Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Fatique
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepala
berhubungan dengan adanya peningkatan
tekanan pembuluh darah pada otak
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengkajian
Pengkajian pada Ny K pada kasus hipertensi telah menggunakan perilaku
pasien baik verbal maupun non verbal dan didapatkan data hasil pengkajian yaitu
Ny K mengeluh sakit kepala, pusing, nyeri dirasakan dibagian belakang atau
tengkuk, skala nyeri 6 (0-10), nyeri seperti tertekan, nyeri dirasakan hilang timbul
dan pasien tampak meringis dengan TD: 170/110 mmHg, Nadi 91x/menit, RR:
21x/menit dan suhu 36,8 C. Pasien juga mengeluh lemas tidak bisa melakukan
aktivitas seperti biasa, pasien hanya bisa melakukan aktivitas ringan seperti makan,
minum, mandi dan pada saat ke kamar mandi pasien tampak berpegangan pada
tembok.
Menurut teori keperawatan Ida Jean Orlando pada tahap penilaian
(pengkajian), perawat menilai perilaku pasien baik yang verbal maupun nonverbal.
Pengumpulan data dilakukan dari perilaku yang di tunjukkan pasien.
Penekanan pengkajian pada Teori Ida Jean Orlando adalah perilaku pasien.
Dengan adanya respon verbal dan non verbal (perilaku pasien) dari penderita
hipertensi yang dimana orlando mengatakan dengan diketahuinya perilaku pasien
baik verbal maupun non verbal berarti pasien membutuhkan bantuan. Jika pasien
dengan hipertensi tidak ditangani atau dibantu dengan segera maka akan timbul
komplikasi yang berakibat fatal yaitu stroke, penyakit jantung, bahkan bisa
menyebabkan kematian.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah Gangguan rasa nyaman
nyeri : sakit kepala berhubungan dengan adanya peningkatan
tekanan pembuluh darah pada otak ditandai dengan pasien
mengeluh sakit kepala/pusing, nyeri dirasakan dibagian belakang atau
tengkuk, dengan skala nyeri 6 (0-10), nyeri dirasakan seperti
tertekan, nyeri dirasakan hilang timbul dan pasien tampak meringis
dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu TD: 170/110
mmHg, Nadi 91x/menit, RR: 21x/menit dan suhu 36,8 C. Intoleransi
aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen ditandai dengan pasien tampak lemas.
Dalam menegakkan diagnosa keperawatan , penulis mengacu pada
hasil pengkajian dengan menggunakan teori model Ida Jean Orlando
dan disesuaikan juga dengan patofisiologi penyakit yang dituangkan
dalam pohon masalah sesuai dengan gangguan yang ditimbulkan.
Intervensi Keperawatan
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang
muncul dari hasil pengkajian dengan menggunakan teori
model keperawatan Ida Jean Orlando intervensi yang
akan dilakukan yaitu diagnosa 1 dengan intervensi Kaji
karakteristik nyeri ,Ajarkan teknik relaksasi dengan
menarik nafas dalam dan keluarkan nafas secara
perlahan,Atur posisi pasien yang nyaman/semi
fowler,Observasi tanda-tanda vital dan Berikan pijatan
punggung dan leher. Diagnosa 2 dengan intervensi Kaji
toleransi pasien terhadap aktivitas, Observasi tanda-
tanda vital, Instruksikan tekhnik penghematan energi
(menggunakan kursi saat mandi, duduk, menyisir rambut
atau menyikat gigi, lakukan aktivitas dengan perlahan dan
Berikan dorongan kepada pasien untuk melakukan
aktifitas secara bertahap dan berikan bantuan sesuai
kebutuhan
Implementasi Keperawatan
Pada tahap implementasi, sesuai dengan intervensi
yang telah ditetapkan, perawat membantu pasien sesuai
dengan perilaku pasien. Intervensi yang diberikan perawat
sifatnya individual sesuai dengan keluhan pasien.
Evaluasi
Hasil evaluasi Asuhan Keperawatan pada Kasus
hipertensi dengan menggunakan Konsep Ida Jean Orlando
yaitu pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, nyeri
seperti nyut-nyutan, skala nyeri 2 (0-10), nyeri dirasakan
hilang timbul dan pasien tampak rileks, hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital yaitu TD: 140/90 mmHg, Nadi :86x/menit,
RR: 20x/menit dan Suhu: 36, 4 C. Evaluasi diagnosa
kedua yaitu pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas
selain makan, minum, dan ke toilet, pasien juga mengatakan
sudah bisa jalan tanpa bantuan.
Kekuatan Teori Ida Jean Orlando Pada Lansia
Dengan Kasus Hipertensi
Dalam melakukan pengkajian keperawatan Ida Jean
Orlando menggunakan perilaku pasien, Penerapan
konsep Teori Orlando pada lansia dengan kasus
hipertensi sangat baik dimana perawat
mengumpulkan data berupa respon verbal maupun
non verbal untuk dianalisa dan dilakukan tindakan
keperawatan kepada pasien menjadi lebih cepat dan
terarah, sesuai dengan kebutuhan pasien.
Kita juga tidak perlu mengkaji lebih detail dan
mendalam seperti teori ahli yang lain seperti Virgia
Henderson yang meski mengkaji 14 item dan
Florence yang mengkaji 12 item yang akan lebih
banyak menghabiskan waktu untuk pengkajian.
Kelemahan Teori Ida Jean Orlando Pada Lansia Dengan
Kasus Hipertensi
Dalam proses asuhan keperawatan pada kasus hipertensi yang
menggunakan aplikasi teori Ida Jean Orlando dalam pengkajian
ada beberapa hal yang masih terasa kurang yaitu pengkajian Ida
Jean Orlando tidak mampu mengkaji perilaku yang tidak terlihat.
Pengkajian menurut Ida Jean Orlando dalam membuat asuhan
keperawatan hanya berfokus pada perilaku pasien. Pengkajian
untuk riwayat penyakit sekarang, dahulu, riwayat penyakit
keluarga tidak ada dan riwayat kebiasaan hidup sehari-hari tidak
ada sehingga dalam laporan ini pengkajian Ida Jean Orlando
tidak bisa mengetahui riwayat penyakit pasien.
Kurang lengkapnya pengkajian pada lansia seperti tidak
terkajinya pengkajian khusus lansia seperti masalah kesehatan
kronis, fungsi kognitif, status fungsional, status psikologis dan
tidak terkajinya pemeriksaan fisik (head to toe).
Kurang lengkapnya pengumpulan data dari segi data tambahan
seperti tidak adanya hasil pemeriksaan yang lain seperti
pemeriksaan diagnostik, dll
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pengkajian pada pasien hipertensi dengan menggunakan teori Ida Jean Orlando
di PSTW Puspakarma Mataram lebih banyak terfokus pada perilaku pasien
atau apa yang dirasakan pasien pada saat itu.
Diagnosa keperawatan dirumuskan dari hasil pengkajian yang didapatkan dari
perilaku pasien baik data verbal maupun non verbal sesuai dengan teori Ida Jean
Orlando pada pasien hipertensi.
Membuat intervensi asuhan keperawatan pada pasien hipertensi sesuai dengan
teori Ida Jean Orlando yaitu rencana keperawatan disusun mandiri berdasarkan
kebutuhan pasien yang ditunjukkan dari perilaku pasien baik verbal maupun non
verbal.
Mengetahui prinsip implementasi asuhan keperawatan pada pasien hipertensi
sesuai dengan teori disiplin proses keperawatan Ida Jean Orlando yaitu perawat
melakukan interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap,
apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku
pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus
dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.
Mengevaluasi hasil akhir asuhan keperawatan pada pasien hipertensi sesuai
dengan teori Ida Jean Orlando.
Saran
Bagi Penulis
Asuhan Keperawatan berikutnya agar lebih teliti dan akurat
dalam pengkajian agar diagnosa yang diangkat sesuai dengan
keluhan pasien.
Bagi Instansi Terkait
Dapat di gunakan sebagai salah satu acuan dalam meningkatkan
asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis
Hipertensi
Bagi Akademik
Dengan asuhan keperawatan ini diharapkan dapat dijadikan
tambahan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang lebih
dan berkembang terutama menambah literatur tentang asuhan
keperawatan pada pasien Hipertensi.
Bagi Pembaca
Penulis menyadari, makalah ini cukup jauh dari sempurna. Maka
penulis sangat mengharap dan sangat terbuka untuk menerima
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Untuk itu
penulis ucapkan terima kasih.
TERIMA KASIH