Anda di halaman 1dari 11

PERSAMAAN KEADAAN GAS

IDEAL

KELOMPOK 2 :
1. DINDA AULIA
2. HENDRY DHARMAWAN
3. JOHAN FAROUQ
4. NINDA SALSABILA
5. NOPRIFA
6. SALSABILA PRAMESTITA

XI MIA 4 SMA NEGERI 53 JAKARTA


Hukum Boyle

Berdasarkan percobaan yang dilakukannya,


Robert Boyle menemukan bahwa apabila suhu gas
dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas
bertambah, volume gas semakin berkurang. Demikian
juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang,
volume gas semakin bertambah. Istilahnya tekanan
gas berbanding terbalik dengan volume gas.
Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Boyle.
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
Keterangan :

Rumus Hukum Boyle

2 1
=
1 2
Hukum Charles
Seratus tahun setelah Obet Boyle menemukan
hubungan antara volume dan tekanan, seorang ilmuwan
berkebangsaan Perancis yang bernama Jacques
Charles (1746-1823) menyelidiki hubungan antara suhu
dan volume gas. Berdasarkan hasil percobaannya,
Charles menemukan bahwa apabila tekanan gas
dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak
gas bertambah, volume gas pun ikut bertambah,
sebaliknya ketika suhu mutlak gas berkurang, volume
gas juga ikut berkurang. Hubungan ini dikenal dengan
Hukum Charles. Secara matematis ditulis sebagai
berikut :
Keterangan :

Rumus Hukum Charles

1 1
=
2 2
Hukum Gay-Lussac
Setelah Obet Boyle dan Charles, Joseph Gay-
Lussac pun tak mau ketinggalan. Berdasarkan
percobaan yang dilakukannya, Joseph menemukan
bahwa apabila volume gas dijaga agar selalu konstan,
maka ketika tekanan gas bertambah, suhu mutlak gas
pun ikut bertambah. Demikian juga sebaliknya ketika
tekanan gas berkurang, suhu mutlak gas pun ikut
berkurang. Istilahnya, pada volume konstan, tekanan
gas berbanding lurus dengan suhu mutlak gas.
Hubungan ini dikenal dengan nama Hukum Gay-Lussac.
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
Keterangan :

Hukum Gay-Lussac
Hubungan Antara Suhu, Volume dan
Tekanan Gas

Keterangan :
Persamaan ini menyatakan P1 = tekanan awal (Pa (N/m2))
bahwa tekanan (P) dan volume P2 = tekanan akhir
(V) sebanding dengan suhu (Pa(N/m2))
mutlak (T). Sebaliknya, V1 = volume awal (m3)
volume (V) berbanding terbalik V2 = volume akhir (m3)
dengan tekanan (P). Maka bisa T1 = suhu awal (K)
dirumuskan menjadi : T2 = suhu akhir (K)
Hukum Gas Ideal


= = 1,38 1023 ()

= N = Banyaknya partikel
atau n = mol

= =

Keterangan : =


P = Tekanan (Pan(N/m2))
=
V = Volume (m3)
T = Suhu awal (K)
R = 8,31 .
Contoh Soal
Pada tekanan atmosfir (101 kPa), suhu gas karbon dioksida
= 20 oC dan volumenya = 2 liter. Apabila tekanan diubah
menjadi 201 kPa dan suhu dinaikkan menjadi 40 oC, hitung
volume akhir gas karbon dioksida tersebut!
Dik :
P1 = 101 kPa
P2 = 201 kPa
T1 = 20 oC + 273 K = 293 K
T2 = 40 oC + 273 K = 313 K
V1 = 2 liter
Dik : V2 = ?
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai