Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 18

Pasien Laki-laki 40 tahun datang ke praktek


dokter umum dengan keluhan keluar
benjolan dari bokong sejak 5 hari yang lalu.
Benjolan dapat masuk sendiri tanpa bantuan
tangan pasien. Keluhan benjolan ini disertai
sakit saat BAB. Pada saat Bab disertai keluar
darah merah segar. Sebelumnya pasien sering
mengeluh susah BAB dan BAB keras. Demam
(-), mual (-), muntah (-). Pasien jarang
mengkonsumsi buah dan sayur.
1. laki2 40th
2. Benjolan dari bokong
3. Benjolan dapat masuk sendiri
4. Sakit saat BAB
5. BAB keluar darah merah segar
6. Susah BAB dan BAB keras
7. Jarang makan sayur dan buah
Laki laki 40 tahun dengan keluhan keluar
benjolan dari bokong sejak 5hari yll.
1. Hemoroid
2. Prolpas recti
3. Polip recti
4. Ca recti
Px.fisik :
KU : sakit sedang
Kesadaran : CM
TD : 120/80 mmHg
HR : 96x/i
RR : 20x/i
T : 36,8 C
Abdomen
I : datar
Pa : lemas, nyeri tekan epigastrium (+) terutama kiri teraba masa
hepar lien tidak ada
Pu : Timpani
A : BU (+) normal

Px lanjutan
RT : Benjolan di jam 12, feses (+)
Lab darah rutin :
Hb : 10,2 gr%
Leukosit : 9200/mm3
Trombosit : 178000/mm3
P + hemoroid grade 2
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Klasifikasi
5. GK
6. Px. Penunjang
7. Penatalaksanaan
8. Prognosis
9. komplikasi
Hemoroid merupakan pelebaran dan
inflamasi pembuluh darah vena di daerah
anus yang berasal dari plexus
hemorrhoidalis.
a. Penuaan
b. Kehamilan
c. Hereditas
d. Konstipasi atau diare kronik
e. Penggunaan toilet yang berlama-lama
f. Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang
lama
g. Obesitas
Hemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentate
line
menjadi batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu:
a. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line
dan dilapisi
oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak
persarafan
serabut saraf nyeri somatik
b. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line
dan dilapisi
mukosa.
c. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian
superior dan
kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri
(Corman,
2004)
Menurut Person (2007), hemoroid internal
diklasifikasikan menjadi
beberapa tingkatan yakni:
a. Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.
b. Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal
dan tampak pada saat
pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara
spontan.
c. Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal
dan hanya dapat masuk
kembali secara manual oleh pasien.
d. Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat
masuk ke anal canal
meski dimasukkan secara manual.
Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan
jenis hemoroid (Villalba
dan Abbas, 2007) yaitu:
a. Hemoroid internal
1. Prolaps dan keluarnya mukus.
2. Perdarahan.
3. Rasa tak nyaman.
4. Gatal.
b. Hemoroid eksternal
1. Rasa terbakar.
2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).
3. Gatal.
a. Pemeriksaan dengan teropong yaitu anoskopi atau rectoscopy.
Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol
keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran.
Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya
dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan
penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai
struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita
diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan
penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan,
derajatnya, letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip,
fissura ani dan tumor ganas harus diperhatikan.

b. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan
disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi,
karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang
menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya darah samar.

c. Rontgen (colon inloop) dan/atau kolonoskopi.


Pemeriksaan darah, urin, feses sebagaimeriksaan penunjang
a. Non operatif
- diet tinggi serat untuk melancarkan BAB
- Skleroterapi
-Ligasi dengan karet gelang
b. Operatif ; hemoroidektomi
c. Farmakologis
- obat memperbaiki defekasi
- obat simtomatik
-obat menghentikan perdarahan
-obat penyembuh dan pencegahan serangan
hemoroid
Menurut Nagie (2007), pencegahan hemoroid dapat
dilakukan dengan:
1. Konsumsi serat 25-30 gram sehari. Makanan tinggi serat
seperti buahbuahan, sayur-mayur, dan kacang-kacangan
menyebabkan feses
menyerap air di kolon. Hal ini membuat feses lebih lembek
dan besar,
sehingga mengurangi proses mengedan dan tekanan pada
vena anus.
2. Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari
3. Mengubah kebiasaan buang air besar. Segera ke kamar
mandi saat
merasa akan buang air besar, jangan ditahan karena akan
memperkeras
feses. Hindari mengedan.
Dengan terapi yang sesuai, semua hemoroid
yang simtomatis dapat dibuat asimtomatis.
Pendekatan konservatif hendaknya
diusahakan terlebih dahulu pada semua
kasus. Hemoroidektomi pada umumnya
memberikan hasil yang baik. Sesudah terapi
penderita harus diajari untuk menghindari
obstipasi dengan makan makanan serat agar
dapat mencegah timbulnya kembali gejala
hemoroid.
Komplikasi hemoroid yang paling sering adalah
a. Perdarahan.
b. Trombosis.
Trombosis adalah pembekuan darah dalam
hemoroid.
c. Hemoroidal strangulasi.
Hemoroidal strangulasi adalah hemoroid
yang prolaps dengan suplai darah dihalangi
oleh sfingter ani

Anda mungkin juga menyukai