Anda di halaman 1dari 26

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Yang di susun oleh :

Herika Kosmas Karina

Laeli Livia Latifah

Meli M.Sulton M.Bagus


Peran Serta Budaya Politik Partisipan

Pengertian
partisipasi politik.

Faktor-faktor Budaya politik yang Bentuk-bentuk


penyebab bertentangan
timbulnya gerakan partisipasi politik.
ke arah dengan partisipasi
partisipasi politik. politik

Budaya politik Agen mobilisasi Sikap politik


partisipan. politik. partisipan.
Pengertian partisipasi politik
a. Mariam Budiarjo
Partisipasi politik adalah kegiatan
seseorang atau sekelompok orang
untuk ikut serta secara aktif dalam
kehidupan politik.
Mariam Budiardjo
Partisipasi politik adalah
kegiatan seseorang atau
sekelompok orang untuk ikut
serta secara aktif dalam
kehidupan politik.
Michael Rush dan Philip Althoff

Partisipas politik adalah


keterlibatan individu sampai
pada bermacam-macam
tingkatan dalm sistem politik.
Herbert Mc Closky
Partisipasi politik adalah kegiatan
sukarla warga masyarakat
dngancara mengambil bagian dalam
proses pemilihan penguasa secara
langsung atau tidak langsung.
Samuel P. Huntington dan Joan Nelson

Partispasi politik adalah kegiatan


warga negara yang bertindak
secara pribadi dengan maksud
untuk memengaruhi pembuatan
keputusan oleh pemerintah.
Faktor-faktor penyebab
timbulnya gerakan ke arah
partisipasi politik
a. Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
menyebabkan masyarakat makin banyak menurut
untuk ikut dalam kekuasaan politik.

b. Perubahan-perubahan struktur kelas sosial.

c. Pengaruh kaum intelektual dan komunikasi masa


modern.

d. Konflik antar kelompok pemimpin politik.


e. Keterlibatan pemerintah yang meluas dalam urusan
sosial, ekonomi, kebudayaan.
Bentuk-bentuk partisipasi politik

konvensional
Pemberian suara (voting)
Diskusi politik
Kegiatan kampanye
Membentuk dan bergabung dalam kelompok
kepentingan
Komunikasi individual dengan pejab at politik dan
administratif
Nonkonvensional
Pengajuan petisi
Berdemonstrasi
Konfrontasi, mogok
Tindak kekerasan politik harta benda
(perusahaan, pemboman, pembakaran)

Tindakan kekerasan politik terhadap manusia


(penculikan, pembunuhan), perang gerilya, dan
revolusi
Partisipasi di bagi menjadi
dua yaitu :
Partisipasi aktif

Partisipasi pasif
a.
Menjadi anggota masyarakat yang independen yaitu :

1)
Kesadaran pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan.

2)
Bertanggung jawab atas tindakan yang di perbuat.

3)
Memenuhi kewajiban moral dan hukum sebagai anggota masyarakat demokratis.

b.
Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan

politik yaitu :

1)
Memelihara atau menjaga diri.

2)
Memberi nafkah dan merawat keluarga.

3)
Mengasuh dan mendidik anak.
Beberapa isu-isu publik yaitu :

1) Menentukan pilihan (voting)

2) Membayar pajak

3) Menjadi juri di pengadilan

4) Melayani masyarakat

5) Melakukan tugas kepemimpinan sesuai


bakat masing-masing
Menghormati harkat dan martabat
kemanusiaan setiap individu, yaitu :

1) Menghormati orang lain

2) Bersifat sopan dan menghargai hak-


hak orang lain

3) Mengikuti aturan prinsip mayoritas


namun tetap menghargai hak-hak
minoritas
Berpartisipasi dalam urusan-urusan
kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana
1) Menentukan pilihan

2) Terlibat dalam diskusi yang santun

3) Memegang kendali dalam kepemimpinan

4) Membuat evaluasi tentang kapan saatnya kepentingan pribadi


seseorang sebagai warga negara harus dikesampingkan demi
memenuhi kepentingan publik

5) Mengevaluasi kapn seseorang karena kewajibanya atau prinsip-


prinsip konstitusional diharapkan menolak tuntutan-tuntutan
kewarganegaraan tertentu.
Mengembangkan fungsi demokrasi konstitusional
secara sehat
1) Sadar informasi dan kepekaan terhadap urusan-urusan

politik

2) Melakukan penelahaan terhadap nilai-nilai dan prinsip-

prinsip konstitusional

3) Memonitor keputusan para pemimpin politik dan lembaga-

lembaga publik

4) Mengambil langkah-langkah yang di perlukan bila ada

kekurangannya.
Agen mobilisasi politik
Agen mobilisasi politik adalah
suatu organisasi melalui nama
anggota masyarakat dapat
yang berpartisipasi dalam
kegiatan politik.
Partai politik
a. Tujuan bersifat lebih luas.
b. Sistem organisasinya ketat.
c. Mengadakan pemilu dalam mencapai
tujuan.
d. Berusaha menempatkan wakilnya di
parlemen.
e. Contohnya adalah PDI, PAN, Golkar, dan
sebagainya.
Kelompok penekan
a. Tujuan bersifat lebih khusus.
b. Sistem organisasinya longgar.
c. Pemilu bukan sarana mecapai tujuan.
d. Tidak berusaha menempatkan wakilnya di
DPR.
e. Contohnya adalah kelompok pedagang,
pemerhati, dan sebagainya.
Gerakan
a. Tujuan bersifat fundamental.
b. Sistem organisasinya longgar.
c. Pemilu bukan saran mencapai tujuan.
d. Tidak berusaha menempatkan wakilny di
DPR.
e. Contohnya adalah renaissance dan
reformasi.
Sikap politik partisipan
Berdasarkan sikap perilaku kelompok masyarakat dapat di

golongkan sikap perilaku politiknya.

a. Radikal

b. Moderat

c. Status Quo

d. Konservatif

e. Libera
Budaya politik yang bertentangan
dengan partisipasi politik
1. Orang mungkin kurang tertarik pada politik.

2. Orang merasa tidak melihat adanya perbedaan yang tegas

dengan keadaan sebelumya.

3. Seseorang cenderung kurang terlibat dalam politik.

4. Jika pengetahuan seseorang tentang politik tersebut terlalu

terbatas untuk menjadi efektif.

5. Semakin besar kendala yang di hadapi dalam perjalanan

hidup, semakin kecil kemungkinan bagi seseorang untuk

terlibat dalam politik.


Terimakasih Semoga
Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai