Px lanjutan
RT : Benjolan di jam 12, feses (+)
Lab darah rutin :
Hb : 10,2 gr%
Leukosit : 9200/mm3
Trombosit : 178000/mm3
P + hemoroid grade 2
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Klasifikasi
5. GK
6. Px. Penunjang
7. Penatalaksanaan
8. Prognosis
9. komplikasi
Hemoroid merupakan pelebaran dan
inflamasi pembuluh darah vena di daerah
anus yang berasal dari plexus
hemorrhoidalis.
a. Penuaan
b. Kehamilan
c. Hereditas
d. Konstipasi atau diare kronik
e. Penggunaan toilet yang berlama-lama
f. Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang
lama
g. Obesitas
Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentate
line
menjadi batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:
a. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line
dan dilapisi
oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak
persarafan
serabut saraf nyeri somatik
b. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line
dan dilapisi
mukosa.
c. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian
superior dan
kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri
(Corman,
2004)
Menurut Person (2007), hemoroid internal
diklasifikasikan menjadi
beberapa tingkatan yakni:
a. Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.
b. Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal
dan tampak pada saat
pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara
spontan.
c. Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal
dan hanya dapat masuk
kembali secara manual oleh pasien.
d. Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat
masuk ke anal canal
meski dimasukkan secara manual.
Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan
jenis hemoroid (Villalba
dan Abbas, 2007) yaitu:
a. Hemoroid internal
1. Prolaps dan keluarnya mukus.
2. Perdarahan.
3. Rasa tak nyaman.
4. Gatal.
b. Hemoroid eksternal
1. Rasa terbakar.
2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).
3. Gatal.
a. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau rectoscopy.
Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol
keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran.
Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya
dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan
penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai
struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita
diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan
penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan,
derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip,
fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan.
b. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan
disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi,
karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang
menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya darah samar.