Anda di halaman 1dari 11

Analisis Data

Pengukuran utama :
1. Persentase anak-anak yang memiliki permukaan gigi yang
mengalami pengeroposan baru pada selang waktu 1
tahun
2. Kadar MS dan LB dari waktu ke waktu
Statistik deskriptif (mean, standar deviasi, dan persentase)
digunakan untuk meringkas data berdasarkan kelompok.
Variabel awal dibandingkan antara dua kelompok dengan uji
Wilcoxon rank-sum test, uji chi-square, atau uji Fisher yang
sesuai.
Analisis statistik utama meliputi prosedur pemodelan ITT
(Intention to treat) untuk lesi karies baru pada 1 thn dan kadar
bakteri dari waktu ke waktu.
Dengan model analisis GEE (Generalized Estimating
Equations), maka diperhitungkan data yang hilang untuk data
lesi karies baru lesi pada 1 tahun sebagai berikut:
1. P (lesi karies baru pada 1 tahun untuk anak-anak yang
bebas karies pada awalnya) = 0
2. P (lesi karies baru pada 1 th untuk anak-anak yang
karies aktif pada awalnya) = 0,7
Model imputasi dikembangkan berdasarkan penelitian
sebelumnya, di mana 70% dari karies aktif anak akan
berkembang menjadi lesi karies baru dalam 1 tahun (Zhan et
al., 2006)
Fisher tes digunakan untuk membandingkan proporsi peserta
yang mengalami perkembangan lesi karies baru
Wilcoxon rank-sum test digunakan untuk membandingkan
jumlah permukaan gigi yang mengalami pengeroposan pada 1
tahun antara kedua kelompok.
Untuk menilai apakah hasilnya sensitif terhadap asumsi yang
berbeda tentang data yang hilang secara alami, kami
melakukan analisis sekunder pada data karies hanya pada
peserta yang mengikuti penelitian sampai selesai.
Untuk analisis bakteri, linier mixed-effect model digunakan
untuk menilai perbedaan log MS dan log LB antara kelompok
xylitol-wipe dan plasebo-wipe dari waktu ke waktu, dan
perubahan log MS dan log LB pada kunjungan yang berbeda
dalam masing-masing kelompok.
Linier mixed-effect model menggunakan semua pengamatan
yang tersedia dalam data dan memberikan analisis ITT dengan
asumsi pada data yang hilang, dan secara luas digunakan
metode standar untuk data lanjutan dengan pengukuran
ulang dari waktu ke waktu dalam populasi penelitian yang
sama.
Semua analisis data yang dilakukan dengan SAS 9.2 software.
Hasil
Studi Populasi Demografi Pada Awal dan Evaluasi Peserta
44 pasang ibu-anak direkrut pada penelitian ini (n = 22 untuk setiap
kelompok).
Semua ibu mengidentifikasi diri mereka sebagai pengasuh utama bagi
anak-anak mereka.
Pada 1 tahun, 20 orang dari kelompok xylitol-wipe dan 17 dari
kelompok placebo-wipe menyelesaikan penelitian (Gbr. 1).
Dengan mengikuti prinsip ITT, semua peserta termasuk dalam analisis
untuk perbandingan lesi karies, dan semua pengamatan yang tersedia
digunakan untuk membandingkan kadar bakteri antara kedua
kelompok (Tabel 1).
Gambar 1.

Diagram alur dari follow up, infeksi bakteri kariogenik, dan status karies anak
dalam penelitian ini: (A) MS + menunjukkan jumlah anak-anak dengan
infeksi MS; (B) LB + menunjukkan jumlah anak-anak dengan infeksi LB; (C)
Karies+ yang mengindikasikan jumlah anak dengan lesi karies baru.
Pada kelompok plasebo-wipe, tujuh ibu melaporkan penolakan atas
penggunaan wipe oleh anak-anak, sehingga dua dropout. Empat anak-anak
lain drop out karena pindah, kehilangan minat, atau kesulitan keluarga.
Dalam kelompok xylitol-wipe, dua peserta dropout dari penelitian karena
pindah atau kehilangan minat. Dua peserta lain melaporkan
ketidakpatuhan karena menolak penggunaan wipe pada anak atau
kesulitan keluarga.
Tidak ada efek samping lain yang terkait dengan penggunaan wipe yang
dilaporkan oleh orang tua.
Akan tetapi satu ibu dalam kelompok placebo terinfeksi dengan MS.
Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik yang ditemukan pada
variabel usia, status karies, dan kadar MS dan LB untuk ibu dan anak-anak
mereka antara kedua kelompok (P> 0,05). Data diet dan perawatan
kebersihan mulut anak-anak dirangkum dalam Tabel 1, tanpa perbedaan
yang signifikan antara kedua kelompok dalam setiap poin kuesioner (chi-
square atau uji Fisher, P> 0,05).
Tabel 1.
Demografi peserta pada awal penelitian (mean SD) *

Tidak ada perbedaan yang


signifikan secara statistik yang
ditemukan pada variabel antara ibu
dan anak antara kelompok xylitol-
wipe dan plasebo-wipe

** DMFS pengeroposan, hilang, dan


penambalan gigi tetap, tidak
termasuk gigi molar tiga permanen

*** DMFS pengeroposan, hilang, dan


penambalan gigi susu

**** Semua data kuesioner disajikan


sebagai jumlah anak-anak
(persentase dalam kelompok)
untuk diet dan kebiasaan
perawatan mulut.
Status Karies selama 1 Tahun
Secara signifikan beberapa (sedikit) anak pada kelompok
xylitol-wipe mengalami perkembangan lesi karies baru pada 1
thn dibandingkan dengan anak-anak dalam kelompok
placebo-wipe (p <0,05, Gambar. 2A).
Selain itu, pengeroposan baru juga terdeteksi pada anak-anak
pada kelompok xylitol-wipe dibandingkan kelompok plasebo-
wipe (p <0,05, Gambar. 2B).
Sesuai dengan hasil ITT, dalam analisis sekunder hanya
peserta yang menyelesaikan penelitian, beberapa anak (5% vs
40%, P = 0,03, uji Fisher) yang terdeteksi dengan lesi karies
baru pada 1 tahun (mean new ds SD 0,05 0,22 vs 0,53
0,74, p = 0,01, Wilcoxon rank-sum test) pada kelompok xylitol-
wipe dibandingkan kelompok plasebo-wipe.
Gambar 2. Presentasi anak dengan karies baru pada usia 1 tahun dan kadar
log MS dan log LB pada anak-anak di kunjungan yang berbeda.
Kadar MS dan LB
Tabel 2 menggambarkan tingkat log MS dan log LB pada
anak-anak pada awal penelitian, 3 bulan, 6 bulan, dan 1
tahun.
Kadar MS tetap stabil dari awal sampai 6 bulan pada kedua
kelompok, tetapi dua kali lipat atau tiga kali lipat pada 1 thn
dibandingkan dengan awal (Gambar. 2C), menghasilkan
peningkatan yang signifikan pada 1 thn dibandingkan dengan
kunjungan sebelumnya pada kedua kelompok (p <0,01).
Kadar LB tetap stabil dengan tidak ada perbedaan yang
signifikan dari waktu ke waktu dalam setiap kelompok
(Gambar. 2D, P = 0,36).
Ketika kadar MS dan LB dibandingkan antara kedua kelompok
dari waktu ke waktu, tidak ada perbedaan yang signifikan
atau interaksi yang signifikan dari pengobatan dengan waktu
yang terdeteksi (linier mixed-effect model, p> 0,1).
Tabel 2 Level Streptococci Mutans dan Lactobacilli pada anak
(Follow-up Visits)

Anda mungkin juga menyukai