak ada gejala psikotik

Kepatuhan minum obat baik

Rutin kontrol ke poli

2. Faktor penghambat:
Onset 1 tahun
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan Panik
Rencana Terapi

Farmakoterapi :
Golongan benzodiazepin (Alprazolam Tab

0,25-0,5mg)
Non-psikofarmaka
Psikoterapi

Terapi kongitif perilaku

Terapi suportif

Psikoterapi berorientasi tilikan


Terima Kasih
PEMBAHASAN

Gangguan cemas menyeluruh adalah


merupakan kondisi gangguan yang ditandai
dengan kecemasan dan kekhawatiran yang
berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang
tidak realistik terhadap berbagai peristiwa
kehidupan sehari-hari. Kecemasan yang
dirasakan sulit untuk dikendalikan dan
berhubungan dengan gejala-gejala somatik
(Misalnya ketegangan otot, iritabilitas, sulit tidur,
gelisah) sehingga menyebabkan penderitaan
yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam
fungsi sosial dan pekerjaan.
Epidemiologi

Gangguan cemas menyeluruh adalah suatu


keadaan yang lazim. Perkiraan yang masuk
akal untuk prevalensi 1 tahun berkisar antara
3 dan 8 persen. Rasio perempuan banding
laki-laki pada gangguan ini sekitar 2 banding 1
tetapi rasio prempuan banding laki-laki yang
dirawat inap di rumah sakit untuk gangguan
ini sekitar 1 banding 1 Pasein gangguan
cemas menyeluruh sering mengalami
komorbiditas dengan gangguan mental lainya
seperti gangguan panik, gangguan obsesif
kompulsif, gangguan stres pasca trauma dan
gangguan depresi berat.
DSM-IV-TR

Gangguan cemas menyeluruh, menurut


DSM-IV-TR, ditandai dengan pola yang
sering, kekhawatiran terus-menerus dan
kegelisahan yang tidak sesuai dengan
dampak dari peristiwa atau keadaan yang
merupakan fokus dari rasa khawatir.
Perbedaan antara gangguan cemas
menyeluruh dan kecemasan yang normal
ditekankan dalam kriteria yang
menggunakan kata-kata yang berlebihan
dan sulit dikendalikan; dan gejala yang
a.Kecemasan yang berlebihan dan khawatir dapat terjadi
harian atau minimal selama minimal 6 bulan, atau pada
beberapa acara atau kegiatan (seperti pekerjaan atau
saat aktivitas sekolah).
b.Orang yang mengalami kesulitan untuk mengontrol
rasa khawatir.
Kecemasan dan kekhawatiran berkaitan dengan tiga (atau
lebih) dari enam gejala berikut (dengan setidaknya
beberapa gejala ada selama 6 bulan terakhir).
Catatan: Hanya satu gejala saja yang diperlukan pada
anak.
1) Kegelisahan atau perasaan tegang saat
mendekati hari
yang ditentukan.
2) Menjadi mudah lelah
3) Sulit berkonsentrasi atau pikiran akan kosong
d.Fokus dari kecemasan dan kekhawatiran tidak terbatas
pada isi daripada gangguan Axis I, misalnya, kecemasan
atau kekhawatiran yang bukan tentang serangan panik
(seperti pada gangguan panik), menjadi malu bila muncul
di depan umum (seperti dalam fobia sosial), berada jauh
dari rumah atau kerabat dekat (seperti pada gangguan
kecemasan perpisahan), kenaikan berat badan (seperti
dalam anoreksia nervosa), memiliki beberapa keluhan
fisik (seperti pada gangguan somatisasi), atau memiliki
penyakit yang serius (seperti dalam hypochondriasis),
dan kecemasan dan kekhawatiran tidak terjadi secara
eksklusif selama gangguan stres pasca trauma.
e.Kecemasan, khawatir, atau gejala fisik menyebabkan
penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan
f. Gangguan itu bukan karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat (misalnya,
penyalahgunaan obat, pengobatan) atau
kondisi medis umum (misalnya
hipertiroidisme) dan tidak terjadi secara
khusus selama gangguan mood, gangguan
psikotik, atau pervasive developmental
disorder.
Terapi
Penatalaksanaan Gangguan Cemas Menyeluruh
1. Psikoterapi
a. Psikodinamik (Insight), ditujukan untuk mengungkap konflik masa
lalu yang mendasari dan merupakan sumber kecemasan yang
sebenarnya
b. CBT (Cognitive-Behavioral Therapy), dengan cognitive
restructuring, yaitu mengidentifikasi pikiran-pikiran yang
berhubungan dengan kecemasan lalu menggantinya dengan
respon coping yang lebih positif
c. Relaxation Training, latihan untuk menurunkan bangkitan fisiologik
yang berlebihan
d. Suportif
2. Fakrmakoterapi
2. Ansiolitik Benzodiazepin kombinasi dengan tetrasiklik
untuk sedasi yang tinggi

Anda mungkin juga menyukai