1 LATAR BELAKANG
2 POKOK-POKOK PIKIRAN
3 PENUTUP
1 LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
BIROKRASI
2025 BERSIH,
KOMPETEN
DAN
2018 MELAYANI
DYNAMIC
GOVERNANCE
PERFORMANCE BASED PENGEMBANGAN
2013 BUREAUCRACY POTENSI HUMAN
MANAJEMEN CAPITAL
SDM
RULE BASED
BUREAUCRACY
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
FONDASI UU UNTUK REFORMASI BIROKRASI
UU No 25 RUU Sistem
Tahun 2009 Pengawasan
Pelayanan Intern
Publik Pemerintah
BIROKRASI
BERSIH,
BIROKRASI
KOMPETEN
EKSISTING
DAN
MELAYANI
RUU
UU No. 39 UU APARATUR SIPIL
Adminsitrasi
Tahun 2008 NEGARA
Pemerintahan
Kementerian Peraturan Pelaksana:
Negara 19 PP, 4 PERPRES, 1
PERMEN
2 POKOK-POKOK PIKIRAN
PERSETUJUAN RUU ASN OLEH DPR RI 19 DESEMBER 2013
setkab.go.id
PRINSIP DASAR UU ASN
Memberlakukan SISTEM MERIT
melalui:
Seleksi dan promosi secara adil dan Sistem Merit adalah
kompetitif kebijakan dan
Manajemen ASN
Menerapkan prinsip fairness yang berdasarkan
Penggajian, reward and punishment berbasis pada kualifikasi,
kompetensi, dan
kinerja kinerja secara adil
Standar integritas dan perilaku untuk dan wajar dengan
kepentingan publik tanpa membedakan
latar belakang politik,
Manajemen SDM secara efektif dan efisien ras, warna kulit,
agama, asal usul,
Melindungi pegawai dari intervensi politik
jenis kelamin, status
dan dari tindakan semena-mena. pernikahan, umur,
ataupun kondisi
kecacatan.
UU ASN DAN UU POKOK KEPEGAWAIAN
JABATAN: JABATAN:
Jabatan Administrasi Jabatan Struktural
Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan Tinggi
SISTEMATIKA UU ASN
BAB I KETENTUAN UMUM BAB VI HAK DAN BAB XI ORGANISASI
KEWAJIBAN ASN
BAB III JENIS, STATUS, BAB VIII MANAGEMEN BAB XIII PENYELESAIAN
DAN KEDUDUKAN ASN ASN SENGKETA
MANAJEMEN ASN :
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
ASN SEBAGAI PROFESI
BERLANDASKAN PADA PRINSIP:
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan http://sinyo19.blogspot.com
JENIS, STATUS & KEDUDUKAN ASN
JENIS STATUS KEDUDUKAN
Fungsi:
1. pelaksana kebijakan publik;
2. pelayan publik; dan
3. perekat dan pemersatu bangsa
Jabatan ASN
tertentu
KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN
MANAGEMEN ASN
Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan,
pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian
kekuasaannya kepada:
KemPAN merumuskan kebijakan
LAN melaksanakan diklat dan kajian
BKN mengelola pegawai ASN
KASN menjamin perwujudan sistem merit
PRESIDEN
KEMENPAN-RB
KASN
GEN-Y
(R.J. STONE DLM KEMENKEU & PERTAMINA, 2013)
PERTAMINA
KEMENKEU
KEMENKEU
PEMDA
KEMENLU
KEMDIKBUD
KEMKOMINFO
2. KEJELASAN
POLA KARIER
PROGRAM RETAINING YG
KOMPREHENSIF
3. SISTEM - Kompetitif,
- Adil,
REKRUITMEN - Objektif,
YG BAIK - Transparan,
- Bebas Unsur KKN,
- Bebas Biaya
PEMBERHENTIAN PNS
1 PEJABAT
PIMPINAN BUP 60 tahun
TINGGI
Tidak diberhentikan
dari jabatannya
BUP 60 tahun
Telah Telah diberhentikan
2 PEJABAT Usia < 60 tahun diberhentikan dari jabatannya
PIMPINAN BUP 58 tahun
(TMT akhir
TINGGI Januari 2014) Telah diberhentikan
dari jabatannya,
Usia > 58 tahun Diberhentikan dgn
hormat
KETENTUAN BUP PEJABAT PIMPINAN TINGGI (2)
Telah SK pensiun Ditinjau
diberhentikan Kembali
3 PEJABAT Usia < 60 tahun
PIMPINAN (TMT akhir
Januari 2014) tidak bersedia lagi
TINGGI dan SK pensiun melaksanakan Surat pernyataan
telah ditetapkan tugas bermaterai kepada
PPK
SK pensiun berlaku
Diberhentikan dgn
hormat
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI
Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Pelaksana
(sebelumnya dikenal sebagai pejabat struktural eselon III ke bawah dan
fungsional umum)
1 PEJABAT
ADMINISTRASI BUP 58 tahun
SK pensiun Ditinjau
Telah Kembali
Usia diberhentikan
2 PEJABAT < 58 tahun (TMT akhir
ADMINISTRASI Januari 2014) tidak bersedia lagi
dan SK pensiun melaksanakan Surat pernyataan
telah ditetapkan tugas
bermaterai kepada
PPK
SK pensiun berlaku
KETENTUAN BUP PEJABAT ADMINISTRASI (2)
Diberhentikan dgn
hormat
KETENTUAN BUP LAINNYA
1 BUP pejabat fungsional Akan diatur lebih
yang tidak ada lanjut dengan
perpanjangannya sesuai Peraturan
peraturan perundangan Perundang-
saat ini undangan
Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden dan
Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan wakil
gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB MENYATAKAN
PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak mendaftar sebagai
calon.
PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
Sifat: Kompetitif dan Terbuka
Seleksi: Dilakukan oleh Panitia Seleksi Instansi yang dipilih dan
diangkat oleh PPK berkoordinasi dengan KASN
Proses
Pimpinan Tinggi Utama dan Madya dilakukan pada tingkat
NASIONAL
Pimpinan Tinggi Pratama dilakukan pada tingkat NASIONAL,
PROPINSI, atau ANTAR INTANSI dalam 1 (satu) KABUPATEN/KOTA.
POLA KARIR JPT
a. Diduduki maksimal selama 5 (lima) tahun.
b. Pejabat yang habis masa jabatannya harus mengikuti seleksi/uji kompetensi
kembali untuk menduduki jabatan yang sama pada periode berikutnya.
c. Pejabat ybs harus memenuhi target kinerja yang diperjanjikan dengan atasan.
d. Pejabat yang tidak memenuhi kinerja yang diperjanjikan dalam waktu 1 (satu)
tahun pada suatu jabatan, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan untuk
memperbaiki kinerjanya.
e. Dalam hal Pejabat sebagaimana dimaksud tidak menunjukan perbaikan kinerja,
maka Pejabat yang bersangkutan harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi
kembali. Dari hasil seleksi ulang tersebut Pejabat ybs dapat dipindahkan pada
jabatan lain sesuai dengan kompetensi yang dimiliki atau ditempatkan pada
jabatan yang lebih rendah.
PPK dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung
sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi,
Pejabat pimpinan tinggi madya dan pejabat pimpinan tinggi pratama yang akan
mencalonkan diri menjadi gubernur dan wakil gubernur, bupati/walikota, dan
wakil bupati/wakil walikota wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis
dari PNS sejak mendaftar sebagai calon.
PENGISIAN JPT UTAMA DAN MADYA K/L PUSAT
8 Laporan PRESIDEN 7
KEPUTUSAN PRESIDEN
6 JPT TERPILIH
MEMASTIKAN
KASN
SISTEM MERIT MENYAMPAIKAN 3 CALON
PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
4
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA K/L PUSAT
7 Laporan PRESIDEN 8
Pembatalan, Peringatan
KASN dan Teguran
6
MEMASTIKAN
SISTEM MERIT
PPK MEMILIH &
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN MENETAPKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 5
1 MEMBENTUK
KOORDINASI PyB MENYAMPAIKAN
3 CALON JPT
4 PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN 3
MENGIKAT MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT MADYA DI DAERAH
9 Laporan
PRESIDEN 6
MENYAMPAIKAN
KEPUTUSAN PRESIDEN 8 3 CALON
KASN JPT TERPILIH
MENDAGRI
MEMASTIKAN 7 PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
SISTEM MERIT
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN GUBERNUR/ PPK
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
MEMBENTUK MENYAMPAIKAN
1 5 3 CALON JPT
KOORDINASI
PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
4
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA DI DAERAH
8
7 LAPORAN PRESIDEN
Pembatalan,
Peringatan dan
KASN Teguran
MEMASTIKAN
SISTEM MERIT 6
GUBERNUR/PPK MENETAPKAN JPT
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
5
KOORINASI 1 MEMBENTUK PyB MENYAMPAIKAN
3 CALON JPT
PANSEL
PENGAWASAN PELAKSANAAN
4
SELEKSI DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
ORGANISASI ASN
KEDUDUKAN: Wadah Korps Profesi Pegawai ASN RI untuk
menyalurkan aspirasinya.
TUJUAN :
a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
profesi ASN; dan
b. Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu
bangsa.
FUNGSI :
a. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN;
b. Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap
dugaan pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam
melaksanakan tugas;
c. Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku
profesi;
d. Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan
kesejahteraan anggota korps profesi ASN RI sesuai dengan
peraturan perudang-undangan
SISTEM INFORMASI ASN
1. Tujuan: Efisiensi, Efektivitas, Akurasi
Pengambilan Keputusan dalam
manajemen ASN.
2. Sifat: Nasional dan terintegrasi antar
instansi.
3. Pembangunan dan pemutakhiran
Data secara berkala.
4. Berbasis TI yang mudah diaplikasikan,
mudah diakses dan memiliki sistem
keamanan terpercaya.
5. Pengelola: BKN dan dapat
digunakan/diakses oleh instansi
terkait baik untuk keperluan update
data maupun untuk pengambilan
keputusan.
PENYELESAIAN SENGKETA
Sengketa
Pegawai ASN
Administratif