Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

INFEKSI POST PARTUM


Oleh
Kelompok V:
Alfan Ali
Wanda Andika
Fitrah Fatimah
Nurhayati Halim
Ria Irhamna
Lisma Wita
Siska Oktaviani
Lusi Sawabul Jannah
Vika Adrianti
Rina Anika Sari
Pengertian
Infeksi adalah berhubungan dengan
berkembang-biaknya mikroorganisme dalam
tubuh yang disertai dengan reaksi tubuh
terhadapnya (Zulkarnain Iskandar, 1998).

Infeksi post partum (sepsis puerperal atau


demam setelah melahirkan) ialah infeksi
klinis pada saluran genital yang terjadi dalam
28 hari setelah abortus atau persalinan
(Bobak, 2004).
Etiologi
Infeksi ini terjadi setelah persalinan, kuman masuk dalam
tubuh pada saat berlangsungnya proses persalinan.
Diantaranya, saat ketuban pecah sebelum maupun saat
persalinan berlangsung sehingga menjadi jembatan masuknya
kuman dalam tubuh lewat rahim. Jalan masuk lainnya adalah
dari penolong persalinan sendiri, seperti alat-alat yang tidak
steril digunakan pada saat proses persalinan.
Macam-Macam Jalan Masuk Kuman:

1. Eksogen (kuman datang dari luar)


2. Autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan
3. Endogen (dari jalan lahir sendiri).
Mekanisme Terjadinya Infeksi Post Partum
Infeksi dapat terjadi sebagai berikut :
1. Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan
pada pemeriksaan dalam atau operasi membawa bakteri yang

sudah ada dalam vagina ke dalam uterus.


2. Droplet infection. Sarung tangan atau alat-alat terkena
kontaminasi bakteri yang berasal dari hidung atau tenggorokan
dokter atau petugas kesehatan lainnya.
Lanjutan
3. Dalam rumah sakit terlalu banyak kuman-kuman patogen,
berasal dari penderita-penderita dengan berbagai jenis
infeksi.
4. Koitus, pada akhir kehamilan tidak merupakan sebab
infeksi penting, kecuali apabila mengakibatkan pecahnya
ketuban.
Faktor Predisposisi

1. Anemia
2. Ketuban Pecah Dini
3. Trauma
4. Kontaminasi Bakteri
5. Kehilangan Darah
Manifestasi Klinis

Rubor (kemerahan), kalor akibat vasodilatasi dan tumor


(bengkak) karena eksudasi. Ujung syaraf merasa akan
terangsang oleh peradangan sehingga terdapat rasa nyeri
(dolor). Nyeri dan pembengkan akan mengakibatkan
gangguan faal, dan reaksi umum antara lain berupa sakit
kepala, demam dan peningkatan denyut jantung
(Sjamsuhidajat, R. 1997).
Jenis-Jenis Infeksi Post Partum
1. Infeksi uterus
2. Syok bakterimea
3. Peritonitis
4. ISK
5. Septicemia dan piemia
Pencegahan

1. Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi seperti


anemia, malnutrisi dan kelemahan serta mengobati penyakit-
penyakit yang diderita ibu.
2. Pemeriksaan dalam jangan dilakukan apabila tidak ada indikasi
yang perlu.
3. Koitus pada hamil tua hendaknya dihindari atau dikurangi dan
dilakukan hati-hati karena dapat menyebabkan pecahnya
ketuban.
4. Menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
5. Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik
pervaginam maupun perabdominam dibersihkan, dijahit sebaik-
baiknya dan menjaga sterilitas.
Penanganan
1. Suhu harus diukur dari mulut sedikitnya 4 kali sehari
2. Berikan terapi antibiotik, Perhatikan diet.
3. Lakukan transfusi darah bila perlu, Hati-hati bila ada
abses, jaga supaya nanah tidak masuk ke dalam rongga
perineum
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Identitas klien
2. Status kesehatan;
a. Keluhan Utama: Merupakan keluhan yang dirasakan klien
pada saat dikaji. Ex. nyeri
b. Riwayat Kesehatan Sekarang; merupkan pengembangan dari
keluhan utama yang dirasakan klien. Ex. Nyeri bertambah.
c. Riwayat Kesehatan yang lalu; Yang perlu dikaji riwayat
kesehatan dahulu apakah pernah mengalami operasi
sebelumnya, riwayat penyakit infeksi, alergi obat-obatan,
hypertensi, penyakit system pernafasan, diabetes mellitus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga: Dikaji dalam keluarga apakah
keluarga mempunyai penyakit keturunan seperti diabetes
mellitus,hypertensi, jantung, dsb.
Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum
2. Sistem Respirasi
3. Sistem Kardiovaskular
4. Sistem saraf
5. Sistem Pencernaan
6. Sistem Reproduksi
7. Sistem Integumen
8. Sistem Muskuluskeletal
9. Sistem Endokrin
Diagnosa
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d
luka insisi, distensi abdomen, after pains, distensi
kandung kemih.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d intake yang tidak adekuat,
anoreksia, mual, muntah, dan pembatasan medis.
Dx. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan
luka insisi, distensi abdomen, after pains, distensi kandung
kemih.
Intervensi:
1. Tentukan skala nyeri dan intensitas nyeri, pantau
tekanan darah, nadi dan pernafasan setiap 4 jam.
Anjurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi dan
nafas dalam serta teknik distraksi (untuk nyeri ringan
dan sedang).
2. Anjurkan posisi tidur miring
3. Berikan Obat analgetik sesuai order
Dx. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anoreksia,
mual, muntah, dan pembatasan medis.
Intervensi;
1. Berikan dan jaga keseimbangan cairan dan
elektrolit dengan pemberian infuse.
2. Buatkan makanan secara bertahap dari cair ,
lunak dan makanan bila bising usus sudah normal
3. Anjurkan makan sedikit-sedikit tapi sering.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai