Anda di halaman 1dari 15

Dr. Roihatul Zahroh, Ns., M.

Ked
Dermatitis
Dermatitisatau lebih dikenal
sebagai eksim merupakan penyakit
kulit yang mengalami peradangan
kerena bermacam sebab dan timbul
dalam berbagai jenis, terutama kulit
yang kering, umumnya berupa
pembengkakan, memerah, dan
gatal pada kulit (Widhya, 2011).
KLASIFIKASI
1.Contact Dermatitis
Dermatitis yang disebabkan
oleh bahan/substansi yang
menempel pada kulit(Adhi
Djuanda,2005).
Indikasi dan gejala antara kulit
memerah dan gatal. Jika
memburuk, penderita akan
mengalami bentol-bentol yang
meradang.
Contoh; sabun cuci/detergen,
sabun mandi atau pembersih
lantai, DLL.
KLASIFIKASI
2.Neurodermatitis
Peradangan kulit kronis, gatal, ditandai dengan
kulit tebal dan garis kulit tampak lebih
menonjol, menyerupai kulit batang kayu,
akibat garukan atau gosokan yang berulang-
ulang karena berbagai ransangan
pruritogenik(Adhi Djuanda,2005).
Timbul karena goresan pada kulit secara
berulang, sehingga iritasi. Iritasi ini memicu
kita untuk menggaruk bagian yang terasa
gatal. Biasanya muncul pada pergelangan
kaki,tangan, lengan dan bagian belakang dari
leher.
KLASIFIKASI
3.Seborrheich Dermatitis
Kulit terasa berminyak dan licin; melepuhnya sisi-sisi
dari hidung, antara kedua alis, belakang telinga serta
dada bagian atas.
Dermatitis ini seringkali diakibatkan faktor
keturunan, muncul saat kondisi mental dalam
keadaan stres atau orang yang menderita penyakit
saraf seperti Parkinson.
4.Statis Dermatitis
dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik
vena(atau hipertensi vena) tungkai bawah(Adhi
Djuanda,2005)
adanya akumulasi cairan di bawah jaringan kulit, EX;
Varises.
KLASIFIKASI
5.Atopic Dermatitis
Merupakan peradangan kulit kronis dan
resiDif, disertai gatal yang umumnya sering
terjadi selama masa bayi dan anak-anak,
sering berhubungan dengan peningkatan
kadar IgE dalam serum dan riwayat atopi
pada keluarga penderita.
kelainan kulit berupa papul gatal yang
kemudian mengalami ekskoriasi dan
likenifikasi, distribusinya dilipatan
(fleksural)(Adhi Djuanda,2005
ETIOLOGI
Penyebab dermatitis dapat berasal
dari luar(eksogen), misalnya bahan
kimia (contoh : detergen,asam, basa,
oli, semen), fisik (sinar dan suhu),
mikroorganisme (contohnya : bakteri,
jamur) dapat pula dari
dalam(endogen), misalnya dermatitis
atopik.(Adhi Djuanda,2005)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1.Laboratorium
a.Darah : Hb, leukosit, hitung jenis,
trombosit, elektrolit, protein total,
albumin, globulin
b.Urin : pemerikasaan histopatologi
2.Penunjang (pemeriksaan
Histopatologi)
PENATALAKSANAAN
Pencegahan; Pada prinsipnya penatalaksanaan
yang baik adalah mengidentifikasi penyebab dan
menyarankan pasien untuk menghindarinya.
Pengobatan
a.Pengobatan topikal
Obat-obat topikal yang diberikan sesuai dengan
prinsip-prinsip umum pengobatan dermatitis
yaitu bila basah diberi terapi basah (kompres
terbuka), bila kering berikan terapi kering.
Ex; Kortikosteroid: Pemberian topikal akan
menghambat reaksi aferen dan eferen dari
dermatitis kontak alergik
b.Antibiotika dan antimikotika
Superinfeksi dapat ditimbulkan oleh S. aureus,
S. beta dan alfa hemolitikus, E. koli, Proteus
dan Kandida spp. Pada keadaan superinfeksi
tersebut dapat diberikan antibiotika (misalnya
gentamisin) dan antimikotika (misalnya
clotrimazole) dalam bentuk topikal.
c.Imunosupresif
Obat-obatan bersifat imunosupresif adalah FK
506 (Tacrolimus) dan SDZ ASM 981.
obat bekerja dengan menghambat proliferasi
sel T melalui penurunan sekresi sitokin seperti
IL-2 dan IL-4 tanpa merubah responnya
terhadap sitokin eksogen lain.
ASUHAN KEPERAWATAN

A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a.Identitas Pasien
b.Keluhan Utama.
Biasanya pasien mengeluh gatal,
rambut rontok.
c. Riwayat kesehatan
d. Pengkajian fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.Kerusakan integritas kulit berhubungan


dengan kekeringan pada kulit
2.Resiko infeksi berhubungan dengan
penurunan imunitas
3.Gangguan pola tidur berhubungan dengan
pruritus
4.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
penampakan kulit yang tidak bagus.
5.Kurang pengetahuan tentang program terapi
berhubungan dengan kurangnya informasi
RENCANA KEPERAWATAN

Dx 1.Kerusakan integritas Lakukan inspeksi lesi setiap


kulit berhubungan hari
dengan kekeringan pada Pantau adanya tanda-tanda
kulit infeksi
Setelah dilakukan asuhan Ubah posisi pasien tiap 2-4
jam
keperawatan, kulit klien dpt Bantu mobilitas pasien
kembali normal dg kriteria sesuai kebutuhan
hasil: Pergunakan sarung tangan
Kenyamanan pada kulit jika merawat lesi
meningkat Jaga agar alat tenun selau
dalam keadaan bersih dan
Derajat pengelupasan kulit kering
berkurang Berikan penjelasan &
Kemerahan berkurang Libatkan keluarga dalam
memberikan program
Lecet karena garukan pengobatan/perawatan pada
berkurang pasien
Gunakan sabun yang
Penyembuhan area kulit mengandung pelembab atau
yang telah rusak sabun untuk kulit sensitive
Kolaborasi pemberian obat
sesuai kondisi pasien
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda S, Sularsito. (2005). SA. Dermatitis In: Djuanda
A, ed Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi III. Jakarta: FK
UI: 126-31.
Johnson, M.,et all.2002.Nursing Outcomes Classification
(NOC)Second Edition.New Jersey:Upper Saddle River
Mc Closkey, C.J.,et all.2002.Nursing Interventions
Classification (NIC) Second Edition.New Jersey:Upper
Saddle River
NANDA, 2012,Diagnosis Keperawatan NANDA : Definisi
dan Klasifikasi.
Price, A. Sylvia.2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer, Suzanne C. (2002). Buku ajar medikal bedah
Brunner Suddarth/Brunner Suddarths Texbook of
Medical-surgical. Alih Bahasa:Agung Waluyo(et.all.). ed 8
Vol 3 Jakarta: EGC.
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai