Anda di halaman 1dari 24

Program untuk Penanganan

Diare di Puskesmas Kedondong

Marisa Theana Tabaleku


102013333

B4
DIARE
Gangguan buang air besar ditandai dengan BAB lebih dari 3 kali
sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah
dan atau lendir

BAB
Anorexia Lemah
Gejala : cair/encer

Tanda Mual dan


Pucat
dehidrasi muntah

Keram Perubahan
Demam
abdominal TTV
DIARE
Faktor infeksi : Bakteri, Virus, Jamur, Parasit, Protozoa
Agent
Bukan faktor infeksi : Alergi, ggn metabolik, obat,
emosi,stress

Host Manusia

Lingkungan : 1. Ketersediaan air bersih


Reservoir 2. Jamban sehat
PUSKESMAS
Kesatuan organisasi kesehatan
fungsional

Memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan
Membina peran serta masyarakat
terpadu.

Sasaran : 30.000
penduduk/puskesmas
Pusat pengembangan kesehatan
masyarakat
UPAYA KESEHATAN POKOK
PUSKESMAS

Upaya Kesehatan Wajib Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Promosi kesehatan Upaya Kesehatan Sekolah


Upaya Kesehatan Olah Raga
Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya Perawatan Kesehatan
Upaya Kesehatan Ibu & Anak Masyarakat
serta KB Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Perbaikan Gizi Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat Upaya Kesehatan Jiwa
Upaya Pencegahan & Upaya Kesehatan Mata
Pemberantasan Penyakit Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Menular Upaya pembinaan Pengobatan
Tradisional
Upaya Pengobatan
Micro Planning
Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah penyusunan
rencana tingkat puskesmas untuk 5 tahun, termasuk
rincian tiap tahunnya.
Tujuan : Meningkatkan cakupan pelayanan program
prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
puskesmas, sehingga dapat meningkatkan fungsi
puskesmas.
Format Perencanaan Puskesmas
1. Perencanaan
2. Keadaan dan Masalah
3. Tujuan dan Sasaran
4. Pokok kegiatan dan tahapan pelaksanaan tahunannya
5. Penyusunan kebutuhan sumber daya
6. Pemantauan dan penilaian
EVALUASI PROGRAM PENDEKATAN SISTEM

The American Public Health Association


Suatu proses untuk menentukan nilai
Penilaian
atau jumlah keberhasilan yang
diperoleh dari pelaksanaan suatu
program dalam mencapai tujuannya.

Fromattive Evaluttion

Promotive Evaluttion

Summattive Evaluttion
Pendekatan Sistem

Men
Money POAC Hasil akhir
Methode dari kegiatan

LINGKUNGAN terpenuhi atau


tidak

MASUKAN PROSES KELUARAN DAMPAK

UMPAN BALIK

perorangan, hasil dari keluran yang


keluarga, kelompok menjadi masukan dari
dan masyarakat. suatu sistem.
Skema usulan kegiatan
Pelayanan Kesehatan Primer

Mengamati Menemukan kasus


perkembangan dan Upaya pemantauan
penyakit menular sedini status
pertubuhan anak- mungkin dan gizi,pemberianmakanan
anak balita mengurangi resiko tatambhan
Kesehatan Lingkungan

Memperbaiki
sistem
pembuangan
kotoran manusia

Pengawasan
Mengadakan Pembuangan terhadap tempat-
penyukuhan Sampah tempat umum
kesehatan tentang
air minum sehat
KLB Diare

Kejadian peningkatan kesakitan dan atau kematian diare


Kejadian ini diketahui dari hasil laporan
KLB : Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Wabah : Berjangkitnya suatu penyakit menular dalam


masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu
dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
Kriteria KLB Diare
Angka kesakitan dan atau kematian penderita diare di suatu
kecamatan menunjukkan kenaikan yang mencolok selama 3 kali
waktu observasi berturut2 (harian/mingguan)

Jumlah penderita dan atau kematian oleh karena diare di suatu


kecamatan menunjukkan kenaikkan dua kali lipat atau lebih
dalam suatu periode (harian, minggua, bulanan)

Kenaikan mencolok CFR di suatu kecamatan dalam satu bulan


dibanding bulan lalu

Kenaikkan jumlah penderita dan atau kematian oleh krn diare


dlm periode waktu (minggu, bulan) dibanding periode sama
tahun lalu
Penanggulangan
Penanggulangan KLB dikenal dengan nama Sistem
Kewaspadaan Dini (SKD-KLB), yang dapat diartikan
sebagai suatu upaya pencegahan dan penanggulangan KLB
secara dini dengan melakukan kegiatan untuk
mengantisipasi KLB.
Tahap-tahap :
1. Isolasi kasus
2. Mengobati kasus
3. Pencegahan kasus
4. Survelians
Penanggulangan KLB
Promosi Kesehatan

Pendidikan kesehatan, penyuluhan kesehatan, komunikasi,


informasi, dan edukasi (KIE), dan istilah lainnya.

Sasaran :
1. Primer
2. Sekunder
3. Tersier
Surveilans
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan pengamatan
secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit
atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi risiko terjadinya penyakit atau masalah-
masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan
tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui
proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan.
Jenis Survelians

1. Surveilens sindromik
Awal dari sistem deteksi dini penyakit menular
Dengan mencatat dan mendata secara rapi, kemunculan penyakit menular
dapat ditemukan sejak awal.

2. Surveilans penyakit menular


Pengamatan dan analisis tren kemunculan penyakit menular dengan cara
memahami kondisi munculnya penyakit berdasarkan diagnose, peraturan
perundang-undangan terkait pencegahan penyakit menular dan pengobatan
terhadap pasien penyakit menular
Strategi Surveilans
1. Surveilans Rutin
2. SKD dan Respon KLB
3. Penyelidikan dan penanggulangan setiap KLB
4. Pemeriksaan laboratorium pada kondisi tertentu
5. Studi epidemiologi
Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Terpadu Puskesmas (SP2TP)
tatacara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk untuk
perencanaan,pengelolaan Puskesmas meliputi keadaan fisik, tenaga,
sarana dan kegiatan pokok yang dilaporkan serta hasil yang dicapai oleh
puskesma

SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas (termasuk puskesmas dengan


perawatan, puskesmas pembantu dan puskesmas keliling). Pencatatan dan
pelaporan mencangkup :
Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
Data ketenagaan di puskesmas
Data sarana yang dimiliki puskesmas
Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas.
Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan, tribulanan, semester dan tahunan)
dengan menggunakan formulir yang baku. Pelaksanaan SP2TP terdri dari 3 kegiatan
yaitu pencatatan dengan menggunakan format, pengiriman laporan dengan
menggunakan format secara periodik dan pengolahan analisis dan pemanfaatan
data
PERAN DAN FUNGSI DOKTER
PUSKESMAS

Dokter sebagai Care Provider


Dokter sebagai Decision Maker
Dokter sebagai Communicator
Dokter sebagai Community Leader
Dokter sebagai Manager
Kesimpulan

Perlu evaluasi program yang selama ini sudah dibuat.


Dengan adanya hasil dari evaluasi tersebut maka
kemungkinan angka kejadian diare di wilayah kerja
Puskesmas tersebut bisa teratasi.

Anda mungkin juga menyukai