Anda di halaman 1dari 10

THREAT helps to identify epistaxis

patients requiring blood


transfusions

THREAT MENOLONG UNTUK


MENGIDENTIFIKASI PASIEN EPSITAKSIS
YANG MEMBUTUHKAN TRANSFUSI DARAH.
Latar Belakang

Epistaksis merupakan keadaan gawat darurat yang


paling umum terjadi dan terhitung sebanyak 6000
konsultasi pertahun didapati di Rumah Sakit
Universitas Zurich.
Epistaksis yang parah biasanya berasal dari posterior
yang membutuhkan rawat inap dan penanganan
agrsif.
Beberapa pasien bahkan membutuhkan transfusi
darah dikarenakan banyaknya darah yang hilang.
Transfusi darah sudah dipertimbangan jika tingkat
hemoglobin didapati 7 g/dl.
Tujuan Penelitian

untuk menginvestigasi pupolasi kecil dari pasien


yang membutuhkan transfusi darah selama
penanganan epistaksis
untuk mencari faktor-faktor yang memunculkan
faktor risiko.
Metode Penelitian

Data didapatkan antara maret 2007 sampai april 2008


sebanyak 591 subjek
Dari data yang didapatkan maka semua pasien dibagi ke
dalam 2 kelompok: pasien yang memerlukan transusi
darah dalam penanganan epistaksis dan pasien yang
tidak memerlukan transfusi darah.
di klinik penulis, pemberian ransfusi darah dilakukan
berdasarkan tingkat hemoglobin, gejala (TD rendah,
takikardia, dan pusing), penyakit comorbid seperti risiko
yang tinggi untuk infark kardiak.
Metode Penelitian

Pasien dengan epistaksis karena trauma dengan


kehilangan darah dari bagian tubuh yang lain tidak
dimasukkan ke dalam kriteria.
Trauma hidung didefinisikan sebagai cidera
langsung atau tidak langsung dari struktur nasal
atau paranasal dengan konsekuensi perdarahan,
memar yang terlihat, bekas luka atau fraktur tulang
nasal.
Nose picking tidak dimasukkan ke dalam kriteria
Metode penelitian

Epistaksis posterior didefinisikan sebagai sumber


perdarahan yang tidak terlihat dengan rinoskopi
anterior.
Perbandingan antara 2 kelompok dilakukan dengan
Chi-Square.
Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5%.
Semua data dioleh menggunakan software prism
versi 5.
Hasil
Hasil
hasil

OR transfusi darah 7,7


OR untuk kelainan vaskular dan hematologi 14,0
OR trauma 4,3
OR epistaksis posterior 26,3
OR epsitaksis posterior karena kelainan hematologi
adalah 6,0
OR epsitaksis posterior karena trauma adalah 3,2
kesimpulan

Kami menidentifikasikan 3 indikator risiko mayor


yang membutuhkan transfusi darah pada penelitian
ini, yaitu: perdarahan traumatik, epistaksis
posterior, dan kelainan hematologik atau vaskular.
Akronim THREAT (Trauma, Hematologic disorder,
and REAr origin of bleeding Transfusion)
membantu untuk menilai dan mengidentifikasi
faktor-faktor risiko tersebut

Anda mungkin juga menyukai