Anda di halaman 1dari 11

Penatalaksanaan pada pasien dengan

keluhan Infertilitas
Fardiansyah 102013199
Jessica de queljoe 102013200
Kartika chandra wijaya 102013371
Tiffany carolina 102014003
Un Gerry Namyu 102014032
Shita Apilla Elya 102014083
Yoan Carolin Saron Kapressy 102014132
I Gde Agung Ramadana 102011364
Skenario 3
Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke
poliklinik karena ingin hamil. Pasien sudah menikah 5
tahun
Anamnesis & Pemeriksaan Fisik
Hasil Anamnesis:

Riwayat hubungan seksual teratur, seminggu 3x. Tidak pernah pisah rumah
dengan suami.

Riwayat Haid: teratur, siklus 28 hari. Tidak ada nyeri haid. Menarche usia 12 tahun

Riwayat Nikah : ini pernikahan pertama untuk suami maupun isteri, lama 5 tahun.

Riwayat KB: tidak pernah


Riwayat Obstetri : belum pernah hamil
RPD: suami dan isteri tidak ada penyakit apapun
RPK: kedua keluarga suami dan isteri tidak ada penyakit apapun

Hasil Pemeriksaan Fisik:

Semua dalam batas normal


Inspeksi genitalia luar normal
Inspekulo: tidak nampak darah atau lendir di vagina,
Portio licin

Pemeriksaan Bimanual : ukuran uterus normal,adnexa


dan parametrium tidak teraba massa.
Infertilitas
didefinisikan sebagai kegagalan untuk hamil setelah satu
tahun mencoba kehamilan dengan melakukan hubungan
seksual secarateratur tanpa kontrasepsi.
Infertilitas dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Infertilitas primer terjadi ketika keadaan istri belum
pernah hamil sama sekali.
2. infertilitas sekunder terjadi pada istri yang pernah
hamil
Etiologi
Istri 40-55%, Laki-laki sebesar 30%
gangguan ovulasi jumlah sperma yang
cidera tuba sedikit

endometriosis sperma tidak motil


dalam ejakulasi
Gangguan imunologi
disfungsi ereksi.
infeksi dan idiopatik
Insufisiensi hipofisis Gangguan imunologi
oleh karena tumor
Kelainan bawaan
radiasi
infeksi dan idiopatik
Defisiensi hormon
gonadotropin Trauma testis
Epidemiologi

Infertilitas terjadi pada banyak pasangan di seluruh


dunia, yaitu sebanyak 50 juta hingga 80 juta pasangan
dengan usia wanita yang masih subur (WHO, 2011).

8-10% pasangan usia subur mengalami masalah


kesuburan. (WHO, 2011)

Di Indonesia, pada tahun 2007, dari sekitar 30 juta


pasangan usia subur terdapat 3-4,5 juta atau sekitar
10-15 % pasangan yang memiliki problem kesuburan.
Pemeriksaan Penunjang Infertilitas pada
wanita

Pemeriksaan dasar untuk mengonkonfirmasi adanya ovulasi dalam sebuah


siklus haid.

kadar progesteron fase luteal media

> 9,4 mg/ml (30 nmol/l)

Pemeriksaan kadar thyroid stimulating hormone (TSH) dan prolaktin


Pemeriksaan kadar luteinizing hormon (LH) dan follicles stimulazing hormone
(FSH)

Ultrasonography (USG)
Laparoskopi dan kromotubasi dijadikan sebagai gold standard untuk
mendeteksi patensi tuba, penyakit perituba, adhesi, dan endometriosis.
Pemeriksaan Penunjang Infertilitas pada pria
(Pemeriksaan analisis sperma )

Kriteria Nilai rujukan normal

Volume 2 ml atau lebih


Waktu likuefaksi Dalam 60 menit
pH 7,2 atau lebih
Konsentrasi sperma 20 juta per mililiter atau lebih
40 juta per mililiter atau lebih
jumlah sperma total
25 % atau lebih
Lurus cepat (gerakan yang progresif
dalam 60 menit setelah ejakulasi (1)
Jumlah antara lurus lambat (2) dan 50 % atau lebih
lurus cepat (1)
Morfologi normal
Vitalitas 30% atau lebih
75% atau lebih yang hidup
Lekosit Kurang dari 1 juta per mililiter
Penatalaksanaan

Menekan produksi estrogen oleh ovarium


Endometriosis dapat diobati dengan kontrasepsi oral,
progestin, androgen, atau agonis GnRH
Induksi ovulasi (u/ pasien disfungsi dari aksis
hipotalamus - hipofisis ovarium)
Pengobatan infertilitas pada pria berdasarkan etiologi
Terapi yang paling sering adalah IVF(In vitro
fertilization)
Kesimpulan
Infertilitas adalah kegagalan untuk memperoleh
kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan
hubungan seksual secara teratur tanpa menggunakan
alat kontrasepsi. Beberapa faktor resiko dapat dicegah,
namun tidak pada pasien dengan kelainan bawaan.
Penatalaksanaan dapat melalui terapi hormon dan terapi
farmakologis. Terapi yang paling sering adalah IVF(In
vitro fertilization)

Anda mungkin juga menyukai