Disamping drainase
abses yang
Secara anatomi optimal, pemberian
daerah potensial antibiotik
leher dalam diperlukan untuk
merupakan daerah terapi yang
yang sangat komplek. adekuat.
Abses leher dalam adalah
kumpulan nanah (pus)
yang terbentuk dalam
ruang potensial diantara
fasia leher dalam sebagai
akibat penjalaran infeksi
dari berbagai sumber
Imanto, M. 2012. Evaluasi Penatalaksanaan Abses Leher Dalam di Departemen THT-KL Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Periode Januari 2012
Desember 2012. Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Fachruddin D. Abses leher dalam. Dalam: Iskandar M, Soepardi AE editor. Buku ajar ilmu penyakit telinga hidung tenggorok. Edisi ke 7. Jakarta: Balai
Penerbit FK-UI. 2012, h: 204-8.
TINJAUAN PUSTAKA
Leher
Tonsil dan paratonsil
ANATOMI Ruang retrofaring
Ruang parafaring
Ruang submandibula
Abses peritonsil
ABSES Abses retrofaring
LEHER Abses parafaring
DALAM Abses submandibula
Angina ludwig
Lapisan Fascia Leher Dalam
Fasia servikalis
Lapisan superfisial
superfisialis
Fasia servikalis
Lapisan Media:
Fasia servikalis
Divisi media dan
profunda
divisi visera
Lapisan profunda:
Divisi alar dan
divisi prevertebra
Pulungan, MR. Pola Kuman Abses Leher Dalam.Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Universitas Andalas / RSUP.
DR. M. Djamil Padang. 2011, h: 1-9.
Tonsil dan Ruang Peritonsil
Definisi
Bagian dari jaringan limfoid yang melingkari faring dan secara kolektif dikenal sebagai
cincin waldeyer.
Fungsi
mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman
memasuki tubuh melalui mulut, hidung, dan kerongkongan
Ruang Peritonsil
Snell RS. Fascia Cervicalis Profunda. Dalam: Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006. Hal: 849-51
Rongga
Faringeal
Ruang
parafaring
Ruang
retrofaring
Rongga Retrofaring
Snell RS. Pharynx. Dalam: Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006. Hal: 795-801
Rongga Parafaring
Snell RS. Pharynx. Dalam: Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006. Hal: 795-801
Ruang Submandibula
Ruang submandibula terdiri
dari ruangan sublingual dan
ruang submaksila. Ruang
sublingual dipisahkan dari
ruang submaksila oleh otot
milohioid.
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
DEFINISI ABSES
LEHER
DALAM
PATOGENESIS
JENIS
JENIS
DEFINISI
Kumpulan nanah (pus) yang terbentuk dalam ruang
potensial diantara fasia leher dalam sebagai akibat
penjalaran infeksi dari berbagai sumber seperti gigi,mulut,
tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah, dan leher
EPIDEMIOLOGI
Abses submandibula (15,7%) merupakan kasus terbanyak
ke dua setelah abses parafaring (38,4), diikuti oleh
Ludwigs angina (12,4%), parotis (7%) dan retrofaring (5,9%).
(MUKHLIS IMANTO)
Jawetz, Melnick & Adelberg. Mikrobiologi kedokteran. Edisi 23. Alih bahasa: Hartarto H dkk. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2007: 225-73
Pulungan, MR. Pola Kuman Abses Leher Dalam.Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Universitas Andalas / RSUP.
DR. M. Djamil Padang. 2011, h: 1-9.
ABSES PERITONSIL
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
terkumpulnya pus di ruang infeksi pada kasus kepala leher
antara tonsil dan kapsulnya. yang sering terjadi pada orang
Perluasan abses dapat dewasa pada usia 20 sampai 40
melibatkan struktur di tahun.
sekitarnya hingga m. Masseter, Jarang terjadi pada anak
serta menembus selubung
karotis.
Fachruddin D. Abses leher dalam. Dalam: Iskandar M, Soepardi AE editor. Buku ajar ilmu penyakit telinga hidung tenggorok. Edisi ke 7. Jakarta: Balai
Penerbit FK-UI. 2012, h: 204-8.
Chris tanto, et al., (2014), Kapita Selekta Kedokteran. Ed IV. Jakarta : Media Aeskulapius.
ETIOPATOGENESIS GEJALA KLINIS
stadium infiltrat tampak Rasa nyeri terlokalisir
permukaanya bengkak dan demam tinggi (sampai 40C),
hiperemis -> Pembengkakan
peritonsil akan mendorong Lemah dan mual
uvula dan tonsil ke arah Odinofagi
kontralteral -> terjadi supurasi - mulut berbau (foetor ex ore)
> peradangan jaringan di
sekitarnya akan menyebabkan kesulitan berbicara, suara
iritasi pada muskulus pterigoid menjadi seperti suara hidung,
interna -> gejala trismus membesar seperti mengulum
(keterbatasan membuka kentang panas (hot potatos
mulut) -> Abses dapat pecah voice)
spontan yang dapat
menimbulkan aspirasi ke paru Sleep apneu
Fachruddin D. Abses leher dalam. Dalam: Iskandar M, Soepardi AE editor. Buku ajar ilmu penyakit telinga hidung tenggorok. Edisi ke 7. Jakarta: Balai
Penerbit FK-UI. 2012, h: 204-8.
Soepardi EA, Iskandar N. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher. Edisi 7. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2012.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING KOMPLIKASI
Indikasi: Pembengkakan Abses paling sering
daerah area peritonsil, Adenoiditis menyebar ke ruang
Pembengkakan unilateral Abses parafaring retrofaringeal atau
palatum mole dengan ruang
disposis anterior tonsil Abses peritonsil parafaringeal,
ipsilateral, Tonsilitis yang Tumor dapat juga
non resolusi dengan Aneurisma aorta13 mencapai
pembesaran tonsil mediastinum.
unilateral persisten.
Lab: faal hemostasis,
Px penunjang: Radiologi
Goselin BJ, Geibel J. Peritonsillar absess. Terakhir diperbaharui: 4 februari 2010. Diakses: 15 Juli 2017. Terdapat pada
http://emedicine.medscape.com/article/194863-overview#showall
Chris tanto, et al., (2014), Kapita Selekta Kedokteran. Ed IV. Jakarta : Media Aeskulapius.
Rambe, AYM. 2003. Abses Retrofaring. Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
TALAK
Stadium Infiltrasi
Antibiotik : golongan penisilin (Amoksisilin / klavulanat 2 x 500 / 125
mg per oral) atau klindamisin (34 x 150450 mg per oral) harus
diberikan selama 10 hari
Obat simtomatik analgesik (Asetaminofen 3x500 mg per oral) dan
penurun panas (ibuprofen 3x400 mg per oral).
Kumur kumur dengan cairan hangat untuk menjaga kebersihan mulut
Kompres dingin pada leher
Sudah Terbentuk Abses
Lakukan pungsi pada daerah abses.
Setelah itu lakukan insisi untuk mengeluarkan nanah.
Operasi
Aspirasi jarum -> GOLD STANDARD
Tonsilektomi
Snell RS. Fascia Cervicalis Profunda. Dalam: Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006. Hal: 849-51
Soepardi EA, Iskandar N. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher. Edisi 7. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2012.
ABSES RETROFARING
Adams GL, Boies LR, Higler PA. Penyakit penyakit Nasofaring dan Orofaring. Buku ajar penyakit THT. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2013, h:
320 55.
Soepardi EA, Iskandar N. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher. Edisi 7. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2012.
ABSES PARAFARING
Langsung
ETIOLOGI Proses supurasi kelenjar limfa leher bagian dalam, gigi, tonsil, faring, hidung,
sinus paranasal, mastoid dan vertebra servikal
Penjalaran infeksi dan ruang peritonsil, retrofaring atau submandibular
Soepardi EA, Iskandar N. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher. Edisi 7. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2012.
DIAGNOSIS Dari gejala klinis
Radiologi
Soepardi EA, Iskandar N. Editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan Leher. Edisi 7. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 2012.
Adams GL, Boies LR, Higler PA. Penyakit penyakit Nasofaring dan Orofaring. Buku ajar penyakit THT. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. 2013, h:
320 55.
Infeksi yang bersumber dari
gigi dapat menyebar ke Dari gigi anterior sampai M1
jaringan sekitar dan bawah biasanya yang mula-
membentuk abses sublingual, mula terlibat adalah ruang
submental, submandibula, sublingual dan submental.
mastikator atau parafaring.
(NOVIALDI, yolazenia)
(NOVIALDI, yolazenia)
Ariji Y et all. Odontogenic infection pathway to the submandibular space: imaging assesment. Int J. Oral Maxillofac. Surg 2002; 31:165-9.
demam
nyeri leher
GEJALA trismus
KLINIS
Anamnesis
PF: pembengkakan di daerah submandibula, fluktuatif, lidah terangkat
ke atas dan terdorong ke belakang, angulus mandibula dapat diraba.
DIAGNOSIS PP: foto polos jaringan lunak leher anteroposterior dan lateral
Pulungan, MR. Pola Kuman Abses Leher Dalam.Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan Universitas Andalas / RSUP.
DR. M. Djamil Padang. 2011, h: 1-9.
Novialdi., Pulungan M. R., Pola Kuman Abses Leher Dalam. Padang: FK Universitas Andalas Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala-Leher (THT-
KL).
evakuasi abses
pemberian antibiotika spectrum luas dosis tinggi secara parenteral.
Insisi dan drainase abses
TATALAKSANA
Novialdi., Pulungan M. R., Pola Kuman Abses Leher Dalam. Padang: FK Universitas Andalas Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala-Leher (THT-
KL).
NOVIALDI, ADE SYARI
Fachruddin D. Abses leher dalam. Dalam: Iskandar M, Soepardi AE editor. Buku ajar ilmu penyakit telinga hidung tenggorok. Edisi ke 7. Jakarta: Balai
ANGINA LUDWIG