OLEH :
Erlimia Eka Noor Yuliana G99151066
Mutiani Rizki G99152073
Beata Dinda Seruni G99152086
PENANGANAN MENCEGAH
ASMA KOMPLIKASI
SEGERA
PENYAKIT
INFLAMASI MORTALITAS
KRONIK TINGGI
SALURAN NAFAS
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
DEFINISI
Segala umur
30 % bergejala pada umur 1 tahun
80-90 % bergejala sebelum umur 4-5 tahun
FAKTOR RISIKO
TUNGAU JENIS
ASAP ROKOK
DEBU KELAMIN
PERABOT
BINATANG JENIS
RUMAH
PIARAAN MAKANAN
TANGGA
PERUBAHAN
RPK
CUACA
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
FAKTOR FAKTOR
IMUNOLOGIS INFEKSI
FAKTOR FAKTOR
ENDOKRIN PSIKOLOGIS
KLASIFIKASI ASMA BRONCHIAL
PERSISTEN
INTERMITTEN
RINGAN
PERSISTEN PERSISTEN
SEDANG BERAT
DIAGNOSIS
RIWAYAT
PEMERIKSAAN
PENYAKIT /
FISIK
GEJALA
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
DIAGNOSIS BANDING
Dewasa (PDPI, 2003) Anak (PDPI, 2003)
Penyakit Paru Obstruksi Kronik Benda asing di saluran napas
Bronkitis kronik Laringotrakeomalasia
Gagal Jantung Kongestif Tumor
Obstruksi mekanis (misal tumor) Bronkiolitis
PENATALAKSANAAN
Program penatalaksanaan asma, yang meliputi 7 komponen :
Edukasi
Menilai dan monitor berat asma secara berkala
Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
Menetapkan pengobatan pada serangan akut
Kontrol secara teratur
Pola hidup sehat (PDPI, 2003).
PENGOBATAN ASMA
KLASIFIKASI ASMA TERAPI
BRONCHIAL
INTERMITTEN Inhalasi beta agonis bila perlu
Tidak perlu obat sehari-hari
PERSISTEN RINGAN Glukokortikosteroid inhalasi (200-400 ug
BD/hari atau ekivalennya
PERSISTEN SEDANG Kombinasi inhalasi glukokortikosteroid
(400-800 ug BD/hari atau ekivalennya) dan
agonis beta-2 kerja lama
PERSISTEN BERAT Kombinasi inhalasi glukokortikosteroid
(> 800 ug BD atau ekivalennya) dan agonis
beta-2 kerja lama, ditambah 1 di bawah ini:
- teofilin lepas lambat
- leukotriene modifiers
- glukokortikosteroid oral
Penatalaksanaan Asma Eksaserbasi (GINA,2010)
Rencana pengobatan serangan asma berdasarkan
berat serangan dan tempat pengobatan
SERANGAN PENGOBATAN TEMPAT PENGOBATAN
RINGAN Terbaik: Di rumah
Aktiviti relatif normal Inhalasi agonis beta-2 Di praktek dokter/
Berbicara satu kalimat Alternatif: klinik/ puskesmas
dalam satu napas Kombinasi oral agonis beta-2
Nadi <100 dan teofilin
APE > 80% Terbaik:
SEDANG Nebulisasi agonis beta-2 tiap 4 jam
Jalan jarak jauh Alternatif: Darurat Gawat/ RS
timbulkan gejala -Agonis beta-2 subkutan Klinik
Berbicara beberapa -Aminofilin IV Praktek dokter
kata dalam satu napas -Adrenalin 1/1000 0,3ml SK Puskesmas
Nadi 100-120 Oksigen bila mungkin
APE 60-80% Kortikosteroid sistemik
BERAT Terbaik:
Sesak saat istirahat Nebulisasi agonis beta-2 tiap 4 jam
Berbicara kata perkata Alternatif:
dalam satu napas -Agonis beta-2 SK/ IV Darurat Gawat/ RS
Nadi >120 -Adrenalin 1/1000 0,3ml SK Klinik
APE<60% atau Aminofilin bolus dilanjutkan drip
100 l/dtk Oksigen
Kortikosteroid IV
MENGANCAM JIWA Seperti serangan akut berat
Kesadaran berubah/ Pertimbangkan intubasi dan Darurat Gawat/ RS
menurun ventilasi mekanis ICU
Gelisah
Sianosis
Gagal napas
PROGNOSIS
Ekstremitas dbn
PLANNING
Foto Rontgen Paru AP/Lat
Pemeriksaan Faal Paru ( Spirometri dan APE)
ASSESMENT
Serangan akut sedang dalam asma persisten ringan
TUJUAN PENATALAKSANAAN
Edukasi
Penggunaan pemakaian inhaler yang benar.
Memberikan pemahaman kepada pasien tentang tanda-tanda
serangan asma dan bagaimana langkah mengatasinya
Kontrol kembali 5 hari kemudian
Fenoterol HBr
Merupakan agonis 2 yang bekerja dengan merelaksasi otot polos saluran napas, meningkatkan bersihan mukosilier,
menurunkan permeabiliti pembuluh darah dan modulasi penglepasan mediator dari sel mast
Kemasan :
Dosis :
Episode asma akut 1x semprot, jika belum ada perbaikan setelah 5 menit, berikan dosis ke 2. jika serangan asma
tidak dapat teratasi dengan 2 semprot, dosis mungkin perlu ditambah. Pencegahan asma yang dipicu oleh ativitas
fisik 1-2 semprot, maks: 8 semprot/hari.
Indikasi :
Asma bronkial, bronkitis obstruktif, emfisema, asma disebabkan suatu gerakan olahraga dan kelainan
bronkopulmonari
Kontra Indikasi :
Efek Samping :
Tremor halus pada otot rangka, gugup, sakit kepala, pusing, takikardi, palpitasi, batuk, iritasi lokal; mual, muntah,
berkeringat, otot lemah, mialgia, kram otot, hipokalemia
Perhatian :
DM yang tak terkontrol, infark miokard yang belum lama terjadi, penyakit jantung organik atau vaskular yang berat,
hipertiroid. Hamil trimester 1, laktasi.
PREDNISON
Kandungan :
Prednison
Obat ini bekerja dengan menghambat produksi sitokin dan kemokin, menghambat sintesa eicosanoid, menghambat
peningkatan basophil, eosinophil, dan leukosit lain di jaringan paru dan menurunkan permeabilitas vaskuler
Kemasan
Tablet 5 mg
Dosis
Episode serangan asma akut, 1 mg/kgBB/hari dengan dosis maksimal 50 mg/hari pada dewasa dan 40 mg/hari pada
anak-anak. Dosis dipertahankan hingga 5 -7 hari setelah serangan asma akut.
Indikasi
Asma, supresi inflamasi dan gangguan alergi, inflamasi usus besar, supresi inflmasi rematik
Kontra Indikasi
Infeksi sistemik (kecuali telah diberikan pengobatan microbial spesifik), pemberian vaksin virus hidup
Efek Samping
Efek saluran cerna termasuk dispepsiam tukak lambung, pankreatitis akut, ulserasi esophageal dan kandidiasis
Efek musculoskeletal termasuk osteoporosis tendon rupture. Efek endokrin termasuk supresi renal, hai tidah teratur,
amenore, cushings syndrome, berat badan bertambah, penurunan nafsu makan
Efek lain seperti: atropi kulit, striae, telangiektaksis, gangguan cairan dan elektrolit, mual dan muntah.
Perhatian
Supresi aderenal, infeksi, anak dan remaja, lanjut usia, hipertensi, infark miokard, gaga jantung, gagal ginjal, tukak
lambung, kehamilan dan menyusui.
TERIMA KASIH