Anda di halaman 1dari 32

TUMOR COLLI

DISUSUN OLEH :
Meidy N Ramschie
Rosari G.M Imawo
Prily V.L
Firman Wahyuni
Supervisor Pembimbing
DR. dr. Victor Pontoh, SpB(K)ONK
DEFENISI

Adalah setiap massa baik kongenital


maupun didapat yang timbul di
segitiga anterior atau posterior leher
diantara klavikula pada bagian
inferior dan mandibula serta dasar
tengkorak pada bagian superior.
Tumor leher dibagi atas tumor leher
medial yang dapat bersifat solid dan
kistik; dan tumor leher lateral yang
juga bersifat solid dan bersifat kistik.
EPIDEMIOLOGI

Tumor leher ditemukan sekitar 3% dari keseluruhan


kasus kanker yang ada di Amerika Serikat
Perbandingan dalam jenis kelamin wanita lebih
banyak dari laki-laki = 3 : 1 dengan umur rata-rata
40-70 tahun
60% penderita kebanyakan datang dengan hanya
satu keluhan, yaitu benjolan di daerah leher
Kebanyakan pasien dengan kanker kepala dan
leher regional nodal kanker leher memiliki penyakit
metastasis pada saat diagnosis 43% dan metastasis
dalam 10%.
Indonesia kasus tumor ganas no.9
terbanyak
DIAGNOSIS

Pemeriksaan fisik :
Inspeksi
Palpasi
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Radiologi
USG
Scanning tiroid
Pemeriksaan histopatologi
dengan parafin coupe
ETIOLOGI

Divertikulum paten duktus tiroglosus


Anomali celah brankial
Hemangioma dan malformasi vaskuler
Malformasi limfatik (higroma kistik)
KLASIFIKASI

LATERAL MEDIAL
PATOFISOLOGI

Pembengkakan pada leher dapat


dibagi kedalam 3 golongan:
Kelainan kongenital
Inflamasi atau peradangan
Neoplasma
Note :
Pada 50% kasus benjolan pada leher berasal dari tiroid, 40% benjolan
pada leher disebabkan oleh keganasan/neoplasma, 10 % berasal
dari peradangan atau kelainan kongenital.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AL
Umur : 64 tahun
Jeniskelamin : Laki - laki
Agama : Kristen
Alamat : Jln. trikora kelurahan klawasi
Tanggal masuk : 3 Juli 2017
Tanggal pemeriksaan : 13 Juli 2017
ANAMNESIS

KeluhanUtama : Benjolan dan nyeri di Leher


Kanan
RiwayatPenyakitSekarang
Benjolan dan nyeri di leher dialami penderita sejak
3 minggu SMRS.
Awalnya timbul benjolan sebesar biji jagung dan
semakin membesar dan disertai nyeri.
Riwayat keluar darah dari hidung (-), telinga
berdenging (-), suara parau (-), penurunan berat
badan (+), penurunan napsu makan (+), sesak (-).
Penderita merupakan rujukan dari RS. Sorong
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa
Riwayat hipertensi (+)
Riwayat Stroke (+)
Riwayat trauma dan operasi sebelumnya disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat seperti
pasien.
Riwayat penyakit hipertensi dan DMdisangkal
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: Baik Kesadaran: Compos


mentis
Tanda vital :
T: 100/90 mmHg N: 76 x/menit, irama
reguler
R: 16 x/menit, reguler Suhu : 36,50C (per axiller)
BB : 64 kg
TB : 160 cm
Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor dengan
diameter (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+).
Telinga : sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-
/-), nyeri tekan tragus (-/-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-
)
Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (-), gusi berdarah
(-), ,lidah kotor (-), tonsil hiperemis (-)
Leher : teraba massa ukuran 7x4 cm, Fixed,
konsistensi padat, batas tegas, pembesaran
kelenjar tyroid (-)
Cor : BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo : suara pernapasan vesikuler (+/+),
wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Ektremitas : akral hangat, CRT < 2
Status lokalis
Region colli dextra:
Inspeksi: terdapat benjolan
Palpasi: teraba massa (+) ukuran 7x4cm, fixed,
konsistensi padat, batas tegas, nyeri (+),
perabaan hangat (-)
Pemeriksaan Penunjang

Leukosit 11190 MCV 75,8


Eritrosit 4,87 MCH 25,1
Hemoglobin 12,2 MCHC 35,1
Hematokrit 36,9 Trombosit 341
Eosinofil 1 Limfosit 15
Basofil 0 Monosit 4
Neutrofil 80
EKG : Irama sinus HR 100x/m, aksis normal, multiple
PAC
Foto thorax : Cardiomegali
USG : Struma Nodular
Degenerasi Kista
Diagnosis kerja

Tumor regio colli dextra


Penatalaksanaan

Terapi cairan : IVFD NaCl 0,9% 20gtt/m


ceftriaxone 2x1gr IV
ranitidin 2x1 AmpIV
metronidazole 3x500mg
FOLLOW UP

3-7-2017 7-7-2017
S: benjolan dan nyeri di leher kanan
O: regio colli dextra teraba massa (+) ukuran 7x4cm, fixed,
konsistensi padat, batas tegas, nyeri (+), perabaan hangat (-)
A: Tumor regio colli dextra
P: IVFD NaCl 0,9% 20gtt
Asam mefenamat 3x500mg
Cextriaxone 2x1gr IV
Ranitidin 2x1 amp
Metronidazole 3x500mg IV drips
Rencana periksa FT4, TSH, FNAB
Foto cervical AP/Lat
Konsul Interna dan neurologi
8-7-2017 9-7-2017
S: benjolan dan nyeri di leher kanan
O: regio colli dextra teraba massa (+) ukuran 7x4cm, fixed,
konsistensi padat, batas tegas, nyeri (+), perabaan hangat (-)
A: Tumor regio colli dextra + DM tipe 2 + Hipertensi post stroke
P: IVFD NaCl 0,9% 20gtt
Asam mefenamat 3x500mg
Cextriaxone 2x1gr IV
Ranitidin 2x1 amp
Metronidazole 3x500mg IV drips
Tunggu hasil FT4, TSH, FNAB
Terapi lain sesuai TS Interna dan Neurologi
10-7-2017 13-7-2017
S: benjolan dan nyeri di leher kanan
O: regio colli dextra teraba massa (+) ukuran 7x4cm, fixed,
konsistensi padat, batas tegas, nyeri (+), perabaan hangat (-)
A: Tumor regio colli dextra + DM tipe 2 + Hipertensi post stroke
P: IVFD NaCl 0,9% 20gtt
Asam mefenamat 3x500mg
Cextriaxone 2x1gr IV
Ranitidin 2x1 amp
Metronidazole 3x500mg IV drips
Tunggu hasil FT4, TSH, FNAB
Terapi lain sesuai TS Interna dan Neurologi
Rencana FNAB
PEMBAHASAN

Diagnosis : tumor regio colli dextra


Karena adanya massa baik kongenital maupun
didapat yang timbul di segitiga anterior atau
posterior leher diantara klavikula pada bagian
inferior dan mandibula serta dasar tengkorak
pada bagian superior. Tumor leher dibagi atas
tumor leher medial yang dapat bersifat solid dan
kistik; dan tumor leher lateral yang juga bersifat
solid dan bersifat kistik.
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI

TERDAPAT BENJOLAN DI LEHER


DEPAN ATAU LATERAL
PALPASI
Terdapat benjolan pada palpasi : tiroid ( waktu menelan
akan ikut ke atas)
Tumor primer : dapat berupa suatu nodul soliter atau
multiple
PATOFISOLOGI
Pembengkakan pada leher
dapat dibagi kedalam 3
golongan:
Kelainan kongenital
Inflamasi atau peradangan
Neoplasma
Note :
Pada 50% kasus benjolan pada leher berasal dari tiroid, 40%
benjolan pada leher disebabkan oleh keganasan/neoplasma, 10
% berasal dari peradangan atau kelainan kongenital.
PENATALAKSANAAN

metastasis N1
diseksi leher yang sesuai atau radioterapi
metastasis leher N2 atau N3
diseksi leher diikuti oleh radioterapi eksternal

NOTE:
Jika massa metastasis di leher terfiksasi dan
unresectable,radioterapi dan kemoterapi menjadi
terapi pilihan.
PROGNOSIS

HARAPANHIDUP(%)
JENIS
HISTOLOGIK 5TH 10TH 15TH 20TH
PAPILIFER 94 92 88 81
FOLIKULER 86 78 72 61
MEDULARE 61 37 - -
ANAPLASTIK 7 - - -

TumorLeher - dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai