Anda di halaman 1dari 15

LIMFOMA MALIGNA

Yoan Carolin Saron Kapressy


102014132
Skenario
Laki - laki 60 tahun datang dengan keluhan
benjolan pada leher sejak 2 bulan yang lalu

Istilah yg tdk diketahui


Tdk ada
Rumusan Masalah
Laki2 60th mengeluh benjolan pada
leher 2 bulan yl

Hipotesis
Laki2 tersebut menderita limfoma
maligna
Anamnesis
Identitas
Hasil anamnesis :
RPS
Benjolan tdk nyeri
RPD
Demam & keringat dingin
RPK malam hari
R. sosial ekonomi Batuk (-)
R.alergi Tdk pernah konsumsi
makanan yg berpengawet
Di keluarga tdk ada yg
punya penyakit spt ini
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Hasil PF
Kesadaran TTV dlm batas Norma
TTV Pembesaran KGB cervical
Inspeksi anterior dextra &
Palpasi
subclavia yg multiple
Tdk kemerahan
Mobile
Tdk nyeri

Lab : Hb 11g/dl, ht 33%, leuko 8000/ul,


trombo 250.000/ul, retikulosit 2.5%,
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hematologi (darah lengkap, apusan darah
tepi, hitung jenis
leukositosis, normositik nomokrom
Radiologi Pembesaran
Aspirasi sumsum tulang KGB

Hiperproliferasi granulosit disertai peningkatan


histiosit & sel plasma shg mbentuk gambaran
sumsum tulang yg infeksisus
LH
LNH
Biopsi
Diagnosis kerja

Suatu keganasan sistem limfatik


kelainan dalam proses proliferasi sel, dimana
menghasilkan sel yang bersifat mirip dengan sel aslinya.

Klasifikasi :
- Limfoma Hodgkin
- Limfoma non Hodgkin
Diagnosis banding

infeksi bakteri Mycobacterium tuberkulosis


melalui makanan ke rongga mulut dan melalui tonsil
mencapai kelenjar limfe di leher, sering tanpa tanda
TBC paru. Kelenjar yang sakit akan membengkak, dan
mungkin sedikit nyeri.
Etiologi
Epidemiologi
Imunodefisiensi
Limfoma Hodgkin
Infeksi EBv
Lingkungan dan - Amerika serikat 7500 kasus stiap tahun

pekerjaan (sinar UV, - Usia 13-34 tahun & lebih sering usia 55
paparan herbisida) thn

Diet (makanan tinggi Limfoma Non-Hodgkin


lemak hewani dan 1. Amerika serikat thn 2000 :26.100
merokok) meninggal dan 5% terjadi setiap tahun &
4% pada wanita

2. Perancis peringakat keganasan ke -7

3. Indonesia bersama leukimia urutan ke-6


Patofisiologi
Gejala klinis
Tatalaksana
Stage IA dengan keterlibatan KGB leher dan LED yg
rendah : radiasi
stage I dan II : terapi kombinasi kemoterapi jangka
pendek + radioterapi jaringan yang bersangkutan
ABVD (adriamisin, bleomicin, vinblastine,
dacarbazine)
Stanford V (doxorubicin, vinblastine, bleomycin,
vincristine, nitrogen mustard, prednisone,
etoposide)
Stage III dan IV : kemoterapi penuh + radioterapi
mediastinal
Radiotherapi
antibodi monoclonal : CD20 dan CD22
radioisotope : 131Iodine

Kemoterapi
ABVD regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklus
Adriamycin: 25 mg/m2, hari ke 1 dan 15
Bleomycin: 10 mg/m2, hari ke 1 dan 15
Vinblastine:
Rekomendasi 6 mg/m
Terapi 2, hari
untuk ke Hodgkin
Lifoma 1 dan 15Relaps dan Progresif Primer
Relaps Dacarbazine: 375 mg/m2, hari ke 1 dan 15
Terapi
Relaps setelah radioterapi Kemoterapi
Nodal relaps CS I-II tanpa gejala B, tanpa Radioterapi salvage
radioterapi sebelumnya
Progresif primer High dose chemotherapy (HDCT) diikuti
Relaps dini oleh transplantasi sel asal
Relaps lanjut Autologus Stem Cell Transplantation (ASCT)
Komplikasi
- Pertumbuhan kanker itu sendiri :

- pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan pada


jantung, paru-paru, sindrom vena cava superior,
kompresi pada spinal cord, kelainan neurologis,
obstruksi hingga perdarahan pada GI tract

- penggunaan kemoterapi :

- pansitopenia, mual dan muntah, dehidrasi, infeksi,


neuropati, toksisitas jantung, kanker sekunder, dan
sindrom lisis tumor

Anda mungkin juga menyukai