Anda di halaman 1dari 39

RONA LINGKUNGAN

Rona Lingkungan
Rona Lingkungan adalah kondisi lingkungan pada saat ini yaitu
kondisi alam atau komponen-komponen lingkungan awal sebelum
perencanaan dan pembangunan fisik dimulai.
Disebut juga baseline, existing, background atau affected
environment

Kegunaan rona lingkungan:


Mengetahui kondisi lingkungan tanpa adanya kegiatan atau
proyek
Menduga kondisi rona lingkungan dengan adanya kegiatan atau
proyek
Tujuan Uraian Rona Lingkungan:
(1) Utk menilai kualitas lingkungan yang ada dan
dampak lingkungan dari rencana kegiatan
(2) Utk mengidentifikasi faktor-faktor penting
lingkungan untuk mencegah resiko buruk
pembangunan seperti: penurunan kualitas udara,
kehilangan habitat dan kepunahan spesies langka.
(3) Memberikan informasi kepada pengambil keputusan
(4) Memberikan informasi sebagai dasar dalam
menetapkan pemenuhan kebutuhan proyek
Secara umum komponen lingkungan
dibagi dalam 3 kelompok:

Fisik-kimia

Biologi Sosekbud
Pendugaan dampak
dilakukan pada tahap:

Pra Konstruksi
Kontruksi
Pasca
Untuk menetapkan suatu
dampak diperlukan langkah

1. Identifikasi dampak yang akan terjadi


pada komponen lingkungan
2. Pengukuran dan perhitungan dampak
yang akan terjadi pada komponen
lingkungan tersebut.
3. Penggabungan beberapa komponen
lingkungan yang berkaitan dan dianalisis
Dampak Pembangunan terhadap
Rona Lingkungan

Dampak positif
Dampak negatif,
Identifikasi dampak
Prakiraan dampak
evaluasi dampak.
Konsep kerangka kerja
Penentuan rona lingkungan awal
Faktor Perolehan Data,
Lingkungan Rencana dan Penyiapan
Terpilih Melaksanakan Laporan
Studi Baseline
Daftar
Parameter/ Proses
Faktor Seleksi
Lingkungan
Faktor
Lingkungan
Yg Tidak
Diperlukan
RONA LINGKUNGAN TERDIRI ATAS:
1. Iklim
2. Kualitas udara
3. Kebisingan
4. Fisiografi
5. Tanah
6. Hidrometeorologi
7. Debit aliran
8. Sedimen
9. Air tanah dan akuifer
10. Kualitas air
11. Biotis
12. Sosial budaya
13. Kependudukan
14. Ekonomi
15. Kesehatan masyarakat

Selengkapnya lihat Kepmen LH 2/1988 tentang Baku Mutu Kualitas


Lingkungan
RONA LINGKUNGAN: KUALITAS UDARA

Peraturan yang mengatur kualitas udara


Kep.Ka.Bapedal 107/1997 tentang Perhitungan dan
Pelaporan serta Informasi Indeks Standar
Pencemaran Udara
Parameter
Partikulat : 24 jam
SO2 : 24 jam
AMBIL NILAI
CO : 8 jam TERTINGGI
O3 : 1 jam
NO2 : 1 jam
Waktu pengukuran maksimum pk. 15.00
ISPU DAN KATEGORINYA

BATAS ISPU
DAMPAK
RONA LINGKUNGAN: KEBISINGAN
STANDAR:
KEPMEN 48/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan

PARAMETER:
Tingkat kebisingan (dB)

PENGUKUR:
Sound level
LS = 10 log 1/16 ( T1.10 01L5 +.... +T4.1001L5) dB (A)
LM = 10 log 1/8 ( T5.10 01L5 +.... +T7.1001L5) dB (A)
LSM = 10 log 1/24 ( 16.10 01L5 +.... +8.1001L5) dB (A)
LS = Leq selama siang hari
LM = Leq selama malam hari
LSM = Leq selama siang dan malam hari
RONA LINGKUNGAN: KUALITAS AIR
Peraturan:
Peraturan Pemerintah
No. 82 Tahun 2001 tentang
PENGELOLAAN KUALITAS AIR

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup


No. 115 Tahun 2003 tentang
PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR
Keterangan:
Mg = miligram
ug = mikrogram
ml = militer
L = liter
Bq = Bequerel
MBAS = Methylene Blue Active Substance
ABAM = Air Baku untuk Air Minum
Logam berat merupakan logam terlarut
Nilai di atas merupakan batas maksimum, kecuali untuk pH dan DO. Bagi pH
merupakan nilai rentang yang tidak boleh kurang atau lebih dari nilai
yang tercantum.
Nilai DO merupakan batas minimum.
Arti (-) di atas menyatakan bahwa untuk kelas termasuk, parameter tersebut
tidak dipersyaratkan
BOD
Biochemical Oxygen Demand
Biasa didefinisikan sbg jumlah oksigen yg
diperlukan oleh bakteria utk menstabilkan
unsur organik yg dpt diuraikan pada
kondisi aerobik.
Yg dimaksud dg dpt diuraikan
diinterpretasikan sbg makanan dari unsur
organik bagi bakteria, dan energinya
diturunkan dari proses oksidasi tsb
BOD
Biochemical Oxygen Demand
Tes BOD dipakai secara meluas utk menentukan
besarnya tingkat pencemaran dari limbah
domestik dan industri dlm bentuk oksigen yg
diperlukan bakteria jika limbah tsb dibuang ke
perairan bebas yg kondisinya aerobik
Tes BOD memerlukan waktu 5 hari pada
temperatur 20oC shg sering dinyatakan juga sbg
BOD20-5 dan satuannya adalah dalam mg/l
COD
Chemical Oxygen Demand
Tes COD juga dipakai secara meluas sbg cara utk
mengukur besarnya pencemaran dari limbah
domestik dan industri
Dlm tes ini seluruh senyawa organik, dg sedikit
pengecualian, dapat dioksidasi oleh senyawa
pengoksidasi kuat pd kondisi asam.
Tes COD tidak dapat membedakan antara unsur
organik yg dapat dioksidasi dan yg tidak dapat
dioksidasi secara biologi. Dan jika pencemar
mengandung unsur organik yg resistan secara
biologi juga akan teroksidasi. Artinya nilai COD
akan lebih besar atau minimum sama dengan nilai
BOD.
COD
Chemical Oxygen Demand
Satuan COD dinyatakan dalam mg/l
Tes COD dapat dilakukan dalam waktu 3
jam.
Data COD sering diinterpretasikan sbg
nilai BOD setelah diketahui korelasi antara
kedua faktor ini. Maka tes ini sering
dipakai untuk memperkirakan besarnya
BOD.
Indeks Pencemaran
Pada contoh berikut ini diberikan data untuk suatu sampel sungai yang akan
ditentukan indeks pencemarannya (IP). Hasil pengukuran sampel diberikan
pada kolom 2 (Ci) dan baku mutu perairan tersebut diberikan pada kolom 3
(LiX). Pada contoh perhitungan hanya digunakan 6 parameter saja. Contoh
yang diberikan berikut ini hanya bertujuan agar pemakai metoda Indeks
Pencemaran dapat memahami cara menghitung harga PIj.
PERHITUNGAN
Contoh perhitungan TSS:
C1/L1X = 100 / 50 = 2
C1/L1X > 1
Maka gunakan persamaan (Ci/Lij)baru
(C1/L1X)baru = 1,0 + 5 log 2 = 2,5

Catatan:
Ci/Lij baru dihitung karena nilai Ci/Lij yang berjauhan
untuk Ci/Lij < 1 digunakan Ci/Lij hasil pengukuran, tetapi bila Ci/Lij > 1
perlu dicari Ci/Lij baru.
Contoh perhitungan DO:
DO merupakan parameter yang jika harga parameter rendah maka
kualitas akan menrun. Maka sebelum menghitung C2/L2X harus dicari
terlebih dahulu harga C2 baru.
DOmaks = 7 pada temperatur 250C
C2 baru = (72)/(7-6) = 5
C2/L2X = (5/3) / 6 = 0,28

Contoh perhitungan pH:


Karena harga baku mutu pH memiliki rentang, maka penetuan C3/L3X
dilakukan dengan cara :
L3X rata-rata = 6 + 9 = 7,5 C3 > L3X rata-rata
2
C3/L3X = ( 8 7,5 ) = 0,5
(98)
Tentukan nilai (Ci/LiX)R = 2,58 (nilai rata-rata dari kolom 5)
Tentukan nilai (Ci/LiX)M = 5,2 (nilai maksimum dari kolom 5)
Dengan menggunakan persamaan pada langkah no 5 (lihat prosedur
3.2), maka dapat ditentukan nilai PIX = 4,10.
Contoh perhitungan pH:
Karena harga baku mutu pH memiliki rentang, maka penetuan C3/L3X
dilakukan dengan cara :
L3X rata-rata = 6 + 9 = 7,5 C3 > L3X rata-rata
2
C3/L3X = ( 8 7,5 ) = 0,5
(98)
Tentukan nilai (Ci/LiX)R = 2,58 (nilai rata-rata dari kolom 5)
Tentukan nilai (Ci/LiX)M = 5,2 (nilai maksimum dari kolom 5)
Dengan menggunakan persamaan pada langkah no 5 (lihat prosedur
3.2), maka dapat ditentukan nilai PIX = 4,10.
PENILAIAN TERHADAP BAKU MUTU
RONA LINGKUNGAN: FISIOGRAFI
Parameter: Laju erosi tanah
Rumus:
E =R K L S C P
T =
E = Laju erosi (ton/th/ha)
T = Tebal lapisan tanah tererosi (mm/th)
gdry = Berat jenis tanah kering 1.6 t/m3
R = Erosivitas hujan
= 0.41 H1.09
K = Erodibilitas tanah (Tabel)
L = Koef panjang lereng
= Lo = Panjang lereng (m)
S = Koef kemiringan lereng
=s = Kemiringan lereng (%)
C = Koef usaha pengelolaan tanah
P = Koef usaha pengawetan tanah
H = Curah hujan (mm/th)
Tabel K

Tabel CP
RONA LINGKUNGAN: SOSIAL

Terdiri atas komponen:


Sosial budaya
Kependudukan
Ekonomi
Kesehatan masyarakat
Sosial Budaya
Partisipasi dalam kegiatan gotong royong
Kriminalitas
Komunikasi antar penduduk
Perbaikan fasilitas di lingkungan tempat tinggal
Persepsi terhadap proyek
Pendidikan
Norma sosial
Kepuasan terhadap pekerjaan/mata pencaharian
Rekreasi
Kependudukan
Kepadatan penduduk
Kesempatan kerja
Mobilitas penduduk
Ekonomi
Mata pencaharian
Penghasilan keluarga
Nilai aset keluarga
Kesehatan masyarakat
Pola penyakit
Penyediaan air bersih
Sanitasi perumahan
Pemanfaatan jamban
Vektor (hewan penyebar penyakit)
Gizi masyarakat
Penggunaan sarana kesehatan
Kebiasaan hidup sehat
Pengelolaan sampah
Upaya penyembuhan penyakit
Pencahayaan rumah
Jenis bangunan
Kebersihan rumah
Tempat buang air besar
Genangan air di halaman
Frekuensi makan
Jenis lauk-pauk
Frekuensi mandi
Sumber air minum/mandi
Kualitas estetika
Ventilasi rumah
Pola penyakit
Cara Pengumpulan Data Sosial

1. Data sekunder, didapat dari instansi


2. Data sekunder, didapat dari survey
masyarakat
(instrumen: kuesioner, form wawancara)
Pengolahan Data Sosial
Kepadatan penduduk
D=P/L
D=Kepadatan penduduk (jiwa/km2)
P=Jumlah penduduk (jiwa)
L=Luas wilayah (km2)
Perbandingan jenis kelamin L dan P
Laju pertumbuhan penduduk
Pt=Po(1+r)t
Pt=Jumlah penduduk tahun ke-t
Po=Jumlah penduduk awal
r=Laju pertumbuhan penduduk (%)
t=Lamanya periode
Data-data lain: dapat diolah dengan analisa deskriptif

Anda mungkin juga menyukai