DESEMBER 2011
Jumlah Orang
8
SEBARAN OUTBOND WISATAWAN DUNIA DAN WISMAN INDONESIA
Berdasarkan Region
Eropa
Total: 351 jt
Penetrasi 0,30 % 421
(0,38%)
136
Amerika Utara
(0,23%) Total: 87 jt
Penetrasi 0,26 %
Total: 351 jt outbound 140 Asia
Total: 165 jt
(1,19%) Penetrasi 1,01 %
Penetrasi Pariwisata
(dr jumlah wisatawan) 31
(0,78%) ASEAN
>9% Total: 54 jt
Penetrasi 5,59 %
59%
Timur Tengah 32
15% Total: 13 jt
Penetrasi 1,10 % (7,23%)
< 1% 114 Amerika Selatan
(0,04%) Total: 198 jt
Penetrasi 0,02 %
52
Total Pengeluaran (0,30%) 24
untuk Pariwisata (5,05%)
Afrika
Total: 61 jt Oceania
Penetrasi 0,04 %
Total: 8,2 jt
Total M $ Penetrasi 9,80 %
(% indonesia)
9
POTENSI PARIWISATA GLOBAL
Tahun 2010
Total Wisatawan (Outbond)
DE
US
HK
UK
CN
MY
RU
IT
CA FR
SP NL IN JP SG
SA 19,73%
SE KR
CH
Luas Lingkaran:
Penetrasi Wisatawan
Total Pengeluaran untuk pariwisata
Warna Lingkaran (menunjukkan lama tinggal):
> 15 hari 10-15 hari 7-9 hari < 7 hari
10
POLA TAHUNAN KUNJUNGAN WISMAN INDONESIA
Tahun 2010
Turunnya minat turis untuk datang Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu
ke Indonesia perlu disingkapi dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari
dengan ragam daya tarik, promosi, semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung
dan pola perjalanan, event/kegiatan maupun secara tidak langsung
11
Sebaran Asal Wisatawan Nusantara
Berdasarkan Jumlah Wisnus di Wilayah Tertentu
2007: 14.426
2008: 14.723 2007: 5.588
10,22%
2009: 16.544 2008: 5.709
5,51%
Aceh, Sumut, 2009: 6.026
Sumbar, Riau Kalbar, Kalteng,
Kalsel, Kaltim
2007: 7.112
2007: 14.426 2008: 7.240
7,30%
2008: 14.723 2009: 7.314
7,26% 2007: 7.112
2009: 16.544 Sulut, Sulteng, Sulsel,
Sultenggara, Sulbar, 1,36% 2008: 7.240
Gorontalo 2009: 7.314
Jambi, Sumsel, Bengkulu, 2007: 6.838
Lampung, Kep Bangka Maluku, Maluku Utara,
2008: 6.922 Papua, Papua Barat
Belitung, Kepri 9,59%
2009: 6.713
Jakarta
2007: 24.458
2008: 24.910
2009: 26.147 17,56%
2007: 17.629
2008: 17.939
2007: 24.458 15,75%
2009: 18.351 Jatim
20,46% 2008: 24.910 DIY, Jateng 2007: 4.566
2009: 26.147 2008: 4.700
Banten, Jabar 2009: 5.103
4,99%
Bali, NTT, NTB
Keterangan : Share Pengeluaran wisnus asal daerah : Jumlah Wisnus Thn 2007
tersebut terhadap total pengeluaran wisnus : Jumlah Wisnus Thn 2008
: Jumlah Wisnus Thn 2009
POLA PENGELUARAN WISNUS & WISMAN
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
Wisman Wisnus Wisman Wisnus
2008 2009
Produk Pertanian 1,800.22 4,718.49 1,002.68 5,797.05
Produk Industri Non Makanan 7,391.35 18,873.97 4,115.90 25,630.56
Kesehatan dan Kecantikan 1,707.28 61.59 1,107.51 94.41
Souvenir 8,620.65 6,237.72 5,559.07 8,318.99
Jasa Pariwisata lainnya 2,080.70 6,344.97 1,623.31 4,506.04
Jasa Seni budaya, Rekreasi dan Hiburan 5,144.61 3,166.21 3,825.80 5,037.28
Biro Perjalanan, operator dan pramuwisata 2,154.53 2,832.29 1,214.39 2,964.76
Angkutan Domestik 6,492.75 51,730.04 5,125.82 54,697.56
Restoran dan sejenisnya 15,735.03 20,440.77 16,446.26 20,799.15
Hotel dan Akomodasi 29,329.14 8,764.98 19,180.37 10,061.44
13
Fakta- Fakta Wisatawan Nusantara
5,51%
10,22%
Aceh, Sumut,
Sumbar, Riau
7,26%
Jambi, Sumsel, Jakarta
Bengkulu, Lampung, 9,59% 1,36%
Kep Bangka 7,30%
Belitung, Kepri Maluku, Maluku Utara,
Sulut, Sulteng, Sulsel, Papua, Papua Barat
Sultenggara, Sulbar,
20,46% Gorontalo
Banten, Jabar
DIY, Jateng 15,75%
17,56%
Jatim 4,99%
15
#2 Kontribusi
Ekonomi
Kepariwisataan
Indonesia
KINERJA PARIWISATA INDONESIA
Daya Saing Pariwisata Indonesia (WEF 2011)
139 Negara 26 Negara
DUNIA ASIA PASIFIK
NEGARA 2009 2010 NEGARA 2009 2010
Switzerland 1 1 Singapura 2 1
Jerman 3 2
Hongkong 3 2
Perancis 4 3
Australia 1 3
Amerika 8 6
Australia 9 13 New Zealand 4 4
Singapura 10 10 Jepang 5 5
Hongkong 12 12 Malaysia 7 7
Jepang 25 22 China 10 9
Malaysia 32 35 Indonesia 15 13
Thailand 39 41
Vietnam 17 14
China 47 39
Filipina 16 18
Brunei D 69 67
Kamboja 21 21
Indonesia 81 74
Pakistan 23 24
Philiphines 86 94
VietNam 89 80 Bangladesh 25 25
Chad 139 133 Timor-leste - 26 17
DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
Ranking Kriteria Daya Saing Pariwisata Indonesia
KRITERIA DAYA SAING PARIWISATA 2009 2010
1. Kebijakan dan Peraturan 123 88
2. Pariwisata Berkelanjutan 130 127
3. Keamanan dan Keselamatan 119 72
4. Kesehatan 110 115
5. Prioritas Turisme & Travel 10 15
6. Infrastruktur Transportasi Udara 60 58
7. Infrastruktur Transportasi Darat 89 82
8. Infrastruktur Pariwisata 88 116
9. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi 102 96
10. Daya Saing Harga 3 4
11. Sumber Daya Manusia 42 51
12. Afinitas atau Persepsi Nasional terhadap Pariwisata 78 121
13. Sumber Daya Alam 28 17
14. Sumber Daya Budaya 37 39
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 18
NATION BRANDING
Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Mengembangkan strategi dan koordinasi
kampanye: Nation Branding Indonesia
secara terintegrasi melalui Tourism, Trade,
and Investment;
Budaya &
Pariwisata Mengembangkan Sustainable Tourism di
Warisan
Budaya Indonesia yang dapat memberikan
pengalaman yang mendalam bagi wisatawan;
Mengembangkan ekonomi kreatif yang
BRAND Pemerin-
Manusia mengangkat budaya dan warisan budaya
tahan
NEGARA Indonesia;
Investasi Menerapkan Good governance di
& Lingkungan Kemenparekraf;
Ekspor
Keimigra-
Mengembangkan sumber daya insani
sian
pariwisata dan ekonomi kreatif yang
unggul dan mampu membawa nama baik
Bangsa Indonesia
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 19
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA
Produk Domestik Bruto
NO URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008 2009*) 2010**)
Tahun 2001-2010
DISTRIBUSI PDB INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Jumlah
Hotel Bintang 1306
Akomodasi Non Bintang 13.281
Hunian Kamar
2004 44,98 %
2005 45,03 %
2006 46,18 %
2007 46,89 %
2008 48,07 %
2009 48,31 %
Penyerapan Tenaga
Kerja 233.745 orang
22
KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Restoran dan Jasa Perjalanan Wisata
Jumlah Restoran
2007 1.615
2008 2.235
2009 2.704
Penyerapan Tenaga
Kerja Restoran 446.775 orang
Jumlah Jasa
Perjalanan Wisata
2007 1.814
2008 2.708
2009 2.755
Penyerapan Tenaga
Kerja Jasa
Penunjang Angkutan 747.640 orang
dan Jasa - Jasa
23
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA
Devisa
Konsistensi
Sasaran
Program 100 Hari Program Bidang Sektoral
Tingkat 2
Sasaran
Renstra Kementerian Renstra Kementerian Renstra Kementerian
Tingkat 3
KPI KPI KPI
Sinkronisasi BAPPENAS,
DEPKEU & UKP
Prioritas Nasional
Misi:
1. Melanjutkan pembangunan menuju
Substansi Inti Indonesia yang sejahtera.
2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
3. Memperkuat dimensi keadilan di semua
Kegiatan Prioritas bidang.
Nasional
Tema Prioritas
11 Prioritas Nasional KIB II
Pengembangan dan
2009-2014:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
perlindungan kebhinekaan
Visi Misi Presiden budaya, karya seni, dan ilmu
2. Pendidikan
serta apresiasinya, untuk
3. Kesehatan
memperkaya khazanah artistik
4. Penanggulangan Kemiskinan dan intelektual bagi tumbuh
5. Ketahanan Pangan mapannya jati diri dan
Prioritas Nasional 6. Infrastruktur kemampuan adaptif kompetitif
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha bangsa yang disertai
8. Energi pengembangan inovasi, ilmu
9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana pengetahuan, dan teknologi
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & yang dilandasi oleh keunggulan
Substansi Inti Pasca-konflik Indonesia sebagai negara
maritim dan kepulauan
11.Kebudayaan, Kreativitas &
Inovasi Teknologi
5 Substansi Inti
Kegiatan Prioritas Prioritas Nasional Lainnya Menurut 1.Perawatan
Nasional Bidang: 2.Sarana
1. Politik, Hukum, dan Keamanan 3.Penciptaan
2. Bidang Perekonomian 4.Kebijakan
3. Kesejahteraan Rakyat 5.Inovasi Teknologi
Kawasan Strategis
Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Destinasi Pariwisata
Provinsi Pariwisata
(KPPN) Nasional (DPN)
Nasional (KSPN)
NUSA 1. KPPN Rinjani dan sekitarnya
TENGGARA 2. KPPN Gili Tramena dan sekitarnya
BARAT 3. KPPN Mataram Kota dan sekitarnya DPN LOMBOK GILI KSPN. Gili
4. KPPN Pantai Selatan dan sekitarnya TRAMENA dan Tramena dan
Lombok sekitarnya sekitarnya
5. KPPN PrayaSade dan sekitarnya
6.KPPN Sumbawa Barat dan sekitarnya
7. KPPN Moyo dan sekitarnya KSPN. Moyo
8.KPPN Tambora dan sekitarnya DPN MOYO dan sekitarnya
TAMBORA dan
9.KPPN Bima dan sekitarnya sekitarnya KSPN. Tambora
dan sekitarnya
39
FGD | Konvensi PPBI 2009 40
FGD | Konvensi PPBI 2009 41
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
Nusa Tenggara Timur
Destinasi Kawasan Strategis
Kawasan Pengembangan Pariwisata
Provinsi Pariwisata Pariwisata
Nasional (KPPN)
Nasional (DPN) Nasional (KSPN)
NUSA 1. KPPN Komodo dan sekitarnya
DPN KOMODORUTENG KSPN Komodo dan
TENGGARA 2. KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
TIMUR 3. KPPN Ruteng dan sekitarnya
1. KPPN Bajawa dan sekitarnya DPN KELIMUTU
KSPN Ende Kelimutu
2. KPPN EndeKelimutu dan sekitarnya MEUMERE dan
dan sekitarnya
3. KPPN MeumereSikka dan sekitarnya sekitarnya
42
FGD | Konvensi PPBI 2009 43
FGD | Konvensi PPBI 2009 44
#5 Pembelajaran
bagi kita
bersama
BAGAIMANA KITA MENGEMBANGKAN
DAERAH TUJUAN WISATA INDONESIA
PROYEK
Implementasi
#5 Cerita Sukses
Pengembangan
Destinasi Wisata
TAHAPAN PENGEMBANGAN
PROYEK
PANGANDARAN
Perencanaan Destinasi Pariwisata Nasional (RIPPARNAS,
PRA-
100,000
Eropa
Amerika
- Asia
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Australia
Wisman 2,801 1,618 4,306 5,040 4,960 5,913
Wisnus 420,8 271,8 253,2 480,7 580,7 694,4
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 49
KONDISI PANGANDARAN SEBELUM DAN
SESUDAH PENGEMBANGAN
INDONESIA