Anda di halaman 1dari 14

Peran Perawat Dalam Safety Pasien

Tanggung jawab perawatan


Memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang kemungkinan-
kemungkinan resiko
Melaporkan kejadian-kejadian tak diharapkan (KTD) kepada yang
berwenang
Berperang Aktif dalam melakukan pengkajian terhadap keamanan dan
kualitas/mutu pelayanan
Meningkatkan komunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan professional
lainnya
Mengusulkan peningkatan kemampuan staf yang cukup
Membantu pengukuran terhadap peningkatan patient safety
Meningkatkan standar baku untuk program pengendalian infeksi (infection
control)
Mengusulkan SOP dan protocol pengobatan yang dapat memimalisasi
kejadian error
Berhubungan dengan badan-badan profesional yang mewakili para dokter
ahli farmasi dan lain-lain
Meningkatkan cara pengemasan dan pelabelan obat
Berkolaborasi dengan sistem pelaporan nasional untuk mencatat,
menganalisa dan mempelajari kejadian-kejadian tak diharapkan (KTD)
Mengembangkan mekanisme peningkatan kesadaran, sebagai contoh untuk
pelaksanaan akreditasi
Karakteristik dari pemberi pelayanan kesehatan menjadi tolok ukur terhadap
excellence dalam patient safety
PENDEKATAN KOMPREHENSIF DALAM
PENGKAJIAN KESELAMATAN PASIEN
1. Struktur
Kebijakan dan prosedur organisasi : Cek telah terdapat kebijakan dan prosedur tetap
yang telah dibuat dengan mempertimbangkan keselamatan pasien.
Fasilitas : Apakah fasilitas dibangun untuk meningkatkan keamanan ?
Persediaan : Apakah hal hal yang dibutuhkan sudah tersedia seperti persediaan di
ruang emergency, ruang ICU
2. Lingkungan
Pencahayaan dan permukaan : berkontribusi terhadap pasien jatuh atau cedera
Temperature : pengkondisian temperature dibutuhkan dibeberapa ruangan seperti
ruang operasi , hal ini diperlukan misalnya pada saat operasi bedah tulang suhu
ruangan akan berpengaruh terhadap cepatnya pengerasan dari semen
Kebisingan : lingkungan yang bising dapat menjadi distraksi saat perawat sedang
memberikan pengobatan dan tidak terdengarnya sinyal alarm dari perubahan kondisi
pasien
Ergonomic dan fungsional : ergonomic berpengaruh terhadap penampilan seperti
teknik memindahkan pasien, jika terjadi kesalahan dapat menimbulkan pasien jatuh
atau cedera. Selain itu penempatan material di ruangan apakah sudah disesuaikan
dengan fungsinya seperti pengaturan tempat tidur , jenis , penempatan alat sudah
mencerminkan keselamatan pasien.
3. Peralatan dan teknologi
Fungsional : perawat harus mengidentifikasi penggunaan alat dan desain dari
alat. Perkembangan kecanggihan alat sangat cepat sehingga diperlukan pelatihan
untuk mengoperasikan alat secara tepat dan benar .
Keamanan : Alat alat yang digunakan juga harus didesain penggunaannya
dapat meningkatkan keselamatan pasien.
4. Proses
Desain kerja : Desain proses yang tidak dilandasi riset yang adekuat dan
kurangnya penjelasan dapat berdampak terhadap tidak konsisten perlakuan pada
setiap orang
Karakteristik risiko tinggi : melakukan tindakan keperawatan yang terus
menerus saat praktek akan menimbulkan kelemahan, dan penurunan daya ingat
Waktu : waktu sangat berdampak pada keselamatan pasien selamat atau tidak.
Perubahan jadual dinas perawat juga berdampak terhadap keselamatan pasien
karena perawat sering tidak siap untuk melakukan aktivitas secara baik dan
menyeluruh.
Waktu juga sangat berpengaruh pada pasien (keterlambatan akan
mempengaruhi terhadapap diagnosis dan pengobatan).
Efisiensi : keterlambatan diagnosis atau pengobatan akan memperpanjang
waktu perawatan tentunya akan meningkatkan pembiayaan yang harus di
tanggung oleh pasien.
5. Orang
Sikap dan motivasi.
Kesehatan fisik :
Kesehatan mental dan emosional :
Faktor interaksi manusia dengan teknologi dan
lingkungan :
Faktor kognitif , komunikasi dan interpretasi ;
6. Budaya
Faktor budaya.
Pilosofi tentang keamanan
Jalur komunikasi
Budaya melaporkan
Staff
- Faktor lainnya yang penting adalah system
kepemimpinan
Pelaksanaan atau aplikasi patient safety dalam
kamar operasi

1. Area bebas terbatas (unrestricted area)


Pada area ini petugas dan pasien tidak perlu menggunakan
pakaian khusus kamar operasi.
2. Area semi ketat (semi restricted area)
Pada area ini petugas wajib mengenakan pakaian
khusus kamar operasi yang terdiri atas topi, masker, baju
dan celana operasi.
3. Area ketat atau terbatas (restricted area).
Pada area ini petugas wajib mengenakan pakaian khusus
kamar operasi lengkap dan melaksanakan prosedur
aseptik. Selain itu, petugas wajib mengenakan pakaian
khusus kamar operasi lengkap yang berupa topi, masker,
baju dan celana operasi.
Pelaksanaan atau aplikasi patient safety dalam
kamar operasi

Semua peralatan yang ada di dalam kamar operasi harus beroda


dan mudah dibersihkan.
Untuk alat elektrik, petunjuk penggunaaanya harus menempel
pada alat tersebut agar mudah dibaca.
Sistem pelistrikan harus aman dan dilengkapi dengan elektroda
untuk memusatkan arus listrik mencegah bahaya gas anestesi.
Air yang tersedia dalam kamar operasi harus bersih, yaitu air
yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak
mengandung kuman pathogen, tidak mengandung zat kimia,
dan tidak mengandung zat beracun.
Setiap petugas medis yang akan melakukan tindakan operasi
wajib mengenakan pakaian khusus operasi.
Petugas medis wajib melaksanakan prosedur aspetik, salah satu
contohnya adalah mencuci tangan.
Instalasi Gawat Darurat

Unit Gawat Darurat (UGD) adalah suatu unit di dalam


rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi
pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya. Sifat pasien yang
mendapatkan perawatan di UGD adalah sebagai
berikut :
Perlu mendapatkan pertolongan segera, cepat, tepat,
dan aman
Mempunyai masalah patologis, psikologis,
lingkungan, dan keluarga
Perlu mendapatkan informasi secara cepat dan tepat
Unik
pasien yang mendapatkan perawatan di UGD, diklasifikasikan
berdasarkan kondisi atau keadaan jasmani pasien :
1. Pasien TGDG false emergency (Label Hijau)
Merupakan pasien yang memerlukan tindakan medis tidak
segera
2. Pasien DTG (Label Kuning)
Merupakan korban tidak gawat tetapi memerlukan pertolongan
medik untuk mencegah keadaan yang lebih gawat atau
mencegah cacat.
3. Pasien GD (Label Merah)
Merupakan korban yang berada dalam keadaan nyawa terancam
apabila tidak memperoleh pertolongan dengan segera.
4. Pasien GTD (Label Putih)
Merupakan pasien dalam keadaan parah yang tidak memiliki
harapan atau harapan yang tipis jika diberikan pertolongan.
Pasien yang meninggal atau death on arrival (Label Hitam)
Aplikasi keselamatan pasien di IGD

1. Fasilitas yang terdapat dalam UGD terlah tersedia dengan lengkap.


2. Peralatan medis yang terdapat pada UGD adalah alat yang steril.
3. Menggunakan alat injeksi sekali pakai.
4. Petugas medis harus menerapkan komunikasi antar petugas dengan
baik saat melakukan serah terima pasien sehingga tidak terjadi
kesalahan saat melakukan tindakan kepada pasien.
5. Petugas medis harus mampu mengatasi pasien secara cepat dan
tepat.
6. Petugas medis harus memiliki kognitif yang baik dalam menangani
pasien.
7. Petugas medis wajib melaksanakan prosedur aseptik mencegah
infeksi nosokomial.
Intensif Care Unit (ICU)

Intensive Care Unit (ICU) atau Unit Perawatan


Intensif (UPI) adalah tempat atau unit tersendiri di
dalam rumah sakit yang menangani pasien-pasien
gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi
penyakit lain. Intensive Care Unit (ICU) merupakan
cabang ilmu kedokteran yang memfokuskan diri
dalam bidang life support atau organ support pada
pasien-pasien sakit kritis yang membutuhkan
monitoring intensif.
Pengelolaan pasien yang mendapatkan perawatan di ruang ICU adalah
sebagai berikut.
Pendekatan Pasien ICU
Anamnesis
Merupakan tindakan pengobatan sebelum diagnosis definitif
ditegakkan.
Serah Terima Pasien Bertujuan untuk mengetahui riwayat tindakan
pengobatan sebelumnya dan sebagai bentuk aspek legal.
Pemeriksaan Fisik
Meliputi pemeriksaan fisik secara umum, penilaian neurologis, sistem
pernafasan, kardiovaskuler, gastro intestinal, ginjal dan cairan, anggota
gerak, haematologi dan posisi pasien.
Kajian hasil pemeriksaan
Meliputi biokimia, hematologi, gas darah, monitoring TTV, foto
thorax, CT scan, efek pengobatan.
Identifikasi masalah dan strategi penanggulangannya
Informasi kepada keluarga
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang diberikan kepada pasien
meliputi :
ABC
Jalan nafas dan kepala
Sistem pernafasan
Sistem sirkulasi
Sistem gastrointestinal
Anggota gerak
Monitoring rutin
Intubasi dan Pengelolaan Trakhea
Cairan
Diberikan pada pasien dengan kondisi dehidrasi.
Perdarahan Gastrointestinal : Stress ulcer dapat merupakan
kompensasi dari penyakit akut.
Nutrisi

aplikasi keselamatan pasien dalam ICU berikut:


1. Fasilitas dalam ruang ICU tersedia lengkap sehingga
monitoring terhadap kondisi pasien dapat berjalan dengan
baik.
2. Tenanga medis harus berhati-hati saat hendak melakukan
pemasangan kateter dan slang atau tube sehingga tida terjadi
kesalahan.
3. Menggunakan alat injeksi sekali pakai.
4. Peralatan medis yang tersedia harus dalam kondisi steril.
5. Petugas medis wajib melakukan prosedur aseptik.
6. Tenaga kesehatan harus menerapkan komunikasi yang baik
antar petugas sehingga tidak terjadi kesalahan saat serah
terima pasien dilakukan.
7. Tenaga kesehatan harus mampu melaksanakan prosedur
pengelolaan pasien secara tepat dan aman.

Anda mungkin juga menyukai