Anda di halaman 1dari 25

Boiler operation

Rindu Fajar Kusuma (4214100022)


Dinar Puspita Sari (4214100036)
Yose Gregory Tarigan (4214100041)
Kemas Arie Setiawan (4214100043)
Daniel Pardomuan Silaen (4214100084)
4.1 Water Treatment

Pada dasarnya Boiler mengubah air menjadi uap


Dalam feed water boiler biasa sering tercampur kotoran dan konsentrasi
tinggi zat padat. Campuran ini akan membentuk buih
Selanjutnya akan pengaruhi distribusi air dan uap
Zat kimia dan tingkat kelarutan juga pengaruhi uap saat suhu bertambah
tinggi
Air biasa mengandung banyak kotoran dari tanah ataupun atmosfir
Sehingga dapat membahayakan saat pengoperasian dan sistem boiler
Oleh karena itu air biasa tidak bisa di gunakan sebagai feedwater
Air biasa harus di treatment agar dapat digunakan sebagai feedwater yaitu dengan
Pembersihan dari unsur-unsur yang berbahaya
Perawatan ekstra pada sistem boiler
Perawatan dari sisa kotoran mengubahnya dari zat yang tak berbahaya
Pembersihan sistematis, menyemprot dengan air bertekanan agar tak ada kerak
Tujuan pokok Watertreatment adalah
Menjaga melindungi permukaan saluran agar tidak ada kerak, karat dan hal lainnya akibat unsur
tertentu
Menjaga agar kinerja boiler dalam keadaan maksimal
Akibat jika ada kerak pada saluran boiler adalah
Memperlambat laju aliran panas
Meningkatkan suhu logam lebih tinggi dari biasanya
Dapat menyebabkan kegagalan (pecah) pada bagian bagian yang bertekanan
Hal lain yang dapat menyebabkan kerusakan saluran lainnya adalah
Minyak dan pelumas juga dapat menyebabkan pemanasan berlebihan, megkarbonisasi, dan membuat
lapisan penyekat yang menempel erat.
Korosi karena asam dan gas yang larut (biasanya pada bagian rongga dan
lubang yang jika tidak di periksa akan alami perembesan atau pembocoran pada bagian tersebut)

Permasalahan water treatment mencakup 2 problem besar yaitu:


Suspended Solid
bahan solid yang masih terlihat oleh mata; lumpur, lumut, pasir, dll
Penanganan masalah Suspended Solid biasanya dengan melakukan treatment raw water dengan proses
sedimentasi dan filterisasi.
Alat yang digunakan juga bermacam-macam antara lain :
sedimentasi bisa dengan Klarifier dengan diinjeksikan Alum (koagulan), NaOH (control pH) dan Polimer (floculant).
Alat Filter juga banyak macamnya. Bisa dengan tangki yang berisi pasir silika dan antrasit, bisa filter dari
membran (RO) dll.
Parameternya; Turbidity biasanya<1, pH 6,5 7,5 agar menghasilkan Clear water yang bagus untuk Feed Water for
Boiler
Dissolved Solid
bahan solid yang tidak terlihat lagi oleh mata karena berupa ion-ion yang terlarut
dalam air.
Penanganan Dissolved Solid
Setelah pretreatment baik belum berarti kualitas air aman bagi boiler, karena
masih ada ion-ion yang terkandung dalam clear water (tak kasat mata) yang dapat
menyebabkan 3 problem besar pada pipa, tubing, dan drum boiler, yaitu Korosi,
Deposite, dan carry over. Untuk itu perlu adanya demin plant atau softener
(pemakaiannya depend on raw water quality).
Demin Plant biasanya ada 2 tangki (Tangki Anoda dan Katoda). Didalam tangki terdapat
Resin, Resin katoda menangkap ion positif dan Anoda nangkap ion negatif.
Untuk mengurangi O2 yang terlarut maka air umpan itu perlu dipanasi hingga 100 Celcius
untuk memastikan removenya O2 didalam alat Deaerator.
4.2 Feedwater

Pada hakikatnya semua kapal menggunakan feedwater yang diuapkan dari air
laut untuk boiler.
Dengan keadaan tersebut perawatan atau perlakuan untuk feedwater dapat
diminimalkan.
Kontaminasi dapat ditemukan pada saat penyulingan karena terbawa partikel
air dn penyerapan gas yang tidak dapat terkondensasi.
Oksigen larut merupakan daktor utama penyebab korosi pada permukaan
boiler yang bersentuhan dengan air.
Susunan air atau pada feedwater dari kontak sebelumnya dengan atmosfir
atau adanya kebocoran sistem yang melewati seal (segel) pompa tekanan
rendah, tangki penyimpanan, sehingga oksigen larut ini ada pada air.
Oksigen larut ini dapat dihilangkan dengan menggunakan cara pemansan
feedwater yang bersifat deaerasi (menghilangkan udara)
Korosi dapat ditemui pada kondensat dan sistem sebelum boiler karena gas
yang larut seperti karbondioksida, sulfurdioksida, atau hiidrgen sulfida pada
air.
Gas gas tersebut dilepaskan di generator uap, kemudian bercampur dengan
uap yang kelar dan dibuang ke kondensator.
4.3 Boiler Water

Air boiler harus diperlakukan secara khusus untuk mencegah adanya korosi,
permukaan yang tercemar akibat penyerapan panas, dan uap yang
terkontaminasi.
Korosi yang terjadi pada boiler dapat diminimalisir dengan mengatur pH air
boiler.
Pada boiler bertekanan tinggi, pembersihan oksigen larut (dissolved oxygen)
menggunakan zat pengeruk kotoran, seperti sodium sulfat, perlu dilakukan.
Pengurangan kekerasan air pada air boiler untuk mencegah kerak air dapat
dihilangkan dengan mencampur sodium atau potassium fosfat pada air.
Kadar alkali pada air harus dipertahankan pada pH 10 atau lebih karena ion
kalsium residu akan masuk dengan feedwater dibentuk sebagai endapan fosfat
dan magnesium dibentuk sebagai magnesium hydroxide.
Perawatan rutin dengan menambah sodium hydroxide atau bahan yang setara
dan merwat kelebihan fosfat pada air boiler dapat mempertahankan
penyesuaian pH.
4.4 Boiler Operation and Care

Desain dari sebuah boiler harus mempertimbangkan


beberapa factor yang mempengaruhi pengoperasian dan
perawatan boiler
Faktor-factor tersebut ialah :
Initial Preparation
Normal operation
Emergency operation
Inspection and maintenance
Idle storage
Sebelum dilakukan pemanasan awal boiler harus menyelesaikan beberapa inspeksi baik pada
bagian fire side maupun water side
4.4a Initial preparation

Initial preparation ialah tahap persiapan awal sebelum boiler dioperasikan


sepenuhnya
Initial preparation dilakukan pada unit boiler yang baru dipasang atau pada unit
yang baru selesai di perbaiki
Pada initial preparation ini dilakukan proses boil out untuk membuang material
asing pada boiler
Material asing tersebut harus dibuang karena dapat menurunkan tingkat
perpipandahan panas dan dapat menimbulkan overheat pada lokasi-lokasi tertentu
Pada initial preparation dilakukan proses boiled out dikarenakan permukaan dalam
tersebut masih terdapat minyak, grease atau coating pelindung lainnya yang
berasal dari pabrik pembuat boiler tersebut
Proses boilout chemical ini dilakukan dengan menambahkan senyawa kimia kedalam air yang
dapat mengurai minyak dan grease yang menempel pada permukaan
berlangsung antara 12 sampai 36 jam,
boiler ditiup/disemprot secara berkala melalui semua sambungan blowdown secara bergilir
untuk menghilangkan dan menghapus sedimen dari permukaan.
cairan kimia yang digunakan tadi harus dikurangi untuk mengurangi konsentrasi zat kimia dari
boil-out ke tingkat operasi yang memuaskan; dilakukan dengan cara blowing down dan
menggantinya dengan air tawar.
Setelah dilakukan boil out, boiler diuji coba dengan pemanasan pada beban rendah untuk
beberapa saat
4.4b Normal Operation

Normal operation ialah pengoperasian boiler yang dilakukan setelah dilaksanakan initial
preparation
Kegiatan pengoperasian boiler ini dipantausecara rutin oleh operator selama boiler tersebut
menyala
Selama normal operation ini operator melakukan inspeksi terjadwal baik harian, mingguan atau
pun bulanan dan mengisi boiler log
Normal operation meliputi proses menyalakan dan mematikan peralatan dan operasinya secara
teratur, dalam kondisi terkontrol, untuk memenuhi kebutuhan beban
Untuk mencapai operasi yang bebas dari kendala, tugas-tugas ini dilakukan dengan disiplin
dengan memperhatikan keselamatan dan keberhasilan operasi
4.4c Boiler Cleaning

Seiring berjalannya waktu, boiler menghasilkan debu yang berubah menjadi slag
atau kotoran dalam boiler.
Slag dapat menghambat proses perpindahan panas pada boiler dan menyebabkan
penggunaan bahan bakar yang lebih banyak pada temperature yang sama
Metode pembersihan boiler
Accoustic cleaning
Water Lances
Soot Blowers
Explosive
Slag dapat menghambat perpindahan panas pada boiler dan menyebabkan penggunaan bahan
bakar yang lebih banyak pada temperature yang sama
Hanya air yang sudah disuling dan dideaerasi yang dapat digunakan untuk menyuplai boiler.
Total padatan dalam air boiler tidak boleh melebihi batas maksimum yaitu 500ppm selama
operasi normal
Chloride harus lebih rendah dari 2ppm dan phosphate harus berada dalam kiasan 10 sampai
25ppm. pH air boiler harus dalam kisaran 10.2 11.5.
Pembilas oksigen (sodium sulfite) harus berkisar dari 30 sampai 50ppm yang
diukur sebagai SO3. Air boiler, yang dijaga dalam batas batas tersebut, tidak
akan membentuk kerak atau tumpukan lumpur yang mengeras pada bagian
permukaan tabung
Untuk membantu menjaga kondisi waterside bersih, permukaan boiler uap
harus ditiup/disemprot setiap hari.
4.5 Boiler Storage

Berikut adalah jenis-jenis boiler storage.


1. Penyimpanan kering
2. Penyimpanan basah
3. Selimut uap ( steam blanket)
4. Selimut Nitrogen ( steam nitrogen)
4.5a Penyimpanan kering

Metode ini direkomendasikan untuk digunakan jika sebua boiler akan diam
dalam waktu yang lama dan terdapat cukup banyak waktu untuk persiapan
sebelum servis.
Pengaturan kelembapan udara dilakukan dengan cara mengosongkan bagian,
membersihkan bagian luar dan dalam, dikeringkan, dan menutup rapat.
Saat penutupan boiler, kapur , gel silika, atau bahan penyerap kelembapan
lainnya ditempatkan pada tabung.
Untuk mengurangi kemungkinan kelebihan cairan korosif akibat penyerapan
kelembapan, 75% kapasistas penampang harus diisi penyerap kering.
4.5b Penyimpanan basah

Penyimpanan jenis ini digunakan ketika boiler harus berada pada keadaan
siap servis dan siap digunakan secara mendadak.
Tingkat pemanasan harus dikurangi perlahan dan ketinggian air di tabung uap
dinaikkan secara konsisten,
Penambahan kadar hidrat alkalin minimal 400ppm dan tambahan sodium
100ppm perlu dilakukan agar korosi akibat oksigen bisa dicegah.
Selama proses penyimpanan, penghubung boiler harus diperiksa dari
kebocoran dan sampel dari pemasan air harus diambil dan dianalisa
Jika kadar hidrat alkalin kurang dari 250ppm, air pada tabung uap harus
diturunkan pada tingkat operasi normal.
Selain itu, senyawa kimia yang membawa hidrat alkalin perlu ditingkatkan
kembali ke 400ppm.
Boiler harus cukup diuapkan untuk mensirkulasi senyawa kimia tambahan.
4. 5c Selimut uap

Metode uap ini memberikan proteksi yang baik pada penyimpanan diam dalam
waktu singkat tetapi perlu sumber kontinu dari uap bertekanan rendah
(sekitar 150psig)
Seluruh ventilasi dan saluran drainase harus ditutup supaya membebaskan
boiler dan super-heater dalam pengisian kondensat.
Boiler juga dapat dikeringkan secara periodik sesuai yang diinginkan.
4. 5d Selimut Nitrogen

Metode ini menggunakan gas nitrogen tekanan 10-15 psig untuk memelihara
bagian boiler selama status diam.
Dapat diterapkan secara maksimal jika boiler, katup terminal, dan aksesoris
kuat di bawah tekana hidrostatik normal.
Boiler dapat dikosongkan atau dipertahankan level air di tabung uap pada
keadaan normal
Perlunya pengecekan proteksi untuk melawan korosi dan pebaruan nitrogen
jika dibutuhkan
Beberapa nitrogen di tabung uap dan super-heater akan digantikan uap
selama pelepasan biasa dari tabung uap dan superheater ketika tekanan uap
dinaikkan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai