Anda di halaman 1dari 20

Ujian Case Kulit

Penguji : dr.Indria Intan Kartini, Sp.KK


Nama : Caryn Miranda Saptari
Nim : 406138032

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


Universitas Tarumanagara
Periode 5 Oktober 2015 7 November 2015
Identitas Pasien

Nama : An. H
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 7 bulan
Alamat : Taman Telaga
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Status Pernikahan : -
Agama : Islam
Keluhan Utama
Alloanamnesa (orang tua pasien)
Tanggal 28 Oktober 2015 :
Benjolan merah, bulat, padat dan
permukaannya licin pada kulit kepala sejak 1
bulan yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang dengan keluhan benjolan merah, padat, bula,


permukaannya licin dan tidak dapat digerakkan pada kulit kepala
sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya lesi berupa benjolan kecil merah
muda berdiameter kurang lebih 0.5 cm, kemudian oleh orang tua
pasien di tekan hingga mengeluarkan isi berwarna putih seperti nasi.

Setelah beberapa hari, benjolan kembali timbul di tempat yang


sama namun kali ini benjolan tampak lebih besar, dengan diameter 1
cm. Orang tua pasien mengatakan bahwa anaknya tidak pernah
terlihat rewel ataupun tidak pernah terlihat menggaruk benjolan
tersebut, orang tua juga mengatakan bahwa benjolan hanya
terdapat pada kulit kepala saja.
Orang tua pasien mengatakan belum pernah
berobat ataupun memberikan obat untuk
keluhan anaknya saat ini. Pasien belum pernah
mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Di
rumah tidak ada yang memiliki keluhan yang
serupa, namun pasien sering dititipkan kerumah
tetangga saat siang hari tetapi orang tua tidak
mengetahui apakah tetangganya memiliki
keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan
seperti ini sebelumnya
Tidak ada riwayat alergi makanan maupun
alergi obat
Riwayat Penyakit Keluarga
Orang tua pasien dan keluarga pasien yang
lain tidak memiliki riwayat keluhan yang sama
Pemeriksan Fisik (Tanggal 28 Oktober
2015)
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Kompos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : Tidak dilakukan
Nadi : Tidak dilakukan
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 36.60C
Kepala : Normocephali, rambut hitam,
distribusi merata
Mata :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Pupil isokor kiri kanan
Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-),

Mulut : Bibir kering (-), dinding faring


hiperemis (-)
Telinga : Normal, tanda radang (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Ekstremitas Superior : Akral hangat, oedem
(-), sianosis (-)
Ekstermitas Inferior : Akral hangat, oedem
(-), sianosis (-)
Genitalia : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Status Dermatologikus
Regio : Kulit kepala bagian parietal
Distribusi : Lokalisata
Efloresensi Primer : Nodus
Warna : Eritematosa
Jumlah : Soliter
Ukuran : Lentikuler
Batas : Tegas
Bentuk : Bulat
Efloresensi sekunder : Tidak ada
Konfigurasi : Tidak ada
Resume
Seorang pasien anak perempuan berusia 7 bulan
datang dengan keluhan nodus, eritematosa,
berjumlah soliter, berukuran lentikuler, berbatas
tegas, permukaannya licin dan berbentuk bulat di
kulit kepala bagian parietal sejak 1 bulan yang lalu.
Awalnya lesi berupa benjolan kecil, merah muda,
berdiameter kurang lebih 0.5 cm, kemudian oleh
orang tua pasien di tekan hingga mengeluarkan isi
berwarna putih seperti nasi. Setelah beberapa hari,
benjolan kembali timbul di tempat yang sama namun
kali ini benjolan tampak lebih besar, dengan diameter
1 cm.
Diagnosis Kerja
Moluskum Kontangiosum
Diagnosis Banding
Veruka vulgaris
Papiloma
Pemeriksaan Anjuran

Pemeriksaan Histopatologik
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa
Penjelasan pada orang tua pasien :
Tanpa pengobatan, MK dapat sembuh sendiri
dalam beberapa bulan/tahun. Tetapi dalam kurun
waktu tersebut dapat meluas ke seluruh tubuh
dan menularkan ke orang lain, timbul infeksi
sekunder, serta menimbulkan gangguan kosmetis
Moluskum dapat diobati dengan obat topikal,
tetapi memerlukan ketekunan dan kesabaran
serta memakan waktu lama.
Medikamentosa
Tindakan bedah kuretase / enukleasi :
Lesi dibersihkan dengan alkohol 70%
Bila perlu diberi anestesi krim EMLA 5% dioleskan pada
tiap lesi, tutup plester dan dibiarkan 1-2 jam
Dengan menggunakan pinset, lesi moluskum dijepit
agar isi keluar, atau dengan ujung skapel no.11 untuk
membuka papul dan mengeluarkan isi papul
Luka diolesi dengan salep antibiotik (mupirosin salep
2%mg x 10 gram)
Prognosis
Quo Ad vitam : Bonam
Quo Ad functionam : Bonam
Quo Ad sanationam: Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai