Lapsus Jiwa
Lapsus Jiwa
Nama : Ny.S
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 19 September 1986
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Status Marital : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA (tamat)
Pekerjaan Terakhir : Petani
Alamat : Pokimal, Gejugjati Lekok Pasuruan
Nama Ayah : Tn.S
Nama Ibu : Ny.Y (ibu rumah tangga)
Tanggal MRS : 08-11-2014
Tanggal Pemeriksaan : 11-11-2014
Tanggal Home Visit : 11-11-2014
Nomor RM : 104038xx
Anamnesa
KU:Marah marah tanpa sebab (Hetero Anamnesa)
Auto Anamnesa
Pasien berada di Ruang Anyelir RSJ dr.Radjiman
Wediodiningrat Lawang. Pasien menggunakan seragam
RSJ, roman wajah sesuai dengan usianya, pasien tidak
berbau dan ada kontak mata, pasien dalam keadaan
terikat diatas kasur diruangan. Pasien juga kooperatif.
Pasien dapat menyebutkan nama, usia, alamat,
pendidikan terakhir dengan benar. Pasien dapat
menyebutkan diantar ke RSJ oleh keluarganya dengan
mengendarai mobil, berangkat dari mojokerto sekitar
pukul 09.00 WIB pagi hari. Pasien merasa tidak sakit
tetapi keluarganya yang sakit karena mengira pasien
adalah orang gila.
Pasien mengatakan marah-marah dan lempar-lempar
barang karena mendengar bisikan, bisikannya ada banyak
kadang cewek dan cowok,bisikannya menyuruhnya untuk
marah-marah dan melempar barang, terkadang bisikannya
membicarakan perilaku pasien. Pasien menceritakan
kejadian kecelakaan mobil 7 tahun yang lalu, mobilnya yang
dikendarai oleh suami dan anaknya terguling. Pasien
mengatakan bahwa suami dan anaknya meninggal setelah
kejadian. Kemudian pasien sholat berjam-jam dan
mendapatkan anugrah kekuatan bisa menghidupkan orang
yang meninggal. Pasien mengatakan bahwa kekuatan yang
diturunkan kepadanya adalah suatu mukjizat dari Allah.
Kemudian pasien ingin menghidupkan kembali anak dan
suaminya. Pasien ingin memeluk dan mencium anaknya.
Pasien juga sering mendengar bisikan yang mengatakan itu
anakmu datang.
Ketika pasien di tanya tentang kehamilannya pasien menjawab tidak tau,
iya paling,, malu, sudah sama-sama tau SDnya es teh dikasi sawi, es
campur saja asesole,, (sambil ceria). Kemudian pasien ditanya tentang
sholat ada berapa dan pasien menjawab ada 5, subuh ,asyar, magrib
,isya (tiba-tiba pasien melantunkan doa orang tua).
Pasien juga mengaku kalo punya ilmu azwaja, fiqih, quran, hadist, tajwid
apapun tau azwaja dan bahasa arab. Ilmunya digunakan untuk berbuat
baik saja. Ilmu dari sunan kalijaga walisongo.
Kegiatan dirumah sehari-hari nyapu, masak, ngepel seperti biasa tanpa
disuruh-suruh. Makan dan mandi sendiri.
Pasien mengatakan hanya punya 1 suami dan tidak pernah menikah lagi.
Nama suaminya edy prasetyo.Dan punya anak 1 namanya brian. Dan
sudah menikah sejak tahun 2007.
Pasien juga mengatakan suka berbelanja mainan anak kecil, peralatan
tulis, dan suka berbagi kepada ponakan-ponakannya pasien juga
mengatakan sangat senang jika berbagi rejeki.
Pasien terlihat sangat senang dengan raut wajah seperti sangat bahagia
walaupun pasien ternyata tau pasien dimasukkan ke dalam rumah sakit
jiwa, dan pasien sangat banyak bicara secara bertubi-tubi dan banyak
mengajak pemeriksa bercanda dan tertawa secara berlebihan.
Key point
Marah-marah
Merasa tidak sakit
Merasa ada bisikan yang menuruhnya mara-marah dan melempar barang.
Berbicara tidak sesuai topik
Dalam pembicaraan pasien di anatr kalimat tidak berhubungan satu sama lain.
Mendapatkan anugerah dan bisa menghidupkan anaknya yang sudah meninggal.
Pasien merasa kekuatan tersebut adalah mukjizat
Pasien terlihat sangat senang dengan raut wajah seperti sangat bahagia walaupun
pasien ternyata tau pasien dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa
pasien sangat banyak bicara secara bertubi-tubi dan banyak mengajak pemeriksa
bercanda dan tertawa secara berlebihan.
Status Neurologik
Kesadaran : GCS 4.5.6
Pemeriksaan generalis
Pemeriksaan Generalis:
Keadaan Umum : Tampak baik, compos mentis
Kepala/Leher : anemis (-/-), ikterik (-/-), sianosis (-), dispneu (-), JVP tidak meningkat
Thorax : normochest
Cor : I: ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis tidak teraba
P: tidak ada pembesaran jantung
A: S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
Pulmo : I: Simetris, retraksi (-)
P: simetris, tumor (-)
P: sonor
A: vesikuler Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : I: flat, spider nevi (-)
A: BU (+) normal
P: suple, tumor (-), defans muscular (-), nyeri palpasi (-)
P: timpani, meteorismus (-)
Ekstremitas : Akral hangat - / - , edema - / -
Pemeriiksaan Obstetri
TFU : 1 jari di atas simpisis
DJJ : Tidak dilakukan
HPHT :
Pemeriksaan Saraf
GCS : E4 V5 M6
Meningeal Sign : kaku kuduk (-)
Nervus cranialis : DBN
Refleks Fisiologik :
BPR +2/+2
APR +2/+2
TPR +2/+2
KPR +2/+2
Refleks Patologik : Babinski (-)/(-)
Tromner(-)/(-)
Chaddock (-) / (-)
Motorik : 5/5
5/5
Pemeriksaan Psikiatri:
Kesan Umum : Pasien menggunakan seragam RSJ, roman wajah
sesuai dengan usianya, pasien tidak berbau dan ada kontak mata, pasien
dalam keadaan terikat diatas kasur diruangan. Pasien juga kooperatif.
Kontak : Verbal (+), non verbal (+), relevan, lancar
Kesadaran : berubah kualitatif, kuantitatif composmentis
Orientasi : W/T/O +/+/+ baik
Daya ingat : Tidak ditemukan kelainan daya ingat
Persepsi : halusinasi auditorik (Pasien menjelaskan
kalo dia mendengar bisikin-bisikan untuk menyuruhnya marah-marah dan
membating barang)
Proses berpikir : Bentuk : non realistik
Arus : asosiasi longgar, logore
Isi : waham agama (pasien menjelaskan dia
mempunyai ilmu azwaja sehingga bisa menghidupkan anaknya kembali)
Afek/emosi : eforia
Kemauan : ADL (baik), sosial (baik), pekerjaan (baik)
Psikomotor : meningkat
DIAGNOSIS BANDING
Skizofrenia hebefrenik
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Axis I : F 25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik
Axis II: Ciri kepribadian pasien adalah terbuka, suka
bergaul dan bersosialisasi
Axis III : G2P1001A0 (9 minggu)
Axis IV : masalah berkaitan dengan keluarga
(tidak ada bisa bertemu dengan anak
kandungnya), masalah ekonomi (tidak ada biaya
untuk kembali ke jawa)
Axis V : GAF saat ini 20 11
TATA LAKSANA
- Pasien Rawat Inap
- Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : darah rutin, urine lengkap, faal hepar, faal ginjal, dan gula darah.
- Farmakoterapi:
Haloperidol 0,5mg 1-0-1
- Psikoterapi
Memotivasi pasien agar dapat menjalani pengobatan sesuai yang dianjurkan
Memotivasi pasien untuk dapat berkomunikasi dan terbuka dengan permasalahan yang dihadapi
- Sosioterapi
Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai keadaan pasien, faktor pencetus, perjalan penyakit, pengobatan,
komplikasi, dan kemungkinan-kemungkinan atau prognosis kondisi pasien
Menjelaskan dan memberi pengarahan tentang sikap dan peran keluarga terhadap kondisi pasien
.
- Monitoring
Selalu mengawasi pasien
Mengevaluasi perkembangan keluhan pasien
Observasi vital sign dan keadaan umum
Efek samping obat
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad malam
Hal-hal yang meringankan
perhatian dan sikap keluarga baik
tidak ada faktor keturunan
tidak ada faktor organik
Faktor pencetus jelas
Tidak ada keinginan untuk bunuh diri
Hal-hal yang memberatkan
Onset muda
Ekonomi kurang
SKIZOAFEKTIF
DEFINISI
Gangguan Skizoafektif mempunyai gambaran
baik skizofrenia maupun gangguan afektif.
Gangguan skizoafektif memiliki gejala khas
skizofrenia yang jelas dan pada saat
bersamaan juga memiliki gejala gangguan
afektif yang menonjol. Gangguan skizoafektif
terbagi dua yaitu, tipe manik dan tipe
depresif.
ETIOLOGI
Penyebab gangguan skizoafektif adalah tidak diketahui,
tetapi empat model konseptual telah diajukan :
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe
skizofrenia atau suatu tipe gangguan mood
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi
bersama-sama dari skizofrenia dan gangguan mood
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu tipe
psikosis ketiga yang berbeda, tipe yang tidak
berhubungan dengan skizofrenia maupun suatu
gangguan mood
Kemungkinan terbesar adalah bahwa gangguan
skizoafektif adalah kelompok gangguan yang heterogen
yang meliputi semua tiga kemungkinan yang pertama.
MANISFESTASI KLINIS