Anda di halaman 1dari 27

I.

LATAR BELAKANG
A. Pembangunan pada dasarnya adalah proses perubahan
berbagai aspek kehidupan menuju kondisi yang lebih baik.

B. Pada kenyataannya, aspirasi dan kepentingan masyarakat


yang dirumuskan melalui proses perencanaan partisipatif
tidak berdaya berhadap-hadapan dengan kepentingan
politis dan teknokratis, karena dominasi pendekatan top
down dalam proses perumusan kebijakan dan praktik
pengambilan keputusan pembangunan di Indonesia.
C. Model pembangunan partisipatif dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat, yang kemudian terbukti
memiliki keunggulan yaitu:

1. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pengelolaan


kegiatan pembangunan desa;
2. Partisipasi dan swadaya masyarakat dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan cukup tinggi;
3. Hasil dan dampaknya, khususnya dalam penanggulangan
kemiskinan cukup nyata;
4. Biaya kegiatan pembangunan relatif lebih murah
dibandingkan jika dilaksanakan oleh pihak lain; (5)
Keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan keuangannya cukup kuat.
II. PEMAHAMAN INTEGRASI DALAM KONSEP PERENCANAAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);
2. Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang Desa;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Petunjuk
Pelaksanaannya (Permendagri 54 Tahun 2010);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007
tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
B. PENGERTIAN

Pengintegrasian adalah :

Penyatupaduan pengelolaan pembangunan (partisipatif versi PNPM-


MP,PNPM-PERKOTAAN,dll) ke dalam sistem pengelolaan
pembangunan daerah, dan penyelarasan model perencanaan
teknokratis dan politis dengan perencanaan partisipatif melalui
mekanisme Musrenbang.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan efektivitas proses dan mengoptimalkan capaian
pembangunan
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas proses dan hasil perencanaan
pembangunan desa;
b. Menyelaraskan perencanaan teknokratis, politis dengan
perencanaan partisipatif;
c. Mendorong terwujudnya pembagian wewenang dan
penyerahan urusan pemerintah kabupaten kepada
pemerintah desa;
E. SASARAN
Sasaran Strategis, antara lain:
1. Peningkatan posisi tawar rakyat dalam proses perumusan
kebijakan publik dan pengelolaan pembangunan.
2. Peningkatan kapasitas dan peran lembaga kemasyarakatan
desa dan antar desa serta fungsi lembaga pemerintahan desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
desa.
3. Peningkatan kapasitas dan fungsi Pemerintah Daerah
mendorong perencanaan dan penganggaran yang pro rakyat.
4. Peningkatan peran DPRD dalam pembentukan regulasi daerah
untuk penguatan pembangunan partisipatif berbasis
pemberdayaan masyarakat.
Sasaran operatif, antara lain:
1. Mengefektifkan proses perencanaan pembangunan di tingkat
desa atau sebutan lain dan kecamatan.
2. Menyelaraskan pengelolaan kegiatan pembangunan di tingkat
desa atau sebutan lain dan wilayah perdesaan.
3. Tersedianya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
(RPJM Desa) dan Rancangan Rencana Kerja Pembangunan
Desa atau sebutan lain (RKP Desa).
III. KONSEP PENGINTEGRASIAN

A. PRINSIP
1. Desentralisasi
2. Keterpaduan
3. Efektif dan Efisien
4. Partisipasi
5. Transparansi dan Akuntabel
6. Keberlanjutan
B. KERANGKA KERJA DAN STRATEGI
Kerangka Kerja
1. Otonomi Daerah
2. Pemberdayaan Masyarakat
3. Penguatan Demokrasi

Strategi
1. Meningkatkan kesadaran kritis, kapasitas dan daya tawar politis
rakyat dalam pengelolaan pembangunan.
2. Mendorong Pemerintah Daerah melakukan reorientasi kebijakan
untuk penguatan pembangunan berbasis pemberdayaan
masyarakat.
3. Mendorong masyarakat politik (DPRD) meningkatkan
keberpihakannya kepada rakyat dan membentuk peraturan
perundangan daerah yang sesuai dengan kebutuhan penguatan
pembangunan partisipatif
C. RANAH PENGINTEGRASIAN

1. Pengintegrasian horisontal, yaitu penyatupaduan proses


perencanaan PNPM-MP ke dalam sistem perencanaan
pembangunan reguler (Musrenbang).
PENGINTEGRASIAN VERTIKAL

Partisipatif
(Masyarakat)

Integrasi

Politis (DPRD) Teknokratis (SKPD)


TITIK TEMU INTEGRASI
PERFORMA APBD LOMBOK TIMUR
PERFORMA APBD
BIDANG KESEHATAN DAN PENDIDIKAN
Jumlah (Rp)
Nomor
Uraian
Urut APBDP 2013 RAPBD 2014

1 2 3 4


1.
PENDAPATAN DAERAH 1.629.156.050.506,00 1.632.861.386.346,00



1. 1.
Pendapatan asli daerah 107.809.797.422,00 118.154.443.351,00
1. 1. 1
PajakDaerah 12.043.000.000,00 20.864.000.000,00
1. 1. 2
RetribusiDaerah 37.434.862.057,00 37.079.319.311,00
1. 1. 3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 10.645.699.184,00 14.637.106.184,00
Dipisahkan
1. 1. 4
Lain-lainPendapatanAsliDaerahyangSah 47.686.236.181,00 45.574.017.856,00


1. 2.
Dana Perimbangan 1.218.269.656.551,00 1.276.646.084.328,00

1. 2. 1
DanaBagiHasilPajak/BagiHasilBukanPajak 178.817.361.551,00 113.764.412.328,00
1. 2. 2
DanaAlokasiUmum 932.462.555.000,00 1.039.124.622.000,00
1. 2. 3
DanaAlokasiKhusus 106.989.740.000,00 123.757.050.000,00


1. 3.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 303.076.596.533,00 238.060.858.667,00
1. 3. 2.
Hibah 10.351.110.000,00 4.416.629.000,00
1. 3. 3.
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah 36.562.959.795,00 39.562.959.795,00
DaerahLainnya
1. 3. 4.
Bantuankeuangandaripropinsiataupemdalainnya 10.210.000.000,00
1. 3. 6.
DanaTunjanganKependidikan 245.952.526.738,00 194.081.269.872,00



Jumlah Pendapatan 1.629.156.050.506,00 1.632.861.386.346,00
Jumlah (Rp)
Nomor
2.
Uraian
Urut APBDP 2013 RAPBD 2014


2. 1. Belanja Tidak Langsung 1.139.279.411.481,00
1.083.383.510.297,55

2. 1. 1 BelanjaPegawai 919.796.060.297,55 969.476.425.000,00


2. 1. 2 BelanjaBunga 2.662.125.000,00 2.662.125.000,00
2. 1. 3 BelanjaSubsidi - -
2. 1. 4 BelanjaHibah 40.535.000.000,00 14.892.696.000,00
2. 1. 5 BelanjaBantuanSosial 31.301.900.000,00 62.159.740.481,00
2. 1. 7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ 80.088.425.000,00 80.088.425.000,00
Kabupaten/Kota,PemerintahDesadanParpol

2. 1. 8 BelanjaTidakTerduga 9.000.000.000,00 10.000.000.000,00

138.560.613.843,00
2. 2. Belanja Langsung 507.109.928.987,00 500.525.155.165,00
480.863.295.600,15
Jumlah Belanja 1.639.804.566.646,00
1.590.493.439.284,55


Surplus/(defisit) 38.662.611.221,45 (6.943.180.300,00)
KORIDOR PERATURAN
PERUNDANGAN

pnpm
CSR

TP

Bantuan
Keuangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai