Masalah, dampak
dan peran tenaga
kesehatan
NADIA LISTIANI
1606954161
OUTLINE
Masalah yang terjadi dalam bencana Sumatra Barat 2009 (kesehatan fisik,mental dan
Persiapan yang harus dilakukan tenaga kesehatan sebelum turun ke daerah bencana
Peran setiap tenaga kesehatan pada saat terjadi Bencana : FKG, FKM, FIK, FF
Masalah yang terjadi dalam gempa
sumbar 2009
Menurut BNPB ada 6. 234 orang korban tewas dan
Kesehatan 343 orang dilaporkan hilang.(wikipedia)
Korban gempa dan kehilngan keluarga akan
fisik, mengalami trauma dan kesedihan yang mendalam.
Pada saat terjadi bencana perlu diadakan mobilisasi SDM Kesehatan yang
tergabung dalam suatu Tim Penanggulangan Krisis yang meliputi Tim Gerak
Cepat, Tim Penilaian Cepat Kesehatan (Tim RHA) dan Tim Bantuan Kesehatan.
Koordinator Tim dijabat oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota (mengacu Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 1653/Menkes/SK/XII/2005). Disadari ataupun tidak,penanganan
terhadap korban yang mengalami trauma dapat membawa dampak
emosional yang signifikan pula bagi petugas atau relawan yang
mendampinginya.
Adapun sumber-sumber stres bagi para petugas ataupun relawan
yang menurut Enrenreich dan Elliot (2004) yaitu:
Tuntutan fisik yang berat dan kondisi tugas (kerja) yang tidak menyenangkan
Beban kerja yang berlebihan, jangka waktu lama dan kelelahan kronis
(chronicfatigue)
Berkurang atau bahkan hilangnya privasi dan ruang pribadi
Jauh dari keluarga menimbulkan kecemasan pada kondisi keluarga
Kurangnya sumber-sumber yang tepat (adequate resources) baik
secarapersonil, waktu, bantuan logistik atau skill (ketrampilan) untuk
melakukan tugasyang dibebankan
Adanya bahaya mengancam (penyakit, terkena gempa susulan, dan
sebagainya),perasaan takut dan tidak pasti yang berlebihan
Beban birokratis yang berlebih atau kurangnya dukungan (support)
danpengertian pimpinan organisasi
sumber-sumber stress
PERSIAPAN TENAGA
PENGELOLAAN BENCANA
KESEHATAN SEBELUM
TURUN KE LOKASI
BENCANA
PERSIAPAN SEBELUM TURUN KE
LAPANGAN
PLANNING
Perencanaan adalah proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan-penentuan prioritas
yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam
rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
ORGANIZING
Prosees penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya beserta
penetapannya dengan cara-cara yang tepat mengenai orang-orangnya (staffing) yang harus
menduduki fungsi-fungsi itu berikut penentuannya dengan tepat tentang hubungan wewenang
dan tanggung jawabnya.
MOTIVATING
Proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan mendorong semangat kerja dan
kerelaan kerja para pegawai (anggota organisasi) demi tercapainya tujuan organisasi.
PEMBENTUKAN TIM
Tim Reaksi Cepat Tim Penilaian Cepat (RHA) Tim Bantuan Kesehatan
Bergerak dalam waktu 0-24 jam Bisa bersamaan dengan Tim Reaksi Tim yang diberangkatkan
setelah ada informasi bencana. Cepat atau menyusul kurang dari berdasarkan laporan kebutuhan
Pelayanan medis : 24 jam. dari Tim RHA.
Dokter umum/ BSB : 1 orang Terdiri dari : Terdiri dari :
Dokter sp.bedah : 1 orang Dokter umum : 1 orang Dokter umum
Dokter sp.anastesi : 1 orang Epidemiolog : 1 orang Apoteker dan asisten apoteker
Perawat mahir (bedah/gadar) : 2 Sanitarian : 1 orang Perawat (D3/S1)
orang Perawat mahir
Tenaga DVI : 1 orang Bidan (D3)
Apoteker / asst. : 1 orang Sanitarian (D3 Kesling / S1
Supir ambulans : 1 orang Kesmas)
Surveilans/ epidemiolog/ Ahli gizi (D3/D4 Kesehatan / S1
sanitarian : 1 orang. Kesmas)
Petugas komunikasi : 1 orang. Tenaga Surveilans (D3/D4 Kes /
S1 Kesmas)
Entomolog (D3/D4 Kes / S1
Kesmas / S1 Biologi)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDM
KESEHATAN
PENDUDUK/ PENDUDUK/ PENDUDUK/
TENAGA KESEHATAN PENGUNGSI ANTARA 10.000 PENGUNGSI PENGUNGSI
20.000 ORANG 5.000 ORANG PELKES 24 JAM 5.000 ORANG PELKES 8 JAM
Dokter Umum 4 2 1
Perawat 10 20 6 2
Bidan 8 16 2 1
Apoteker 2 - -
Asisten apoteker 4 2 -
Pranata Laboratorium 2 - -
Epidemiologi 2 - -
Entomolog 2 - -
Sanitarian 48 1 1
Ahli Gizi 24 1 1
Administrasi - 1 -
Perhitungan Kebutuhan SDM
Kesehatan Berdasarkan
Fasilitas Rujukan / Rumah Sakit
PENDAYAGUNAAN TENAGA
LANGKAH MOBILISASI
KESEHATAN
Pendistribusian SDM Kesehatan Menyiagakan SDM Kesehatan untuk
untuk tingkat ditugaskan ke wilayah yang terkena
provinsi/kabupaten/kota merupakan bencana.
tanggung jawab dari Dinas Menginformasikan kejadian bencana
Kesehatan. dan meminta bantuan melalui :
Pemenuhan SDM pasca bencana Jalur administrasi / Depdagri
apabila masalah akibat bencana Jalur administrasi / Depkes
tidak dapat di tangani sendiri maka :
Jalur rujukan medik
Memerlukan bantuan dari daerah
atau regional.
Memerlukan bantuan dari
regional, nasional dan
internasional.
Persiapan Tenaga Kesehatan sebelum terjun ke daerah bencana
berupa kompetensi yang harus dimiliki yang diperlukan untuk
mengurangi dampak bencana yang ada. Kompetensi yang harus
dimiliki seperti:
Peran FKG
Identifikasi forensik odontologi
Penentu usia
Penentuan jenis kelamin
Penentu ras
Peranan setiap tenaga kesehatan pada saat
terjadi bencana (FK)
Melakukan penanganan kasus kegawatan darurat trauma maupun non trauma (seperti PPGD-GELS ,
ATLS, ACLS)
Mendiagnosis keadaan korban bencana dan ikut menentukan status korban dalam triase
Menetapkan diagnosis terhadap pasien kegawatan dan mencegah terjadinya kecatatan pada pasien
Memberikan rekomendasi rujukan ke rumah sakit apabila memerlukan penanganan lebih lanjut
Damage and Loss Mengumpulkan data-data Melakukan dukungan Verifikasi dan analisa
Assessment (DaLA) DaLA Kesehatan pengumpulan data-data