Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PENCEMARAN E.

COLI PADA SUMBER


AIR DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE DI
KELURAHAN KALISARI TAHUN 2016

PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO


KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2017
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Riskesdas 2013: insiden diare berdasarkan gejala sebesar
3,5% dan insiden diare pada balita di Indonesia 6,7%.
Surveillans Terpadu Penyakit 2010: diare menempati
urutan ke 6 frekuensi KLB terbanyak setelah DBD,
Chikungunya, keracunan makanan dan campak.
lanjutan
Faktor yang berkaitan dengan kejadian diare:
Pejamu
Lingkungan
Perilaku
B. Rumusan Masalah
Pengaruh pencemaran E. coli pada sumber air dengan angka
kejadian diare di Kelurahan Kalisari tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Tujuan khusus

D. Hipotesis

E. Manfaat Penelitian

Bagi peneliti
Bagi Pemerintah
Bagi masyarakat
BAB 2
Tinjauan Pustaka
A. Definisi diare
berak cair tiga kali atau lebih dalam satu hari (24 jam)
B. Klasifikasi Diare
Diare akut
Diare persisten
Diare kronik
C. Etiologi
Bakteri, virus, parasit, malabsorpsi, alergi, immunodefisiensi,
terapi obat dan sebab lain
D. Cara Penularan
Transmisi faecal-oral
lanjutan

E. Patofisiologi diare
Sekresi cairan dan elektrolit yang meninggi
Motilitas dan waktu transit usus abnormal
Osmolaritas intraluminal yang meninggi
Faktor Risiko diare pada balita
Sumber air minum
Sumber air bersih
Perilaku cuci tangan
Pencucian peralatan makan dan minum
lanjutan

Sumber air minum


Mengambil air dari sumber air yang bersih
Mengambil dan menyimpan air di tempat yang bersih dan
terutup
Mencuci semua peralatan masak dengan air yang bersih

Sumber air bersih


Harus memenuhi persyaratan: fisik, bakteriologis dan kimia

Perilaku cuci tangan


BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan: Semi Ekspremental retrospektif
B. Subjek Penelitian
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Rumah warga kelurahan Kalisari
9 Juni 10 Juli 2017
D. Populasi dan Sampel
Populasi
Besar sampel: 20 orang dengan sumber air, 40 orang tanpa sumber air
Teknik pengambilan sample: simple random sampling
lanjutan

E. Variabel Penelitian
Variabel bebas
Variabel terikat
F. Definisi Operasional
G. Pengumpulan Data
Sumber data, cara pengumpulan data, instrumen
penelitian
H. Pengolahan Data
I. Analisis Data
Univariat
Bivariat
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi Frekuensi Kejadian Diare

DIARE

YA; 45.00%

TIDAK; 55.00%

YA TIDAK
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.2 Distribusi Sumber Air Minum Responden


lanjutan
Tabel 4.3 Distribusi Jenis Sabun Cuci Tangan Responden
lanjutan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi Frekuensi Kejadian Diare

DIARE

YA; 45.00%

TIDAK; 55.00%

YA TIDAK
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Pelaksanaan Penelitian

Jumlah sampel yang diperoleh


sebanyak 60 responden, 20 responden
dengan pengambilan sumber air dan
40 responden tanpa pengambilan
sumber air
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Pencemaran E. coli Pada Sumber Air dengan


Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kalisari
tahun 2016
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Perilaku Mencuci Tangan dengan Kejadian Diare


di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2016
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Sanitasi dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja


Puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2016
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara Pengelolaan Sampah dengan Kejadian Diare di


Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kalisari tahun 2016
PEMBAHASAN
Kebiasaan kebersihan perorangan penting
dalam penularan kuman diare: mencuci
tangan dengan sabun, terutama sesudah
buang air besar, sesudah membuang tinja
anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum
menyuapi makan anak dan sebelum makan.

Depkes RI (2002)
PEMBAHASAN
Beberapa negara membuktikan bahwa upaya
penggunaan jamban mempunyai dampak
besar menurunkan risiko diare.
Bila buang air besar tidak di jamban, tinja akan
menjadi sumber penular bagi orang lain.
Kuman melalui makanan yang tercemar
tangan saat terpegang, atau lewat serangga.
Depkes RI (2002)
PEMBAHASAN
Tidak tersedianya tempat sampah tertutup =
faktor risiko terjadinya diare.
Sampah= tempat ideal kembangbiak berbagai
vektor penular penyakit khususnya saluran
pencernaan seperti diare, karena lalat
mempunyai kebiasaan hidup di tempat kotor
dan tertarik bau busuk seperti sampah basah.
Depkes RI (2004)
BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada penelitian ini terjadinya diare ada hubunganya
dengan kontaminasi E.coli pada air bersih yang
dikonsumsi dan digunakan masyarakat. Ada beberapa
faktor lain yang berhubungan dengan terjadinya diare
yaitu sanitasi yang buruk, perilaku yang buruk dimana
kebersihan perorangan yang jelek, dan juga pengolahan
sampah yang buruk mengakibatkan lingkungan menjadi
tidak sehat karena tercemar E.coli yang dapat menjadi
penularan diare dengan mudah dapat terjadi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat
menyimpulkan bahwa pada umumnya masih
banyak masyarakat belum mengenali faktor-
faktor penyebab diare dan cara mencegah
terjadinya diare dalam hal ini penulis
menyarankan untuk memberikan penyuluhan
tentang mencegah terjadinya diare dan
mengajarkan cara cuci tangan yang baik dan
benar sehingga meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai