Anda di halaman 1dari 32

LANGKAH LANGKAH KERJA

CASE MANAJER
Djoni Darmadjaja
KARS
KETERAMPILAN UTAMA CASE MANAJER
(Cesta, T & Cunningham, B, HC Pro, 2009) me
mb Judu
I. Proses : e r i l2 b
Ca gam ab
Langkah 1: Seleksi dan skrining se b
Mg aran
Langkah 2: asesmen dan diagnosis g
r t
Langkah 3: case management plan
Langkah 4: menghubungkan kebutuhan pelayanan
pasien
Langkah 5: Implementasi dan koordinasi
Langkah 6: Monitoring proses asuhan
Langkah 7: Advokasi
Langkah 8: Evaluasi dan tindak lanjut
Documentasi rekam medis
II. Peran Case Manajer dalam Transisi dan Discharge
Planning
III. Manajemen Utilisasi
IV. Manajemen hari rawat Pasien
RUANG LINGKUP

PELAYANAN FOKUS PADA PASIEN (PATIENT CENTERED CARE)


Inti konsep PFP terdiri dari 4 elemen : Martabat dan Respek, Berbagi
informasi, Partisipasi, Kolaborasi / kerjasama.
TUJUAN
Tujuan MPP adalah untuk melibatkan pasien dalam asuhan yang
dialaminya, menjaga kontinuitas pelayanan.
HUBUNGAN PROFESIONAL
Para MPP harus mempunyai hubungan kerja profesional dengan para dokter
dan staf klinis.
HUBUNGAN DENGAN PASIEN
Penting bagi para MPP untuk memiliki relasi yang kondusif dengan pasien dan
keluarga.
KELOMPOK PASIEN
MPP melakukan skrining pasien, kelompok : anak-anak, usia lanjut, dan yang
dengan penyakit kronis.
FUNGSI MANAJER PELAYANAN PASIEN
Asesmen utilitas, Perencanaan, Fasilitasi, Advokasi
TANGGUNG JAWAB
MPP bertanggung-jawab ke Direktur Medis
TATA LAKSANA

1. Penetapan dan Pengangkatan MPP oleh Direktur


2. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan MPP, pada waktu admisi,
atau bila dibutuhkan pada waktu di ruang rawat inap, berdasarkan pasien
yang meliputi :
a) Risiko tinggi
b) Biaya tinggi
c) Potensi komplain tinggi
d) Kasus dengan penyakit kronis
e) Kemungkinan sistem pembiayaan yang komplek
f) Kasus yang melebihi rata-rata lama dirawat
g) Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangannya kritis atau yang
membutuhkan kontinuitas pelayanan
h) Kasus komplek / rumit
3. Setelah pasien ditentukan sebagai klien MPP, maka dilakukan asesmen
utilitas dengan mengumpulkan berbagai informasi klinis, psiko-sosial, sosio-
ekonomis, maupun sistem pembayaran yang dimiliki pasien
4. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut, berkolaborasi
dengan DPJP serta para anggota tim klinis lainnya, yang mencerminkan
kelayakan / kepatutan dan efektivitas-biaya dari pengobatan medis dan
klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan
5. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta
para anggota tim PPA lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan
administrasi, perwakilan pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi
dan kolaborasi antara pasien dan pemangku kepentingan, serta menjaga
kontinuitas pelayanan.
6. Memfasilitasi untuk kemungkinan pembebasan dari hambatan yang tidak
mempengaruhi kinerja/hasil
7. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien memperoleh pelayanan
yang optimal sesuai dengan sistem pembiayaan dan kemampuan finansial
dengan berkonsultasi dengan DPJP, memperoleh edukasi yang adekuat,
termasuk rencana pemulangan yang memperhatikan kontinuitas pelayanan
dan yang aman
8. Melakukan monitoring dan evaluasi proses-proses pelayanan dan asuhan
pasien
Ada bukti dokumentasi kegiatan MPP, a.l. termasuk dalam rekam medis seperti
pencatatan dalam a.l. formulir tersendiri, edukasi-informasi.
FUNGSI MANAJER PELAYANAN PASIEN
CASE MANAGER
Output :
Kontinuitas
I. Asesmen utilitas Pelayanan
Pelayanan dgn
II. Perencanaan Kendali Mutu
dan Biaya
III. Fasilitasi & Advokasi Pelayanan
memenuhi
IV. Koordinasi Pelayanan kebutuhan
Pasien-Kel pd
V. Evaluasi ranap s/d
dirumah
VI. Tindak Lanjut Pasca Liaison
antara RS, Tim
Discharge. PPA, Pasien-
Kel, Pembayar
KARS
URAIAN TTG FUNGSI MPP /CASE MANAGER

I. Asesmen 1. Melakukan asesmen diperluas dan


utilitas lengkap terhadap pasien dan
Mampu mengakses
keluarga yang diperlukan pada saat
semua informasi dan data admisi. Asesmen kebutuhan
untuk mengevaluasi fasilitas RS yang akan digunakan
manfaat/utilisasi, untuk oleh pasien
kebutuhan manajemen
pelayanan pasien
II. Perencanaan 1. Perencanaan proses asuhan pasien
Disusun rencana utk (yang personalized/unik) selama
pelaksanaan manajemen rawat inap sampai kembali ke
yan pasien. Perencanaan komunitas / rumah dgn outcome yg
tsb mencerminkan terbaik.
kelayakan/kepatutan,
mutu & efektivitas-biaya
2. Rencana pemulangan (Discharge
dari pengobatan klinis planning) pasien adalah salah satu
serta kebutuhan pasien fungsi manajemen kasus (case-
utk mengambil keputusan management)
KARS Dr.Nico Lumenta
III.Fasilitasi & 1. Memastikan bahwa pemeriksaan2
Advokasi pasien adalah tepat dan perlu
Fungsi ini mencakup
serta dilakukan dalam kerangka
interaksi antara MPP dan waktu yang sudah ditetapkan
para anggota PPA, 2. Berkomunikasi dengan dokter2
perwakilan pembayar, serta secara berkala selama
pasien / keluarga untuk hospitalisasi dan mengembangkan
menjaga kontinuitas suatu hubungan kerja yang efektif.
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
Membantu para dokter utk
inti dari peran MPP, namun menjaga biaya, kasus, dan hasil
peran ini juga menjangkau pasien yang diharapkan
pemangku kepentingan lain.
MPP melakukan advokasi
untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
termasuk rencana
pemulangan yang aman.
III.Fasilitasi & 3. Mempromosikan utilisasi
Advokasi sumber2 klinis agar efektif dan
Fungsi ini mencakup
efisien
interaksi antara MPP dan 4. Menawarkan bentuk-bentuk
para anggota PPA, asuhan alternatif kepada pasien
perwakilan pembayar, serta sesuai kebutuhannya, baik karena
pasien / keluarga untuk pasien sudah mau dipulangkan
menjaga kontinuitas atau membutuhkan asuhan
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
jangka-panjang yang rentan
inti dari peran MPP, namun terhadap peraturan keuangan RS.
peran ini juga menjangkau 5. Memberikan advokasi kepada
pemangku kepentingan lain. pasien. Meningkatkan hubungan
MPP melakukan advokasi kolaboratif untuk memaksimalkan
untuk opsi pengobatan yang kemampuan pasien dan keluarga
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
untuk membuat keputusan2
termasuk rencana medis
pemulangan yang aman.
III.Fasilitasi & 6. Bekerja dgn para administrator
Advokasi RS dan para dokter, memberikan
Fungsi ini mencakup
advokasi atas-nama pasien untuk
interaksi antara MPP dan menentukan pelaksanaan layanan
para anggota PPA, terbaik bagi pasien sambil
perwakilan pembayar, serta mengkomunikasikan kepada
pasien / keluarga untuk pasien sarana bermutu yg
menjaga kontinuitas tersedia
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
7. Memberikan informasi klinis
inti dari peran MPP, namun kepada para pembayar,
peran ini juga menjangkau mencarikan otorisasi asuhan
pemangku kepentingan lain. yang perlu
MPP melakukan advokasi
untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
termasuk rencana
pemulangan yang aman.
III.Fasilitasi & 8. Membantu pasien dan keluarga
Advokasi mengembangkan suatu discharge
Fungsi ini mencakup
plan, termasuk koordinasi dengan
interaksi antara MPP dan yan medis di komunitas dan, bila
para anggota PPA, perlu, admisi ke fasyankes
perwakilan pembayar, serta asuhan pasca ranap, a.l. yan
pasien / keluarga untuk rehabilitasi, atau fasilitas
menjaga kontinuitas perawatan-trampil.
pelayanan. Mewakili
kepentingan pasien adalah
inti dari peran MPP, namun
peran ini juga menjangkau
pemangku kepentingan lain.
MPP melakukan advokasi
untuk opsi pengobatan yang
dapat diterima setelah
berkonsultasi dengan DPJP,
termasuk rencana
pemulangan yang aman.
IV.Koordinasi 1. Melakukan koordinasi dan integrasi
pelayanan pelayanan sosial / fungsi case-
management ke dalam asuhan
pasien, proses discharge maupun
planning dirumah
2. Mengkoordinasikan pemberian yan
sosial kpd pasien, keluarga, dan
orang2 lain yg penting utk
memampukan mereka menghadapi
dampak penyakit thd fungsi terhadap
keluarga pasien dan utk memperoleh
manfaat maksimum dari yan kes
V. Evaluasi 1. Melakukan telaah utilisasi (utilization
review), melalui tugas evaluasi Clinical
Parthway. Telaah utilisasi adalah
mekanisme kendali biaya, dan
ketepatan, kebutuhan dan mutu yan kes
yg dimonitor oleh para pembayar dan
provider.
2. Melaksanakan telaah atas utilisasi
pelayanan secara tepat sejak admisi
sampai discharge. Mengevaluasi
kepuasan pasien dan mutu layanan yg
diberikan
3. Memantau Length of stay
VI. Tindak 1. Tindak lanjut, pemantauan,
Lanjut pelayanan dan asuhan pasca
discharge
Pasca 2. Reimbursement
Discharge

KARS
ASESMEN UTILITAS
LAB
RADIOLOGI
OK
AMBULANS
ENDOSKOPI
REHAB MEDIS
PERENCANAAN
DISCHARGE PLANNING
EDUKASI SELAMA PERAWATAN
LATIHAN SELAMA PERAWATAN
ALAT BANTU YANG DIBUTUHKAN
PELAYANAN HOME CARE
PELAYANAN FISIOTERAPI
FASILITASI & ADVOKASI
MENGATUR JADWAL PEMERIKSAAN
PENUNJANG
KOORDINASI DENGAN DPJP
KOORDINASI DENGAN PEMBAYAR
KOORDINASI DENGAN ADM KEU RS
KOORDINASI DENGAN PASIEN & KELUARGA
INFORMASI PELAYANAN ALTERNATIF
KOORDINASI PELAYANAN
PENJADWALAN KONSULTASI SPESIALIS
INFORMASI PENYAKIT & ASUHAN
MEMANTAU EDUKASI PASIEN
KONTAK DENGAN PPK 1
KONTAK DENGAN PELAYANAN HOME CARE
KONTAK DENGAN PELAYANAN WOUND CARE
EVALUASI
PENGISIAN FORMAT CLINICAL PATHWAY
MEMANTAU KELENGKAPAN BERKAS REKAM
MEDIS
EVALUASI PENGGUNAAN UTILITAS
EVALUASI LOS
REKONSILIASI OBAT PULANG
TINDAK LANJUT PASCA DISCHARGE

MEMASTIKAN RESUME TERISI


MEMASTIKAN SURAT KONTROL
ASESMEN KEBUTUHAN TRANSPORTASI
PULANG
MANAGEMENT PLAN PADA
PASIEN DENGAN DM &
GANGREN PRO AMPUTASI
CONTOH KASUS
KRITERIA SKRINING
Dikelola lebih1 Dokter
Harus dilakukan tindakan berisiko
LOS > 3 hari hari
Potensial komplain
Potensial Biaya tinggi
Potensial Cacat organ
Rating 1,2,3
SKORING
2 Dokter :1
Harus dilakukan tindakan berisiko : 3
LOS 5-10 hari :2
Potensial komplain :1
Biaya :3
Cacat organ :2+
Total skor 12
High risk
ASESMEN UTILITAS
1. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium (darah rutin, GDS, HBsAg,
HbA1C, PTT, PTTK, INR, SGPT/ SGOT, kultur
spora gangren)
- Rontgen (X-Thorax dan USG Doppler)
- ECG
2. Persiapan OK dan tim
3. Ambulans
PERENCANAAN
DISCHARGE PLANNING
1. LOS : 5 hari
2. Konsultasi ahli gizi (diet)
3. Konsultasi psikolog
4. Konsultasi rehabilitasi medik
5. Edukasi pasien dan keluarga mengenai biaya
perawatan, perawatan luka, diet, penggunaan alat bantu,
kepatuhan minum obat, pola hidup pada DM, fisioterapi
6. Pelayanan homecare setelah discharge
7. Fisioterapi setelah discharge
8. Kontrol ke DPJP setelah discharge
FASILITASI & ADVOKASI
Mengatur jadwal pemeriksaan penunjang
Pre-op :
- Laboratorium (darah rutin, GDS, HBsAg,
HbA1C, PTT, PTTK, INR, SGPT/ SGOT, kultur
spora gangren)
- Rontgen (X-Thorax dan USG Doppler)
Post-op :
- GDP & GD2jpp
- GDS / 8 jam atau sesuai kebutuhan
FASILITASI
Koordinasi dengan DPJP (SpPD) dan konsulan
(SpB, SpAn, SpGK, SpKFR, SpKJ)
Koordinasi dengan pembayar
Koordinasi dengan administrasi keuangan RS
- pribadi / BPJS / asuransi
Koordinasi dengan pasien dan keluarga
- perawatan luka, diet, penggunaan alat bantu,
kepatuhan minum obat, pola hidup pada DM,
fisioterapi
Informasi pelayanan alternatif
(debridemen,hiperbarik?)
KOORDINASI PELAYANAN
Kontak dengan PPK1
- kontrol DM
- kontrol luka pasca amputasi
- edukasi rehabilitasi
Kontak dengan pelayanan home care
- fisioterapi
- kontrol DM
Kontak dengan pelayanan wound care
- perawatan luka pasca amputasi
EVALUASI
Pengisian format Clinical Pathway
- ketidaksesuaian ditulis di dalam varians
Memantau kelengkapan berkas rekam medis
- meminta DPJP & multidisiplin untuk
melengkapi berkas rekam medis yang belum
lengkap
EVALUASI
Evaluasi penggunaan utilitas
- apakah ada keterlambatan dalam pelayanan
utilitas
Evaluasi LOS
- apakah LOS melampaui estimasi DPJP
Rekonsiliasi obat
- mengedukasi obat yang masih perlu diminum
dan cara pemakaiannya
TINDAK LANJUT PASCA DISCHARGE

Memastikan resume terisi


Memastikan surat kontrol
Asesmen kebutuhan transportasi pulang
- ambulans / mobil pribadi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai