Anda di halaman 1dari 7

Diagnosis dan Penatalaksanaan Pasien

Ketuban Pecah Dini


Skenario 7
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke kamar Pemeriksaan Fisik
bersalin dengan keluhan keluar air dari jalan lahir.
Kesadaran dan KU
Anamnesis TTV : TD 110/70, nadi 90/mnt,
suhu 36,6 drjt celcius
Id : Ny. X , 27 thn
Perabaan thyroid, jantung, paru
KU / tambahan :
(-) teraba kelainan
keluar air dari jalan lahir sejak 3
Pemeriksaan ginekologi tampak
jam smrs.
cairan dari ostium uteri eksterna
px sedang hamil 32 minggu,
kontrol rutin setiap bulan tidak
ada kelainan. Gerakan janin aktif.
(-) mules. (+) keputihan >> saat
masuk trimeste3. kehamilan
pertama. Vivian Chau
102014036 / F1
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Kerja

tes lakmus
Pemeriksaan leukosit darah
Ketuban Pecah Dini
USG
Kardiotokografi untuk (KPD)
KPD adalah ketuban pecah
spontan tanpa diikuti tanda- FISIOLOGIS CAIRAN KETUBAN
tanda persalinan, ketuban pecah
sebelum pembukaan 3 cm Di dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri daripada
(primigravida) atau sebelum 5 lapisan amnion dan korion terdapat likuor amnii.
cm (multigravida) Pada kehamilan normal, air ketuban atau cairan amnion memberikan
ruang bagi janin untuk tumbuh, bergerak, dan berkembang.
KPD adalah keadaan pecahnya Tanpa cairan amnion, uterus akan berkontraksi dan menekan janin.
selaput ketuban sebelum Pada pertengahan usia kehamilan, cairan amnion menjadi sangat
persalinan. Bila ketuban pecah penting bagi perkembangan paru janin. Tidak cukupnya cairan
dini terjadi sebelum usia amnion pada pertengahan usia kehamilan akan menyebabkan
kehamilan 37 minggu maka terjadinya hipoplasia paru yang dapat menyebabkan kematian.
disebut ketuban pecah dini pada
kehamilan prematur
Etiologi Patofisiologi
berkurangnya kekuatan membran
atau meningkatnya tekanan
intrauterine
Inkompetensi serviks (leher FAKTOR LAIN Infeksi
rahim)
Kelainan letak janin dan rahim
Kemungkinan kesempitan
panggul
Pembesaran
uterus aktifitas iL-1 dan
Korioamnionitis
Infeksi prostaglandin
Faktor keturunan (ion Cu serum kontraksi uterus
rendah, vitamin C rendah, dan peregangan
kelainan genetik) berulang
Riwayat KPD sebelumya
Kelainan atau kerusakan selaput kolagenase jaringan
ketuban gerakan janin

Epidemiologi MMP tidak


Dari seluruh kehamilan (3-18%). Aterm (8-10 seimbang depolimerasi ketuban tipis,
%). Preterm (30-40%) atau sekitar 1,7% dari kolagen pada Lemah(rapuh)
seluruh kehamilan. selaput korion/ mudah pecah
Diduga dapat berulang pada kehamilan amnion, spontan.
berikutnya(Naeye, 1982) +- 21% rasio
berulang
berkaitan dengan meningkatnya risiko
morbiditas pada ibu atau pun janin.
Gejala Klinis Komplikasi

Keluarnya cairan ketuban merembes Persalinan Prematur


melalui vagina, cairan vagina berbau Infeksi
amis dan tidak seperti bau amoniak, Komplikasi Ibu:
mungkin cairan tersebut masih Endometritis
merembes atau menetes Faktor Resiko Penurunan aktifitas
Janin mudah diraba. miometrium (distonia, atonia)
Tidak adanya his dalam satu jam Inkompetensia servik Sepsis (daerah uterus dan
Nyeri uterus, denyut jantung janin Polihidramnion intramnion memiliki
yang semakin cepat serta perdarahan Malpresentasi janin vaskularisasi sangat banyak)
pervaginam sedikit (jrg terjadi) Kehamilan kembar Syok septik sampai kematian
Vaginitis/servisitis, Infeksi Menular ibu.
Seksual seperti Clamydia dan Gonore Komplikasi Janin :
Riwayat persalinan premature Asfiksia janin
Perokok (Pasif/aktif) selama Sepsis perinatal sampai
kehamilan kematian janin.
Perdarahan pervaginam Hipoksia dan Asfiksia
Penyebab yang tidak diketahui
Sosial ekonomi (minimnya ANC)
Ras : kulit hitam lebih berisiko KPD
dibanding kulit putih
TATALAKSANA
Konservatif
Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu:
# Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin:
Ampisilin 4 x 500mg selama 7 hari ditambah eritromisin 250mg
per oral 3 kali per hari selama 7 hari.
# Berikan kotikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki kematangan paru janin:
Betametason 12mg I.M. dalam 2 dosis setiap 12 jam,
Atau deksmetason 6mg I.M. dalam 4 dosis setiap 6 jam.
(catatan: Jangan berikan kortikosteroid jika ada infeksi)
# Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.
# Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm.

Aktif
Jika tidak terdapat infeksi dan kehamilan > 37 minggu:
# Jika ketuban telah pecah > 18jam, berikan antibiotika profilaksis untuk mengurangi
risiko infeksi streptokokus grub B:
Ampisilin 2 g I.V. setiap 6 jam,
Atau penisilin G 2 juta unit I.V. setiap 6jam sampai persalinan,
( Jika tidak ada infeksi paskapersalinan, hentikan antibiotika)
# Nilai serviks:
Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitoksin,
Jika serviks belum matang, matangkan dengan prostaglandin dan infus
oksitosin, atau lahirkan dengan seksio sesarea.
PROGOSIS
Prognosis dari KPD tergantung pada waktu terjadinya, lebih cepat
kehamilan, lebih sedikit bayi yang dapat bertahan

Anda mungkin juga menyukai