Anda di halaman 1dari 52

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL

DESEMBER 2011

MARI ELKA PANGESTU


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
#1 Peluang &
Tantangan
Global dan
Lokal
1000 16
TANTANGAN
900
14
GLOBAL
Krisis ekonomi dan ketidakpastian
800 global yang diperkirakan akan
12 berlangsung hingga beberapa tahun
700 mendatang;
10 Pariwisata Indonesia tidak rentan
600 terhadap krisis sehingga sektor
pariwisata dan pasar dalam negeri
500 8 dapat menjadi sabuk pengaman
perekonomian Nasional
400
6 Indonesia (juta inbound)

300 ASEAN (juta inbound)


4 Asia Pasifik (juta inbound)
200
Dunia (juta inbound)
2
100 Share Indonesia thd ASEAN (%)

Share Indonesia thd Asia Pasifik


0 0 (%)
Share Indonesia thd dunia (%)

FGD | Konvensi PPBI 2009 3


PERKEMBANGAN WISATAWAN GLOBAL
Evolusi Perubahan Kedatangan Wisatawan
Dunia Internasional tiap bulan
15 bulan mengalami
pertumbuhan negatif

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 4


Sekilas INDONESIA
Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa

Lebih dari300 ragam suku dan etnis


dan 742 bahasa dan dialek.
17.100 pulau,
Lebih dari

6000 diantaranya berpenghuni.


juta km2,
Dengan luas daratan 1,9
Indonesia merupakan negara
dan 3,1 juta km2 luas perairan archipelago terluas, dan memiliki
populasi penduduk terbesar
keempat di dunia
8 World Heritage Cultural Sites ( 237 juta orang)

Membentang 5.120 km dari timur ke


Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival
barat, 1.760 km dari utara ke selatan
Internasional dan industri kreatif yang kuat
Peringkat 39 dari Cultural Heritage
dari 139 Negara oleh WEF
Sekilas INDONESIA
Mega Biodiversity
Daya saing SDA Peringkat 17/139 Negara (WEF)
16% dari binatang reptil dan amphibi di dunia
35 spesies primata, 25% endemik
17% dari burung di dunia
26% endemik
Forest Diversity

Hutan Tropis terbesar setelah


Brazil
121 spesies kupu-kupu 51 Taman Nasional, merupakan
44% endemik negara mega biodiversity ke-3 setelah brazil
dan Zaire
Sekitar 59% daratan di Indonesia
12% dari mamalia di dunia merupakan hutan tropis yang menjadi 10% dari
36% endemik total luas hutan di dunia (Stone, 1994).
Khusus Papua, Terdapat sekitar 110 juta hektar hutan
presentase flora endemik Indonesia tercatat sebagai hutan lindung dimana
mencapai 60-70% 6
18,7 juta hektar menjadi daerah konservasi.
Sekilas INDONESIA
Pemuda sebagaiTulang Punggung Pembangunan Bangsa
Kelompok Umur

Jumlah Orang

FGD | Konvensi PPBI 2009 7


TREND DAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA
Periode: Jan 2009-Oktober 2011

Jumlah dan Pertumbuhan Turis ke Indonesia


Periode: Jan 2009 Oktober 2011

8
SEBARAN OUTBOND WISATAWAN DUNIA DAN WISMAN INDONESIA
Berdasarkan Region

Eropa
Total: 351 jt
Penetrasi 0,30 % 421
(0,38%)
136
Amerika Utara
(0,23%) Total: 87 jt
Penetrasi 0,26 %
Total: 351 jt outbound 140 Asia
Total: 165 jt
(1,19%) Penetrasi 1,01 %
Penetrasi Pariwisata
(dr jumlah wisatawan) 31
(0,78%) ASEAN
>9% Total: 54 jt
Penetrasi 5,59 %
59%
Timur Tengah 32
15% Total: 13 jt
Penetrasi 1,10 % (7,23%)
< 1% 114 Amerika Selatan
(0,04%) Total: 198 jt
Penetrasi 0,02 %
52
Total Pengeluaran (0,30%) 24
untuk Pariwisata (5,05%)
Afrika
Total: 61 jt Oceania
Penetrasi 0,04 %
Total: 8,2 jt
Total M $ Penetrasi 9,80 %
(% indonesia)

9
POTENSI PARIWISATA GLOBAL
Tahun 2010
Total Wisatawan (Outbond)

DE

US
HK
UK

CN
MY
RU
IT
CA FR

SP NL IN JP SG
SA 19,73%
SE KR
CH

Luas Lingkaran:
Penetrasi Wisatawan
Total Pengeluaran untuk pariwisata
Warna Lingkaran (menunjukkan lama tinggal):
> 15 hari 10-15 hari 7-9 hari < 7 hari
10
POLA TAHUNAN KUNJUNGAN WISMAN INDONESIA
Tahun 2010

Periode sepi (low season): Periode ramai (high season):

Turunnya minat turis untuk datang Tingginya minat turis untuk datang pada periode ramai perlu
ke Indonesia perlu disingkapi dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan pendapatan dari
dengan ragam daya tarik, promosi, semua aspek dan sektor yang terkait pariwisata baik langsung
dan pola perjalanan, event/kegiatan maupun secara tidak langsung
11
Sebaran Asal Wisatawan Nusantara
Berdasarkan Jumlah Wisnus di Wilayah Tertentu

2007: 14.426
2008: 14.723 2007: 5.588
10,22%
2009: 16.544 2008: 5.709
5,51%
Aceh, Sumut, 2009: 6.026
Sumbar, Riau Kalbar, Kalteng,
Kalsel, Kaltim

2007: 7.112
2007: 14.426 2008: 7.240
7,30%
2008: 14.723 2009: 7.314
7,26% 2007: 7.112
2009: 16.544 Sulut, Sulteng, Sulsel,
Sultenggara, Sulbar, 1,36% 2008: 7.240
Gorontalo 2009: 7.314
Jambi, Sumsel, Bengkulu, 2007: 6.838
Lampung, Kep Bangka Maluku, Maluku Utara,
2008: 6.922 Papua, Papua Barat
Belitung, Kepri 9,59%
2009: 6.713
Jakarta
2007: 24.458
2008: 24.910
2009: 26.147 17,56%
2007: 17.629
2008: 17.939
2007: 24.458 15,75%
2009: 18.351 Jatim
20,46% 2008: 24.910 DIY, Jateng 2007: 4.566
2009: 26.147 2008: 4.700
Banten, Jabar 2009: 5.103
4,99%
Bali, NTT, NTB

Keterangan : Share Pengeluaran wisnus asal daerah : Jumlah Wisnus Thn 2007
tersebut terhadap total pengeluaran wisnus : Jumlah Wisnus Thn 2008
: Jumlah Wisnus Thn 2009
POLA PENGELUARAN WISNUS & WISMAN
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
Wisman Wisnus Wisman Wisnus
2008 2009
Produk Pertanian 1,800.22 4,718.49 1,002.68 5,797.05
Produk Industri Non Makanan 7,391.35 18,873.97 4,115.90 25,630.56
Kesehatan dan Kecantikan 1,707.28 61.59 1,107.51 94.41
Souvenir 8,620.65 6,237.72 5,559.07 8,318.99
Jasa Pariwisata lainnya 2,080.70 6,344.97 1,623.31 4,506.04
Jasa Seni budaya, Rekreasi dan Hiburan 5,144.61 3,166.21 3,825.80 5,037.28
Biro Perjalanan, operator dan pramuwisata 2,154.53 2,832.29 1,214.39 2,964.76
Angkutan Domestik 6,492.75 51,730.04 5,125.82 54,697.56
Restoran dan sejenisnya 15,735.03 20,440.77 16,446.26 20,799.15
Hotel dan Akomodasi 29,329.14 8,764.98 19,180.37 10,061.44

13
Fakta- Fakta Wisatawan Nusantara

Distribusi Tujuan Wisata 1. Provinsi Tujuan Wisata :


# 1 Jawa Timur 18%, Hanya 3% Wisnus
Jatim
18%
# 2 Jawa Barat 17%, Asal Luar Jawa
# 3 Jawa Tengah 12%
Daerah
Lain
43% Jabar 2. Asal Wisnus Gemar 3. Asal Wisnus Hanya di Dalam
17% Keluar Propinsi: Propinsi:
# 1 Banten 65%, # 1 Kalimantan Barat 7%,
Jateng
Jakarta 12% # 2 Yogyakarta 64%, # 2 NTT 9%,
10% # 3 Jakarta 62% # 3 Sulawesi Selatan 11 %

Tingkat Wisnus Keluar Propinsi


70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
POTENSI WISATAWAN NUSANTARA
Sebaran PDRB dan Pendapatan Perkapita

5,51%

10,22%

Aceh, Sumut,
Sumbar, Riau

7,26%
Jambi, Sumsel, Jakarta
Bengkulu, Lampung, 9,59% 1,36%
Kep Bangka 7,30%
Belitung, Kepri Maluku, Maluku Utara,
Sulut, Sulteng, Sulsel, Papua, Papua Barat
Sultenggara, Sulbar,
20,46% Gorontalo

Banten, Jabar
DIY, Jateng 15,75%
17,56%

Jatim 4,99%

Bali, NTT, NTB

15
#2 Kontribusi
Ekonomi
Kepariwisataan
Indonesia
KINERJA PARIWISATA INDONESIA
Daya Saing Pariwisata Indonesia (WEF 2011)
139 Negara 26 Negara
DUNIA ASIA PASIFIK
NEGARA 2009 2010 NEGARA 2009 2010
Switzerland 1 1 Singapura 2 1
Jerman 3 2
Hongkong 3 2
Perancis 4 3
Australia 1 3
Amerika 8 6
Australia 9 13 New Zealand 4 4
Singapura 10 10 Jepang 5 5
Hongkong 12 12 Malaysia 7 7
Jepang 25 22 China 10 9
Malaysia 32 35 Indonesia 15 13
Thailand 39 41
Vietnam 17 14
China 47 39
Filipina 16 18
Brunei D 69 67
Kamboja 21 21
Indonesia 81 74
Pakistan 23 24
Philiphines 86 94
VietNam 89 80 Bangladesh 25 25
Chad 139 133 Timor-leste - 26 17
DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA
Ranking Kriteria Daya Saing Pariwisata Indonesia
KRITERIA DAYA SAING PARIWISATA 2009 2010
1. Kebijakan dan Peraturan 123 88
2. Pariwisata Berkelanjutan 130 127
3. Keamanan dan Keselamatan 119 72
4. Kesehatan 110 115
5. Prioritas Turisme & Travel 10 15
6. Infrastruktur Transportasi Udara 60 58
7. Infrastruktur Transportasi Darat 89 82
8. Infrastruktur Pariwisata 88 116
9. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi 102 96
10. Daya Saing Harga 3 4
11. Sumber Daya Manusia 42 51
12. Afinitas atau Persepsi Nasional terhadap Pariwisata 78 121
13. Sumber Daya Alam 28 17
14. Sumber Daya Budaya 37 39
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 18
NATION BRANDING
Peran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Mengembangkan strategi dan koordinasi
kampanye: Nation Branding Indonesia
secara terintegrasi melalui Tourism, Trade,
and Investment;
Budaya &
Pariwisata Mengembangkan Sustainable Tourism di
Warisan
Budaya Indonesia yang dapat memberikan
pengalaman yang mendalam bagi wisatawan;
Mengembangkan ekonomi kreatif yang
BRAND Pemerin-
Manusia mengangkat budaya dan warisan budaya
tahan
NEGARA Indonesia;
Investasi Menerapkan Good governance di
& Lingkungan Kemenparekraf;
Ekspor
Keimigra-
Mengembangkan sumber daya insani
sian
pariwisata dan ekonomi kreatif yang
unggul dan mampu membawa nama baik
Bangsa Indonesia
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 19
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA
Produk Domestik Bruto
NO URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008 2009*) 2010**)

1 ADHB (trilliun Rp)


PDB NASIONAL 2.295,83 2.774,28 3.339,22 3.950,89 4.948,69 5.603,87 6.422,92
PDB PARIWISATA 88,61 101,69 118,67 134,86 153,17 173,21 196,18
Hotel 12,69 14,15 16,07 17,32 18,90 20,78 23,94
Restoran 68,32 78,81 92,42 106,25 121,24 137,62 154,89
Rekreasi & Hiburan 7,61 8,74 10,17 11,29 13,03 14,81 17,35
2 ADHK 2000 (trilliun Rp)
PDB NASIONAL 1.656,52 1.750,82 1.847,13 1.964,33 2.082,46 2.177,74 2.310,69
PDB PARIWISATA 55,15 58,48 61,92 66,07 70,22 75,43 78,83
Hotel 11,59 12,31 12,95 13,65 14,26 15,20 16,28
Restoran 37,26 39,45 41,72 44,68 47,62 51,23 52,88
Rekreasi & Hiburan 6,3 6,71 7,25 7,75 8,35 9,00 9,67
3 PERTUMBUHAN EKONOMI (%)
PDB NASIONAL 5,03 5,69 5,50 6,35 6,01 4,58 6,10
PDB PARIWISATA 6,72 6,03 5,88 8,94 5,15 5,57 6,56
4 KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%)
PDB PARIWISATA 3,86 3,67 3,55 3,41 3,10 3,09 3,05
Hotel 0,55 0,51 0,48 0,44 0,38 0,37 0,37
Restoran 2,98 2,84 2,77 2,69 2,45 2,46 2,41
Rekreasi & Hiburan 0,33 0,32 0,3 0,29 0,26 0,26 0,27
Keterangan :
*) Angka sementara; **) Angka sangat sementara
Catatan : Pertumbuhan PDB pariwisata tahun 2007 - 2010 dihitung berdasarkan Nesparnas 20
Sumber: BPS, indikator Ekonomi
PDB Pariwisata (Trilliun)

Tahun 2001-2010
DISTRIBUSI PDB INDUSTRI KEPARIWISATAAN

Kontribusi thd PDB Nasional (%)


21
KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Hotel

Jumlah
Hotel Bintang 1306
Akomodasi Non Bintang 13.281

Hunian Kamar
2004 44,98 %
2005 45,03 %
2006 46,18 %
2007 46,89 %
2008 48,07 %
2009 48,31 %

Tamu (juta orang)


Asing Indonesia
2007 3,9 2007 13,1
2008 4,1 2008 14,4
2009 4,6 2009 17,2

Penyerapan Tenaga
Kerja 233.745 orang
22
KONDISI INDUSTRI KEPARIWISATAAN
Restoran dan Jasa Perjalanan Wisata

Jumlah Restoran
2007 1.615
2008 2.235
2009 2.704

Penyerapan Tenaga
Kerja Restoran 446.775 orang
Jumlah Jasa
Perjalanan Wisata
2007 1.814
2008 2.708
2009 2.755

Penyerapan Tenaga
Kerja Jasa
Penunjang Angkutan 747.640 orang
dan Jasa - Jasa

23
KONTRIBUSI EKONOMI PARIWISATA INDONESIA
Devisa

No Jenis Komoditi 2008 2009 2010


1 Minyak & gas bumi 29.126,30 19.018,30 28.039,60
2 Minyak klp sawit 12.375,57 10.367,62 13.468,97
3 Karet olahan 7.579,66 4.870,68 9.314,97
4 Pariwisata 4 7.377,00 3 6.298,02 4 7.603,45
5 Pakaian jadi 6.092,06 5.735,60 6.598,11
6 Alat listrik 5.253,74 4.580,18 6.337,50
7 Tekstil 4.127,97 3.602,78 4.721,77
8 Kertas dan barang dari kertas 3.796,91 3.405,01 4.241,79
9 Makanan olahan 2.997,17 2.960,73 3.620,86
10 Kayu olahan 2.821,34 2.275,32 2.870,49
11 Bahan kimia 2.754,30 2.155,41 3.381,85

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 24


#3 Arah Kebijakan
Pengembangan
Kepariwisataan
Nasional
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
Pembangunan Kepariwisataan Nasional
VISI-MISI RPJP
SBY-BOEDIONO 2005-2025

RPJMN 2010 2014


Sasaran
Tingkat 1 Prioritas Nasional

Konsistensi
Sasaran
Program 100 Hari Program Bidang Sektoral
Tingkat 2

Sasaran
Renstra Kementerian Renstra Kementerian Renstra Kementerian
Tingkat 3
KPI KPI KPI

Kontrak Kinerja Menteri Kontrak Kinerja Menteri Kontrak Kinerja Menteri


Sasaran
+ + +
Tingkat 4
Pakta Integritas Pakta Integritas Pakta Integritas

Sinkronisasi BAPPENAS,
DEPKEU & UKP

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 26


Kerangka
Buku I RPJMN
ARAH KEBIJAKAN &
STRATEGI NASIONAL

Visi Misi Presiden Visi:


Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera,
Demokratis dan Berkeadilan.

Prioritas Nasional

Misi:
1. Melanjutkan pembangunan menuju
Substansi Inti Indonesia yang sejahtera.
2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi.
3. Memperkuat dimensi keadilan di semua
Kegiatan Prioritas bidang.
Nasional

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 27


Kerangka
Buku I RPJMN ARAH KEBIJAKAN &
STRATEGI NASIONAL 11

Tema Prioritas
11 Prioritas Nasional KIB II
Pengembangan dan
2009-2014:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
perlindungan kebhinekaan
Visi Misi Presiden budaya, karya seni, dan ilmu
2. Pendidikan
serta apresiasinya, untuk
3. Kesehatan
memperkaya khazanah artistik
4. Penanggulangan Kemiskinan dan intelektual bagi tumbuh
5. Ketahanan Pangan mapannya jati diri dan
Prioritas Nasional 6. Infrastruktur kemampuan adaptif kompetitif
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha bangsa yang disertai
8. Energi pengembangan inovasi, ilmu
9. Lingkungan Hidup & Pengelolaan Bencana pengetahuan, dan teknologi
10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & yang dilandasi oleh keunggulan
Substansi Inti Pasca-konflik Indonesia sebagai negara
maritim dan kepulauan
11.Kebudayaan, Kreativitas &
Inovasi Teknologi
5 Substansi Inti
Kegiatan Prioritas Prioritas Nasional Lainnya Menurut 1.Perawatan
Nasional Bidang: 2.Sarana
1. Politik, Hukum, dan Keamanan 3.Penciptaan
2. Bidang Perekonomian 4.Kebijakan
3. Kesejahteraan Rakyat 5.Inovasi Teknologi

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 28


Kerangka ARAH KEBIJAKAN &
Buku I RPJMN STRATEGI NASIONAL

7. KEBUDAYAAN, KREATIVITAS, & INOVASI TEKNOLOGI

Visi Misi Presiden 1. Perawatan: Penetapan dan pembentukan pengelolaan terpadu


untukpengelolaan cagar budaya, revitalisasi museum dan perpustakaan
di seluruhIndonesia ditargetkan sebelum Oktober 2011;
2. Sarana: Penyediaan sarana yang memadai bagi pengembangan,
pendalaman dan pagelaran seni budaya di kota besar dan ibu kota
Prioritas Nasional kabupaten selambat-lambatnya Oktober 2012;
3. Penciptaan: Pengembangan kapasitas nasional untuk pelaksanaan
penelitian, penciptaan dan inovasi dan memudahkan akses dan
penggunaannya oleh masyarakat luas;
4. Kebijakan: Peningkatan perhatian dan kesertaan pemerintah dalam
Substansi Inti programprogram seni budaya yang diinisiasi oleh masyarakat dan
mendorong berkembangnya apresiasi terhadap kemajemukan budaya;
5. Inovasi teknologi: Peningkatan keunggulan komparatif menjadi
keunggulan kompetitif yang mencakup pengelolaan sumber daya
Kegiatan Prioritas maritim menuju ketahanan energi, pangan, dan antisipasi perubahan
Nasional iklim; dan pengembangan penguasaan teknologi dan kreativitas
pemuda.

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 29


Kerangka
Buku II ARAH KEBIJAKAN &
RPJMN STRATEGI NASIONAL

PRIORITAS BIDANG Prioritas Bidang:


1. Bidang Pembangunan Sosial Budaya Dan Kehidupan
Beragama
2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
4. Bidang Sarana Dan Prasarana
FOKUS PRIORITAS 5. Bidang Politik
6. Bidang Pertahanan Dan Keamanan
7. Bidang Hukum Dan Aparatur
8. Bidang Wilayah Dan Tata Ruang
9. Bidang Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
KEGIATAN PRIORITAS
BIDANG Pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting
dalam mendorong kegiatan ekonomi, meningkatkan citra
Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
memberikan perluasan kesempatan kerja

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 30


FOKUS PENINGKATAN DAYA SAING PARIWISATA
Fokus dan Kegiatan Prioritas Bidang Kepariwisataan

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN


INDUSTRI PARIWISATA TUJUAN PARIWISATA PEMASARAN DAN SUMBER DAYA
PROMOSI PARIWISATA PARIWISATA

1. Pengembangan 1. Pengembangan Daya 1. Peningkatan Promosi 1. Pengembangan SDM


Usaha, Industri, dan Tarik Pariwisata; Pariwisata Dalam Kebudayaan dan
Investasi Pariwisata; 2. Pemberdayaan dan luar Negeri; Pariwisata;
2. Pengembangan Masyarakat di Tujuan 2. Pengembangan 2. Penelitian dan
Standardisasi Pariwisata; Informasi Pasar Pengembangan
Pariwisata. 3. Peningkatan PNPM Pariwisata; Bidang
Mandiri Bidang 3. Peningkatan Kepariwisataan;
Pariwisata Publikasi Pariwisata; 3. Pengembangan
4. Peningkatan Pendidikan Tinggi
Pertemuan, Bidang Pariwisata
Perjalanan Insentif,
Konferensi, dan
Pameran

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 31


TARGET PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
SATUAN
TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014
INDIKATOR
KONTRIBUSI EKONOMI KEPARIWISATAAN
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB Nasional % 4,80 4,95 5,10 5,20 5,25
Kontribusi pariwisata terhadap lapangan kerja nasional juta orang 7,7 8,1 8,5 8,9 9,2
Peranan investasi bidang pariwisata dalam investasi nasional % 5,19 5,45 5,76 6,06 6,43
KUANTITAS DAN KUALITAS WISATAWAN
Jumlah wisatawan mancanegara Ribu orang 6.750 7.100 7.500 8.000 8.600
Pertumbuhan jumlah wisatawan manca negara % - 5,19 5,63 6,67 7,5
Jumlah pergerakan wisatawan nusantara juta perjalanan 230 237 245 258 276
Pertumbuhan pergerakan wisatawan nusantara % - 3,04 3,38 5,31 6,98
Lama Tinggal Wisatawan Mancanegara hari 7,8 7,7 7,7 7,6 7,5
Lama Tinggal Wisatawan Nusantara hari 2,1 2,25 2,5 2,75 3
Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan mancanegara USD/kunjungan 1.000 1.010 1.020 1.030 1.040
Rata-rata pengeluaran/pembelanjaan wisatawan nusantara Rp/kunjungan 600.000 650.000 700.000 700.000 750.000
Penerimaan devisa USD milliar 6,75 7,17 7,65 8,24 8,95
Jumlah pengeluaran wisatawan nusantara Rp triliun 138 154,05 171,5 180,60 207
KUANTITAS DAN KUALITAS DESTINASI WISATA INDONESIA
Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi orang 5.000 15.000 15.000 10.000 5.000
Target jumlah daerah tujuan wisata baru daerah s.d 2014 29 daerah
Destination Management Organization unit s.d 2014 15 unit
Jumlah Desa Wisata desa 200 674 978 700 822
Pola perjalanan pola s.d 2014 16 pola

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 32


#4 Rencana Induk
Pembangunan
Kepariwisataan
Nasional
SASARAN PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN NASIONAL s/d 2025

KONDISI s/d 2025


INDIKATOR
2008 Pesimis Optimis
1. Kunjungan Wisman (juta) 6.4 15 20
2. Kunjungan Wisnus (juta) 225 328 371
3. Penerimaan Devisa dari wisman (US$ milyar) 7.3 15 17
4. Pengeluaran Wisnus (triliun) 123.17 229,6 259,7
5. PDB pariwisata (%) 4,7 5.00 6.00

FGD | Konvensi PPBI 2009 34


RUANG LINGKUP: RIPPARNAS ( PP no. 50/2011)
ACUAN PEMBANGUNAN:
PARADIGMA 1. UU tentang Otonomi Daerah
STRATEGIS RENCANA INDUK PEMBANGUNAN 2. UU No. 10/ 2009 ttg Kepariwisataan
KEPARIWISATAAN NASIONAL 3. UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang
ANALISIS (RIPPARNAS) 2010 - 2025 4. Rencana Pembangunan Jangka Panjang
SITUASI Nasional ( RPJPN ) 2005-2025
5. Rencana Pembangunan Jangka
VISI DAN MISI Menengah ( RPJM) 2010-2015
6. Rencana Strategik (RENSTRA)
7. Inpres No. 16/ 2005 tentang Kebijakan
TUJUAN DAN SASARAN Pengembangan Kebudayaan dan
Pariwisata
8. Keppres No. 3 tentang Tim Nasional
Peningkatan Ekspor & Peningkatan
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN Investasi
INDIKASI PROGRAM 9. Kelompok Kerja PPDN & PT. PPI

KOMPONEN PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN


DESTINASI PEMASARAN INDUSTRI KELEMBAGAAN
PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA KEPARIWISATAAN
Pembangunan Daya Tarik Pengembangan Pasar Penguatan Struktur Industri Penguatan Organisasi
Wisata, Pembangunan Wisatawan, Pariwisata, Peningkatan Daya Kepariwisataan,
Aksesibilitas Pariwisata, Saing Produk Pariwisata,
Pengembangan Citra Pembangunan Sumber
Pembangunan prasarana umum, Pengembangan Kemitraan
Pariwisata, Usaha Pariwisata, Penciptaan Daya Manusia Pariwisata,
fasilitas umum, dan fasilitas
pariwisata, Pemberdayaan Pengembangan Kemitraan Kredibilitas Bisnis, Penyelenggaraan
masyarakat melalui Pemasaran Pariwisata, Pengembangan Tanggung Penelitian dan
kepariwisataan, Pengembangan engembangan Promosi Jawab Terhadap Lingkungan Pengembangan
investasi di Bidang Pariwisata Pariwisata 35
PETA SEBARAN 50 DESTINASI PARIWISATA NASIONAL, 88 KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL, DAN 222 KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL
(POTENSI)

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 36


Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
NAD, Sumatra Utara
Kawasan
Kawasan Pengembangan Pariwisata Destinasi Pariwisata Strategis
Provinsi
Nasional (KPPN) Nasional (DPN) Pariwisata
Nasional (KSPN)
NANGROE ACEH
DARUSSALAM 1. KPPN Simeulue dan sekitarnya
DPN NIAS SIMEULUE
SUMATERA UTARA 1. KPPN Nias Barat dan sekitarnya dan sekitarnya

2. KPPN Teluk Dalam dan sekitarnya

3. KPPN Medan Kota dan sekitarnya KSPN Toba dan


sekitarnya
4. KPPN TangkahanLeuser dan sekitarnya
DPN MEDANTOBA
5. KPPN Bukit Lawang dan sekitarnya
dan sekitarnya
6. KPPN Toba dan sekitarnya

7. KPPN Sibolga dan sekitarnya

FGD | Konvensi PPBI 2009 37


FGD | Konvensi PPBI 2009 38
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
Nusa Tenggara Barat

Kawasan Strategis
Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Destinasi Pariwisata
Provinsi Pariwisata
(KPPN) Nasional (DPN)
Nasional (KSPN)
NUSA 1. KPPN Rinjani dan sekitarnya
TENGGARA 2. KPPN Gili Tramena dan sekitarnya
BARAT 3. KPPN Mataram Kota dan sekitarnya DPN LOMBOK GILI KSPN. Gili
4. KPPN Pantai Selatan dan sekitarnya TRAMENA dan Tramena dan
Lombok sekitarnya sekitarnya
5. KPPN PrayaSade dan sekitarnya
6.KPPN Sumbawa Barat dan sekitarnya
7. KPPN Moyo dan sekitarnya KSPN. Moyo
8.KPPN Tambora dan sekitarnya DPN MOYO dan sekitarnya
TAMBORA dan
9.KPPN Bima dan sekitarnya sekitarnya KSPN. Tambora
dan sekitarnya

39
FGD | Konvensi PPBI 2009 40
FGD | Konvensi PPBI 2009 41
Pengembangan KPPN, DPN dan KSPN
Nusa Tenggara Timur
Destinasi Kawasan Strategis
Kawasan Pengembangan Pariwisata
Provinsi Pariwisata Pariwisata
Nasional (KPPN)
Nasional (DPN) Nasional (KSPN)
NUSA 1. KPPN Komodo dan sekitarnya
DPN KOMODORUTENG KSPN Komodo dan
TENGGARA 2. KPPN Labuhan Bajo dan sekitarnya dan sekitarnya sekitarnya
TIMUR 3. KPPN Ruteng dan sekitarnya
1. KPPN Bajawa dan sekitarnya DPN KELIMUTU
KSPN Ende Kelimutu
2. KPPN EndeKelimutu dan sekitarnya MEUMERE dan
dan sekitarnya
3. KPPN MeumereSikka dan sekitarnya sekitarnya

1. KPPN WaingapuLaiwangi Wanggameti


dan sekitarnya DPN SUMBA KSPN Waikabubak
WAIKABUBAK dan Manupeh Tanah Daru dan
2. KPPN WaikabubakManupeh Tanah Daru sekitarnya sekitarnya
dan sekitarnya
1. KPPN Larantuka dan sekitarnya
DPN ALORLEMBATA dan KSPN Alor Kalabahi dan
2. KPPN LamaleraLembata dan sekitarnya
sekitarnya sekitarnya
3. KPPN AlorKalabahi dan sekitarnya
1. KPPN NemberalaRotendao dan sekitarnya DPN KUPANG
KSPN Nemberala
ROTENDAO dan
2. KPPN KupangSoe dan sekitarnya Rotendao dan sekitarnya
sekitarnya

42
FGD | Konvensi PPBI 2009 43
FGD | Konvensi PPBI 2009 44
#5 Pembelajaran
bagi kita
bersama
BAGAIMANA KITA MENGEMBANGKAN
DAERAH TUJUAN WISATA INDONESIA

PROYEK

Perancangan PASCA- PROYEK


PRA-PROYEK Adaptasi
oleh
Keluaran Pemerintah
Perencanaan Pemantauan lokal
Pengembangan Masukan Inisiasi dan Closure
Destinasi Pengendalian
Manajemen
Dokumentasi Pengetahua
n

Implementasi

FGD | Konvensi PPBI 2009 46


SUSTAINABLE TOURISM: PELUANG PARIWISATA PASCA TSUNAMI
PANGANDARAN (JAWA BARAT)

#5 Cerita Sukses
Pengembangan
Destinasi Wisata
TAHAPAN PENGEMBANGAN
PROYEK
PANGANDARAN
Perencanaan Destinasi Pariwisata Nasional (RIPPARNAS,
PRA-

RIPPARDA Prov/kab/kota, daftar inisiasi proyek)

Inisiasi: pemetaan kondisi saat ini untuk mendapatkan peluang


dan tantangan, serta potensi daerah tujuan wisata, Rakor

Identifikasi pemangku kepentingan dan pembentukan


PROYEK

Kelompok Kerja Lokal (Local Working Group-LWG)

Perencanaan dan implementasi: menyusun visi dan misi,


tujuan dan rencana kerja, implementasi pemberdayaan,
asistensi teknis dan pengembangan DMO, dimana seluruh
kegiatan ini akan dipantau untuk setiap tahapannya

Penilaian dampak: peningkatan jumlah wisatawan ke


PASCA-PROYEK

pangandaran, peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas


lingkungan,

Adaptasi oleh Daerah, tindak lanjut dari pengembangan


Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata
FGD | Konvensi PPBI 2009 48
PERKEMBANGAN KEPARIWISATAAN
PANGANDARAN
Tingkat Kepuasan Wisman Terhadap Pangandaran
Jumlah Wisnus dan Wisman Ke Pangandaran 100%
90%
800,000
Orang 80% 29%
70% 20%
700,000 60%
50%
35% 37%
40%
600,000 26%
30%
20%
500,000 10%
29% 27% 20%
0%
Informasi Kenyaman dan Kebersihan
400,000 fasilitas

Sangat Baik Baik Cukup Buruk Sangat buruk Tidak tahu


300,000
Asal Wisman Pangandaran berdasarkan benua
200,000

100,000
Eropa
Amerika
- Asia
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Australia
Wisman 2,801 1,618 4,306 5,040 4,960 5,913
Wisnus 420,8 271,8 253,2 480,7 580,7 694,4
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 49
KONDISI PANGANDARAN SEBELUM DAN
SESUDAH PENGEMBANGAN

KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 50


TANTANGAN BERIKUTNYA..
1. Peningkatan pedagang kreatif
lapangan/pedagang jalanan relatif tinggi
sehingga menutupi area pantai
2. Pengelolaan lingkungan sekitar pantai
terkait dengan manajemen sampah,
pemanfaatan energi
3. Meningkatnya kebutuhan untuk pelayanan
yang lebih baik dari pemangku kepentingan
wisatawan di Pangandaran
KONFERENSI PARIWISATA NASIONAL 51
Mari Kita curahkan rasa dan
karsa dalam Pembangunan
Kepariwisataan

INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai