A. Pendidikan Sebagai Pelestarian Nilai Nilai merupakan prinsip-prinsip sosial, tujuan- tujuan atau standar yang dipakai dan diterima individu, kelas, kelompok hingga masyarakat. Menurut Drijarkara nilai merupakan hakikat sesuatu yang menyebabkan hal itu pantas dikerjakan manusia. Nilai erat kaitannya dengan kebaikan, meski keduanya memang tak sama, bahwa sesuatu yang baik tak selalu bernilai tinggi bagi seseorang atau sebaliknya. Pendidikan dihargai sebagai bengkel moral para pendidik. Para pendidik selalu digambarkan pada apa yang seharusnya dikatakan dan lakukan dan bagaimana seharusnya siswa bertindak/ berprilaku. Mereka (para pendidik) konsen pada penanaman nilai-nilai moral dan perbaikan individu serta perilaku sosial. para ahli membedakan antara moral dan etika. Moral menekankan kepada perbuatan atau tingkah laku manusia, sedangkan etika menekankan kepada tata cara atau suatu ketentuan yang harus diikuti atau dipedomani dalam melakukan suatu tindakan. Moral lebih dimaksudkan kepada perbuatan praksis manusia sedangkan etika dilahirkan sebagai aturan atau norma yang memberikan perintah moral untuk dijalankan oleh setiap anggota komunitas pendukung sebuah system budaya dan peradaban. Apa yang dilestarikan dari nilai oleh pendidikan? Nilai itu perwujudan dari hal-hal yang baik menurut manusia. Hal-hal yang baik itu diantaranya nilai-nilai moral, etika dan budi pekerti, hati nurani, rasa ketaqwaan, dan lain- lain. Hal-hal yang dikatakan nilai itu harus ditanamkan kepada generasi muda dalam proses pendidikan. Tujuannya adalah supaya generasi muda mempertahankan dan menjaga nilai-nilai luhur yang berfungsi sebagai kerukunan di masyarakat. Kaitan pendidikan dengan pelestarian nilai yaitu pendidikan berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai kepada generasi muda untuk melestarikan, memurnikan dan mengidealkan kebiasaan masyarakat yang ada. Pendidikan harus berorientasi maju pada penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi, dan tujuan hidup mulia sebagai umat manusia dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di sisi lain. Pendidikan dan Perubahan Sosial Mengapa terjadi perubahan? Perubahan terjadi karena kebosanan (Hirschman, Horton dan Hunt.1980). Selain kebosanan, perubahan terjadi karena sifat dasar manusia yang tak pernah puas dengan apa yang harus dimilikinya dan selalu berinovasi untuk perubahan-perubahan yang menjadi kebutuhannya yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Perubahan sosial menurut para ahli : Perubahan sosial dapat mengakibatkan disorganisasi yaitu cara-cara yang lama atau tradisional akan hilang dan tidak digunakan, kemudian cara-cara yang baru akan berkembang tanpa menghilangkan nilai-nilai yang ada. (Perubahan Sosial Pembangunan.76). Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai sosial, sikap dan pola tingkah laku antara kelompok dalam masyarakat (Soemardjan.1981). Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam sistem sosial, termasuk aspek kebudayaan seperti norma, kebiasaan, kepercayaan, tradisi sikap, dan pola tingkah laku dalam masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai yang ada sejak zaman nenek moyang. Pendidikan Sebagai Agen Perubahan Sosial Bahwa pendidikan akan betul-betul berperan apabila sekolah menjadi pusat pembangunan masyarakat yang baru secara keseluruhan, membasmi kemelaratan, peperangan, dan kesukuan. Masyarakat yang menderita kesulitan ekonomi dan masalah-masalah sosial yang besar merupakan tantangan bagi pendidikan untuk menjalankan perannya sebagai agen pembaharu dan rekonstruksi sosial. Tujuan pendidikan yaitu menumbuhkan kesadaran terdidik yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi manusia dan memberi keterampilan kepada mereka untuk memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Tujuan akhir pendidikan adalah terciptanya masyarakat baru yaitu suatu masyarakat global yang saling ketergantungan. Perubahan sosial yang terjadi didorong kemajuan kecerdasan dalam menemukan IPTEK telah mengantarkan perubahan spektakuler dalam cara hidup. Terjadinya perubahan tersebut yang berlangsung kemudian secara masal dapat diterima sebagai bagian dari kemajuan pendidikan. Karena pengembangan IPTEK pada awalnya merupakan hasil riset di universitas, meskipun kemudian riset universitas menjadi jauh ketinggalan oleh kompetisi bisnis yang dikembangkan dunia korporasi. Pendidikan adalah investasi untuk menggapai kemenangan masa depan. Mengabaikan pendidikan, sama artinya dengan membiarkan diri bangsa ini tidak tahu bagaimana menghadapi hari depannya, dan itu adalah sebesar-besarnya kejahatan terhadap kemanusiaan dan anak bangsanya sendiri. Untuk menggapai perubahan yang diharapkan bagi suatu bangsa, pembangunan pendidikan menjadi kata kuncinya. B. Pendidikan dan Perubahan Sosial
perubahan sosial sebagaimana tampak
kecenderungannya dari masa ke masa, dapat terjadi seperti gejala liar fenomena alam lainnya, dimana manusia sebagai mahluk alamiah dihadapkan pada berbagai tuntutan hidup seiring perubahan alam, dan sejarah sosialnya. Faktanya berrlangsungnya eksploitasi manusia oleh manusia hingga bangsa atas bangsa lain dan kecenderungan umum manusia memanfaatkan sumber daya alam secara semena-mena. Adalah sejarah nyata yang tak dapat dibantah dan karenanya terus berlangsung sampai entah kapan. lanjutan
Perubahan sosial yang terjadi didorong
kemajuan kecerdasan dalam menemukan IPTEK telah mengantarkan perubahan spektakuler dalam cara hidup. Terjadinya perubahan tersebut yang berlangsung kemudian secara masal dapat diterima sebagai bagian dari kemajuan pendidikan. C. Pengembangan Nilai baru dalam Paradigma Pendidikan Nasional Ke depan. pengembangan nilai dalam pendidikan sejak lalu telah dirumuskan dengan sebaik-baiknya, kemudian dikuatkan oleh keputusan politik menjaddi landasan yuridis, serta direstui beersama menjadi komitmen moral bangsa. Nilai-nilai yang kita yakini bersama, bukanlah sebagai antipasi ke depan, dan tiadalah tentu berharap. Berikut ini, dapat dipetakan deskripsi nilai dalam format pencarian kembali nilai pendidikan nasional untuk Indonesia masa depan Nilia- nilai dimaksud adalah : 1) Nilai-Nilai Dasar (Basic Values)
a) Nilai dalam Sumber Legal : Pancasila,
UUD dan Bhineka Tunggal Ika b) Nilai-nilai Inti (Core Values) : Proses pendidikan berfungsi untuk mendewasa-kan manusia. Nilai inti Pendidikan adalah membebaskan dari segala ketergantungan c) Nilai-nilai inti yang ideal (ideal core Values) = Kemandirian bukan merupakan nilai inti yang ideal untuk masa depan, melainkan merupakan nilai inti yang bersifat antara (intermediate core value). Yang merupakan nilai inti ideal untuk masa depan adalah KEUNGGULAN (EXCELLENCE). Intinya adalah usaha untuk menjaga agar tetap sukses, motivasi untuk terus berprestasi, atau prestasi yang diperoleh dijadikan energi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi, sehingga dapat mencapai keunggulan. d) Nilai-nilai instrumental (instrumental values) Terdapat 8 nilai instrumental, antara lain,; seperti nilai-nilai : 1. otonomi (autonomy), 2. kemampuan atau kecakapan (ability), 3. kesadaran demokrasi, 4. kreativitas, 5. kesadaran kebersamaan kompetitif, 6. estetis, 7. bijak (wisdom) dan 8. bermoral 2) Nilai-nilai aktual dalam perilaku (a) Perilaku Terpuji (Conduct) (b) Kepribadian terpuji (Virtues) kesimpulan Pendidikan sebagai alat perjuangan peningkatan mutu, kesiapan dan kesanggupan bersaing termasuk tantangan maju bersama dunia tanpa saling dikalahkan dan mengalahkan. Untuk itu, pendidikan sebagai kata kuncinya harus dapat ditempatkan dan dimaknai sesuai dengan cita- cita luhur kemanusiaan, yakni pendidikan yang berorientasi maju pada penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi, dan tujuan hidup mulia sebagai umat manusia dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan dalam makna dasarnya sebagai upaya memanusiakan manusia dalam konteks universal, dan secara nasional mesti berarti juga sebagai upaya meng- Indonesiakan segenap anak bangsa Indonesia, selain tetap melestarikan nilai-nilai etniknya sendiri. perubahan sosial Evolusionisme ; dari teologi ke ilmiah Neo-evolusionisme Anarkhis ; (melawan) menghendaki masyarakat tanpa negara marxisme = komunis = menghilangkan kapitalisme Sosialisme fabian = Reformasi moralistik= perubahan bertahap moral masyarakat Teori perubahan sosial Siklus = kaya lingkaran Teori sejarah = lahir berkembang puncak punah Teori partikularistik = perubahan beberapa bagian dari masayarakat Pertanyaan PGSD Risma dan Siti Nurfarina Perubahan Sosial mengakibatkan timbulnya masalah2 sosial yg timbul; contoh.. Narkoba, perdagangan manusia, free sex, kemiskinan, pengangguran, tawuran, korupsi, persaingan hidup..dsb. Bagaimana menciptakan pendidikan sbg upaya pelestarian kebudayaan Indonesia krisis moral; yang harus dilakukan pemerintah utk mengatasi krisis moral Makna pendidikan sbg pelestarian nilai